OKTOBER nan kelam bagi Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPRI) Kabupaten Alor, sekelam asap hitam yang mengepul kencang di tengah amuk si jago merah yang membumbung tinggi dari lambung Kapal Ferry Cepat Express Cantika 77, tatakala sedang berlayar dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Kalabahi, Kabupaten Alor, Senin (24/10/2022). Tragedy terbakarnya KFC.Cantika Express ini terjadi di perairan Pulau Timor, sekitar Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, kurang lebih pukul 13.00 Wita atau dua jam lebih setelah bertolak dari Kupang. Dugaan sementara, katanya sumber api dari ulah anak buah kapal yang memperbaiki AC yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Api kemudian menjalar dengan cepatnya melahap badan kapal yang terbuat dari viberglass itu.
Teriakan histeris ratusan penumpang yang panik sudah tentu tak terhindarkan. Apalagi ada bayi, balita, ibu-ibu dan orang-orang tua yang lumayan banyak menjadi penumpang kapal naas ini. Sesaat setelah kejadian, beredar informasi yang disebarkan oknum tertentu melalui media sosial facebook, bahwa semua penumpang selamat. Ternyata yang terjadi sebaliknya. Kabar duka mulai muncul setelah tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Kupang dan semua satuan terkait lainnya tiba di lokasi kejadi untuk mengevakuasi para penumpang. Ratusan penumpang diselamatkan. Namun satu demi satu jenasah ditemukan.
Hingga Rabu (2/11/2022) total penumpang yang selamat sebanyak 312 orang, 20 meninggal dunia dan 17 lainnya belum ditemukan, termasuk Yulius Atacai Djobo,S.I.P dan Nonce R.Kalla,A.Md.Par., dua ASN lingkup Pemkab Alor yang multi talent. Keduanya merupakan Ketua dan Sekretaris DPC Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPRI) Kabupaten Alor.
17 korban, termasuk satu penumpang jenasah yang belum ditemukan yakni; 1) Gideon Zakarias Wabang (L). 2) Hasan Abdullah (L). 3) Nurjanah (P). 4) Ernest Salmun Zadrak Pella (L). 5) Fatmawati Malaum (P). 6) Adibah H.Zainudin (P). 7) Mansyur Magia (L). 8) Mei Seniawati Romalang (P) 9) Yulius Atacay Djobo alias Ulis (L). 10) Jonli Zakarias Wabang (L). 11) Muslihi Balich (L). 12) Wiliam Liufeto (L). 13) Stefani Obidje (P). 14) Nonce Y.Kalla (P). 15) Zem Kafolkai (L). 16) Yonas Dael (L). 17) Wise Gabriela Benu (P), yakni jenasah yang juga dimuat KFC.Express Cantika dalam pelayaran dari Kupang ke Kalabahi pada haris naas, Senin (24/10/2022) itu.
Dari 17 korban yang belum ditemukan ini, sosok Yulius Atacay Djobo,S.I.P alias Ulis Djobo dan Nonce R.Kalla,A.Md.Par., paling banyak mendapat simpati publik Nusa Kenari. Di media sosial, begitu banyak orang yang sangat berharap agar kedua sosok Aparatus Sipil Negara di lingkup Pemkab Alor yang multi talent ini bisa ditemulan selamat dari tragedi tersebut.
Tapi apa hendak dikata, meski area pencarian diperluas hingga 20 mil laut dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun 17 penumpang kapal naas ini belum berhasil ditemukan hngga hari terakhir pencarian oleh tim SAR gabungan. Rabu (2/11/2022) memang menjadi hari terakhir pencarian para korban KFC.Express Cantik 77 yang masih hilang sesuai data sebanyak 17 orang. Seperti diwartakan AFB TV Kupang, Rabu (2/11/2022) Kepala Kantor SAR Kupang, Putu Sudayana menangis saat menutup dengan resmi proses pencarian korban-korban yang masih hilang. Tangis sedih juga terlihat dari salah satu keluarga korban yang masih hilang ketika hendak menandatangani berita acara berakhirnya masa pencarian itu.
“Saya mohon maaf karena tidak berhasil menemukan 17 orang saudara saya yang masih hilang. Kami harus tutup Operasi SAR hari ini. Ditutup, bukan berarti kami tidak peduli lagi, kami tetap melaksanakan pemantauan dan koordinasi atas informasi-informasi yang masuk ke kami,”kata Sudayana.
Menurut Sudayana, selama 10 hari seluruh tim yang terlibat secara all out dalam mencari korban, namun belum membuahkan hasil. Sesuai Undang-Undang, operasi pencarian SAR hanya berlangsung selama 7 hari. Namun SAR gabungan memperpanjang operasi pencarian hingga 10 hari. Sudayana menegaskan, bahwa meski operasi pencarian resmi ditutup, tetapi pihaknya tetap melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan seluruh unsur SAR dan masyarakat, jika ada informasi yang masuk terkait korban KFC.Cantika 77.
Kesedihan sudah pasti sangat menyelimuti kelurga korban yang belum ditemukan. Keluarga besar DPC PAPRI Alor pun seperti anak-anak kehilangan induk. Ulis Djobo dan Nonce Kalla, dua sosok yang murah senyum, ramah, dan selalu menghidupkan suasana itu, entah di mana kini. Semua berharap ada mujizat Tuhan bagi Ulis dan Nonce, serta semua yang belum ditemukan.
Sekedar mengingatkan, KFC.Cantika 77 terbakar saat dalam pelayara dari Kupang ke Alor pada Senin (24/10/2022) sekira Pukul 13.00 Wita di Perairan Pulau Timor. Menurut seorang penumpang, Matias Asmau sebagaimana diwartakan Pos Kupang, bahwa sebelum kobaran api, ia mendengar bunyi ledakan di bagian belakang dek kapal. Matias berada di Ruang B, dan ia melihat di Dek C dan ruang VIP, banyak korban terbakar. Bagian kanan area B, Matias juga mengaku menyelamatkan puluhan penumpang ke arah luar, termasuk seorang bayi berusia sekitar 1 tahun. Sejak api menyala, kisah Matias, kapal itu terus melaju di Perairan Pulau Timor dan baru terhenti di Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang dan dilakukan evakuasi oleh tim SAR. Matias menyayangkan, saat kebakaran tidak ada alarm atau tanda peringatan adanya kebakaran.Dia menyaksikan ada penumpang yang memecahkan kaca kapal dan menyelamatkan diri.
Fakta ini pula mendorong Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton,S.H., sebagaimana diwartakan ANTARA Kupang, Selasa (25/10/2022), menyoroti adanya kelebihan muatan kapal Express Cantika 77 yang terbakar di perairan Pulau Timor.
Menurutnya, hal ini ini perlu diinvestigasi lebih lanjut, dan menjadi masukan penting untuk memperhatikan aspek keselamatan berlayar.
Ia menyebut sejumlah instansi seperti Dinas Perhubungan Provinsi NTT terkait kelengkapan syarat memperoleh ijin operasi kapal, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) dalam memberikan ijin berlayar juga wajib memperhatikan kelaikan kapal.
Selain itu bagi pemilik atau pengelola kapal juga wajib memperhatikan kelengkapan aspek keselamatan kapal berupa jumlah sekoci kapal, pelampung, alat pemadam kebakaran, alarm/sirene darurat dan standar prosedur pelayaran lainnya.
Beda Daton mengatakan pihaknya selalu menggaungkan aspek keselamatan dalam pelayanan publik di bidang transportasi laut sebagai upaya kerusakan yang lebih besar dan menimbulkan korban jiwa seperti saat ini.
“Butuh kedisiplinan seluruh instansi terkait melaksanakan standar prosedur operasional dan standar pelayanan dengan benar, bukan sekedar formalitas atau ala kadarnya,” katanya.
Ia menambahkan, untuk memberikan saran atau rekomendasi kepada stakeholders terkait, pihaknya juga harus melakukan investigasi terlebih dahulu agar apa yang disampaikan bisa dilaksanakan guna mencegah masalah serupa di masa selanjutnya.
Sebelumnya, Sanas dari Managemen KFC.Cantika Express 77 saat jumpa pers di Kupang mengemukakan total penumpang yang riil sesuai nama yang tertera pada manifest berdasarkan upload system penjualan tiket di loket Cantika sebanyak 226 orang.
“Sedangkan 167 pada manifest awal, itu ada kesalahan teknis pada penjualan tiket kami, waktu itu hanya operator satu saja yang berfungsi, loket yang satunya error sehingga melakukan penjuakan manual. Jadi ketika data yang terupload itu, ketika medengar kabar bahwa kapalnya terbakar, jadi kami tidak lanjutkan untuk mengupload manifestnya ke system penjualan tiket kami. Setelah selesai evakuasi kemarin, baru besoknya kami masukan namanya ke data base manifest penjualan tiket kami. Jadi secara riil membeli tiket di Loket Cantika sebanyak 226 orang, manifestnya ada. Selebihnya saya tidak tahu,”kata Shanas.
Menurut dia, biasanya orang yang mengaku hanya mengantar barang ke dalam kapal, tetapi setelah itu tidak kembali, malah ikut berlayar, sehingga jumlah penumpang lebih banyak dari manifest penumpang resmi. Menurutnya, kapasitas muat KFC.Express Cantika 77 itu maksimal 416 orang.
Pihak Polda NTT telah menerjunkan Tim Investigasi ke lokasi perairan Naikliu, Kabupaten Kupang,NTT untuk melakukan olah TKP. Kapten Kapal, ABK dan para saksi, dimintai keterangan oleh Tim Khusus yang dibentuk Polda NTT untuk diproses selanjutnya. Sedangkan pihak Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) juga tengah melakukan investigasi untuk memastikan penyebab kecelakaan ini.
Untuk diketahui, bahwa total korban meninggal sebanyak 20 orang itu, 13 jenasah korban sudah dipulangkan ke Alor dan dimakamkan sebagaimana mestinya, kemudian telah diberikan santunan dari Pemkab Alor, dari Jasa Raharja dan dari manajemen KFC.Express Cantika 77. Sedangkan 3 korban lain, salah satunya berasal dari Jawa dan jenasahnya telah dipulangkan ke Jawa, dan dua lainnya merupakan orang Alor yang tinggal di Kupang sehingga dimakamkan di Kupang.
Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P ketika menyerahkan santunan kepada alih waris keluarga korban meninggal, Senin (31/10/2022) menghimbau semua orang Alor, baik yang ada di Kabupaten Alor maupun yang berada di luar daerah, agar tidak boleh mengeluarkan pendapat yang menimbulkan kegaduhan baru. Menurutnya, semua pihak jangan saling menyalahkan, karena kita masih dalam suasana duka yang cukup panjang, dimana masih banyak saudara kita yang belum ditemukan. Menurut Djobo, Posko di Mapolres Alor diperpanjang satu minggu lagi ke depan, untuk melakukan upaya-upaya terkait pencarian para korban yang belum ditemukan.
Berikut, nama-nama 13 warga Alor yang menjadi korban dan alih waris korban meninggal kecelakaan KFC.Express Cantika 77 yakni; 1) Sarimin Muslimin, alamat Kelurahan Wetabua-Kalabahi, alih warisnya Murni Djawa (istri). 2) Muhammad Djawa, alamat Desa Motombang-Kalabahi, alih warisnya Siti Singko (istri). 3) Gerson Cristanto Bagailan, alamat Desa Lendola-Kalabahi, alih warisnya Urip Apriana Buling (orang tua). 4) Rosmawati Sengaji, alamat Kelurahan Wetabua-Kalabahi, alih waris Basweden Baso (suami). 5) Khalid Alfarizoy M.Tulimau, alamat Kelurahan Nusa Kenari-Kalabahi, alih waris Mohadi M.Tulimau (orang tua). 6) Suyarni Kari, alamat Desa Alor Kecil-Alor Barat Laut, alih waris Darwin Kokola (suami). 7) Masbuh Batuah, alamat Desa Alor Kecil-Alor Barat Laut, alih waris Yusrya Kapitan (anak).
8) Imanuel Gabriel Mouata, alamat Wolatang-Kabola, alih waris Rous Santhika Mouata (anak). 9) Adelia Susanti Falentine Obidje-Ndoko, alamat Kelurahan Nusa Kenari-Kalabahi, alih waris Lorens Meshak Obije (orang tua). 10) Juwita Felisia Obidje, alamat Kelurahan Nusa Kenari-Kalabahi, alih waris Loresn Meshak Obije (orang tua). 11) Fadia Maine, alamat Desa Motongbang-Kalabahi, alih waris Fadli Maine (orang tua). 12) Dilara Ahmad, alamat Kelurahan Binongko-Kalabahi, alih waris Ruhyadin Haji Ahmad (orang tua). 13) Nuraini, alamat Desa Alor Kecil-Alor Barat Laut, alih waris Zainudin (suami). (ap/linuskia)