PANTAUAN alorpos.com, Wakil Bupati Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Imran Duru,S.Pd.M.Pd berada di Aula Gedung Dharma Wanita Kalabahi, Senin (12/4/2021) sekitar pukul 11.10 Wita untuk proses vaksin Covid-19 kategori lanjut usia. Setelah pendaftaran di meja 1 oleh ajudannya, Wabup Alor ke 4 ini dipersilahkan ke meja 2 untuk skrining oleh petugas medis, termasuk tensi darah. Hasil tensi darah yang diperlihatkan petugas medis, berada pada angka 150/90.
Selanjutnya Dokter Selvi Larobu di meja 2 terlihat menanyakan rekam medis Imran Duru, antara lain riwayat pemeriksaan tekanan darah sebelumnya, gula darah, dan jantung. Setelah mendengar penyampaian Wabup Alor dua periode mendampingi Bupati Amon Djobo ini, dr.Selvi kemudian membuat catatan semacam rujukan, agar Imran Duru memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu ke Rumah Sakit Daerah Kalabahi.
“Nanti besok bapak periksa dulu ke rumah sakit, baru datang lagi,” kata dokter Selvi kepada Wabup Imran Duru yang sempat didengar media ini.
Sementara itu, Wabup Imran yang dikonfirmasi Alor Pos sebelum meninggalkan tempat vaksin mengatakan, bahwa dia mematuhi diagnosa medis dan saran dokter, untuk berkonsultasi lagi dengan dokter di RSD Kalabahi.
“Saya memang darah tinggi ko tida.., tadi ditensi itu 150/30. Biasanya 130/90, 120/90. Sebelumnya saya pernah tensi itu sampai 200-an/90, tapi sekarang ini sudah mulai turun. Hanya karena mau vaksin Covid jadi kita ikuti saran dokter,”kata Imran dalam dialek Alor.
Menurut Imran, sesuai saran dokter, dia harus konsultasi dan pemeriksaan terlebih dahulu ke RSD Kalabahi, dan apa hasilnya, nanti tim medis dan dokter yang akan menentukan kepastian kapan untuk divaksin.
“Besok konsultasi ke dokter di rumah sakit, terkait gula darah, darah tinggi dan jantung barangkali. Nanti hasilnya kalau memungkinkan untuk vaksin, ya vaksin,”tandas Imran, sembari menghimbau berbagai elemen masyarakat agar tetap mengikuti proses vaksin pencegahan Covid-19 secara baik, meski Alor sedang dalam suasana bencana alam banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang yang menelan puluhan korban jiwa. (ap/linuskia)