alorpos.com — BUPATI dan Wakil Bupati Alor, Iskandar Lakamau-Rocky Winaryo di hari kedua kunjungan kerja di Pulau Pantar, melakukan sejumlah kegiatan pada Rabu (9/4/2025) di wilayah Kecamatan Pantar Tengah. Tiba dari Kecamatan Pantar Barat Laut, Bupati dan Wakil Bupati bersama sekitar 27 pimpinan OPD lingkup Pemkab Alor disambut pemerintah dan masyarakat Kecamatan Pantar Tengah di Maliang sesuai adat dan budaya masyarakat setempat.
Bupati dan Wakil Bupati Alor kemudian rapat bersama pemerintah dan berbagai eleman masyarakat setempat di aula Kantor Camat Pantar Tengah. Kesempatan itu bupati Iskandar Lakamau dan wakil bupati Rocky Winaryo menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pantar Tengah, serta memaparkan sejumlah program dan komitmen yang akan dilakukan pada masa kepemimpinan mereka, serta sejumlah kegiatan yang dilaksanakan di kecamatan Pantar Tengah pada Tahun Anggaran 2025 ini. Setelah itu melakukan panen raya jagung di Puntaru, Desa Tude. Kemudian meresmikan Puskesmas Pembantu di Desa Mauta dan menyerahkan ijin operasional Puskesmas Aramaba.
Sedangkan panen perdana Jagung Hibrida Varietas Bisi 321 Simetal pada lahan seluas 2 hektar di Rambasbia-Puntaru, Desa Tude, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor dilakukan oleh Bupati Alor, Iskandar Lakamau,S.H.,M.Si., Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo,S.H.,M.Si., Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari didampingi para pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Alor, Rabu (9/4/2023) siang.

Tatap muka bersama masyarakat Pantar Tengah
Panen raya ini dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Alor di lima kecamatan di Pulau Pantar, dan akan dilanjutkan ke 13 kecamatan lainnya.
Jagung yang dipanen tersebut merupakan usaha dariwarga Jemaat Imanuel Puntaru yang diinsiasi oleh Pdt.Samuel Awang,S.Th itu, serta difasilitasi Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pantar Tengah, dalam rangka mendukung pelaksanaan program Gerbang Timur untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional .
Kepala Desa Tude, Moris Mauribu dalam sapaannya menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Alor di Kecamatan Pantar Tengah, dan sampai di Desa Tude untuk melakukan panen perdana jagung tersebut.
“Saya sangat berterima kasih, walau dalam politik saya tidak memilih saudara saya ini (Iskandar Lakamau-Rocky Winaryo), tetapi dengan jiwa besar sebagai pemimpin dia ada disini. Terima kasih pa bupati dan pa Wakil Bupati,”tegas Mauribu disambut aplaus ratusan warga yang hadir.
Menurutnya, padi dan jagung sebagai ikon ekonomi untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Dia berharap agar Bupati Alor dapat menjawab kebutuhan masyarakat terkait pembangunan ruas jalan lintas Mauta-Tude dan Baranusa-Delaki.

Kades Tude, Moris Mauribu (kiri)
Moris Mauribu juga berharap agar kiranya Kepala Dinas Pertanaian dan Perkebunan Kabupaten Alor, Rasyid Miran agar kalau dapat masyarakat bisa dibantu dengan alat peluruh jagung.
Selanjutnya suara hati yang mewakili umat dan masyarakat, Pdt.Samuel Awang. Kesempatan itu Awang mengatakan bahwa lahan sekitar masih sangat luas yang belum dikelola (lahan tidur) karena keterbatasan sumber daya, baik manusia maupun peralatan pertanian. Karena itu Awang meminta agar kiranya para petani setempat bisa dibantu, seperti pengadaan traktor, alat peluruh jagung, mesin perontok padi.
“Bersama satuan majelis jemaat, kami sudah bentuk satu kelompok tani, satu kelompok ternak, satu kelompok nelayan. Jadi kami mohon dengan suka cita dan damai sejahtera agar kami bisa dibantu,”kata Pdt.Samuel Awang.

Pdt.Samuel Awang
Hal senada dikemukakan salah satu tokoh masyarakat setempat, Amran Torang. Dia meminta bantuan satu unit traktor untuk masyarakat petani setempat, tiga unit mesin peluruh jagung untuk tiga dusun di Desa Tude, serta mesin perontok padi. Amran Torang juga meminta agar ada pembangunan tower untuk jaringan telepon seluler, serta infrastruktur jalan di wilayah itu. Sarana air minum juga warga masih kesulitan sehingga pihaknya meminta bantuan dua unit sumur bor.
Bupati Alor, Iskandar Lakamau dalam sambutannya menekankan bahwa salah satu program Presiden Prabowo Subianto adalah Swasembada Pangan dan ini sudah dilakukan masyarakat di Puntaru, Kecamatan Pantar Tengah. Lakamau menilai panen raya jagung tersebut tentu datang dari sebuah ikhtiar baik masyarakat setempat karena berpikir untuk bagaimana mewujudkan ketersediaan pangan.
“Kita punya lahan cukup menjanjikan, masyarakat juga siap, tetapi kalau ide atau gagasan tidak ada, maka kita tidak akan panen raya jagung hari ini. Saya memberikan apresiasi karena ide dan gagasan itu tidak berarti kalau tidak ada kerja sama, tidak ada kolaborasi dan saling dengan antara satu dengan yang lain. Mulai dari dalam mimbar gereja, keluar kepada masyarakat, kita dapat bekerja sama dengan kepala desa, maka semua ini bisa kita dapatkan hasil seperti ini,”tandas Lakamau.

Amran Torang, tokoh masyarakat Desa Tude, Pantar Tengah yang menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Alor, Iskandar Lakamau
Prestasi yang baik itu menurutnya harus dipertahankan, ditingkatkan, dan dilanjutkan. Jangan berakhir sampau disini saja, tetapi harus berkelanjutan. Pertanian kita lebih banyak lahan kering, sehingga ketergantungan pada hujan sangat tinggi, maka kita juga harus menjaga keseimbangan alam agar curah hujan tetap baik.
“Karena berkelanjutan, maka setelah panen, maka lahan ini bisa dipakai untuk menanam kacang hijau. Ikutannya, pemerintah punya tanggungjawab untuk pengadaan sarana dan prasarana pertanian,”ujar Iskandar Lakamau.
Ia berpendapat bahwa Paska panen merupakan hal terpenting, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi bagaimana pengolahan dan penjualan atau pendistribusiannya. Karena untuk pangan, jelas Lakamau, tentang bagaimana produksi, distribusi dan pola makan.
“Jangan sampai kita hanya memenuhi kebutuhan makan, tidak berpikir untuk pemasaran. Pemerintah punya tanggungjawab untuk mengawal ini. Kita siapkan hal-hal setelah panen, seperti masukan dari bapa pendeta (Pdt.Samuel Awang), untuk alat-alat produksi pertanian seperti traktor besar, kita akan upayakan tahun depan. Tetapi (traktor) yang kecil, nanti dalam bulan ini akan berikan satu untuk kelompok tani disini. Kedepannya kita pikirkan lagi untuk yang lain seperti mesin peluruh jagung dan perontok padi, dan terakhir mol padi”janji Lakamau disambut aplaus masyarakat.

Bupati dan Wabup Alor ketika disambut warga Desa Mauta, Pantar Tengah
Mantan Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Alor ini kembali menekankan bahwa yang paling penting adalah keberlanjutan usaha dan peningkatan produksi pertanian.
“Setidaknya mewujudkan one village one product atau satu desa satu produk unggulan. Katakanlah kalau kita mau jadikan Puntaru ini sebagai desa jagung, maka kita lakukan itu secara berkelanjutan. Soal pemasaran, jangan ragu karena ini sudah menjadi program nasional sehingga Bulog akan membelinya, yang ppenting kita menjaga keberlanjutan jumlah dan kualitas produksi kita,”himbau Lakamau.
Biasanya, demikian Iskandar Lakamau, ada titik jenuh ketika harga turun, atau ada hama, atau cuaca yang tidak menentu. Maka ia berharap agar semangat harus tetap ada untuk keberlanjutan dan peningkatan usaha untuk mendatangkan hasil yang maksimal.
Dia optimis karena menilai wilayah Pantar Tengah sangat subur untuk pengembangan lahan pertanian, sehingga setelah panen raya itu, usahakan agar lahannya diperluas lagi. Menurutnya, kolaborasi antara jemaat dan masyarakat di Puntaru dan para petugas PPL tetap dijaga dan ditingkatkan.

Bupati dan Wabup Alor saat menyerahkan beasiswa kepada siswa berprestasi di Pantar Tengah
“Jadilah organisasi pembelajar, sambil jalan sambil lihat mana yang kurang, mana yang perlu dibenahi agar dibenahi. Dari sisi waktu, tenaga, pikiran disiapkan oleh jemaat atau masyarakat, dan dari sisi teknologi dan intervensi menyangkut benih dan sebagainya tentu teman-teman PPL tentu sangat paham itu, serta motivasi dari pemerintah desa, maka kita akan capai hasil yang makin maksimal dan berkualitas. Kami sangat mendukung itu,”tandas Lakamau.
Mengenai infrastruktur jalan, bupati Iskandar Lakamau mengakui bahwa ada ruas jalan yang perlu segera dibangun seperti ruas Latuna-Kalondama sampai Puntaru, dan lingkar timur Pulau Pantar tentu akan diprogramkan pemerintah. Jika itu sudah, maka persoalan jalan di Pulau Pantar sudah teratasi.

Bupati Alor, Iskandar Lakamau (kiri) saat menyerahkan ijin operasional Puskesmas Aramaba
Dengan begitu, lanjyu Lakamau, kesiapan Pantar menjadi Daerah Otonom Baru (DOB) semakin maksimal. Bahkan pada Kamis (10/4/2025) ini, Bupati Iskandar Lakamau bersama Wakil Bupati Rocky Winaryo akan rapat bersama para camat dan para kepala desa se-Pulau Pantar terkait DOB Pantar di Kabir, Kecamatan Pantar.
“Kita sudah letakan dasar selama ini sejak jaman Gubernur NTT bapak (alm) Frans Leburaya, tetapi kita hanya terhalang hanya karena moratorium pembentukan DOB. Sekarang ini semua daerah sedang semangat untuk DOB sehingga kita juga semangatkan kembali niat hati kita, dan tekat bulat kita, sehingga ketika moratorium dicabut, kita sudah siap wujudkan DOB Pantar,”pungkas Lakamau. (ap/linuskia)