ALOR Timur merupakan salah satu dari 18 kecamatan di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan laut langsung dengan negara Republik Demokratik Timor Lestes (RDTL). Karena itu, pembangunan berbagai sarana prasarana Pos Lintas Batas di wilayah itu menjadi salah satu perhatian serius Pemerintah Indonesia. Hal itu demi mempermudah pergerakan warga di tapal batas negara dalam kaitannya dengan aktifitas ekonomi.
Karena itu, Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Darwanto Kasanegara,SH.,M.Hum berada di Marataing, ibu kota Kecamatan Alor Timur pada Jumad (17/2/2023) lalu untuk urusan yang berkaitan dengan Surat Perjalanan Lintas Batas atau PAS Lintas Batas. Saat itu, Darwanto menyerahkan secara simbolis PAS & Paspor bagi warga di perbatasan Timor Leste yang diterima Bupati Alor, Drs.Amon Djobo, M.A.P., didampingi Wakil Bupati Alor, Imran Duru, S.Pd,,M.Pd.
Dalam sambutannya, Darwanto menilai wilayah perbatasan di Alor Timur merupakan daerah potensial utk perdagangan, maka kehadiran imigrasi sangat dibutuhkan demi mempelancar derap roda ekonomi di tapal batas negara. Darwanto optimis, akan menghadirkan orang-orang kaya untuk membangun Alor Timur.
Hal ini disambut antusias Bupati dan Wakil Bupati Alor. Menurut wakil bupati Imran Duru, siap atau tidak siap, kita sudah harus menyiapkan Sumber Daya Manusia ( SDM) dan fokus untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) unggulan di Alor Timur, karena imgrasi sudah hadir.
Sementara itu, Bupati Alor, Amon Djobo dalam arahannya mengapresiasi kepantasan, kelayakan & kepatutan buat warga Maritaing di Alor Timur yang akan menjadi kota kecil di Kabupaten Alor. Mantan Camat Alor Timur ini optimis, dengan pembangunan bdrbagai sarana dan prasarana Pos Lintas Batas, maka Maritaing akan berkembang pesat menjadi kota kecil di Timur Alor, sedangkan Kalabahi menjadi kota besar.
Sekarang, lanjut bupati Djobo, Imigrasi sudah ada, tahun depan akan dibangun pelabuhan fery & pasar perbatasan. Maka, demikian Djobo, semua potensi ekonomi harus dikembangkan. Lumbung padi di Padang Panjang & Tanglapui, embung-embung yang ada agar dimanfaatkan secara maksimal. Demikian pula dengan obyek wisata Welolo serta sektor perikanan di desa-desa pesisir. (ap/tim/linuskia)