TAMAN Bawah Laut Alor telah mengundang decak kagum dunia, terutama para pelancong dan divers (penyelam) manca negara yang selalu mencari sensasi destinasi baru, demi menikmati setiap lekuk keindahan bumi. Warga Nusa Kenari patut mesyukuri keindahahan alam ciptaan Tuhan, dan keunikan budaya warisan leluhur. Keberlanjutan ekosistim alam bahari, terutama eksotika terumbu karang sebagai rumah bagi aneka jenis ikan nan cantik berserta biota laut lainnya patut dijaga dan dilestarikan.
Untuk itulah Taman Suaka Alam Pesisir (TSAP) Sebanjar di Desa Wisata Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut hadir, untuk menjadi bagian dari solusi merawat alam kita agar lestari. TSAP Sebanjar berhadapan dengan gugusan pulau, diantaranya Pulau Kepa, Pura, dan Pulau Pantar, dimana terdapat spot-spot diving yang indah.
Pengelolaan TSAP Sebanjar masih dibawah payung Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, yang mempercayakan salah satu pejabatnya yang peduli dengan wisata alam bahari, akrab disapa Wan Djafar. Tangan dingin Wan telah memoles TSAP Sebanjar kian menarik. Sejumlah event mulai digelar di lokasi wisata ini, termasuk saat memperingati HUT ke-3 TSAP Sebanjar pada 23 Agustus 2020 silam.
Menurut Wan, sumber daya pesisir pantai dan perairan laut bernilai ekonomis tinggi merupakan anugerah Tuhan yang patut disyukuri dan dimanfaatkan secara bijak dan berkelanjutan. Ia menentang pihak tertentu yang melakukan aktivitas tidak ramah lingkungan sehingga merusak habitat laut seperti penggunaan potas, bom, pengambilan karang laut dan penambangan pasir
Ketika dikorelasikan dengan program Pemerintah Kabupaten Alor dibawah kepemimpinan bupati Drs.Amon Djobo, kata Wan, maka TSAP Sebanjar hadir sebagai suatu upaya strategis dalam menopang pelaksanaan kegiatan Empat Pilar Program Gemma Mandiri di bidang kelautan dan perikanan, menuju terwujudnya Alor Kenyang, Alor Sehat, Alor Pintar.
“Tugas TSAP Sebanjar adalah melakukan edukasi peningkatan SDM di bidang kelautan dan perikanan, mengupayakan pelestarian ekosistem pesisir pantai dan perairan laut serta melakukan fungsi ekowisata,”kata Wan.
Ia menilai sektor perikanan merupakan sektor yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat, sehingga menjadi sangat penting pada masa pandemi covid-9 sekarang ini. Di bidang perikanan, lanjut Wan, dikenal adanya istilah Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari) dan itu sudah dilakukan TSAP Sebanjar selama tiga tahun, dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kehadiran kelompok pemberdayaan TSAP di Pantai Sebanjar, ujar Wan, telah mampu mengedukasi dan berkontribusi nyata, dalam menghentikan berbagai macam pola pikir, dan sikap yang merusak ekosistim pesisir pantai dan laut. Bahkan Wan menegaskan bahwa TSAP Sebanjar telah menyerap 27 tenaga kerja dari warga pesisir setempat.
“Di sini (Sebanjar) dan wilayah sekitarnya, tidak ditemukan lagi penggunaan potas, bom dan lainnya dalam menangkap ikan. Aset milik daerah dipergunakan dengan baik dan memberi manfaat. TSAP juga telah menyadarkan dan menginspirasi terbentuknya berbagai tempat yang serupa. Tempat ini juga dijadikan mahasiswa dalam melakukan penelitian skripsi,”ungkap Wan.
Berkat prestasi yang diraih, TSAP Sebanjar telah mendapat bantuan hibah berupa satu unit speed boat sebagai sarana pemberdayaan ekonomi bagi anggota kelompok. Pihaknya juga akan mendapat bantuan hibah berupa perangkat internet satelit dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek yang hadir dan memberi sambutan saat HUT TSAP Sebanjar ke 3 juga mengaku kagum dengan perkembangan pengelolaan TSAP yang semakin baik dan menarik wisatawan. DPRD Kabupaten Alor, kata Anggrek, akan selalu memberikan dukungan dalam rangka pembangunan sektor pariwisata di daerah ini, termasuk TSAP Sebanjar. Anggrek menghimbau warga setempat agar punya rasa memiliki terhadap aset dan sumber daya alam yang ada dengan cara turut menjaga kebersihan lingkungan dan tidak merusak pantai dan habitat laut di perairan Kabupaten Alor.
Sedangkan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo menekankan bahwa setiap destinasi wisata harus memberi dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Djobo berpesan agar, semua fasilitas yang sudah dibangun di TSAP Sebanjar harus dijaga, dirawat dengan baik dan dikelola secara profesional, sehingga setiap tamu yang datang, bisa merasa aman, nyaman dan bernilai ekonomis bagi kehidupan masyarakat setempat.
“Kita siapkan lokasi ini untuk masyarakat, bukan saja masyarakat yang ada di Alor Barat Laut atau lebih khusus yang ada di Alor Besar, tetapi untuk masyarakat Kabupaten Alor secara keseluruhan dan juga masyarakat yang datang dari luar Alor untuk menikmati lokasi pariwisata ini,”tegas bupati Djobo. (ap/tim)