alorpos.com—SATU lagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hadir di Kabupaten Alor, yakni SPBU 54.858.05 milik Haji Bram Bani,SH selaku Dirut/owner PT.Alor Jaya di kawasan Afengmale, Desa Teluk Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara. Yang menggembirakan, SPBU Afengmale ini merupakan pertama di Kabupaten Alor yang siap melayani konsumen 24 jam/hari. Lebih menarik lagi, SPBU Afengmale ini didukung peralatan modern yang sudah disetting dan disegel oleh UPT Metrologi Legal Tera Dinas Perdagangan Kabupaten Alor serta dalam pengawasan PT.Pertamina Persero, sehingga jumlah liter BBM yang dibeli konsumen dijamin Pasti Pas.
Hal ini sebagaimana dikemukakan Bram Bani, diakui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Legal Tera Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, Nurhidayat Koho,S.S., serta diapresiasi Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, Alyos Wakano,S.I.P., di sela-sela kegiatan Tera SPBU Afengmale, Rabu (27/12/2023) di Afengmale, Desa Teluk Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara.
Di sela-sela melakukan tera bersama stafnya di SPBU Afengmale, Nurhidayat Koho,S.S., menegaskan tugasnya melakukan Tera dan Tera Ulang Pompa Ukur BBM di SPBU. Menurut Koho, Pasti Pas itu terkait selisi minus. Ia mencontohkan, saat tera 20 liter bejana itu ada plus minusnya. SPBU pada umumnya itu punya selisi maksimal 100 mili liter. Kalau SPBU Pasti Pas itu, ungkap Koho, maksimal selisinya 40 Mili Liter sehingga sedikit sekali.
“Bayangkan dengan BBM yang orang jual eceran di pinggir jalan itu harga dua liter tetapi isi di dalam botol air mineral ukuran satu setengah liter, sehingga selisinya 500 mili liter. Kalau di SPBU Pasti Pas, maka pengisian BBM sebanyak 20 liter itu selisinya paling banyak hanya 40 mili liter,”ungkap Koho.
Lebih lanjut Koho menegaskan bahwa setelah ditera, maka sudah dijamin bahwa takaran dan ukuran di SPBU ini sudah betul sesuai ukuran dari Metrologi Legal sehingga menjaga kebutuhan konsumen. Koho mengakui bahwa SPBU Afengmale merupakan SPBU perama di Kabupaten Alor yang menerapkan Pasti Pas. Bahkan di Kupangpun, kata Koho, hanya ada satu SPBU Pasti Pas.
“Keunggulan dari SPBU Pasti Pas itu margin selisi minusnya lebih kecil, dan biasanya ada reword dari BPH Migas,”tandas Koho.
Sementara itu, pemilik SPBU Afengmale, H.Bram Bani menerangkan bahwa pihaknya menerapkan Pasti Pas, karena dia sudah mendapat margin (selisi biaya produksi dan harga jual untuk menghitung profit) dari PT.Pertamina.
“Keperluan saya adalah margin saya, sehingga saya coba dengan Pasti Pas sesuai standar Pertamina di SPBU saya ini. Karena itu bagaimana saya kelola ini dengan penjualan yang banyak, pasti ada rejeki juga disitu. Pasti Pas selama tiga bulan akan dievaluasi dan mendapat margin, sehingga untuk apa saya “bermain lagi di ruang gelap” soal selisi minus setiap liter penjualan BBM,”tegas Bram Bani.
Menurut Bram, SPBU Afengmale menerapkan pola seperti pedagang grosir yang mengejar profit atau keuntungan dari margin penjualan, bukan menerapkan pola seperti pedagang eceran.
“Saya tidak mau rugikan konsumen. Marginnya saya sudah tahu sehingga saya tidak mau mengorbankan lagi konsumen. Saya juga mau membangun Alor dengan hati sehingga tidak mau emosi harus untung banyak supaya cepat kembali modal. Saya jamin SPBU Afengmale tidak seperti itu, karena sudah terapkan Pasti Pas sesuai standar Pertamina yang disegel oleh UPT Tera Legal Dinas Perdagangan Kabupaten Alor,”ujar Bram, sembari memastikan, tidak mungkin bisa ada permainan operator atau pengawas atau oknum-oknum tidak berkepentingan.
“Ketika kami ingin mendapatkan Pasti Pas, ada tahap evaluasi tiga bulan, akan mendapat reword dari PT.Pertamina Persero. Maka kami mulai dari awal, ketika mau di-launching, harus mempersiapkan segala hal untuk mendukung ukuran dan takaran penjualan yang Pasti Pas. Kami pastikan, bahwa Pasti Pas itu tidak ada permainan di nozzle saat mengisi BBM ke kendaraan. Ini SPBU Pasti Pas pertama yang ada di Alor sehingga saya jamin itu,”kata Bram.
Bahkan untuk Pasti Pas itu, lanjut Bram, sarana dan prasarananya yang dinilai mulai dari kebersihan lingkungan, kenyamanan, didukung pula ada mini market, musola, ada ATM, serta faktor pendukung seperti cafe. Dari segi kesiapan sumber daya manusia yang siap bekerja di SPBU Afengmale, Bram mengaku telah merekrut dan menyiapkan tenaga operator nozzle dan pengawas yang profesional, dari putra/putri terbaik Alor.
Bahkan Haji Bram megemukakan bahwa SPBU Afengmale juga siap melayani masyarakat Kabupaten Alor selama 24 jam setiap harinya.
“Ini juga merupakan SPBU pertama di Alor yang akan buka 24 jam untuk melayani konsumen. Untuk pelayanan pada malam hari, kami perkuat juga security-nya sehingga dijamin aman,”kata Bram.
Ia juga menjamin penjualan BBM bersubsidi sesuai aturan dan tepat sasaran, sehingga SPBU Afengmale hanya melayani konsumen yang punya barcode. Kalau BBM non subsidi itu bebas sesuai kebutuhan konsumen. Terkait jenis BBM yang tersedia di SPBU Afengmale, Bram megatakan ada Pertamax, Pertalite, Bio Solar, dan Dexlite. Rencanaya SPBU Afengmale akan dilaunching oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Tohir dalam waktu dekat.
Meski belum di-launching, namun Bram memastikan bahwa setelah tera oleh UPTD Tera Legal Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, SPBU Afengmale akan mulai melayani masyarakat untuk dua produk BBM yakni Pertamax dan Solar Non Subsidi.
Ia mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Afengmale Desa Teluk Kenari dan sekitarnya yang sangat mendukung kehadiran SPBU. Ia berharap agar kondisi yang aman, nyaman berkat dukungan semua pihak ini terus terjaga, sehingga investor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi di daerah ini untuk kemajuan Kabupaten Alor.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, Aloys Wakano,S.I.P menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Alor berterima kasih atas kehadiran SPBU Afengmale, yang merupakan SPBU ke enam di daerah ini. Menurut Wakano, Pemkab Alor mengapresiasi dan sangat mendukung karena ini SPBU pertama di Alor yang akan buka 24 jam dan Pasti Pas.
Untuk diketahui, Pembangunan SPBU Afengmale dimulai sejak peletakan batu pertama oleh Bupati Alor Periode 2014-2019, 2019-2023, Drs.Amon Djobo,M.A.P., dan Inspektur Logistik (Irlog) pada Inspektorat Jenderal (Itjen) Mabes TNI, Brigjen Josafath M.R.Duka,S.I.P., pada Sabtu (14/1/2023) silam. Amon Djobo, dalam sambutannya saat itu mengatakan, bahwa tidak semua orang yang punya uang, punya harta, dan punya jaringan itu punya niat untuk membangun Alor. Menurut Djobo, Bram Bani merupakan satu-satunya putra daerah di perantauan yang datang ke rumah jabatan bupati Alor dan bertanya tentang apa yang bisa dia buat untuk membangun Alor.
“Maka Haji Bram Bani pertama kali membangun SPBU Mini di Desa Alor Kecil, Alor Barat Laut. Setelah itu, Bram juga membangun tempat wisata Water Boom di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut. Dan saat ini mulai membangun SPBU di Afengmale, Desa Teluk Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara. Paling tidak ini membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak Alor. Jadi, ini kita anggap bahwa kita punya milik. Kita dukung om Bram,”pesan Amon Djobo saat itu.
Sementara itu, Hery, seorang Konsultan Pembangunan SPBU Afengmale dari Pertamina Surabaya menjelaskan secara teknis,.bahwa AMDAL atau analisa mengenai dampak lingkungan, dari BP Pertamina itu sudah ada standarnya. dimana dampak lingkungan yang paling besar di SPBU adalah bahaya kebakaran. Karena itu SPBU Afengmale juga sudah disiapkan jalur-jalur evakuasi, termasuk alat-alat pemadam kebakaran yang sudah disediakan.
“Untuk AMDAL terkait penncemaran lingkungan itu setiap pengisian shelter, sudah kami urutkan dan kita tampung di Oil Catcher SPBU, yakni alat perangkap minyak (alat yang dipasang pada sistim drainase air permukaan untuk mencegah agar cairan minyak tidak terbawa ke saluran umum), sehingga ceceran minyak tidak akan tembus mencemari lingkungan,”papar Hery, sembari menambahkan bahwa ada dua oil catcher yang dipasang pada SPBU Afengmale yang terletak di tepi pantai itu. (ap/linuskia)