PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Alor yang saat ini dipimpin duet anak muda, Paulus Brikmar alias Buce Brikmar dan Ernes D.Mandela Mokoni, mulai melakukan komunikasi politik dengan berbagai kalangan di daerah ini. Satu ;langkah elegan yang ditempuh Buce Brikmar dan jajarannya, yakni sowan atau bersilahturahmi dengan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo, Jumad (22/10/2021) siang.
Pantauan wartawan, pertemuan di ruang kerja Bupati Alor itu berlangsung harmonis, meski PKB bukanlah partai pengusung pasangan Amon Djobo dan Imran Duru pada Pilkada Alor Tahun 2018 silam. Ketika itu, Buce Brikmar juga didampingi Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Alor, Syahbudin Imran dan sejumlah pengurus lain. Menariknya, Machris Mau,SP yang dikenal sebagai Koordinator Kabupaten (Korkab) Dana Desa di Kabupaten Alor, juga turut serta dalam rombongan PKB yang menyambangi orang nomor satu di Nusa Kenari itu.
Kepada bupati Djobo, Buce mengawali percakapan dengan menyampaikan permohonan maaf dari Ketua Dewan Suro PKB Kabupaten Alor, H.Taufik Nampira,SP.,MM yang tak sempat ikut bersama karena harus melayat kerabatnya yang meninggal.
“Kami silahturahmi dengan bapak untuk menyampaikan kepengurusan PKB yang baru, (periode 2021-2026) kepada bapak (Bupati Alor, Drs.Amon Djobo)) sebagai pembina politik di daerah. Atas nama partai, kami juga sampaikan kepada bapa bupati, bahwa demi daerah dan masyarakat, kami mendukung penuh kepemimpinan bapak, karena masyarakat membutuhkan pelayanan,”kata Brikmar.
Terkait dinamika politik yang berkembang di daerah ini, Brikmar menekankan bahwa pihaknya tetap mensuport dan mendukung penuh bupati Djobo untuk terus bergerak maju demi masyarakat dan daerah ini.

“Itu hakekat dari pertemuan kita hari ini. Kami dari kepengurusan yang hadir, ada jajaran Dewan Suro, ada jajaran Tamfid. Ada juga pa Machris (Machris Mau,SP) yang kami sodorkan untuk maju sebagai Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPRD Propinsi NTT pada Pemilu 2024 mendatang,”ungkap Brikmar memperkenalkan.
Kesempatan itu, Anggota DPRD Alor periode 2014-2019 ini mengharapkan dukungan Bupati Alor karena beberapa pekan ke depan, akan melakukan konsolidasi dan retruktuisasi DPC PKB di 18 kecamatan se-Kabupaten Alor.
“Dukungan yang kami maksudkan, bahwa kami akan turun ke 18 wilayah kecamatan sehingga setidaknya bapak bupati mengetahui itu,”ujar Brikmar.
Bupati Djobo nampak sangat mengapresiasi kehadiran pengurus PKB Kabupaten Alor dibawah kepemimpinan Paulus Brikmar itu. Menurut Djobo, tidak semua partai melakukan silahturhami seperti yang dilakukan PKB, karena menganggap partai mereka sudah hebat. Djobo berpendapat, kita semua sebagai kakak beradik di daerah ini, sehingga siapapun yang punya berkat menjadi Anggota DPR/DPRD, menjadi bupati dan sebagainya, semua tetap bersaudara.
“Kalau mau lihat ke belakang, saat saya maju kedua kali (menjadi calon Bupati Alor) , ini om Buce (Pauluis Brimar) lipat saya model apapun, saya pikir itu hal biasa. Kalau mau jadi orang besar harus begitu. Kalau tak mau dikritik, lebih menjadi ibu rumah tangga atau buruh pelabuhan yang tidak pernah dikritik. Tetapi kalau mau jadi orang besar, tantangannya juga besar,”tegas bupati yang terkenal keras, tegas dan bicara apa adanya itu.

Lebih lanjut bupati Djobo menyampaikan terima kasih atas dukungan PKB. Ia berharap pengurus PKB Alor tidak usah berpikir apakah partainya besar atau partai kecil.
“Harus belajar dari orang yang sebelumnya tidak laku-laku, kemudian menjadi orang besar. Karena memulai karier politik dari partai-partai kecil. Tetapi bekerja dari rumah ke rumah, dari satu tempat ke tempat lainnya, dan orang menilai, ini orang baik. Ketika orang tanya, kaka partai apa, orang tidak lihat apa lambang partainya, tetapi kalau kaka dianggap orang baik, maka pasti dipilih,”pesan Djobo, sembari menganalogikan, kalau orang berlayar ke pulau, perahu kecil duluan sampai ketimbang perahu besar, karena perahu besar itu tantangan gelombangnya juga besar.
Mantan Camat Alor Timur ini memprediksi, bahwa tahun 2022 nanti mulai ‘ribut’ siapa yang bupati dan siapa yang wakil bupati di 2024, tanpa pernah berpikir, apakah orang-orang itu bisa atau tidak. Maka Djobo menyarankan agar PKB tidak menjadi partai yang hanya memaki-maki orang, tetapi harus membuat hal-hal yang menimbulkan rasa empati dan simpati, sehingga PKB bisa menambah perolehan kursi di DPRD Kabupaten Alor.
“Kali ini satu kursi (di DPRD Alor), kita harapkan tiga kursi (pada Pemilu 2024) saja sudah baik. Tidak usah berambisi yang besar. Belajar dari partai-partai besar di DPRD Alor itu, hanya bisa mencapai empat kursi, tidak ada yang mendapat lima sampai enam kursi di DPRD Alor. Kalau kaka dorang (pengurus PKB Alor) mulai jalan dengan kader yang bagus-bagus ini, kalau bisa dapat tiga kursi, itu sangat luar biasa,”tandas Djobo memotivasi.
Menariknya, ada satu petuah bupati Djobo berkaitan dengan kiprah kader partai politik yang harus hadir di mana-mana, bukan sekdara cari makan.

“Kita hadir di mana-mana bukan untuk cari makan, tetapi mengabdi untuk daerah ini. Jadi siapapun yang nanti menjadi Bupati Alor berikutnya, siapapun yang menjadi Ketua DPRD Alor, adalah mengabdi. Saya harap teman-teman yang datang dengan kaka Buce, paling tidak ada dua sampai tiga orang duduk di DPRD Alor. Sudah memulai dengan cara-cara baik begini, saya yakin kaka dorang (PKB Alor) bisa menambah perolehan kursi,”ujar Djobo yang mengaku menjadi bupati Alor dua periode karena membawa diri apa adanya.
“Jadi buat diri apa adanya. Kalau buat diri lebih-lebih di kampung, orang bilang, eh… ini karena mau dekat Pemilu, dekat Pilkada baru ada datang jadi berhentilah. Kalau kaka dorang buat apa adanya, lalu bergaul dengan orang apa adanya, simpati dibuat, ada orang susah ikut berempati. Jangan berpikir dengan uang, cukup ikut hadir, ikut bernyanyi menghibur orang yang susah saja orang sudah bersimpati. Percaya saya bicara ini,”himbau Djobo, sembari menyarankan agar rapat-rapat dan konsolidasi partai terus dilakukan.
“Sekretariat partai juga harus selalu buka. Jangan hanya baliho Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) yang menjaga kantor partai,”tandas Djobo.
Menurutnya harus selalu ada orang yang beraktivitas di sekretariat partai. Bahkan bupati yang punya jiwa sosial tinggi ini mencontohkan, saat ada orang tua yang kesulitan saat hendak menyeberang jalan raya di depan Kantor DPD PKB Alor, kawasan Watatuku Kalabahi, lalu ada orang PKB yang bantu menyeberangkan orang tua itu, maka kebaikan seperti itu, meski kecil tetapi orang akan ingat dan menjai cerita sampai mati.

Kesempatan itu bupati Djobo juga menyampaikan bahwa sejumlah kader birokrasi di lingkup Pemkab Alor telah dipersiapkannya sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Alor berikutnya. Karena itu dia mengharapkan agar kader-kader itu juga dilihat dan dinilai PKB, kira-kira mana yang punya kedekatan dengan masyarakat.
“Karena pengakuan itu harus datang dari masyarakat, tidak mungkin datang dari saya. Keluarga saya, semua Djobo dan keluarga terkait lainnya kalau saya kumpulkan juga tidak sampai 200 orang. Masa saya dengan keluarga saja yang pilih satu dan menang, kan tidak. Karena itu kita harapkan mereka selalu berada di masyarakat,”tegas Djobo.
Asal tahu saja, sejumlah kader dari kalangan birokrasi yang telah diperkenalkan bupati Djobo sebagai bakal calon bupati Alor berikutnya, antara lain mantan Sekda Alor, Hopni Bukang,SH., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Alberth N.Ouwpoli,SPd.,M.Si., dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Alor, Ir.Joseph Malaikosa. (ap/linuskia)