Siap Lahir 19 Guru Penggerak di Alor. Sekda: Siapa Bilang Alor Terbelakang

author
3
9 minutes, 7 seconds Read

MINGGU (16/10/2022) siang, di Ballroom Hotel Symphoni Kalabahi, berlangsung Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 tingkat Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pantauan media ini, kegiatan yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Alor, Drs.Soni O.Alelang ini, dihadiri Koordinator Widyaprada pada Balai Guru Penggerak Propinsi NTT, Roni Umbu Muda,S.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdy Ishak Lahal,SH., Korwas SMA/SMK di Kabupaten Alor, Drs.An Girith Akal, Ketua PGRI Kabupaten Alor, Andreas Saitakela,S.Pd.,M.Pd., dan sejumlah praktisi pendidikan lainnya.
Lokakarya ini juga dirangkaikan dengan Festival Panen Hasil Belajar yang dilakukan 19 Calon Guru Penggerak selama satu tahun, sejak Oktber 2021 hingga Oktober 2022. Ke-19 CGP ini dibawah bimbingan empat pengajar/instruktur berlisensi Guru Penggerak Nasional di Kabupaten Alor, yakni Meiwati Maro,S.Pd., Nur Ouw Laa,S.Pd., A.Yason Boling,S.Pd., dan Hans Bery Luki,S.Pd.
Dalam laporannya, Koordinator Widyapraja pada Balai Guru Penggerak Propinsi NTT, Roni Umbu Muda,S.Pd., mengemukakan bahwa Balai Pengembangan Pendidikan Usia Dini (PAUD) beralih nomenklatur menjadi Balai Guru Penggerak Propinsi NTT, yang salah satu tugas dan fungsinya adalah bermitra dengan para pendidik/guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan berbagai predikat lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

Rony Umbu Muda,S.Pd.,Koordinator Widyapraja pada Balai Guru Penggerak Propinsi NTT

“Itulah bidang yang akan kami kembangkan, yang akan mengikat kerja sama kita dalam mengembangkan dunia pendidikan agar semakin maju dan cemerlang di masa depan,”kata Roni, seraya menyampaikan salam hormat dari Kepala Balai Guru Penggerak NTT, Dr.Wirman Kasmayadi,S.Pd.,M.Si.
Terkait Lokakarya ke 7 sebagai Festival Hasil Karya dari 19 CGP Kabupaten Alor, kata Roni, memasuki tahap penilaian terakhir dan kemungkinan pada bulan Desember 2022 ini sidah bisa menyandang predikat sebagai Guru Penggerak. Komptensi mereka, lanjut Roni, akan diimbaskan kepada teman-teman mereka yang lain di sekolah masing-masing.
“Karena itu, mari kita berbangga bahwa ada Calon Guru Penggerak yang akan menjadi Guru Penggerak pada akhir Tahun 2022 di Kabupaten Alor sebanyak 19 orang, yang telah dibimbing, difasilitasi oleh keempat pengajar kita. Terima kasih kepada bapak/ibu pengajar,”tandas alumni FKIP Bahasa Inggris Undana Kupang ini.

Sekda Alor, Drs.Soni O.Alelang (tengah) didampingi Kadis Pendidikan Alor, Ferdy I.Lahal,SH (kiri) saat menyampaikan sambutan membuka kegiatan Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak Kabupaten Alor di Ballroom Hotel Symphoni Kalabahi

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Alor, Drs.Soni O.Alelang mewakili Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.AP dalam sambutannya menyampaikan proficiat atas terselenggaranya kegiatan dimaksud untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka Belajar. Menurut Soni, pengembangan kompetensi sumber daya aparatur, termasuk guru-guru terus dilakukan.
“Bukan karena sudah menjadi guru, lalu tidak mengembangkan kompetensi sesuai perkembangan di era digital sekarang ini. Karena itu, bapa Bupati Alor menyambut baik pelaksanaan program kegiatan Guru Penggerak ini. Kiranya dengan kegiatan seperti ini, ada peningkatan kompetensi dari para guru dan menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah-sekolah, sehingga nantinya bisa menghasilkan peserta didik yang berkualitas,”tandas mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Alor ini.
Soni menilai kegiatan itu sebagai salah satu indikator bahwa pembangunan SDM itu ada bergerak maju. Soni menegaskan hal ini sebagai bantahan terhadap informasi yang disampaikan orang-orang tertentu di luar, seolah-olah daerah ini sangat terbelakang. Seolah-olah daerah ini masih sangat miskin, soal pendidikan masih sangat terbelakang.

Drs.Soni O.Alelang dan Ferdy I.Lahal,SH saat melihat poduk abon ikanoleh SMK Bukapiting-Alor Timur Laut yang dipamerkan pada stand pameran Festival Panen Hasil Pembelajaran Guru Penggerak

“Tidak seperti itu. Siapa bilang Alor terbelakang. Kemajuan Alor ini sudah luar biasa dengan program Alor Kenyang, Alor Sehat, Alor Pintar. Saat kami rapat-rapat di tingkat propinsi (Propinsi Nusa Tenggara Timur), gubernur (Gubernur NTT, Viktor B.Laiskodat) selalu merekomendasikan daerah lain agar belajar dari Alor. Ada begitu banyak kemajuan yang sudah kita capai, tetapi kita masih merasa diri rendah. Jangan seperti itu. Kita ini sudah cukup maju. Berbicara harus pakai data resmi terbaru,”tegas mantan Camat Kabola ini.

Hans Bery Luki,S.Pd saat berbicara di Ballroom Hotel Symphoni Kalabahi, Minggu (16/10/2022)

Sebelumnya, Koordinator Pengajar Praktek Pendidikan Guru Penggerak Kabupaten Alor, Hans Beriluki,S.Pd menyampaikan bahwa Calon Guru Penggerak itu punya komitmen untuk mampu menciptakan profil belajar khusus. Menurutnya, untuk tingkat nasional, penerimaan Calon Guru Penggerak sudah sampai Gelombang ke IV, tetapi di Kabupaten Alor baru memulai Gelombang I pada Oktober 2021 lalu.
Dalam rekruitmen CGP itu, jelas Hans, ada berbagai tahap yang harus dilalui. Tahap pertama, mengisi daftar riwayat hidup, mengupload dokumen yang harus valid agar tidak ditolak system aplikasi. Setelah itu, demikian Hans, harus mengisi esai test. Menurutnya, banyak CGP yang gugur pada tahap mengisi esai test ini. Bagi yang lulus seleksi tahap pertama, maka masuk seleksi tahap kedua, yakni simulasi mengajar dan wawancara. Lolos dari tahap ini, baru bisa diterima untuk mengikuti pendidikan Calon Guru Penggerak. Hans mengungkapkan, bahwa dari sekian ratus guru di Kabupaten Alor yang mendaftar, setelah melalui proses seleksi, maka ada 19 yang lolos mengikuti pendidikan CGP.
“Teman-teman sekarang yang mau memamerkan hasil karya mereka yang telah dilakukan selama kurang lebih setahun,”kata Hans Beri Luki, sembari menambahkan bahwa dalam proses itu, para CGP didampingi empat pengajar praktek berlisensi sebagai Guru Penggerak tingkat nasional di Alor , yakni Meiwati Maro,S.Pd., guru SMA Negeri I Kalabahi, Nur Ouw Laa,S.Pd., guru SMP Negeri Mali, tetapi sudah pindah tugas di SMP Negeri Orgen, A.Yason Boling,S.Pd., Kepala SMP Negeri Muriabang, dan Hans Beri Luki,S.Pd., Kepala SMP Negeri Maritaing.

Empat Pengajar Guru Penggerak Kabupaten Alor, dari kiri ke kanan: Yason Boling,S.Pd., Nur Ouw Laa,S.Pd., Meiwati Maro,S.Pd., dan Hans Bery Luki,S.Pd

Menurut Hans, Lokakarya 0 berlangsung di Aula SMP Negeri I Kalabahi, kedua di Aula Hotel Pulo Alor, dan seterusnya hingga Loka Karya ke 7 di Ballroom Hotel Symphoni Kalabahi, Minggu (16/10/2022), sehingga mendapat pelayanan lebih nyaman untuk berkreasi dan mendapatkan ide-ide cemerlang.“Dari 19 Calon Guru Penggerak yang mengikuti pendidikan itu, akan menempuh ujian lagi, sehingga diharapkan agar semuanya bisa lulus seleksi dan menjadi Guru Penggerak,”ujar Hans.
Sedangkan festival, jelas dia, merupakan ajang bagi ke-19 CGP menunjukan hasil karya mereka sejak Lokakarya 0 hingga Lokakarya 7. Yang dipamerkan pada stand-stand yang ada, papar Hans, merupakan program-program yang telah dilaksanakan, dan apakah punya dampak positif dalam mempengaruhi siswa/i. Selain itu ada aksi nyata dari 19 CGP. Hans berharap agar semua guru di Kabupaten Alor menyambut program ini dengan baik, sehingga mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi pada gelombang selanjutnya.
Lebih jauh Hans menguraikan tujuan dari program Guru Penggerak, yakni pertama, mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri. Kedua, memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik. Ketiga, berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid.

Cornelia Djobo,S.Pd, guru SMA Negeri I Kalabahi

Selanjutnya, tiga perwakilan CGP mempresentasikan hasil pembelajaran sejak Oktober 2021 hingga Oktober 2022, yakni Jhonis Hendrik Letik,S.Pd., guru SMP Negeri Latuna, Kecamatan Pantar Barat, Amri Wahid,S.Pd., guru SMA Negeri Probur, Kecamatan Alor Barat Daya, dan Cornelia Djobo,S.Pd., guru SMA Negeri I Kalabahi, Kecamatan Teluk Mutiara.
Berkaitan dengan kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdy I..Lahal,SH kepada alorpos.com mengatakan bahwa saat ini sudh era digital dengan sistim online, sehingga sarana penunjang harus menjadi prioritas. Lahal berpendapat, bahwa dengan diberlakukannya kurikulum merdeka belajar ini, maka satuan pendidikan harus mempersiapkan diri secara baik, sehingga bagaimana memberdayakan siswa.
“Karena itu muncul yang namanya Sekolah Penggerak, kemudian muncul lagi Guru Penggerak, dan di Kabupaten Alor sudah sampai pada Loka Karya ke-7. Ini artinya teman-teman Calon Guru Penggerak akan menolong sekali satuan pendidikan. Saya lihat hasil karya mereka melalui program-program yang dibuat dan dipamerkan ini sudah luar biasa. Tinggal bagaimana implementasinya di sekolah,”kata Lahal.

Kadis Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdy I.Lahal,SH

Yang perlu dipikirkan secara baik, lanjut Plt.Asisten I Setda Alor ini, ketika program-program yang begitu bagus ini akan ditindak lanjuti di sekolah-sekolah, dan didaratkan kepada anak-anak pelajar, maka butuh kerja sama di satuan pendidikan, yakni guru-guru dan kepala sekolah. Dengan demikian, kata Lahal, apa yang diprogramkan itu dapat diimplementasikan secara baik, sehingga terwujud apa yang diharapkan pemerintah pusat, propinsi mapun pemerintah Kabupaten Alor melalui Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar.
Menurut mantan Camat Alor Barat Laut dan Teluk Mutiara ini, bahwa untuk mewujudkan Alor Pintar itu, ujung tombaknya ada di satuan pendidikan. Karena itu dia mengharapkan, bahwa dengan bimbingan -bimbingan program pendidikan melalui Guru Penggerak di Kabupaten Alor, bisa menolong satuan pendidikan dalam mewujudkan Alor Pintar.
“Dengan demikian, harapan pemerintah, termasuk harapan masyarakat, dapat dijawab satu per satu oleh teman-teman guru penggerak. Ini butuh kerja sama yang baik di setiap satuan pendidikan, mulai dari guru-guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan dan para orang tua murid. Guru Penggerak harus menjadi pilot di satua pendidikannya sehingga memotivasi guru-guru yang lainnya agar ikut serta dalam program guru penggerak.,”himbau Lahal.

Meiwati Maro,S.Pd., (kiri) saat berbincang dengan Hans Bery Luki,S.Pd

Kesempatan yang sama, salah satu pengajar praktek yang telah mengantongi sertifikat sebagai Guru Penggerak Nasional yang mendampingi pembelajaran para Calon Guru Penggerakan (CGP) Kabupaten Alor, Meiwati Maro,S.Pd., menjelaskan bahwa Lokakarya 7 itu untuk mendekatkan CGP kepada berbagai stakeholder terkait.
“Karena mereka (CGP) mau membangun jaringan, membangun koneksi dengan pihak-pihak terkait, sehingga ide-ide program mereka bisa didukung semua pihak. Apalagi setelah ini, akan ada Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Alor, yang memiliki program-program untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Alor,”ujar Meiwati.
Menurut sarjana kimia jebolan FKIP Undana Kupang ini, bahwa rekrutimen Guru Penggerak ini secara nasional sudah Angkatan Ke 4 tetapi di Alor baru mulai Angkatan Pertama. Karena itu, Meiwati juga berharap agar ke-19 CGP itu bisa lulus semuanya, karena masih ada proses hingga Loka Karya ke 9 nanti, dibenarkan Hans Beri Luki.
Menurut ke empat instruktur ini, bahwa Guru Penggerak disiapkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Selain itu, mereka juga dipersiapkan untuk memimpin managemen sekolah.
“Karena mungkin terimplisit, bahwa guru penggerak ini nanti meniadi salah satu syarat untuk menjadi kepala sekolah,”pungkas Meiwati.

19 Calon Guru Penggerak Kabupaten Alor

Untuk diketahui, 19 Calon Guru Penggerak yang sedang berjuang untuk mendapat predikat sebagai Guru Penggerak Kabupaten Alor angkatan pertama itu, yakni; Cornelia L.M.Djobo,S.Pd.Gr., Merryl S.S.U.Matabei,SE.,M.Pd.,Gr., Noh Z.S.Famaney,S.Pd.,M.BA., Natalis A.Kuslulat,S.Pd., Maryam K.Djahila,ST., James Awola,S.Pd., Amri Wahid,S.Pd., Mohammad Yamin Belleng,S.Pd.,Gr., Fidelis Nahak,S.Pd., Fredrik M.Maro,S.Pd.,Gr., Lidia Makani,S.Pd., Juliance Besituba,S.Pd., Heny Midras,S.Pd.,M.Pd., Riosiana A.Sina,S.Pd., Jonis H.Letik,S.Pd., Sarci Salau,S.Pd.,Gr., Axsalinda P.Doeka,S.Pd., Marsel Bery,S.Pd., dan Penina Laupada,S.Pd. (ap/linuskia)

Similar Posts

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *