Serahkan Santunan dari KFC.Cantika 77, Bupati Alor: Kita Masih Berduka, Jangan Buat Gaduh

author
7 minutes, 45 seconds Read

“Saya menghimbau semua orang Alor, baik yang ada di Kabupaten Alor maupun yang berada di luar daerah, agar tidak boleh mengeluarkan pendapat yang menimbulkan kegaduhan baru. Ini kecelakaan, sehingga kita jangan saling menyalahkan. Kita masih dalam suasana duka yang cukup panjang. Masih banyak saudara kita yang belum ditemukan, sehingga jangan buat gaduh”

DEMIKIAN salah satu himbauan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., didampingi Pasi Intel Kodim 1622 Alor, Kapten (Inf). Ketut Dharmadi dan Kapolres Alor, AKBP.Ari Satmoko,S.I.K.,S.H.,M.M., saat menyerahkan santunan dari PT.Pelayaran Dharma Indah selaku pemilik KFC (Kapal Ferry Cepat) Express Cantika 77, kepada 13 korban meninggal akibat terbakarnya kapal naan tersebut dalam pelayaran dari Kupang ke Kalabahi, Senin (24/10/2022) silam.
Penyerahan santunan yang diterima alih waris atau keluarga korban tersebut dilaksanakan di Aula Mapolres Alor, Senin (31/10/2022) pagi, atau tepat seminggu terjadinya tragedy tersebut. Besarnya santunan dari pihak KM.Express Cantika itu sebesar Rp 10 Juta/korban yang meninggal. Kapolres Alor, Pasi Intel Kodim 1622 Alor dan Kalak BPD Kabupaten Alor, Marthen Maubeka,SH., dipercayakan bupati Djobo untuk menyerahkan bantuan dari KFC.Express Cantika itu kepada 13 alih waris korban.
Sedangkan santunan dari pihak Jasa Raharja kepada para korban meninggal sebesar Rp 50 Juta/orang, telah diserahkan secara simbolis oleh Bupati Alor kepada perwakilan keluarga korban yang meninggal (alih waris) pada saat upacara Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2022 di halaman Kantor Bupati Alor.

Bupati Alor, Amon Djobo, diapit Kapolres Alor, Ari Satmoko dan Pasi Intel Kodim 1622 Alor, Ketut Dharmadi saat memberikan keterangan pers di Mapolres Alor, Senin (31/10/2022)

Dalam arahannya, bupati Alor sempat mengungkapkan kekesalannya terhadap orang Alor di luar daerah yang berkomentar di media sosial bahwa Bupati dan Pemkab Alor berpangku tangan dalam tragedy ini. Menurut Djobo, TKP (tempat kejadian perkara/peristiwa) bukan di perairan Alor, tetapi di perairan Pulau Timor, Kabupaten Kupang, sehingga sesuai SOP, upaya penyelamatan dan pencarian para korban terbakarnya KM.Express Cantika 77 itu dikendalikan oleh Pemerintah Propinsi NTT melalui instansi terkait, mulai dari BPD Propinsi NTT, Basarnas, TNI Angkatan Laut dan sebagainya. Dan sejak awal kejadi, jelas Djobo, Pemkab Alor telah mengutus pejabat, yakni Asisten III Setda Alor, Melki Beli,S.Sos.,M.Si, Sekretaris BPBD Alor, John Skalla,SH., tiga Anggota Polres Alor, serta Wakil Ketua DPRD Alor, Sulaiman Singhs,SH., dan Ketua Komisi III DPRD Alor, Dony M.Mooy,S.Pd., untuk bergabung dengan Posko di Propinsi untuk turut berkoordinasi dalam menangani para korban
“Kami pemerintah punya urusan itu menyelamatkan, mendata, melakukan pencarian, menyalurkan bantuan dan sebagainya. Maka, hari ini, di aula Polres Alor, kami serahkan bantuan dari manajemen Cantika Express untuk korban yang meninggal dunia. Kemarin saat Upacara Sumpah Pemuda, Jumad (28/10/2022), kami sudah serahkan juga santunan secara simbolis dari Ausransi Jasa Raharja, dan juga santunan dari Pemerintah Kabupaten Alor kepada para korban yang meninggal akibat kecelakaan kapal Cantika Express,”tandas Djobo.
Lebih lanjut Djobo mengatakan bahwa santunan tersebut tidak diserahkannya dalam bentuk uang tunai tetapi simbolis, karena uangnya sudah dikirim kepada rekening bank masing-masing alih waris atau keluarga korban sebanyak 13 orang.

Alih waris para korban meninggal dalam tragedy KCF.Express Cantika 77 saat hendak menerima santunan di Mapolres Alor

“Untuk itu bapak mama semua, tidak usah lagi kita menggiring ini persoalan bahwa siapa yang salah, itu nanti polisi, jaksa yang urus soal siapa yang salah. Kita ini adalah pihak korban, termasuk saya juga korban karena adik saya (Ulis Djobo) juga hilang, belum ditemukan. Kita berdoa saja, semoga peristiwa-peristiwa begini tidak boleh lagi terjadi buat orang Alor di waktu-waktu yang akan datang,”himbau bupati Djobo.
Bupati Djobo menekankan, bahwa Pemkab Alor sudah terbiasa menangani bencana alam, karena Alor ini daerah bencana, sehingga kejadian gempa bumi besar yang mengakibatkan banyak korbanpun pernah ditangani secara baik. Karena itu, lanjut Djobo, tidak mungkin pemerintah daerah ini tidak melakukan sesuatu terkait kecelakaan KM. Express Cantika 77 tersebut.
“Kalau kecelakaan itu terjadi di perairan Alor, maka masyarakatpun saya perintahkan untuk berenang mencari para korban. Teman-teman wartawan tolong luruskan berita-berita palsu itu. Kita dalam keadaan berduka, jangan membuat hal-hal yang tidak patut, ”tegas Djobo.
Lebih lanjut bupati Djobo mengatakan, bahwa pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Alor, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT, Kapolda NTT, Danlantamal Kupang, Basarnas dan seluruh komponen terkait yang telah membantu penanganan para korban kecelakaan KM.Expres Cantika 77 dalam pelayaran dari Kupang ke Kalabahi.

Keluarga para korban meninggal akibat tragedy KFC.Express Cantika 77 saat berada di Posko Mapolres Alor

Menurut Djobo, sesuai SOP (StandardOperational Procedure), masa pencaharian hanya 7 hari, tetapi sejak Jumad (28/10/2022), dia sudah meminta kepada Pemerintah Propinsi NTT, agar pencarian para korban yang belum ditemukan itu diperpanjang tiga hari, karena masih banyak korban yang belum ditemukan. Permintaan itu dipenuhi sehingga, jelas Djobo, masa pencaharian diperpanjang tiga hari.
Jadi, lanjut Djobo, proses pencarian para korban yang belum ditemukan itu diperpanjang tiga hari lagi, mulai Senin (31/10/2022) sampai hari Rabu (2/11/2022) Pukul 00.00 (jam 12 malam). Menurutnya, Posko pencarian di propinsi sudah tutup pada hari Rabu nanti, sedangkan Posko di Kalabahi diperpanjang satu minggu lagi ke depan.
“Jadi kalau ada orang kasih naik status (di facebook) bahwa pemerintah hanya bisa pergi terima jenasah dan macam-macam itu keliru. Koordinasi dan kerja sama dengan Pemerintah Propinsi NTT itu sudah dilakukan sejak awal saat kejadian. Sehingga Posko Alor dibuka, lalu saya tugaskan pejabat ke Kupang untuk bergabung dengan Posko di Kupang untuk tugas kemanusiaan itu. Jadi bukan pemerintah Kabupaten Alor hanya berpangku tangan,”tegas Djobo.
Mantan Asisten III Setda Alor inipun merincikan, bahwa total korban meninggal sebanyak 20 orang itu, 13 jenasah korban sudah dipulangkan ke Alor dan dimakamkan sebagaimana mestinya, kemudian telah diberikan santunan dari Pemkab Alor, dari Jasa Raharja dan dari manajemen KFC.Express Cantika 77. Sedangkan 3 korban lain, salah satunya berasal dari Jawa dan jenasahnya telah dipulangkan ke Jawa, dan dua lainnya merupakan orang Alor yang tinggal di Kupang sehingga dimakamkan di Kupang.

Kapolres Alor, AKBP.Ari Satmoko,S.I.K.,S.H.,M.M saat menyerahkan santunan dari KFC.Express Cantika 77 kepada alih waris korban meninggal

“Karena itu saya menghimbau semua orang Alor, baik yang ada di Kabupaten Alor maupun yang berada di luar daerah, agar tidak boleh mengeluarkan pendapat yang menimbulkan kegaduhan baru. Ini kecelakaan sehingga kita jangan saling menyalahkan, karena kita masih dalam suasana duka yang cukup panjang, karena masih banyak saudara kita yang belum ditemukan,”ujar Djobo.
Menurut Djobo, Posko di Mapolres Alor diperpanjang satu minggu lagi ke depan, untuk melakukan upaya-upaya terkait pencarian para korban yang belum ditemukan.

Pasi Intel Kodim 1622 Alor, Kapten.Ind.Ketut Dharmadi, saat menyerahkan santunan dari KFC.Express Cantika 77 kepada alih waris para korban meninggal

Berikut, nama-nama 13 warga Alor yang menjadi korban dan alih waris korban meninggal kecelakaan KFC.Express Cantika 77 yakni; 1) Sarimin Muslimin, alamat Kelurahan Wetabua-Kalabahi, alih warisnya Murni Djawa (istri). 2) Muhammad Djawa, alamat Desa Motombang-Kalabahi, alih warisnya Siti Singko (istri). 3) Gerson Cristanto Bagailan, alamat Desa Lendola-Kalabahi, alih warisnya Urip Apriana Buling (orang tua). 4) Rosmawati Sengaji, alamat Kelurahan Wetabua-Kalabahi, alih waris Basweden Baso (suami). 5) Khalid Alfarizoy M.Tulimau, alamat Kelurahan Nusa Kenari-Kalabahi, alih waris Mohadi M.Tulimau (orang tua). 6) Suyarni Kari, alamat Desa Alor Kecil-Alor Barat Laut, alih waris Darwin Kokola (suami). 7) Masbuh Batuah, alamat Desa Alor Kecil-Alor Barat Laut, alih waris Yusrya Kapitan (anak).
8) Imanuel Gabriel Mouata, alamat Wolatang-Kabola, alih waris Rous Santhika Mouata (anak). 9) Adelia Susanti Falentine Obidje-Ndoko, alamat Kelurahan Nusa Kenari-Kalabahi, alih waris Lorens Meshak Obije (orang tua). 10) Juwita Felisia Obidje, alamat Kelurahan Nusa Kenari-Kalabahi, alih waris Loresn Meshak Obije (orang tua). 11) Fadia Maine, alamat Desa Motongbang-Kalabahi, alih waris Fadli Maine (orang tua). 12) Dilara Ahmad, alamat Kelurahan Binongko-Kalabahi, alih waris Ruhyadin Haji Ahmad (orang tua). 13) Nuraini, alamat Desa Alor Kecil-Alor Barat Laut, alih waris Zainudin (suami).

Kalak BPBD Alor, Marthen Maubeka,SH., (kiri) saat menyerahkan santunan dari KFC.Express Cantika 77 kepada alih waris korban meniggal

Sementara itu, korban, termasuk satu penumpang jenasah yang masih dalam pencarian sebanyak 17 orang, yakni; 1) Gideon Zakarias Wabang (L). 2) Hasan Abdullah (L). 3) Nurjanah (P). 4) Ernest Salmun Zadrak Pella (L). 5) Fatmawati Malaum (P). 6) Adibah H.Zainudin (P). 7) Mansyur Magia (L). 8) Mei Seniawati Romalang (P) 9) Yulius Atacay Djobo alias Ulis (L). 10) Jonli Zakarias Wabang (L). 11) Muslihi Balich (L). 12) Wiliam Liufeto (L). 13) Stefani Obidje (P). 14) Nonce Y.Kalla (P). 15) Zem Kafolkai (L). 16) Yonas Dael (L). 17) Wise Gabriela Benu (P), yakni jenasah yang juga dimuat KFC.Express Cantika dalam pelayaran dari Kupang ke Kalabahi pada haris naas, Senin (24/10/2022) itu.

KFC.Express Cantika 77 saat terbakar di perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, saat dalam pelayarana dari Kupang ke Alor pada Senin (24/10/2022) silam

Untuk diketahui, KFC Express Cantika Express 77 milik PT.Pelayaran Dharma Indah ini saat bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Kalabahi, Senin (24/10/2022) sekitar Pukul 12.30 Wita, terbakar sekira Pukul 13.00 Wita di Perairan Pulau Timor, dan baru terhenti di Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang. Saat itu kapal naas tersebut memuat penumpang, baik yang terdaftar dalam manifest maupun tidak terdaftar yang sudah ditemukan, baik dalam keadaan selamat maupun meninggal sebanyak 334 orang. Sedangkan korban penumpang yang masih dalam pencarian sebayak 17 orang.
Pihak Polda NTT telah menerjunkan Tim Investigasi ke lokasi perairan Naikliu, Kabupaten Kupang,NTT untuk melakukan olah TKP. Kapten Kapal, ABK dan para saksi, dimintai keterangan oleh Tim Khusus yang dibentuk Polda NTT untuk diproses selanjutnya. Sedangkan pihak Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) juga tengah melakukan investigasi untuk memastikan penyebab kecelakaan ini. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *