Sawah Lantoka Harus Jadi Lumbung Padi Bagi Alor, Rasyid Sebut Kendala Yang Dihadapi

author
6
4 minutes, 37 seconds Read

alorpos.com—BUPATI Alor, Iskandar Lakamau,S.H.,M.Si., melakukan panen raya padi di lahan persawahan Lantoka, Desa Tanglapui, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (12/5/2025). Berapa ton padi yang siap panen dari lahan seluas berapa hektar?

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor, Rasyid Miran,SP.,M.M., yang dikonfirmasi alorpos.com, Selasa (13/5/2025) melalui panggilang WhatsApp, menyebutkan luas lahan, potensi produksi padi dan kendala yang dihadapi.

Menurut Rasyid, potensi lahan persawahan yang ada di Alor Timur secara keseluruhan yang meliputi Tanglapui, Tanglapui Timur, Padang Panjang, Kopa dan Maukuru itu seluas antara 800-900 hektare. Dari total luas lahan tersebut, yang sudah digarap menjadi sawah itu baru di Padang Panjang-Lantoka, Desa Tanglapui sekitar 400 hektare.

“Di Lantoka saja yang kita panen kemarin (Senin 12/5/20205) itu, pada lahan seluas 142 hektare yang siap panen. Potensi produksi (padi) berdasarkan hasil ubinan (metode untuk memperkirakan hasil panen padi dengan mengambil sampel atau ubin dari area pertanaman, untuk menentukan perkiraan hasil panen per hektar, red) yakni 6,5 ton per hektar,”ungkap Rasyid.

Bupati Alor, Iskandar Lakamau mengemudikan mesin combine padi bantuan pemerintah saat kegiatan panen raya padi di Lantoka, Kecamatan Alor Timur, Senin (12/5/2025)

Itu artinya, jika dikalkulasikan, 142 hektare x 6,5 ton sama dengan 923 ton padi (gabah kering) yang dihasilkan, yang panen rayanya sudah dilakukan bupati Iskandar Lakamau pada Senin kemarin itu. Total produksi padi Lantoka ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mantan Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Alor ini memastikan terjadi peningkatan yang cukup signifikan, karena mencapai 1 ton per hektare.

“Tahun lalu, hasil panen itu 5,6 ton per hektar, tahun (2025) ini hasil produksi padi naik menjadi 6,5 ton per hektar sehingga ada peningkatan produksi sekitar satu ton,”tandas Rasyid.

Salah satu penyebab terjadi peningkatan produksi padi karena menurut Rasyid terjadi peningkatan curah hujan yang lebih bagus tahun ini jika dibandingkan tahun lalu.                          

Bantuan Pemerintah Kabupaten Alor yang diserahkan bupati Iskandar Lakamau kepada kelompok tani di Lantoka saat panen raya padi kemarin, ujar Rasyid, yakni satu unit mesin combine padi yang fungsinya untuk panen sekaligus perontok menghasilkan gabah kering sehingga mempercepat proses produksi oleh petani.

Bahkan mesin combine padi ini langsung digunakan Bupati Alor, Iskandar Lakamau saat kegiatan panen raya padi tersebut. Jenis bantuan lainnya untuk kelompok tani berupa traktor roda dua sebanyak lima unit untuk lima kelompok tani setempat. Menurutnya ada 14 kelompok tani di Lantoka sehingga sisanya menunggu kesempatan berikutnya, tetapi untuk sementara bisa saling pinjam antar kelompok, yang terpenting traktor bantuan itu dirawat secara baik. Sedangkan mesin combain padi diserahkan kepada pemerintah desa setempat agar bisa dipakai semua kelompok saat memanen padinya.

Ratusan hektare lahan sawah Lantoka-Alor Timur yang siap panen. Jika dikelola secara maksimal dengan dukungan alat-alat pertanian modern maka kawasan Lantoka bisa memenuhi kebutuhan beras bagi seluruh masyarakat Kabupaten Alor.

“Mesin combine padi itu tetap dalam pengawasan BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Alor Timur di Lantoka agar bisa dikontrol, termasuk perawatannya,”tegas Rasyid.

Lebih lanjut Rasyid juga mengemukakan kendala yang dihadapi petani sawah di kawasan Lantoka yakni rusaknya jaringan irigasi sejak bencana badai seroja beberapa waktu lalu. Menururnya, dua bendungan di Lantoka itu rusak berat sehingga sangat berpengaruh pada menurunnya debit air untuk mengairi lahan persawahan yang luas.

“Selain itu, jaringan juga banyak yang rusak, baik itu primer, sekunder maupun tersier yang rusak. Akibat kerusakan jaringan irigasi tersebut, maka kita hanya bisa satu kali tanam (padi) dari yang sebenarnya bisa dua kali tanam dalam setahun. Satu kali tanam itupun lebih banyak mengandalkan hujan, ya lahan sawah tadah hujan,”beber Rasyid.

Karena itu dia sangat berharap adanya bantuan dari Kementrian PUPR untuk bisa membangun bendungan dan irigasi yang sudah rusak berat di Lantoka. Permasalahan kedua yang diungkapkan Rasyid yakni kekurangan alat traktor karena luas lahan dan jumlah kelompok tani yang lumayan banyak sedangkan traktor yang tersedia sangat terbatas.

 Dari 14 kelompok tani yang ada di Tanglapui itu, demikian Rasyid, baru lima kelompok yang mendapat bantuan traktor mini roda dua, sehingga masih kurang Sembilan unit. Soal kendala kepemilikan lahan yang sering juga menjadi kendala, Rasyid memastikan bahwa saat ini sudah tidak ada masalah lagi.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor, Rasyid Miran,S.P.,M.M., ketika berbicara dalam rapat koordinasi para pimpinan OPD lingkup Pemkab Alor dalam menyuskseskan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Alor, Iskandar Lakamau,S.H.,M.Si – Rocky Winaryo,S.H.,M.H medio Maret lalu di aula Bappelitbang Kabupaten Alor.

Rasyid mengaku bangga dengan komitmen Bupati dan Wakil Bupati Alor saat ini untuk tetap menjadikan Lantoka sebagai lumbung padi bagi Kabupaten Alor. Komitmen itu dikemukakan bupati Iskandar Lakamau ketika melakukan panen raya padi di Lantoka. Menurut Rasyid, bupati Lakamau juga sudah menegaskan bahwa sudah meminta ke DPRD Kabupaten Alor untuk   memanggil Kepala Dinas PUPR untuk Rapat Dengar Pendapat membicarakan persoalan yang punya kaitan dengan penyediaan irigasi di Lantoka.

“Kemarin dalam arahan bapak bupati dan sambutan bapak Wakil Ketua DPRD Alor (Yeremias Karbeka,SH), juga menyapaikan nada yang sama, serta berterima kasih atas intervensi bantuan dari Pemerimtah Pusat melalui Pemerintah Propinsi NTT. Kita tetap berharap bantuan lagi dari pemerintah propinsi dan pusat agar kita bisa membangun kawasan perswahan di Lantoka agar menjadi lumbung padi pagi Kabupaten Alor,”tandas Rasyid.

Turut hadir dalam kegiatan panen raya padi di Lantoka ini, Kapolres Alor, AKBP Nur Ashari, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Yeremias Karbeka,S.H, pejabat dari Kodim 1622 Alor, Ketua dan Anggota Komisi II, Abdul Gani Rapit Djou,S.Sos, Ketua Komisi III, Ernes The Frinto Mokoni,S.Sos. bersama sejumlah Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Alor, serta sejumlah pejabat terkiat lingkup Pemkab Alor. (ap/linuskia)

Similar Posts

6 Comments

  1. avatar
    Monique Harvey says:

    Somebody essentially lend a hand to make significantly articles Id state That is the very first time I frequented your website page and up to now I surprised with the research you made to make this actual submit amazing Wonderful task

  2. avatar
    Carlotta Hurtubise says:

    Hello, Neat post. There’s an issue along with your web site in web explorer, might test thisK IE still is the marketplace chief and a large portion of folks will omit your magnificent writing due to this problem.

  3. avatar
    thepokies says:

    the assistance program is almost {the most|most{widespread|popular|in-demand|famous|famous|eminent} {profitable|interesting|preferential} of
    {any|all} that {we|our pastry chefs} have found.

    thepokies60.

    Feel free to visit my page thepokies

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *