PARASNYA cantik. Cerdas lagi. Pantas, di usianya yang masih tergolong belia, sudah meraih gelar Sarjana Pendidikan Matematika. Bahkan menjadi lulusan terbaik, dengan IPK 3,73 dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kalabahi, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Itulah Riskawati,S.Pd., dara manis berusia 22 tahun, yang diwisuda bersama teman-temannya, Sabtu (27/11/2021), dalam Sidang Terbuka Senat STKIP Muhammadiyah Kalabahi, yang dipimpin Muhamad Abdullah,S.Sos.,M.Pd.
Prestasi yang diraih Riskawati itu tertuang dalam Surat Keputusan Ketua STKIP Muhammadiyah Kalabahi (Marzuki Galeko,SE.,M.Pd), Nomor 378/Q/III.3/KU/E/2021. Surat Keputusan yang dibacakan Muthia Ake Prasong,S.Pd itu tentang Penetapan Lulusan Sarjana Strata Satu (S-1), Pada Wisuda Angkatan III Periode Ganjil, Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Muhammadiyah Kalabahi, Tahun Akademik 2021/2022.
Riskawati, anak ke tiga dari empat bersaudara, buah kasih pasangan Suardi Kadir dan Sudarna itu menyelesaikan studi tepat waktu yakni delapan semester. Ia menyadari bahwa apa yang diraihnya karena peran banyak pihak. Dia namapk sedih dan terisak ketika menyampaikan terima kasih kepadan orang tuanya.
“Saya terharu karena banyak perjuangan papa dan mama. Makanya saya sedih, terbawah suasana tentang semua perjuangan bapa dan mama. Meski sebagai pedagang kecil di pasar terbakar (Pasar Lipa-Kalabahi), tetapi saya membanggakan orang tua saya yang selalu memberi motivasi, agar ke depannya tidak seperti mereka, tetapi lebih baik lagi,”kata Riskawati menjawab alorpos.com usai mewakili para wisudawan untuk menyampaikan pesan dan kesan.
Dalam pesan dan kesan mewakili wisudawan/wisudawati, Riska mengatakan, kurang lebih empat tahun bergelut dengan buku, berjuang dengan tinta, berdebat dalam forum diskusi, serta memikul tumpukan tugas kuliah. Ia menilai, perubahan-perubahan manajemen kampus, serta adanya sarana dan prasarana yang semakin membaik, ikut mendukung pihaknya untuk belajar.
“Kita patut berbangga, karena kita pulalah ikut memajukan kampus ini. Semua moment indah yang telah diukir, berbagai pengalaman itulah yang membuat saya, dan mungkin juga semua teman-teman menjadi lulusan dan bagian dari STKIP Muhammadiyah Kalabahi,”tandas Riska.
Ia berharap, semoga ke depannya, almamater tercinta ini semakin maju dan sukses. Dengan nada puitis, Riska mengatakan, seiring berjalannya waktu, semesta silih berganti, merekapun merasakan jatuh bangun dalam perjalanan meraih cita-cita.
“Hingga pada akhirnya kami dinyatakan lulus dan memakai toga ini. Namun yang kami peroleh hari ini, bukan semata jerih paya kami. Melainkan atas untaian doa, dukungan, motivasi dari segala pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua kami. Terima kasih mama, terima kasih papa. Perjuangan yang tak ada batasnya, dari hari berganti hari tak pernah berhenti bekerja dan memanjatkan doa, agar kami sukses menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa,”ucap Riska.
Dia terisak. Suasana hening. Riska melanjutkan, bahwa bapak dan mama tak hanya menjadi orang tua, tetapi juga sahabat yang selalu menghibur dan memberi motivasi. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para dosen dan pengelola STKIP Muhammadiyah Kalabahi yang telah membimbing dan mengasah intelektual para mahasiswanya secara baik. Kepada teman-temannya, Riskawati berpesan, bahwa perjuangan belum selesai, karena banyak tantangan yang harus dihadapi.
“Persaingan begitu ketat di luar sana. Semua berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Betapapun kerasnya tantangan hidup, kita harus tetap tegar seperti karang di lautan, mengalir seperti air. Pandailah mencari solusi, dan tetap teguh memegang nilai-nilai. Sebelum mengakhir pesan dan kesan ini, saya mengutip sebuah pepatah, kita di atas puncak, karena menginjak banyak pundak,”pungkas Riskawati disambut aplaus hadirin.
Riska memulai pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengan Pertama di Sulawesi Selatan. Setelah itu ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalabahi. Setelah meraih gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Riska masih punya niat untuk melanjutkan studi ke program Strata II atau Magister. Dia pun tak menampik, jika kelak ia dipercayakan menjadi dosen di almamaternya.
Dalam acara wisuda dimaksud, ada penyerahan penghargaan wisudawan terbaik dan berprestasi dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Musfira,S.Pd., dengan IPK 3,59 dan wisudawan terbaik/ berprestasi dari Program Studi Pendidkan Matematika, Riskawati,S.Pd yang meraih IPK 3,73. Penghargaan yang diserahkan oleh Staf Ahli Bupati Alor, Drs.Imanuel Laukamang,M.Si., dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTT, Drs.Mustaim itu, diterima oleh orang tua kedua wisudawati terbaik. (ap/linuskia)