Presiden Jokowi dan Jejak Wiranto-Tjahyo Kumolo di Pasar Lipa- Alor

author
5 minutes, 10 seconds Read

alorpos.com—PRESIDEN Republik Indonesia Periode 2014-2019 dan 2019-2024, Joko Widodo alias Jokowi akan tiba di Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (2/10/2024).

Jadwal tersebut bagian dari rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi di NTT pada 1-3 Oktober 2024, dengan agenda meresmikan Bendunggan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pos Lintas Batas Negera (PLBN) Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, serta meresmikan RSUD dan Bulog di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Di Alor, Jokowi tidak meresmikan apa-apa, tetapi dari Bandara Mali Alor akan langsung berkunjung ke Pasar Inpres Lipa Kalabahi untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Modal Kerja. Setelah itu Jokowi menuju SMK Negeri 1 Kalabahi untuk memantau fasilitas yang ada di sekolah tersebut. Hal itu sebagaimana keterangan pers Pj.Bupati Alor, Dr.Drs.Zet Soni Libing susuai hasil rapat koordinasi Forkopimda Kabupaten Alor dengan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden (radarpantar.com, Rabu 25/9/2024).

Kehadiran Jokowi di Pasar Inpres Lipa Kalabahi ini, menyusul jejak mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) Wiranto, dan mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mendiang Tjahyo Kumolo, yang penah berada di Pasar Lipa Kalabahi, untuk meletakan batu pertama pembangunan gedung pasar dengan desain modern tersebut, pada 23 Agustus 2016 lalu.

Catatan koran Alor Pos, Pembangunan Pasar Lipa itu dinamakan Pasar Tertib Ukur dengan sumber dana dari Tugas Pembantuan Kementrian Perdagangan RI sebesar 8 Milyar. Dana sebesar itu untuk membangun sejumlah sarana, yakni 152 unit kios, 40 unit los pasar, 160 unit lapak konveksi, serta 40 lapak ikan dan daging.

Saat peletakan batu pertama, Monkopolhukam Wiranto menegaskan bahwa pembangunan gedung pasar tertib ukur di kawasan Pasar Lipa Kalabahi itu sebagai wujud membangun negara dari pinggiran atau wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Sementara itu, Tjahyo Kumolo selaku Mendagri di periode pertama Presiden Jokowi, saat itu mengatakan bahwa Kabupaten Alor sudah menjadi agenda Menko Polhukam untuk menyelesaikan tapal batas laut dengan negara tetangga Timor Leste.

Sedangkan Bupati Aor saat itu, Drs.Amon Djobo menilai kehadiran dua menteri (Wiranto dan Tjahyo Kumolo) itu sebagai representasi dari kabinet kerja pimpinan Jokowi, untuk memberikan spirit dan semangat bahwa orang Alor tidak sendiri.

“Walaupun kami di pulau-pulau terluar, kami di daerah perbatasan, tetapi semangat kami tidak terbatas,”tegas Djobo kala itu.

Kini, menjelang lengser pada 20 Oktober 2024 karena berakhir masa jabatannya, Jokowi hadir menjejak bumi Nusa Kenari dan berkunjung ke Pasar Inres Lipa Kalabahi, lokasi dimana terdapat gedung pasar yang dinamakan Tertib Ukur tersebut. Biasanya, jika berkunjung ke pasar-pasar, Presiden Jokowi bertanya kepada para pedagang setempat terkait harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.

Apakah kondisi pasar tertib ukur di Lipa Kalabahi itu, termasuk kios-kios dan lapak-lapak masih nampak seperti desain awalnya, serta taman dan parkiran yang asri? Pedagang Pasar Lipa yang bisa menjawab. Apalagi urusan merawat dan menjaga kebersihan lokasi pasar tersebut.

Karena itu, menjelang kunjungan kerja Jokowi itu, Pj.Bupati Alor sejak pekan lalu telah mengerahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Alor untuk turun membersihkan lokasi-lokasi strategis yang akan dilalui Jokowi, terutama di Pasar Inpres Lipa Kalabahi.

Tak hanya ASN, aparat Polres Alor dan Kodim 1622 Alor, juga turun tangan membersihkan got-got yang tersumbat, memungut berbagai jenis sampah. Bahkan mencuci bersih lantai keramik Pasar Lipa Kalabahi yang berubah warna jadi merah jorok, karena limbah siri pinang yang dibuang sembarang oleh para pedagang, maupun pengunjung pasar tersebut.

Ruas jalan yang akan dilalui Presiden Jokowi juga dibenahi. Misalnya sebra cross yang kusam pada ruas jalan protokol di tengah kota Kalabahi, dicat ulang. Ruas jalan ke dan dari SMK I Kalabahi di Landbow Desa Lendola juga dicor pada bagian yang berlubang, termasuk bahu jalan. ‘Polisi tidur’ yang terbuat dari campuran semen, maupun tali-tali kapal dibongkar.

Semua itu tentu bagian dari upaya pemerintah dan warga daerah ini untuk menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut tamu istimewah, orang nomor satu di NKRI ini. Setidaknya ini menjadi bagian dari sejarah, bahwa Jokowi merupakan Presiden RI kedua yang menjejak bumi Nusa Kenari, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Tahun 2004, atau 20 tahun silam. Bedanya, Yudhoyono datang ke Alor di awal masa kepemimpinannya karena daerah ini dianda bencana gempa bumi pada Jumad (12/11/2004), yang menewaskan 33 korban jiwa dan kerugian harta benda lebih dari 100 Milyar.

Petaka tersebut bagi Bupati Alor saat itu, Ir.Ansgerius Takalapeta membawa berkah, karena hadirnya Presiden dan Wakil Presiden sekaligus (SBY-Jusuf Kalla), Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Agung Laksono serta para pejabat tinggi negara di Alor. Dampaknya, ada percepatan pembangunan sejumlah sarana dan prasarana yang membawa kemajuan bagi daerah ini paska bencana tersebut. Presiden SBY yang dilantik pada Oktober 2004, tiba di Alor pada Sabtu, 11 Desember 2004 dan menginap semalam di Rumah Jabatan Bupati Alor.

Kini Presiden Jokowi yang akan lengser pada Minggu 20 Oktober 2024, hadir di Alor pada Rabu 2 Oktober 2024. Meskipun di ujung kepemimpinannya dan hanya selama kurang lebih 4 jam di Alor, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Alor tetap berbangga bisa dikunjungi lagi seorang Presiden RI, dengan harapan akan membawa pula berkah tersendiri bagi pembangunan daerah ini kedepan.

Aspirasi yang sudah tentu akan disampaikan oleh pemerintah dan elemen masyarakat di daerah ini, kiranya menjadi catatan strategis untuk diteruskan kepada Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru, Prabowo Subianto-Gibran Raka Buming Raka. Sebagai daerah di gugusan pulau terluar dan di tapal batas laut negara dengan Timor Leste, Kabupaten Alor sudah sepantasnya mendapat perhatian lebih, setidaknya sama dengan daerah-daerah perbatasana lainnya di NKRI ini.

Salah satunya, semoga pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Marataing, Kecamatan Alor Timur, yang lahannya sudah disiapkan Pemkab Alor, kiranya segera diwujudkan, sehingga bisa membawa multiplier effect bagi kemajuan daerah ini. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *