POSKO Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Alor, menerima bantuan dari sejumlah donatur, yang memberikan donasinya kepada para korban Badai Siklon Tropis yang mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang, sehingga merenggut 24 korban jiwa dan 17 lainnya yang masih hilang. Bantuan yang diterima Posko PMI Alor baik dalam bentuk barang, maupun dana yang ditransfer melalui Rekening Bank milik PMI Alor.
Maka, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Alor, Drs.Muhamad Marhaban didampingi sejumlah stafnya mendatangi Markas PMI Kabupaten Alor, Kamis (8/4/2021) untuk menyerahkan bantuan dalam bentuk pakaian layak pakai dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya, agar disalurkan kepada korban bencana alam di Kabupaten Alor yang sangat membutuhkannya.
Pantauan alorpos.com, bantuan dari Kemenag Kabupaten Alor ini diterima Sekretaris PMI Kabupaten Alor, Dra.Euis Arnesah Maro didampingi salah satu pengurus PMI Alor, Lim Odja dan Kepala Markas, Semi Datemoli,S.Sos. Saat itu Muhamad Marhaban mengatakan bahwa keluarga besar Kementrian Agama Kabupaten Alor peduli bencana NTT dan khususnya di Kabupaten Alor.
“Karena itu kami menggalang solidaritas dari kawan-kawan kami di Kementrian Agama, baik yang ada di kantor maupun di madarasah-madrasah dan juga masyarakat sekitar kami, sehingga terkumpul pakaian layak pakai, beberapa dos air mineral dan kebutuhan pokok lainnya untuk dibagikan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah,”kata Marhaban, sembari menambahkan, masih berupaya penggalangan lagi untuk bantuan Sembako.
Soal pendistribusiannya, Marhaban menyerahkan itu kepada PMI Alor untuk menentukan di mana bantuan tersebut disalurkan kepada desa-desa yang terkena dampak dari bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang tersebut.
“Kami hanya menggalang, dan menyerahkan kepada PMI untuk menyalurkannya, karena PMI lebih tahu masyarakat pada lokasi-lokasi mana yang membutuhkan bantuan. Pakaian yang ada sudah dibagi sesuai kelmpok usia, baik orang dewasa maupun anak-anak,”tandas Marhaban.
Lebih lanjut Marhaban juga mengajak semua masyarakat Kabupaten Alor agar terus saling berbagi kasih dan peduli kepada sesama yang terkena musibah bencana alam ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sejauh ini sudah memberikan bantuan kepapa para korban bencana alam tersebut.
Sementara itu, Sekretaris PMI Alor selaku Koordinator Posko, Dra.Euis Arnesah menyampaikan terima kasih kepada Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Alor yang telah menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam di Alor itu. Arnesah memastikan bahwa berbagai bantuan tersebut akan disalurkan PMI Alor mulai Jumad (9/4/2021) kepada masyarakat di wilayah yang terdampak bencana tersebut.
“Besok (Jumad, 9/4) kami akan menyalurkan terlebih dahulu ke Pantar Tengah sebagai salah satu kecamatan yang paling parah di Pulau Pantar. Menyusul nanti ke Kecamatan Alor Timur Laut, Alor Selatan dan Alor Tengah Utara. Atas nama ibu ketua PMI Alor (Dra.Beth Isdiani Djobo) dan para pengurus lainnya kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Kakan Kementrian Agama Kabupaten Alor,”tandas Arnesah.
Bantuan dari Kementrian Agama Kabupaten Alor terdiri dari 5 dus besar, 8 kantong besar dan 6 karung pakaian umum layak pakai, 1 karung busana muslim, 3 dus sabun cuci, 1 dus sampo dan sabun mandi, serta 1 dus pembalut wanita dan rinso.
Menurut Arnesah dan Lim Odja, selain bantuan dari Kementrian Agama Kabupaten Alor, PMI Alor juga membuka donasi yang dipublikasikan melalui media sosial, sehingga sejumlah pihak telah mentransfer uang sumbangan bagi korban bencana Alor melalui rekening PMI Alor. Karena itu mereka menyampaikan terima kasih kepada para donatur, yang hingga Jumad (9/4/2021) total dana yang masuk, kata Plt.Bendahara PMI Alor, Euis Arnesah, sebesar Rp 15.500.000 (Lima Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Total dana dimaksud, antara lain dari Handoko, salah satu teman Pengurus PMI Alor, Liem Odja di Jakarta, sebesar Rp 10 Juta, Gereja JB3 Bandung sebesar Rp 5 Juta dan dari salah satu anak Alor di Jakarta, Samdis Halundaka senilai Rp 500.000.
Dana tersebut menurut Arnesah, sesuai kesepakatan dengan pengurus PMI Alor, digunakan untuk membeli kebutuhan pokok untuk didistribusikan kepada warga pada desa-desa yang paling parah menjadi korban bencana alam. Dan pada Jumad (9/4/2021) PMI Kabupaten Alor mulai menyalurkan bantuan tersebut, mulai dari Desa Tamakh, Kecamatan Pantar Tengah.
Pengurus PMI Alor Bidang Penanggulangan Bencana, Lim Odja didampingi Kepala Markas, Semy Datemoli dan staf PB, Hariyanto Baharudin bersama dua relawan, menuju Desa Tamakh di Pantar Tengah, menggunakan perahu motor dari Pelra Desa Alor Kecil. Semy Datemoli melaporkan, bahwa jenis barang yang disalurkan yakni beras, mie instan, susu, air mineral, sabun mandi, sabun cuci, pakaian layak pakai, selimut, baby kit, dandang, tacu, piring, gelas dan terpal.
Bantuan tersebut diserahkan Lim Odja didampingi Semy Datemoli kepada Kepala Desa Tamakh di Posko desa tersebut.
Liem Odja mengatakan, bahwa PMI hadir menyerahkan bantuan di Desa Tamakh, berdasarkan hasil pantauan Posko PMI dan Tim Assesment yang menghimpun data dari desa tersebut beberaoa hari sebelumnya. Sesuai catatan PMI Alor, dampak bencana yang dialami warga Desa Tamakh, yakni korban jiwa 5 orang, 1 masih hilang, 25 orang luka-luka. Sedangkan kerusakan perumahan penduduk, fasilitas umum dan infrastruktur dasar cukup parah, yakni 40 rumah penduduk rusak berat, 9 rumah rusak total, 195 rusak ringan. Jumlah rumah tangga terdampak sebanyak 134 KK, dengan jumlah jiwa sebanyak 1.196 orang. Sedangkan jalan umum, gedung sekolah, Polindes, 10 unit PLTS dan Kantor Desa Tamakh juga mengalami kerusakan.
Jadwal pendistribusian bantuan oleh PMI Alor selanjutnya, pada Sabtu (10/4/2021) akan menyalurkan lagi bantuan ke dua lokasi terdampak bencana, yakni Desa Welai Selatan, Kecamatan Alor Tengah Utara dan Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut. Kemudian pada Minggu (11/4/2021), sesuai rencana, PMI Alor akan menyalurkan lagi bantuan serupa kepada warga korban bencana di Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan dan Mainang-Kecamatan Alor Tengah Utara. Sedangkan ke wilayah Kecamatan Alor Timur, sedang dijadwalkan melalui jalur laut. (ap/tim-linuskia)