Pesan Politis Di Pengukuhan MUI Alor. Djobo: Alor Tak Kenal Mayoritas dan Minoritas

author
7 minutes, 6 seconds Read

PENGUKUHAN dan Rapat Kerja Daerah Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Alor, Masa Khidmat 2021-2026, berlangsung di Aula MTS Negeri Kalabahi, Jumad (13/1/2023) sore. Rapat Kerja MUI Alor yang dibuka Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P ini berlangsung pada 13-14 Januari 2023, dengan Tema: Pemantapan Aqidah, Penguatan Ukhuwah dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Gawe MUI ini diawali Pembacaan Ayat-ayat Suci Alqur’an oleh Qori Ardianto Syamsudin dan Saritilawah Siti Normala Tulimau. Selanjutnya, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Alor, Abdul Syukur Ali membacakan Keputusan Dewan Pimpinan MUI Propinsi Nusa Tenggara Timur Tentang Susunan dan Personalia Pengurus Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Alor. Keputusan MUI NTT yang ditanda tangani Ketua Umumnya, Drs.H.Muhammad Wongso dan Sekretaris Umum, Drs.H.Husen Anwar itu berdasarkan hasil Musyawarah Daerah (Musda) VIII MUI Kabupaten Alor pada 12 Maret 2022 di Aula Hotel Kenari Indah Kalabahi. Isi Keputusan Dewan Pimpinan MUI Propinsi NTT tertanggal 28 Juni 2022 tentang Susunan Personalia Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Alor Masa Khidmat 2021-2026, yakni: Dewan Pertimbangan: Ketua H.Abdul Kadir Kawali,A.Md., Wakil Ketua, H.Abdul Wahid Hadi. Sekretaris ex officio, Abdul Syukur Ali. Anggota: Imran Duru,S.Pd.,M.Pd., Drs.Nurdin Abdullah, Drs.H.Ahmad Ilias Ambao, H.Anwar Amin, Maskur Koho, Ridwan Iho,S.So., Haji I.Djawa, Drs.Abdul, Drs.Hasim, Haji Hamsah. Pimpinan Harian; Ketua Umum: Muhamad Bere,SH., Wakil Ketua Umum: Usman Syarif,SH., Haji I.Djawa,S.Sos. Ketua: Abubakar Wahab,S.S.I., Abdulrahman Saleh,S.S.,M.Pd., Drs.Pahlawan Pakro,M.Ag., Rahmad Nazir,S.Pd.,M.Pd., Abdul Haris Kapukong,SH.,MH., Hasbiran Djahi,SE., Rahmatia Djae,S.Ag., Drs.Ramlan Rasidin, H.Husen Tolang,SH.,M.Pd., H.Abdulkadir Boli. Sekretaris Umum: Abdul Syukur Ali, Sekretaris: Rahmad Zainudin,SE., Suparman Kapukong,SE., Bendahara Umum: Muhamad Adi,SH., Bendahara: Usman Maikari, Muhamad Saleh,SE.

Sekum MUI Kabupaten Alor, Abdul Syukur Ali saat membacakan SK MUI Propinsi NTT

Sementara itu, SK Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Alor Nomor 55/Kep/XII/2022 Tentang Susunan dan Personalia pengurus Komisi Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Alor Masa Khidmat 2021-2026 yang ditanda tangani Ketua Umum, Muhamad Bere,SH., dan Sekretaris Umum Abdul Syukur Ali tertanggal 19 Desember 2022, yakni;mulai dari Komisi Ukuwah Islamiah yang diketuai Yanimatian,SH., hingga Komisi Hubungan Antar Lembaga yang dipimpin Umar Arif,S.Pi.
Selanjutnya, acara pengukuhan Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan Harian MUI Kabupaten Alor oleh Sekretaris Umum MUI Propinsi NTT, Drs.H.Husen Anwar. Pengukuhan ini disaksikan pula Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., Wakil Bupati Imran Duru,S.Pd.M.Pd., unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Alor, Anggota DPRD Alor, Ibrahim Nampira,S.Sos., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Alor, Pdt.(Emr).Yakobus Pulamau,S.Th., Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi, RD.Simon Tamelab, dan Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Alor, I Made Wartha,SE.

Sekretaris Umum MUI Propinsi NTT, Drs.H.Husen Anwar, saat mengukuhkan Pengurus MUI Kabupaten Alor

Sekretaris Umum MUI Propinsi NTT, Drs.H.Husen Anwar dalam sambutannya antara lain menekankan bahwa MUI adalah Rumah Besar Umat Islam yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan keimanan, sekaligus berperan sebagai penyejuk umat, sehingga hubungan umat beragama semakin kondusif, aman dan damai. Husen Anwar mengemukakan empat harapannya kepada MUI Kabupaten Alor. Pertama; sebagai wadah musyawarah ulama dan cendekiawan Islam untuk membahas dan memutuskan berbagai persoalan umat dan bangsa, sehingga umat di suatu daerah hidup rukun dan maju. Kedua; Sebagai wadah konsultasi dan solutif dalam memperjuangkan kehidupan kemasyarakatan. Ketiga; Sebagai wadah dalam merespon berbagai masalah yang timbul di tengah kehidupan umat. Keempat; Sebagai forum strategis dalam meningkatkan partisipasi umat, MUI harus bisa mengajak umat untuk tetap menjaga keutuhan negara dan bangsa, khsusnya di Kabupaten Alor dari berbagai upaya yang dapat memecah belah persatuan.
“Peningkatan kerja sama dengan lembaga-lembaga sosial juga harus menjadi tugas bersama, sehingga MUI benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. MUI bila perlu menemukan jati dirinya sebagai organisasi ulama, cendekiawan muslim, yang memiliki tanggungjawab besar untuk mengawal perjalanan umat Islam dan Bangsa Indonesia,”himbau Husen Anwar.

Drs.H.Husen Anwar, Sekum MUI Propinsi NTT

Dengan kemajuan era digitalisasi, medsos yang berkembang begitu cepat, maka Husen Anwar berpendapat bahwa MUI harus berada di tengah-tengah sebagai akselerator. Dia berharap agar MUI Kabupaten Alor sebagai penggerak wawasan keagamaan, keragaman, menjaga keutuhan umat beragama, dan tentu membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.
“Ini menjadi tanggungjawab bersama. Di Kabupaten Alor, soal toleransi memang tidak diragukan. Hasil survey, Indeks Kerukunan Kehidupan Umat Beragama di Kabupaten Alor itu luar biasa. Ini tentu tergantung siapa pemimpinnya,”tadas Husen disambut aplaus hadirin.
Menurutnya, pengurus MUI perlu bekerja solid, kompak, bersinergi dan kolaborasi antara pengurus dengan pihak-pihak lainnya. Ia menekankan bahwa hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi pengurus yang baru dikukuhkan.
“Perjalanan kita masih panjang. Tetap bersemangat, umat menanti kehadiran kita. Apalagi kita memasuki tahun politik, suasana penuh sensasi dan juga sensitif, karena orang bisa saja melakukan berbagai cara dalam meraih simpati, kadang atas nama agama. Oleh karena itu, mari kita terus mengingatkan dan menghimbau agar merawat keberagaman yang sudah terbangun baik selama ini. Saya yakin, masyarakat di daerah ini, dewasa dalam menyikapi berbagai permasalahan yang mencuat di tengah masyarakat. Karena itu, mari kita bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Kalau kita bersama, kita kuat. Kalau kita kuat, kita aman. Kalau kita aman, maka kita bebas ke mana saja,”pungkas Husen.

Bupati Alor, Amon Djobo menyampaikan sambutan sebelum membuka Rakerda MUI Kabupaten Alor, Jumad (13/1/2023)

Sedangkan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., dalam sambutannya mengapresiasi jajaran pengurus MUI Kabupaten Alor yang baru saja dikukuhkan itu, karena dinilainya rata-rata intelektual muda maupun tua yang tidak diragukan lagi kinerjanya. Hal ini menurut Djobo, tidak menjadi kekhawatiran pemerintah untuk menjalin kerja sama.
“MUI punya andil yang cukup besar untuk daerah ini. Jujur saya katakan. Saya dan bapak Wakil Bupati Alor akan mengakhiri masa jabatan tahun ini, tetapi yang saya minta agar MUI yang organisasi besar ini tetap eksis dan berkembang. Memberdaulatkan, merekatkan umat terus berjalan dan bertumbuh,”himbau Djobo.
Karena itu, kepada Ketua Umum MUI Kabupaten Alor, Muhamad Bere,SH., bupati Djobo berharap agar kesinambungan kerja sama selama ini terus berjalan.
“Di daerah ini ketika saya ambil tanggungjawab (sebagai Bupati Alor) sembilan tahun lalu, saya tidak kenal yang namanya mayoritas dan minoritas. Saya paling tidak suka itu kata-kata, karena artinya ada keberpihakan. Makanya saya paling tidak suka yang namanya mayoritas, minoritas. Kita semua duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, karena kita ini umat-umat Tuhan. Itu yang saya bangun selama ini. Selama saya pimpin daerah ini, toleransi, kebersamaan, kesesamaan, terbangun dengan baik,”ujar Djobo.
Menurutnya, Alor dibangun dengan perjanjian-perjanjian luhur, bukan ketentuan-ketentuan khusus. Kalau orang sudah punya agama, jelas Djobo, maka jangan pengaruhi orang untuk ikut engkau punya agama.

dari kiri ke kanan: Anggota DPRD Alor, Ibrahim Nampira, Ketua PP Muhammadiyah Alor, H.Husen Tolang, Ketua Umum MUI Alor, Muhamad Bere, Bupati Alor Amon Djobo, Sekum MUI NTT, Husen Anwar, Wabup Alor, Imran Duru, Ketua Parisada Hindu Dharma, I Made Wartha, Ketua FKUB Alor, Pdt.Emr.Yakobus Pulamau,S.Th., dan Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi, RD.Simon Tamelab

“Agamamu adalah agamamu, agmaku adalah agamaku, titik. Kalau kita baku campur aduk kiri kanan hanya karena agama, maka sampai kiamatpun orang Alor tidak akan masuk surga. Ini tugas MUI, tuhas tokoh-tokoh agama, tugas pemangku-pemangku kepentingan, bukan hanya pemerintah,”tukas Djobo.
Lebih lanjut bupati Djobo mengemukakan bahwa MUI Kabupaten Alor selama ini sudah bekerja baik dalam membantu pemerintah. Karena itu Bupati Alor dua periode ini menghimbau para pengurus MUI Kabupaten Alor yang baru dikukuhkan, termasuk pesonalia Komisi-Komisi yang dinilainya orang-orang hebat agar bekerja kompak dibawah kepemimpinan Ketua Umum, Muhamad Bere,SH, demi kemajuan MUI dan daerah ini.

Muhamad Bere,SH., Ketua Umum MUI Kabupaten Alor

Muhamad Bere,SH menjawab media ini usia pengukuhannya menjadi Ketua Umum MUI Kabupaten Alor Masa Khidmat 2021-2026 mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sejak terpilih dalam forum Musda MUI Alor tahun 2022 lalu.
“Dalam Rapat Kerja, kami membahas berbagai program yang telah disepakati pada saat Musda. Dari hasil Musda itu, mana-mana yang bisa kita laksanakan pada jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Ada hal-hal di luar dari pada itu akan menjadi perhatian kita, antara lain kita akan bersama-sama dengan FKUB (Forum Komunikasi Umat Beraga) untuk meramu kebersamaan, sebagaimana yang disampaikan Bupati Alor dan juga Sekretaris Umm MUI Propinsi NTT, bahwa daerah ini akan terjaga, aman dan tentram sepanjang masa,”ujar mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Alor ini. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *