BUPATI Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Drs.Amon Djobo mengambil sumpah dan melantik dua pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan dua Jabatan Pengawas lingkup Pemkab Alor, Selasa (6/4/2021) di Aula Nusantara, Lantai III Kantor Bupati Alor. Kempat pejabat yang dilantik itu merupakan rotasi jabatan dua Pejabat Eselon IIB, yakni Kristina Beli,ST dari jabatan lama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menjadi Kepala Dinas Perijinan Satu Pintu Kabupaten Alor, dan Drs.Imanuel Irenius Djobo,M.Si., dirotasi dari jabatan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Alor.
Sedangkan dua dua jabatan pengawas yang turut dilantik yakni M.Nikson,ST., yang sebelumnya menjabat Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial pada Kecamatan Alor Timur, Eselon IVA, dimutasi menjadi Lurah Kolana, Eselon IVA., dan Betseba A.Sailana yang sebelumnya di Kecamatan Teluk Mutiara menjadi Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial pada Kecamatan Alor Timur, Eselon IVA.
Pengambilan Sumpah dan Pelantikan itu disaksikan Asisten I Setda Alor, Drs.Dominggus Asadama, dan Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Ridwan Iho,S.Sos., didampingi Rohaniawan Kristen, Pdt.Marten Lakalet,S.Th. Hadir Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Sulaiman Singhs,SH., Wakil Bupati Alor, Imran Duru,S.Pd.,M.Pd., serta unsur Forkompimda dan para pejabat teras lingkup Pemkab Alor.
Dalam kata-kata pengukuhannya, Pdt.Lakalet berpesan; “Berdasarkan pengambilan sumpah dan pelantikan saat ini, maka kepada saudara-saudari yang telah dilantik, dengarkan Firman Tuhan berdasarkan Yosua Pasal 1 Ayat 7, yakni; Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang diperintahkan kepadamu. Dan janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemanapun kamu pergi. Jadi dengarlah Firman Tuhan ini sebagai pegangan hidupmu, dalam tugas dan tanggung jawabmu, dari sekarang sampai akhirnya”.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Sulaiman Singhs,SH menyampaikan apresiasi singkatnya kepada putra-putri terbaik Kabupaten Alor yang telah diberikan kepercayaan oleh bupati, dalam menduduki jabatan, untuk membantu melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dengan baik.
“Kami yakni, keempat putra-putri yang menduduki jabatan yang baru dilantik ini, mampu bekerja maksimal untuk melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan secara baik. Mudah-mudahan berkat dan kepercayaan yang telah diberikan ini, kemudian bisa dilaksanakan dengan baik, dan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat kita. Yakinlah bahwa dalam melaksanakan tugas, pasti ada tantangan dan rintangan, tetapi pengabdian dapat dilaksanakan dengan segala kemampuan yang kita miliki,”himbau Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Alor ini.
Sedangkan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada mantan Kepala BPMD Kabupaten Alor, Muhammad Bere,SH dan mantan Kepala Dinas Perijinan Satu Atap, Drs.Yoseph Malaioni yang telah pensiun pada awal April 2021. Kepada semua pejabat yang hadir, Bupati Djobo mengatakan bahwa Jabatan Eselon IIB itu jabatan mahal karena selain gaji pokok dan berbagai fasilitas seperti mobil dan sebagainya diberikan, juga punya tunjangan jabatan sebesar Rp 2,5 Juta/bulan. Karena itu para pejabat Eselon IIB itu harus tunjukan kinerja yang maksimal.
“Para pejabat Eselon II juga telah melewati proses seleksi yang ketat untuk menduduki jabatan, bukan karena ada permufakatan jahat. Karena itu setelah om Yos Malaioni pensiun, saya berpikir siapa yang bisa menggantikannya. Yos Malaioni itu pejabat yang rendah hati, jujur dan lurus sesuai aturan sehingga tidak pernah ada korupsi pada dinas yang punya penerimaan besar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu, hamp[ir Rp 700-an Milyar,”kata Djobo.
Bupati Alor periode 2014-2024 ini mengaku berpikir keras mencari sosok pejabat yang cocok untuk mengganti Yoseph Malaioni yang pensiun, dan pilihannya jatuh pada Kristina Beli,ST.
“Makanya para pejabat Eselon II harus belajar dari orang ini (Kristina Beli), karena sejak 0 tahun sebagai PNS hingga menjadi Kepala (Kepala BPBD Kabupaten Alor), saya ikuti betul ini orang punya karya. Hadapi persoalan apa yang belum. Ketika saya Asisten III dan ibu Beli di Bagian Pembangunan, kami sama-sama hadapi berbagai persoalan dengan pengungsi Timor Timur saat itu. Saya juga ikuti kinerja saudara baik, jujur dan teliti. Saya sudah ikuti dari awal sampai akhir, hingga persoalan bencana di Tahun 2015, dan Putusan Pengadilan kita menang. Maka hari ini saudara saya lantik (menjadi Kepala Dinas Perijinan Satu Atap), hari ini juga Plt (Kepala BPBD Kabupaten Alor) masih tetap saudara (Kristina Beli) pegang. Karena saat ini kasus-kasus bencana alam masih tetap berjalan,”tegas Djobo.
Yang paling disenangi Bupati Djobo dari Kristina Beli yakni pejabat yang satu ini selalu berkukuh pada aturan, berkaitan dengan apapun, meski bupati yang memerintahkan sesuatu. Djobo berharap agar Kristina Beli bisa menimbah pengalaman dari Yoseph Malaioni dalam menakhodai Dinas Perijinan Satu Atap dalam mengumpulkan pundi-pundi bagi pendapatan PAD Kabuipaten Alor.
Berkenan dengan BPMD setelah Muhamad Bere,SH pensiun, Amon Djobo mengaku bertanya kepada Muhamad Bere, kira-kira siapa yang layak menggantikannya. Maka Bere menyebut El Djobo yang selama lima tahun sebelumnya sebagai Sekretaris BPMD, dianggap paling layak menjadi Kepala BPMD Kabupaten Alor.
“Jadi bukan karena Djobo-nya, saya tidak ada model begitu. El Djobo ini IVB, dia senior di situ (BPMD) . Di BPMD itu data desa simpang siur, administrasi desa simpang siur, pertanggungjawaban dana desa simpang siur, pembangunan di desa simpang siur, persoalan pemekaran desa simpang siur. Kaka Mad Bere saya percayakan sebagai Kepala BPMD sebagai seorang senior sehingga bisa luruskan secara baik. El (El Djobo) saya percayakan sekarang bukan karena Djobo-nya, tetapi karena dia lama menjadi sekretaris di BPMD,”tandas Amon Djobo.
Namun Amon Djobo mengungkap satu kelemahan El Djobo yakni tukang tidur. “Tidak boleh lagi itu, saya kasih ingat. Kalau masih tidor, saya copot dari jabatan, walaupun Djobo, ada apa juga kau. Ini jabatan bukan keluarga, kau tidak boleh tidor itu, supaya pekerjaan berjalan baik. Bangun komunikasi dan koordinasi baik dengan para kepala desa, tidak boleh tidor-tidor itua,”tegas bupati pencetus filosofi Tancap GAS ini.
Kesempatan itu, bupati Djobo juga menginformasikan bahwa tim Panitia Seleksi jabatan, diantaranya Haji Husen Tolang,SH, akan kembali melaksanakan seleksi pejabat, dan nantinya dilantik pada bulan Mei atau awal Juni 2021 untuk mengisi jabatan yang lowong.
Sedangkan Lurah Kolana yang pensiun langsung diisi pejabatan definitif karena menurut Djobo, berbagai persoalan di Kolana itu cukup berat sehingga harus ada lurah yang bisa menangani. (ap/tim-linuskia)