alorpos.com__ACARA Penthabisan Gedung Gereja yang disatukan dengan Syukuran Hari Ulang Tahun ke-66 Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Ebenhaezer Apui, Klasis Alor Tengah Selatan di Kelurahan Kelaisi Timur, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/7/2023) terasa begitu spesial dan semarak dalam keberagaman. Hal itu karena acara ini dihadiri langsung Ketua Sinode GMIT, Dr.Mery Kolimon didampingi suaminya, Ir.Yustus Maro, Kapolda NTT, Irjen Polisi Drs.Johni Asadoma,M.Hum bersama Ketua Bhayangkari Polda NTT, Vera Johni Asadoma, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., Kapolres Alor, AKBP.Supriyadi,S.I.K., SH., Dandim 1622 Alor, Letkol (Inf) Amir Syarifudin,SH., Wakil Ketua DPRD Alor, Drs.Yulius Mantaon, serta sejumlah pejabat gereja maupun pejabat pemerintah lingkup Pemkab Alor. Nampak hadir pula Retor Untrib Kalabahi, Alvonso Gorang,S.Sos.,M.M., serta sejumlah pensiunan PNS yang kini menjadi politisi seperti Iskandar Lakamau,SH., H.Taufik Nampira,S.P.,M.M., dan berbagai elemen masyarakat. Ketua Panitia, Dominikus Salmau,ST dan jajarannya sukses menggelar kegiatan yang dihadiri seribu lebih orang ini.
“66 tahun lalu, ketika injil diwartakan di Apibai ini oleh hambanya almarhum bapak Karel Lakamang, ada suka cita bagi yang mendiami negeri ini. Karena mereka tidak lagi dikuasai oleh kegelapan. Tantangan tidak menyurutkan semangat untuk membangun kehidupan fisik dan iman. Ada suka dibalik duka. Ada perbedaan untuksebuah perubahan, Ada kekhawatiran dibalik sebuah berkat. Ada perselisihan untuk sebuah persekutuan,”demikian prolog yang disampaikan pembawa acara untuk memulai acara dimaksud.

Acara diawali dengan pengalungan selendang dan sarung adat kepada Ketua Sinode GMIT, Kapolda NTT bersama ibu dan Bupati Alor, Wakil Ketua DPRD Alor, Dandim 1622 Alor, Kapolres Alor, pejabat yang mewakili Kajari Alor, dan pejabat yang mewakili Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi, oleh tokoh masyarakat setempat, yakni Imanuel Langmau dan Asnat Saldeng Maldika.
Menariknya, saat mengalungkan selendang kepada Bupati Alor, Amon Djobo, terdengar Imanuel Langmau mengatakan kepada Bupati Alor bahwa, “Bapak, ini saya punya kampung. Janji itu utang”. Entah apa yang dimaksudnya Imanuel Langmau yang pernah dijuluki sebagai raja vanili Alor itu.

Sementara itu, Ibadah Penthabisan oleh Pdt.Marthen Lakalet,S.Th., dan Suara Gembala oleh Ketua Sinode GMIT, Pdt.Dr.Mery Y. Kolimon,S.Th.,M.Th. Kesempatan itu Mery Kolimon berharap agar jemaat setempat menjadikan gereja sebagai tempat berdoa, apalagi gereja tersebut bernama Ebenhezer yang berarti “sampai di sini Tuhan menolong kita” atau sampai sekarang ini Tuhan terus menolong kita. Ketua Sinode GMIT asal Alor inipun berpesan agar dengan hadirnya gedung gereja yang baru itu, semangat kerja sama, gotong royong antar umat makin meningkat demi kemajuan bersama.

Sedangkan Kapolda NTT, Irjen Polisi Drs.Johni Asadoma,M.Hum dalam sambutannya antara lain menyampaikan terima kasih atas peran serta semua pihak dalam menyukseskan kegiatan tersebut dan memungkinkan semua orang berkumpul. Jenderal bintang dua asal Desa Manmas, Kecamatan Alor Selatan ini merasa bangga bisa berada di kampung halamannya sendiri. Karena itu dia juga berharap agar gedung gereja yang megah untuk ukuran di kampung-kampung itu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk beribadah.
Asadoma juga mengajak semua orang untuk menanamkan ketaatan beribadah kepada anak-anak, sehingga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan, serta berbakti kepada orang tua, keluarga, bangsa dan negara.

Kesempatan itu, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P dalam sambutannya berharap agar warga jemaat setempat memanfaatkan gereja itu secara baik untuk beribadah, sebagai pos iman. Djobo menekankan bahwa jika jemaat tidak meyakini gereja sebagai pos iman, maka nanti koster sudah pukul lonceng waktunya beribadah, jemaat masih tidur di bawah gudang, masih ada di mamar, dan gereja itu kosong.
Bupati Djobo mengapresiasi Jemaat Ebenheser Apui sebanyak 85 KK ini karena walaupun dalam keterbatasan, tetapi telah membangun gereja tersebut dan menjadi catatan sejarah. Karena itu Djobo minta semua elemen masyarakat di Apui, Alor Selatan agar terus menjaga persatuan dan kerukunan dan menjadikan gereja ini sebagai pos iman.

Sebelumnya, Ketua Majelis Jemaat Ebenheser Apui, Pdt.Yemima Malese Lanmai,S.Th., dalam sapaannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir. Dia juga memohon maaf kepada semua undangan atas berbagai kekurangan yang ada.
Sementara itu, Ketua Panitia, Dominikus Salmau,S.T., ketika menyampaikan laporan, antara lain mengemukakan bahwa Jemaat Ebenheser Apui sebanyak 85 Kepala Keluarga yang menyelenggarakn acara yang dinilainya cukup sederhana itu. Acara ini dihadiri pula para Majelis Klasis se Tribuana, para camat, pimpinan yayasan, pimpinan lembaga pendidikan, dan berbagai stakeholder lainnya.
Menurut Salmau, kegiatan Penabisan dan Pengresmian Gedung Kebaktian dan Syukur Ulang Tahun ke-66 GMIT Ebenheser Apui, melalui panitia yang dibentuk pada Tahun 2020, dan diperhadapkan Tahun 2021. Panitia, lanjut Kadis Perumahan Kabupaten Alor ini, bahwa pihaknya bersama-sama Majelis Jemaat dan Jemaat melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain Kebaktian KPI yang menghadirkan pengkotbah dari Majelis Sinode GMIT. Melakukan rehabilitasi jaringan air minum untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat dan jemaat setempat, serta mebersihkan lingkungan.

Karena itu panitia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. termasuk Kapolda NTT, Irjen Pol.Drs.Johni Asadoma,M.Hum., Ketua Majelis Snode, Pdt.Dr.Mery Kolimon,S.Th.,M.Th., Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., serta unsur Forkompimda Kabupaten Alor dan pejabat lingkup Pemkab Alor yang telah memberikan dukungan demi suksesnya kegiatan dimaksud.
Puncak acara, Dandim 1622 Alor, Letkol (Inf) Amir Syarifudin,SH dipercayakan melakukan pengguntingan pita dan pembukaan selubung Papan Nama Gereja Ebenhezer Apui. Selanjutnya penandatanganan prasasti oleh Kapolda NTT, Irjen Polisi Drs.Johni Asadoma,M.Hum dan Ketua Sinode GMIT, Pdt.Dr.Mery Y.Kolimon,S.Th.,M.Th. (ap/linuskia)