Pemkab dan DPRD Alor Dukung Abal Jadi Kecamatan Pariwisata. Djeo Siapkan PIP Berbasis Android

author
1
9 minutes, 33 seconds Read

WAKIL Bupati Alor, Imran Duru,S.Pd.,M.Pd., dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Sulaiman Singhs,SH., menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Tingkat Kecamatan Alor Barat Laut, Senin (14/2/2022) di Kokar.
Dalam sambutannya, Wabup Imran Duru antara lain mengakui Alor Barat Laut (Abal) mempunyai potensi khusus dan luar biasa di bidang pariwisata, sebagaimana dikemukakan Camat Abal, Martin De Pores Djeo,S.I.P saat menyampaikan sapaan. Pasalnya, begitu banyak destinasi wisata di wilayah Abal yang sangat beragam, baik itu wisata bahari, perkampungan tradisional, wisata budaya, wisata religius dan sebagainya, termasuk satu spot diving lagi yang baru ditemukan pada perairan sekitar Polsek Abal di Kokar. Hal ini mendorong komitmen Pemerintah Kecamatan Abal untuk menjadikan kecamatan tertua di Nusa Kenari ini sebagai kecamatan pariwisata.
“Maka pariwisata di Abal harus dikembangkan secara baik, dan harus berbasis masyarakat. Contohnya lokasi wisata paralayang, olahraga kedirgantaraan di bukit Bedoe Desa Hulnani itu harus dikembangkan secara baik. Misalnya kepala desa mulai bangun lopo-lopo kecil dan siapkan kuliner untuk orang nikmati sambil melihat pemandangan yang indah. Hulnani itu kalau dikelola secara baik maka menjjadi spot paralayang dunia, dan akan punya dampak yang besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat,”tandas Wabup Imran Duru.
Kesempatan itu Imran juga menegaskan soal kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan ekonomi khusus. Menurutnya itu suatu keharusan karena sebaliknya, pengembangan sumber daya manusia, harus didukung dengan ekonomi rill. Upaya mewujudkan Masyarakat Alor Kenyang, Masyarakat Alor Sehat dan Masyarakat Alor Kenyang, ujar Duru, maka saat Musrenbang mulai dari tingkat desa/kelurahan sudah menyentuh program kegiatan yang menopang tiga aspek tersebut.

Imam Masjid Weling-Abal, Musa Inji memakaikan kain sarung kepada Wabip Alor, Imran Duru,S.Pd.,M.Pd., yang membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Tingkat Kecamatan Alor Barat Laut, di Kokar.

“Program pembangunan yang dimusyawarahkan perencanaannya ini, harus mengakomodir aspirasi dari bawah, yang dibutuhkan masyarakat. Kira-kira yang kenyang itu model apa. Potensi yang kita miliki di wilayah Kecamatan Abal yang tadi disampaikan itu luar biasa, sehigga rencana program kerja itu menyentuh atau tidak. Kalau urusan kenyang, bukan berarti datang makan lalu tidur karena sudah kenyang. Maka dana yang sedikit itu, harus fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat,”tegas Imran Duru.
Menurutnya, ada juga Bantuan Khusus Keuangan (BKK kepada desa/kelurahan yang dikucurkan Pemerintah Kabupaten Alor) itu merupakan pemberdayaan masyarakat. Dana-dana desa, lanjut Imran, harus diarahkan agar jangan terlalu banyak untuk membuat jalan setapak, tetapi untuk mendukung para penjual ikan, sayur dan sebagainya. Tetapi itupun, demikian Imran, harus diikuti dengan pendampingan, kalau tidak hasilnya nol, karena uang dikasih langsung habis, usaha tidak berkembang.
“Jadi saya harap, Rencana Kerja Perangkat Pemerintah Daerah ini, harus dari bawah, dari tingkat dusun, desa/kelurahan. Tetapi semuanya mengarah pada bagaimana mendukung visi misi bupati, yakni menwujudkan masyarakat Alor yang kenyang, sehat dan pintar,”himbau Imran.

Sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemkab Alor yang menghadiri Musrenbang Kecamatan Abal

Menurutnya, kenyang itu butuh pemberdayaan ekonomi, sehat itu butuh pelayanan kesehatan yang memadai dan pintar tentu terkait dengan pendidikan. Imran kemudian menyoroti masalah pendidikan sebagai penentu kebehasilan otonomi daerah, tetapi terdapat banyak carut-marutnya di daerah ini. Salah satunya terkait mendirikan sekolah baru yang dinilainya lebih dipicu kepentingan politik sehingga tidak memperhatikan syarat mendirikan sekolah baru. Menurut Imran, ada SD yang didirikan tetapi siswanya hanya tiga atau empat orang. Dia berharap agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Program kegiatan juga diingatkannya agar tidak tumpang tindih antar organisasi perangkat daerah.
Lebih lanjut Imran menekankan bahwa perencanaan itu harus pakai skala prioritas. Kalau di desa-desa, lanjut Imran, ada kebutuhan masyarakat yang tidak terakomodir tetapi sangat darurat yang harus ditangani, maka Camat ke Bappelitbang untuk dikomunikasikan, karena pada bulan Maret 2022 ini penyempurnaan dokumen. Ia juga mengingatkan para kepala desa agar menjalin komunikasi yang baik.
“Para kepala desa harus bangun hubungan baik dengan camat, dengan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) . Dalam lembaga institusi manapun, kita sama-sama menjaga harkat dan martabat daerah ini. Pesan bupati Alor seperti itu, kondisi stabilitas daerah in harus kita jaga,”tandas Imran.

Wakil Ketua DPRD Alor, Sulaiman Singhs, nampak sedang berbelanja tenun ikat yang dijual Panitia MTQ Abal yang dijual saat Musrenbang Kecamatan Abal

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Sulaiman Singhs,SH juga menilai sektor pariwisata merupakan potensi utama di Kecamatan Abal, sehingga disarankannya supaya fokus pada pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata. Apa yang disampaikan camat Abal (terkait Pusat Informasi Pariwisata Abal melalui Aplikasi Android) dalam Musrenbang itu, kata Singhs, sudah sempat dikoordinasikan dengan mereka di DPRD oleh Camat Martin De Pores Djeo,S.IP dan Ketua TP.PKK Kecamatan Abal, Lim T.R.Odja,S.Th.,M.Th.
“Kita membutuhkan Pusat Informasi Pariwisata, dan kita harus membuat klaster. DPRD memberikan dukungan untuk membuat klaster, karena punya potensi ekonomi kreatif bagi setiap wilayah di Abal yang mempunyai kearifan lokal,”tandas Singhs.
Ia meyebut potensi gerabah di empat desa, yakni Lewalu, Ampera, Bampalola dan Hulnani yang punya potensi pariwisata dalam satu kluster. Karena itu disarankan politisi yang pembicaraannya selalu runut dan sistematis ini, bahwa festival-fetival yang direncanakan untuk diselenggarakan di Abal itu harus disiapkan secara baik dan disajikan secara baik pula.
“Dalam Pokir kemarin (sudah diserahkan kepada Pemkab Alor), juga telah saya masukan untuk mengembangkan titik-titik pariwisata di Abal. Apalagi ditemukan satu titik diving (selam) lagi de depan Polsek Abal itu,merupakan satu kelebihan di Abal,”tandas Singhs.
Soal Pusat Informasi Pariwisata, kata Singhs sementara bisa gunakan bangunan milik Dinas Perindustrian yang ada di Sebanjar. Sedangkan aset pariwisata yang ada di Sebanjar, Desa Alor Besar, lanjut Singhs, akan dijadikan sebagai pusat pelatihan diving atau penyelaman.
“Anak-anak kita di pesisir itu akan dilatih ,menyelam, agar kelak menjadi pemandu wisata selam atau diving di taman laut Alor. Di Abal juga harus ada pusat pelatihan bahasa asing. Di Lewalu ada ibu yang ahli Bahasa Jepang, ada yang ahli Bahasa Inggris, sehingga didorong untuk membuka pusat pelatihan atau kursus bahasa asing, agar anak-anak bisa berbahasa asing karena Abal mau menjadi kecamatan pariwisata, yang akan selalu bersentuhan dengan para wisatawan manca negara, maupun domestik,”saran Singhs.

Camat Abal, Martin De Pores Djeo,S.I.P di podium

Sedangkan Camat Abal, Martin De Pores Djeo,S.I.P dalam sapaannya memaparkan kondisi Kecamatan Abal dengan luas wilayah 107,95 Kilo Meter persegi, dengan wilayah administrasi terdiri dari 18 desa dan satu kelurahan, yang dihuni oleh 22.677 penduduk. Terkait dengan fungsi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan, papar Djeo, pada Tahun 2022 ini, ada dua desa di wilayahnya yang telah diusulkan untuk dimekarkan, yakni Adang Seidon, pemekaran dari Kelurahan Adang, dan Desa Aimoli Barat, pemekaran dari Desa Aimoli yang saat ini masih dalam proses.
“Selain itu, untuk mendukung Alor Barat Laut menjadi kecamatan pariwisata, maka di Tahun 2021, empat desa yang kami usulkan menjadi desa wisata, telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Alor, menjadi Desa Wisata Rintisan, yakni Desa Hulnai, Pulau Buaya, Ternate dan Desa Ternate Selatan,”tandas Martin Djeo.
Di bidang pembangunan, sambung camat yang kalem ini, hasil panen pada Tahun 2022 ini cukup menggembirakan. Pihaknya juga berterima kasih kepada Pemkab Alor, karena sejak Tahun 2021, pekerjaan jalan Tulta-Awalaa sudah dikerjakan, dan pada Tahun 2022 melanjutkan pekerjaan jalan Kokar-Tulta-Mali, serta ruas jalan propinsi Kenarilang-Kokar yang sedang dikerjakan.
Namun Djeo merasa perlu menyampaikan kepada Wakil Bupati Alor, Imran Duru tentang beberapa kendala yang mengjambat pelayanan kemasyarakatan di bidang pembangunan, yaitu belum tersedianya tambatan perahu atau dermaga pada UPT Puskesmas Ternate, lanjutan perbaikan tembok abrasi pantai di Desa Pulau Buaya, Lefokisu dan Pantai Kokar. Drainase di Desa Alor Besar, Ampera dan Desa Oamate. Di bidang Pelayanan Kemasyarakatan, capaian vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Alor Barat Laut berdasarkan data dari tiga Puskesmas, mencapai 63 %. Akan tetapi, lanjut Djeo, saat pendataan manual oleh tim kecamatan dengan sistim door to door (dari pintu ke pintu) rumah warga, berdasarkan Buku Induk Penduduk di desa/keluarahan, ditemukan data bahwa banyak masyarakat yang sebenarnya sudah mengikuti vaksinasi di luar wilayah Kecamatan Abal, sehinga tidak terdaftar di tiga Puskesmas yang ada di Abal.
“Dengan demikian, kami yakin, pada akhir Maret tahun ini (2022), capaian vaksinasi Covid-19 di Abal di atas 70 persen,”tandas Djeo.

Camat Martin De Pores Djeo menyambut Wabup Alor, Imran Duru yang tiba di Kantor Camat Abal untuk membuka Musrenbang

Menariknya, jebolan SPDN ini menekankan, bahwa pada Tahun 2022, Pemerintah Kecamatan Abal tetap mempriomosikan pariwisata melalui berbagai festival sebagaimana tahun 2021 lalu. Ia menyebut Festival Tenun di Desa Ternate, Festival Makan Baru di Desa Bampalola, Festival Alqur’an Tua di Desa Alor Besar, dan Paralayang di Desa Hulnani. Selain itu, jelas Martin Djeo, ada dua festival baru, yang juga akan dilaksanakan pada Tahun 2022 ini, yakni Festival Makan Ikan di Kelurahan Adang, dan Festival Panen Raya Cengkeh di Desa Otvai.
“Keenam event ini, menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan konservasi. Kami sadar, bahwa mengembangkan pariwisata di Alor Barat Laut, bukan hal mudah. Terbatasnya dana, minimnya SDM (Sumber Daya Manusia), dan belum tersedianya road map pembangunan pariwisata di Kecamatan Alor Barat Laut. Itu adalah hambatan terbesar. Namun kami tidak patah semangat, sehingga di tahun (2022) ini, Pemerintah Kecamatan Abal, berinisiatip membangun Pusat Informasi Pariwisata (PIP) Khusus Kecamatan Alor Barat Laut, Berbasis Aplikasi Android. Sehingga bapak dan ibu yang mempunya HP (handphone/telepon genggam) Android, tinggal download, instal dan manfaatkan. Mudah diakses, mudah dimanfaatkan, dan mudah untuk promosi. Aplikasi ini gratis, sehingga bisa dilakukan oleh kita semua, siapapun dia, kapanpun dan di manapun juga,”jelas Djeo.
Untuk itu, pihaknya sangat membutuhkan dukungan Wakil Bupati Alor, Imran Duru dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Sulaiman Singhs yang hadir, serta kerja sama dari seluruh stakeholder dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan. Martin menjamin, bahwa aplikasi yang dia maksudkan, sudah tersedia atau di-launching sebelum Pertemuan Tingkat Dunia G-20 (20 kepala negara maju) di Labuan Bajo pada bulan Oktober 2022 nanti.
“Dengan begitu, aplikasi ini akan menjadi sarana promosi yang luar biasa. Tidak ada keberhasilan yang diraih sendirian. Keberhasilan selalu butuh kerja sama. Kami sudah siap bergerak. Dengan kehadiran bapak Wakil Bupati dan bapak Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor dan seluruh stakeholder terkait hari ini, kami yakin bahwa visi kita bersama membangun Alor melalui pariwisata dapat terwujud,”pungkas Martin Djeo.

Sekcam Abal, Jakaria Djawa,S.Sos saat menyampaikan laporan terkait Musrenbang Abal

Untuk diketahui, Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Abal, Jakaria Djawa,S.Sos dalam laporannya mengatakan, Musrenbang tersebut untuk menyatukan persepsi dan kesatuan gerak terhadap perencanaan pembangunan di Tahun 2023, dengan memperhatikan permasalahan dan isu-isu strategis kekinian yang berkembang di masyarakat desa/kelurahan maupun kecamatan, untuk dipaduserasikan dengan Rencana Kerja OPD lingkup Pemkab Alor. Menetapkan program dan kegiatan prioritas beserta sumber pendanaan yang beersumber dari APBD Kabupaten Alor, APBD Propinsi NTT dan APBN Tahun 2023.
Materi dan Narasumber dalam Musrenbang dimaksud, papar Djawa, yakni Arah Kebijakan Tahun 2023 dan Mekanisme Pelaksanaan Musrenbang yang disampaikan pihak Bappelitbang Kabupaten Alor. Selain itu ada Pokok-pokok pikiran Hasil Reses atau Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Alor, yang terakomodir pada APBD Tahun 2022, dan Pokir untuk Perencanaan Tahun 2023 di Kecamatan Abal. Penyampaian Program dan Kegiatan Tahun 2022 dan Rencana Kegiatan Tahun 2023 di Kecamatan Abal oleh Perwakilan OPD. Peserta Musrenbang, kata Djawa, karena masih dalam masa pandemi Covid-19, sehingga dibatasi, hanya tiga orang dari masing-masing desa/kelurahan, yakni Kepala Desa/Lurah, Ketua BPD/LPM dan satu Tokoh Masyarakat, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Alor asal Dapil 4 , Pimpinan OPD serta pemangku kepentingan lainnya satu orang.
Di arena Musrenbang tersebut, nampak Panitia MTQ Tingkat Kecamatan Abal menjual hasil produksinya seperti kuliner dan tenun ikat di arena Musrenbang. Wabup Alor, Imran Duru dan Wakil Ketua DPRD Alor, Sulaiman Singhs serta sejumlah pejabat terkait terlihat membeli berbagai jualan tersebut. (ap/linuskia)

Similar Posts

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *