SEJUMLAH tokoh masyaraikat adat Nuh Atinang yang dari 10 kampung di kawasan Kepala Burung (Lawahing, Kabola, Adang, Alila, Aimoli, O’amate, Bangpalola, Tutbang, Lendola dan Pitungbang) merasa bahwa mereka sudah terlalu lama diam dalam mendorong kader-kader Nuh Atinang untuk maju bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada Pilkada serentak 2024. Karena itu, atas inisiatif sejumlah tokoh, diantaranya Edison Duka,BA, Rahman Ilias, Stefanus Maro, Lasarus A.Laa, Orias Duka, Kris Kurang, Simon Laa, Philipus Laka, Yakob Peni, Dolof Oranai, Sedekiel Duka, Pdt.Hengki Anie, Yakob Laa, Agripa Atamani dan Yakob Aleng, berkumpul secara terbatas, Minggu (3/4/2022) untuk mendorong kader-kader Nuhatinang agar tidak boleh lagi diam. Sebagaimana pantauan alorpos.com, dalam pertemuan itu, tokoh masyarakat Nuh Atinang mengakui bahwa selama ini salah satu kader Nuh Atinang, yakni Alberth N.Ouwpoly,S.Pd.,M.Si yang mempersiapkan diri dan diunggulkan warga Nuh Atinang untuk bisa bertarung pada Pilkada serentak Tahun 2024, tetapi yang bersangkutan saat ini sedang terkendala dengan masalah hukum. Untuk itu, karena masih ada sejumlah kader potensial lainnya dari Nuh Atinang, baik di gunung maupun di pantai, sehingga para tokoh masyarakat bersepakat untuk memunculkan salah satu kader ke permukaan untuk disurvey oleh lembaga-lembaga survey sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Alor pada Pilkada 2024.
Setelah mengidentifikasi sejumlah kadernya, pilihan para tokoh masyarakat Nuh Atinang, jatuh pada sosok Ferdy Isak Lahal,SH. Alasannya, Ferdy sudah cukup dikenal dan mengenal dengan baik wilayah Kabupaten Alor, berkat jabatan yang diembannya sebagai pejabat pemerintah di lingkup Pemkab Alor selama ini, serta aktif dalam kegiatan organisasi-organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan organisasi pemuda selama ini.
Maka para tokoh masyaraikat Nuh Atinang, seperti dikemukakan juru bicaranya, Philipus Laka, bahwa mereka tidak serta merta mendorong Ferdy Lahal sebagai Bacabup Alor, tetapi setelah mendengar aspirasi masyarakat yang disampaikan berbagai kalangan di daerah ini. Dan Ferdy I.Lahal menurut tokoh masyarakat Nuh Atinang saat ini mulai dilirik sejumlah partai politik, termasuk Partai Golkar untuk disurvey sebagai bakal calon Bupati Alor.Simson Fransisko Beli,S.Sos selaku pemandu pertemuan para tokoh terbatas Nuh Atinang ini, menilai Ferdy I.Lahal merupakan sosok orang baik dan mampu, seihngga beberapa partai politik telah memasukan nama mantan Kabag Humas Setdak Kabupaten Alor ini untuk disurvey sebagai bakal calon Bupati Alor.
“Kalau partai politik sudah mulai terbuka untuk bapa Edy (Ferdy I.Lahal), maka tugas kita selanjutnya adalah kita kasitahu di semua tempat, bahwa bapa Edy adalah orang baik, orang mampu yang punya kapasitas untuk didukung sebagai Calon Bupati Alor itu harus kita sampaikan di semua tempat, mulai hari ini dan seterusnya”himbau Sony Beli, demikian mantan Ketua GMKI Cabang Kupang ini akrab disapa.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kabupaten Alor, Rahman Ilias menegaskan bahwa keluarga besar Nuh Atinang telah bersepakat dan bertekat mendukung Ferdy I.Lahal,SH sebagai Calon Bupati Alor pada Pilkada Tahun 2024 mendatang. Karena itu, Rahman meminta seluruh keluara besar Nuh Atinang untuk menyampaikan komitmen dukungan ini kepada keluarga yang lainnya di seluruh wilayah Kabupaten Alor, bahwa Ferdy I.Lahal akan maju pada Pilkada 2024.
Selanjutnya, para tokoh masyarakat Nuh Atinang yang hadir di kediaman Edison Duka,BA, belakang SD GMIT Kabola, Jembatan Hitam Kalabahi itu, mengikrarkan komitmennya untuk mendukung Ferdy I.Lahal sebagai Calon Bupati Alor pada Pilkada 2024. Philipus Laka yang memimpin jalannya ikrar para tokoh masyarakat tersebut mengemukakan bahwa Nuh Atinang terdiri dari 17 suku pada 10 kampung di wilayah Kepala Burung meyakni Ferdy Lahal mampu memegang tongkat yang diletakkan oleh leluhur Nuh Atinang untuk memimpin Kabupaten Alor ke depannya.
Menyikapi komitmen para tokoh masyarakat Nuh Atinang, Ferdy I.Lahal menyampaikan terima kasih kepada Tuhan yang mengijinkannya berkarya di pemerintahan sehingga menjadi tapak-tapak perjalanannya dalam mengabdikan diri bagi daerah ini. Dan dia mengakui bahwa banyak pihak, baik dari kalangan milenial (anak muda) maupun para tokoh yang tersebar di kota Kalabahi hingga di kecamatan-kecamatan, yang selama ini mendorongnya agar maju mengikuti Pilkada Kabupaten Alor.
“Harapan masyarakat itu mungkin sampai juga kepada bapa bupati (Bupati Alor, Drs.Amon Djobo), sehingga beberapa tahun sebelum ini, pa bupati sidah sampaikan kepada saya agar siap diri untuk maju dalam Pilkada 2024. Saya tidak memberi jawaban. Saya masih diam, mengikuti proses ini secara baik. Tahun berganti tahun di periode kedua ini (peridoe kedua kepemiminan bupati Amon Djobo), beberapa kali pa bupati sampaikan kepada saya,”ungkap Ferdy.
Menurutnya, situasi pergolakan menuju Pilkada 2024 ini, banyak pikiran, saran dan pendapat yang disampaikan sejumlah kalangan kepadanya. Ferdy juga mengaku ditemuai pula oleh pengurus partai-partai besar, meminta kesediaannya untuk masuk dalam daftar bakal calon, untuk maju dalam Pilkada 2024. Pertimbangan partai itu, lanjut Ferdy, karena di kecamatan-kecamatan,namanya cukup banyak disebut masyarakat.
“Maka saya mengatakan (kepada pengurus partai politik), kalau memang masyarakat yang mengatakan itu, maka saya siap. Sehingga ada beberapa partai yang sudah mengakomodir saya, untuk masuk dalam daftar bakal calon yang nanti ada dalam tahapan survey. Karena masyarakat sudah sampaikan aspirasinya, partai politik sudah melamar kepada saya, karena itu, keluarga mulai menyikapinya, karena keluarga menjadi kekuatan utama. Ketika kita tidak mulai dari keluarga, maka kita akan tercerai berai. Pengalaman membuktikan dalam segara proses politik, jika tidak memulai dari keluarga, maka kita akan berdiri di masing-masing sudut. Karena itu, hari ini kita bertemu sebagai orang bersaudara, untuk mempercakapkan bagaiman kader-kader dari Nuh Atinang muncul, untuk bisa menghentar daerah ini lima tahun lagi ke depan,”tandas Ferdy Lahal.
Menurutnya, survey pertama bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Alor akan dimulai pada bulan Mei 2022, kemudian survey kedua sekitar September/Oktober 2022. Kesempatan itu, Ferdy Lahal juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya kepada Bupati Alor, Drs.Amon Djobo yang dinilainya sebagai tokoh birokrasi yang mau supaya muncul kader birokrasi untuk melanjutkan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan ke depan.
“Karena itu beberapa kader birokrasi, diantaranya saya yang disebut, sebagai anak yang terlahir dari Nuh Atinang, menjadi bagian keluarga besar semua yang ada di Alor Pantar untuk berada dalam proses ini. Maka saya harus menyampaikan terima kasih kepada bapa bupati, yang berulang-ulang kali beliau sampaikan kepada saya, bahwa dari kader-kader birokrasi, saya juga masuk dalam daftar itu. Dan dari itulah, dengan penilaian partai (partai politik), maka partai mengakomodir saya untuk ada dalam proses nanti survey bakal calon, sehingga dilihat elektabilitas (keterpilihan). Terima kasih kepada keluarga atas pertemuan terbatas hari ini. Pertemuan terbatas, tetapi akan meluas. Ini butuh kekompakan dan kerja sama kita yang baik. Biasanya kader itu hancur dari keluarga, dan itu kita tidak mau, sehingga kita memulai dari keluarga,”ujar Ferdy.
Namun Ferdy punya prinsip, bahwa jika masyarakat menilainya bekerja baik, maka saat survei silahkan memilihnya. Tetapi kalau tidak, lanjut Ferdy, maka jangan.
“Kalau saya kerja bikin susah orang, dengan perilaku dan tindakan-tindakan saya yang tidak mensejahterakan dan menciderai orang, maka tidak usah pilih saat survey. Tapi kalau masyarakat lihat saya bekerja baik, saya tidak menciptakan permusuhah dengan siapa-siapa, tugas-tugas pemerintahan , saya memaksimalkan dalam membantu bupati dan wakil bupati, maka silahkan masyarakat menilai,”tandas mantan Camat Alor Barat Laut ini.
Menurutnya, ketika masyarakat sudah percayakan dan oleh keluarga sudah memberi dukungan seperti saat ini, maka persiapan-persiapan menuju ke Pilkada Alor 2024 tentu akan dilakukan. Tetapi Ferdy sadar bahwa dia masih sebagai Aparatur Sipil Negara, maka dia pastikan bahwa akan memilah mana saat menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai ASN akan dilaksanakan secara baik sesuai aturan.
“Nanti pada tahapan proses hasil survey menghentar pada titik, bahwa harus diletakkan dalam bingkai ketentuan dalam proses politik, sebagai seorang ASN tentunya kita taati. Karena itu, kita sekarang kalau keluarga sudah sepakat dan proses sudah berjalan dalam proses politik, maka silahkan masyarakat melihat dan menilai, kalau kerja saya baik, ada bersama masyarakat, punya integritas, punya kemampuan di bidang pemerintahan untuk melanjutkan apa yang sudah diletakkan oleh pa bupati dan pa wakil bupati Alor, maka kami menghormati dan menghargainya. Kalau masyarakat menilai itu tidak tepat dan dibuktikan dengan hasil elektabilitas yang tidak memuaskan, maka kami tetap sebagai ASN dan tetap bekerja dalam bingkai yang benar untuk membantu bupati dan wakil bupati Alor saat ini hingga akhir masa jabatan mereka,”tegas Ferdy.
Untuk diketahui, Ferdy I.Lahal yang saat ini sebagai Asisten I Setda Kabupaten Alor serta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor itu, adalah mantan Camat Alor Barat Laut dan mantan Camat Teluk Mutiara sebagai barometer berbagai dinamika di Nusa Kenari. Sehingga tidak berlebihan jika Bupati Alor, Drs.Amon Djobo pada beberapa kesempatan menyebut Ferdy Lahal sebagai salah satu kader terbaik daerah ini yang layak maju sebagai bakal calon Bupati Alor, bersama sejumlah kader dari kalangan birokrasi, politisi maupun profesional lainnya. Bupati Djobo saat jumpa pers belum lama ini di ruang kerjanya menegaskan, bahwa dia tidak mempersiapkan putra mahkota paska kepemimpinannya dua periode bersama Wakil Bupati Alor, Imran Duru,S.Pd.,M.Pd. Djobo hanya mempersilahkan para kader terbaik daerah ini, termasuk dari kalangan birokrasi (ASN) untuk menyatakan sikap mengikuti survey oleh lembaga survey menjelang Pilkada serentak Tahun 2024, sehingga bisa dilirik partai politik. (ap/linuskia)