Nikmati Wisata Pengamatan Dugong dan Perahu Bebek, Pesona Terbaru Pantai Mali Alor

author
1
6 minutes, 58 seconds Read

PANTAI Mali, destinasi wisata yang boleh disebut terpopuler di Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, tetapi biasa-biasa saja itu, kini kian menarik karena terus dipersolek dengan aksesories berupa sarana dan prasarana pendukung yang representatif. Teranyar, hadir  perahu-perahu bebek dan perahu wisata pengamatan dugong yang memenuhi standar keselamatan dan ramah lingkungan untuk melayani wisatawan.
Sebagaimana pantauan alorpos.com, Launching Pemanfaatan Perahu Wisata Pengamatan Dugong dan Perahu Bebek di destinasi wisata Pantai Mali, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Jumad (27/1/2023) siang. Meski berlangsung sederhana, namun dikemas dalam suasana semarak dan berkesan karena dikelola orang-orang trampil di dunia wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ribka Jayati,S.Sos.,M.Si didampingi sekretarisnya, Pahlawan Djafar,S.Sos., mengawali sambutan dengan menyapa “pawang” ikan dugong yang menjadi ikon wisata bahari di perairan Pulau Sika, Ones Laa yang turut hadir. Bagi Ribka, Ones Laa merupakan orang tua, tokoh Mali yang sangat luar biasa bermitra dengan Pariwisata selama ini.
“Kita terus berusaha untuk menjadikan pariwisata Alor ini lebih baik. Kita membaktikan diri untuk negeri ini, terkhusus untuk Kabupaten Alor, lebih khusus lagi bidang pariwisata, sebagaimana amanat yang dititipkan kepada kita,”ujar Ribka memotivasi.
Menurutnya, Launching Perahu Wisata Pengamatan Dugong dan Perahu Bebek itu wujud Program Dinas Pariwisata di Tahun Anggaran 2022. Keberadaan lima unit perahu bebek dan satu unit perahu wisata pengamatan dugong ini, jelas Ribka, demi menumbuhkan pariwisata dan membuat orang berkeinginan untuk berwisata, menikmati setitik surga yang ada di Pantai Mali, Kecamatan Kabola.
“Kami boleh memanfaatkan kondisi yang ada dengan melengkapi sedikit demi sedikit fasilitas penunjang yang ada di Pantai Mali, atau Mali Beach ini. Bagi yang berkehendak hati, meluangkan waktu berwisata di Pantai Mali, dan bisa menggunakan fasilitas yang kami siapkan ini dengan sebaik-baiknya,”ajak alumni IPDN yang menjadi ASN sejak awal 1980-an ini.

Ribka Jayati, Kadis Pariwisata Kabupaten Alor saat menyampaikamn sambutan di Pantai Wisata Mali

Ribka berpesan, agar fasilitas pendukung yang ada itu bisa dijaga secara baik sehingga masa pemanfaatannya bisa panjang. Jangan hari ini kita launching, demikian Ribka, dua atau tiga bulan berikutnya sudah menjadi besi tua atau mangkrak.

Perahu Wisata Pengamatan Dugong yang pengadaannya dengan dana APBD Kabupaten Alor Tahun 2022

“Saya menghimbau seluruh teman-teman Dinas Pariwisata untuk peka terhadap hal ini. Terus melakukan pembinaan, penataan dan pemeliharaan fasilitas aset negara, aset daerah, yang paling tidak bisa membantu pundi-pundi daerah. Kita siapkan fasilitas ini, tetapi di satu sisi kita juga dituntut untuk bagaimana meraih sedikit demi sedikit rupiah, dan kita akan jadikan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga pada gilirannya akan berputar untuk membangun daerah ini,”himbau Ribka kepada keluarga besar Dinas Pariwisata yang hadir, baik pejabat struktural dan fungsional Eselon IVA, serta seluruh staf baik ASN maupun non ASN yang ada di tiga bidang yakni Bidang Ekonomi Kreatif, Bidang Promosi dan Bidang Destinasi.
Ribka menginformasikan bahwa target PAD yang dipatok di Dinas Pariwisata pada sejak Tahun Anggaran 2022 lalu cukup besar, sehingga dia berharap agar melalui kerja sama seluruh staf di instansi ini, bisa memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Fasilitas yang ada, demikian Ribka, harus dipromosikan sebaik mungkin agar masyarakat mengetahui dan memanfaatkannya untuk kepentingan hiburan, olahraga dan sebagainya sesuai keinginan. Karena itu mantan Kabag Tatapem Setda Kabupaten Alor inipun berterima kasih kepada sejumlah wartawan dari Perhimpunan Jurnalis Alor yang hadir, agar terus menjadi mitra dalam mempromosikan berbagai potensi pariwisata daerah ini ke depannya.

Mali itu Tanah Pemali

Ones Laa, “pawang” ikan duyung di Mali-Alor

Acara selanjutnya yakni ritual pelepasan perahu wisata pengamatan dugong dan perahu bebek ke laut oleh Ones Laa, tokoh masyarakat Mali, Kecamatan Kabola yang terkenal sebagai pawang ikan dugong. Sebelum melaksanakan ritual seturut adat setempat, Ones Laa mengapresiasi kegiatan yang dinilainya luar biasa di awal Tahun 2023 ini, sebagai nilai tambah di Pantai Mali.
“Saya mau menyampaikan sedikit, Mali ini dibilang Tanah Pemali. Awalnya itu Tanah Pemali, dan Tahun 1973 baru dirubah menjadi Mali. Oleh karena itu, Mali artinya Menikmati Alam Lingkungannya Indah. Maka marilah kita bergandengan tangan, kita bangun ini Mali. Saya juga mau sampaikan satu hal, bahwa pimpin ini Alor atau pekerjaan apapun harus dengan hati. Kalau dengan hati, pasti ada sukses yang akan kita miliki,” kata Ones disambut aplaus hadirin.
Ones berpendapat, bahwa jeripayah seseorang kalau dengan sungguh-sungguh maka tidak pernah sia-sia bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.Menurut Ones, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Pahlawan Djafar,S.Sos seperti anaknya sendiri karena sama-sama memperjuangkan KKPD (Kawasan Konservasi Perairan Daerah) yang sekarang disebut SAP itu. Onespun bersyukur, karena dibawah kepemimpinan Ribka Jayati di Dinas Pariwisata, maka di Tahun 2023 bertambah satu budi, yakni perahu pengamatan dugong.
“Sejarah dugong itu panjang, tetapi inilah hasilnya. Oleh karena itu mari kita semangat untuk mau membangun Alor ini untuk anak cucu kita ke depan. Mereka yang merasakan, bukan kita. Pariwisata tidak bisa terlepas dari alam. Karena itu, jaga alam menjadi baik, maka pariwisata kita makin hari makin maju. Ini yang saya sampaikan, semangat untuk bekerja,”tutup Ones bijak, sembari mulai melaksanakan ritual pelepasan perahu pengamatan dugong ke laut.

Ritual pelepasan perahu wisata pengamatan dugong dan perahu bebek ke laut oleh Ones Laa

Sejurus kemudian, Ones Laa memandu perahu pengamatan dugong yang membawa sejumlah wisatawan lokal dan jurnalis menuju habitat dugong yang sudah terkenal bernama “Mawar” di dekat Pulau Sika, tak jauh dari landasan pacu Bandara Mali Alor.
Perjalanan menuju lokasi dugong inipun bersama Rio, seorang wanita pemandu wisata lokal yang menginformasikan berbagai hal terkait wisata pengamatan dugong dimaksud. Dengan cekatan Rio menyampaikan bahwa sesuai regulasi yang dikeluarkan Bupati Alor pada Tahun 2018, bahwa kegiatan pengamatan dugong dilaksanakan selama 30 menit. Perjalanan dari bibir Pantai Wisata Mali menuju perairan di dekat Pulau Sika sebagai habitat dugong, membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit dengan perahu wisata pengamatan dugong berkekuatan mesin tempel 30 PK. Kapasitas perahu wisata pengamatan dugong ini maksimal memuat 8 orang serta dua awak perahu.

Rio (pegang mike), sebagai pemandu wisata pengamatan dugong sedang memandu para wisatawan

“Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan para wisatawan ketika berada di habitat dugong yakni tidak mengeluarkan suara yang brisik, tidak boleh membuang sampah plastik dan sejenisnya maupun puntung rokok ke laut. Kalau kita beruntung maka kita bertemu dugong, kalau sedang tidak beruntung, maka kita tidak bertemu dugong. Wisatawan dilarang mengambil gambar atau video dengan menggunakan flash light atau blitz,”kata Rio memperingatkan, bahwa perahu sudah tiba di lokasi dugong.

Mawarpun muncul dan merapat ke perahu

“Mawar…mawar…,” begitu media ini mendengar panggilan lembut Ones Laa, tokoh yang akrab dengan dugong bernama mawar ini. Tak butuh waktu lama. Sekitar lima menit kemudian, mamalia laut yang menurut Ones sudah berumur 20-an tahun ini muncul di sekitar perahu. Dugong itu mendekat dan memeluk bodi perahu, lalu berenang kian kemari, mengangkat kepala, membalikan badan dan sesekali memperlihatkan gerakan akrobatik, sehigga para wisatawan benar-benar merasakan sensasi berwisata dugong di perairan Pulau Sika,Alor.

wisatawanpun mengabadikan moment dugong yang bermain akrab di tepi perahu

Lama waktu yang ditentukan untuk “bercengkerama” dengan dugong, yakni 30 menit selesai sehingga perahu harus berbalik arah. Namun rupanya dugong tak ingin berpisah. Dia terlihat terus memeluk bermain di sekiat mesin perahu, bahkan memeluk baling-baling. Sejumlah wisatawan yang “takut laut” nampak gelisah karena dugong seperti “menyandra” perahu tersebut. Pengemudi sempat memacu perahu dalam kecepatan tinggi menuju Pantai Wisata Mali agar menjauh dari dugong, tetapi rupanya mawar juga tak mau kalah, karena dengan kecepatan berenangnya, dia mampu menjangkau posisi mesin perahu sehingga pengemudi pun menghentikan perahu karena khawatir badan dugong terluka akibat tersambar baling-baling perahu. Namun karena ada sang pawang, Ones Laa, maka atas insruksinya, dugong pun tak lagi mengejar perahu dan kembali ke habitatnya. Pokoknya seru…sangat menghibur saat berwisata dugong. Penasaran..? Jangan tunggu lagi, ayo berkunjung ke Kabupaten Alor, lalu menuju Pantai Wisata Mali, dan dari sini anda akan diantar dengan perahu wisata dugong ke perairan Pulau Sika yang mempesona. Tarif perahu untuk sekali berwisata dugong, menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ribka Jayati,S.Sos.,M.Si., yakni Rp 500.000/trip atau sekali jalan, maksimal 8 wisatawan.
Ribka menegaskan bahwa kehadiran perahu wisata dugong milik Dinas Pariwisata ini, tidak untuk mematikan usaha serupa dari warga setempat yang juga mengantar tamu untuk berwisata dugong.
“Keberadaan perahu ini hanya untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada yang dimiliki oleh para nelayan setempat. Kita kolaborasi. Perahu ini khusus untuk mengantar tamu-tamu VIP, sehingga bapa One (Ones Laa) tetap beraktifitas sebagaimana biasa,”jelas Ribka. (ap/linuskia)

Similar Posts

Comments

  1. avatar
    arraftMam says:

    priligy dapoxetine amazon levitra lamictal ocd reddit But after a stellar run in the third quarter, imports areexpected to weaken through the rest of the year, as steel demandtypically falls in the winter, cutting demand for iron ore, saidJin Tao, an analyst with Guotai Junan Futures in Shanghai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *