Sosok ini tak asing lagi bagi masyarakat luas Kabupaten Alor, bahkan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Maklum, sudah dua periode menjadi Rektor Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi-Alor. Dia juga salah satu aktivis pemuda, dan tercatat pernah sebagai Ketua Gerakan Angkatan Muda Krsten Indonesia (GAMKI) Kabupaten Alor. Di dunia usaha, dia juga pernah dipercayakan sebagai salah satu Direktur Perusahaan Daerah Mutiara Harappan (PDMH) Kabupaten Alor. Itulah sescuil rekam jejak Alvonso F. Gorang,S.Sos.,M.M., yang terkenal familiar dengan siapa saja dalam bermasyarakat.
Karena itu, menghadapi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) yang dijadwalkan pada November 2024 mendatang, nama Alvons Gorang juga disebut-sebut sejumlah elemen masyarakat sebagai salah satu figur yang layak diusung menjadi Calon Bupati Alor pasca kepemimpinan dua periode Bupati Alor, Amon Djobo dan Wakil Bupati Alm.Imran Duru. Bahkan Partai Golkar Kabupaten Alor ketika mengumumkan hasil surveinya terhadap sejumlah Bakal Calon Bupati Alor beberapa waktu lalu, nama Alvons Gorang bertengger di puncak karena memperoleh prosentasi dukungan tertinggi dari masyarakat.
Namun sejauh ini, Rektor Untrib Kalabahi ini belum terdengar menyatakan sikap politiknya dalam merespon aspirasi masyarakat untuk maju sebagai salah satu kandidat Bupati Alor. Hal ini memicu insiatif dari sejumlah wartawan di Kalabahi untuk mengkonfirmasi Alvons Gorang pada Kamis (1/6/2023), bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Alvons pun bersedia menerima para pekerja media, sambil ngopi sore di Mangrove Kafe Kalabahi. Berikut petikan pernyataan Alvons Gorang ketika merespon pertanyaan para awak media;
Wartawan (War) : Selamat sore pa Alvons, Apa respon Anda terhadap aspirasi masyarakat yang menghendaki Anda juga maju sebagai Calon Bupati Alor pada Pilkada tahun 2024 mendatang?
Alvonso F. Gorang (AFG): Selamat sore teman-teman wartawan. Saya bersedia bertemu dengan teman-teman ini untuk menyampaikan terima kasih atas wacana yang cukup berkembang baik selama kurang lebih satu tahun. Dalam perkembangan dua tiga bulan terakhir ini, memang saya banyak ditanya oleh teman-teman, sahabat, keluarga, kenalan, baik yang ada sekitar saya, maupun yang ada di desa-desa, kampung-kampung-kampung dan di tempat-tempat yang jauh (luar daerah). Pertanyaan itu juga dari berbagai kalangan, baik itu pendeta, ASN (Aparatur Sipil Negara), termasuk pejabat pemerintah, bahwa betul tidak bahwa informasi yang selama ini mereka ketahui dari media massa atau media sosial. Apalagi ada survei (dari Partai Golkar) yang menunjukaan bahwa saya mendapat penerimaan yang baik di masyarakat. Karena itu, pada kesempatan hari ini di tanggal 1 Juni 2023, setelah merenungkan dan bertanya kepada banyak tokoh dan teman-teman, maka saya memutuskan untuk serius mempersiapkan diri maju sebagai salah satu Calon Bupati Alor.
War: Wujud keseriusan itu seperti apa?
(AFG): Saya serius mengikuti proses kontestasi calon kepala daerah yang sudah mulai berjalan. Sekiranya kita berproses sampai dengan dapat menjadi Calon Kepala Daerah. Jadi saya mau sampaikan kepada teman-teman (wartawan) semua, bahwa saya serius untuk maju. Kalau orang bertanya lagi, maka saya nyatakan bahwa saya serius dan saya pasti berusaha dengan baik, bukan hanya sekadar wacana.
War: Kira-kira Anda sudah melakukan komunikasi atau penjajakan dengan pimpinan partai politik yang nantinya akan megusung Anda sebagai Calon Bupati Alor? Ataukah akan mempersiapkan diri juga melalui jalur independen ?
(AFG): Dalam pencalonan ini memang diberi ruang untuk adanya calon independen. Tetapi saya kira itu membutuhkan proses yang tidak juga gampang. Maka kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan kepada teman-teman semua, bahwa hari ini semua orang yang memerpsiapkan diri (maju sebagai bakal calon bupati) sedang berproses dengan partai politik. Kita tidak bisa mengklaim 100 persen bahwa saya akan maju dan dicalonkan oleh Partai A, Partai B dan sebagainya. Tetapi komunikasi dan pendekatan yang intens baik, terus saya lakukan dengan teman-teman partai politik.
Ada beberapa partai politik besar yang boleh saya katakan, bahwa komunikasi saya baik dengan teman-teman yang mengelola partai politik itu, baik di tingkat kabupaten. provinsi maupun di tingkat pusat. Saya kira partai politik sendiri juga akan melihat secara baik kader mana yang dalam pandangan mereka, punya kapasitas dan kompetensi yang memungkinkan untuk didukung. Karena itu tugas kita untuk mempersiapkan diri menjadi orang yang benar-benar secara mental maupun secara intelektual dengan baik untuk dicalonkan.
Termasuk juga usaha-usaha untuk membangun komunikasi dengan masyarakat dan akar rumput yang memungkinkan untuk elektabilitas atau dukungan dari masyarakat itu bisa kita raih secara maksimal. Saya percaya, ketika partai politik melihat bahwa kita punya potensi, maka partai politik juga akan memberikan ruang. Saya kira ruang itu saya manfaatkan dengan ikut dalam survei yang dilakukan partai politik, termasuk Partai Golkar, dan puji Tuhan, meski saya belum melakukan upaya menggalang dukungan, tetapi hasil survei kemarin dari Poltracking, kita mendapat prosentasi yang baik. Ini menjadi semangat tersendiri untuk membuat saya lebih percaya diri dan membangun komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat.
War: Jadi Anda sudah membangun komunkasi baik dengan berapa partai politik, baik di kabupaten/provinsi maupun di pusat itu ?
(AFG): Ada beberapa partai politik yang boleh saya katakan bahwa hari ini sebagai parai politik besar, tetapi juga dengan partai-partai politik yang baru memulai. Ada beberapa pimpinan partai politik juga yang berkomunikasi baik dengan kami, dan ketika ada waktu kami berdiskusi di beberapa tempat. Intinya, saya membangun komunikasi dengan semua partai politik, tetapi ada partai politik tertentu yang sampai pada memberi ruang kepada kami untuk ikut disurvei. Saya akan membangun komunikasi juga dengan partai politik yang lain, sehingga apapun partai yang jika melakukan survei, saya menjadi salah satu bagian dari yang disurvei. Apakah itu Partai Golkar, PDI Perjuangan, Nasdem, Gerindra, PKB, PAN,PPP, PSI, termasuk partai politik yang baru. Kami akan berusaha membangun komunikasi yang baik, bagi Parpol yang memungkinkan kita untuk ikut disurvei.
War: Dalam posisi sebagai Rektor Untrib saat ini, ada pihak juga mewanti-wanti, jangan sampai ada politisasi kampus, karena Anda ketika melakukan proses mengikuti kontestasi Pilkada Alor, tidak bisa terlepas dari jabatan sebagai rektor. Bagaimana tanggapan Anda atas peniian ini?
(AFG): Kita memang tidak bisa melepaskan diri dari posisi jabatan. Semua teman-teman yang sedang mempersiapkan diri dalam mengikuti kontestasi ini, tidak bisa memisahkan diri dari jabatannya, apakah sebagai Kepala Dinas dan sebagainya. Saya akui bahwa ada pertanyaan di masyarakat juga, bahwa bisa tidak seorang rektor bisa mengikuti proses (Pilkada) ini. Maka kesempatan ini saya menyampaikan bahwa saya sudah di periode kedua (sebagai Rektor Untrib), dan kesempatan saya untuk mengelolah kampus sampai Tahun 2025. Untuk karier struktural di kampus, saya sudah ada di puncak karier. Sedangkan untuk karier fungsional sebagai pengajar, sebagai dosen, kita masih akan terus berusaha, bahkan sampai menjadi guru besar. Tetapi di ujung jabatan sebagai rektor ini, saya juga mengambil posisi untuk ikut dalam kontestasi Pilkada Alor, karena ada harapan-harapan yang saya dapati dari masyarakat.
Tentang politisasi kampus, saya kira kita tidak bisa larang orang untuk berpendapat bahwa jangan sampai ada politisasi kampus. Tetapi saya tegaskan bahwa tidak, karena sampai hari ini saya tidak secara terbuka atau secara tertutup meminta kepada teman-teman dosen, atau kepada mahasiswa untuk menjadi tim sukses saya, atau bekerja untuk memberikan dukungan kepada saya. Oleh karena itu, saya boleh katakan bahwa kampus tetap menjadi lembaga akademik yang di dalamnya ada tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi kami tidak mempolitisasi kampus. Saya sebagai rektor tidak pernah meminta 3000 mahasiswa, tolong pulang kampung dan kampanye rektor dan pilih rektor. Tidak seperti itu. Kalau misalnya ada rasa simpatik dari para mahasiswa atau teman-teman dosen dan mau mendukung, maka saya tidak bisa larang. Tetapi bahwa saya mempolitisasi kampus, saya menggunakan jabatan, saya kira tidak demikian.
War: Nah, kira-kira siapa yang akan Anda pilih menjadi Calon Wakil Bupati untuk mendampingi Anda, apakah dari kalangan birokrasi atai politisi dan dari gunung atau pantai ?
(AFG): Ini juga pertanyaan yang memang sering ditanya oleh banyak teman dan sahabat, Yang saya jawab kepada teman-teman, dan hari ini juga saya jawab kepada teman-teman wartawan, bahwa saya sedang menjaring orang-orang potensial. Dan sekiranya, jika kita jalan bersama untuk meraih dukungan, akan menolong peningkatatn dukungan masyarakat semakin baik. Saya juga mencari orang yang jika kita mendapat kepercayaan, maka kita bisa sejalan, seirama, saling menopang, saling mendukung, untuk Alor yang baik. Pengalaman kemesraan yang baik antara Bapak Amon dan Bapak Imran, menjadi contoh baik yang perlu kita tiru. Karena itu saya memang sedang mencari orang-orang yang potensial.
Kurang lebih ada sekitar empat sampai lima orang yang hari ini sedang ada dalam pengamatan saya, sudah juga kami berkomunikasi. Saya sampaikan kepada teman-teman adalah, mari kita beketja bersama. Kalau kita sudah niat untuk maju, tentu niat kita untuk maju itu untuk menang, Karena itu, siapapun (Cawabup) yang terbaik dari semua yang baik ini, akan dipilih. Saya menjaga sekali untuk tidak ada ketersinggungan antara satu dengan yang lain, ketika kita harus membuat keputusan untuk memilih satu diantara empat atau lima orang yang sedang saya pantau.
Dari empat atau lima yang saya bangun komunikasi menjadi bacalon Wabup itu, ada dari kalangan birokrasi, ada politisi. Soal dari gunung dan pantai, saya katakan bahwa selain dari gunung, ada juga dari pantai yang berkomunikasi baik. Kita lebih kepada bagaiman kepentingan Alor ke depan yang terbaik. Karena itu saya percaya, siapapun yang terpilih menjadi calon wakil bupati, adalah orang yang dalam hitungan saya dan teman-teman, adalah orang tepat dan dapat diterima, baik di pantai maupun di gunung, di kota maupun di desa dan kampung-kampung.
War: Selain aspirasi masyarakat, apa yang memotvasi Anda untuk mau maju sebagai Calon Bupati Alor, dan secara garis besar, apa yang mau Anda perbuat untuk Alor?
(AFG): Mimpi saya itu Alor harus menjadi Alor Yang Gemilang. Artinya Alor yang ada pada tingkatan-tingkatan prestasi terbaik dalam berbagai aspek. Kita berpikir bagaimana pendidikan kita gemilang, layanan kesehatan kita gemilang, sektor ekonomi gemilang. Sektor-sektor yang berhubungan dengan kesejahteraan, memungkinkan orang untuk hidup dengan baik. Kita perlu memberikan perhatian terhadap peningkatan pada aspek Sumber Daya Manusia, sehingga urusan pendidikan dan urusan kesehatan ditingkatkan. Untuk jangan pendek, kita perlu mengelolah lembaga-lembaga pendidikan dengan proses-proses yang berkualitas dan memungkinkan adanya prestasi terbaik dari output sekolah-sekolah kita. Kita tidak melihat kualitas pendidikan kita dari berapa hasil kelulusan yang 100 persen, tetapi tigkat keterserapan output terbaik kita di kampus-kampus terbaik dengan prosentase yang baik.
Untuk SDM jangka panjang, kita perlu memberikan perhatian kepada kesehatan anak-anak sejak dalam kandungan. Untuk masa depan yang gemilang, kita memang harus memperhatikan kesehatan anak-anak sejak dini. Tanpa kita memberi perhatian kepada ibu-ibu hamil dan anak-anak usia dini, di usia-usia keemasan, maka kita juga jangan berharap terlalu banyak. Kita juga akan berupaya untuk memberi perhatian terhadap kualitas pelayanan publik. Saya menginginkan di suatu saat ada semacam Sentra Pengadian Publik sehingga apapun pengaduan masyarakat, akan terkonek kepada semua pimpinan instansi, termasuk kepala daerah, sehingga langsung diatasi. Sektor-sektor lain, termasuk infrastruktur menjadi urusan yang terus ditingkatkan.
War: Kita tak bisa hindari politik identitas. Menyikapi wacana bahwa Alvons juga siap maju sebagai Calon Bupati Alor, maka ada kalangan yang mempercakapkan, bagaimana komunikasi Anda dengan sejumlah senior (sesama dari Pulau Pantar) seperti Dr.Immanuel E.Blegur, Marianus Kaat,S.Pd.,MM., yang juga sudah menyatakan diri untuk maju sebagai Calon Bupati Alor. Demikian pula dengan mantan Bupati Alor, Drs.Simeon Th.Pally yang juga masih disebut-sebut berpotensi untuk maju lagi dalam Pilkada Tahun 2024. Seperti apa Anda menyikapi ini?
(AFG): Semua senior itu adalah orang-orang terbaik. Kita hormat sebagai orang-orang terbaik. Siapapun yang meniatkan diri untuk ada dalam konstetasi (Pilkada) ini, tentu masing-masing sudah mengukur diri dan kita tahu kapasitas semua. Bagi saya, itu hak semua orang (untuk dicalonkan atau mencalonkan diri), karena itu silahkan saja, saya tidak bisa membatasi. Sebagai kader muda, mohon maaf, saya rasa, saya berproses baik, belajar dari tanggungjawab-tanggungjawab yang kecil, sampai dengan tanggungjawab yang besar.
Saya juga berproses baik di gereja, mulai dari urus pemuda di tingkat jemaat, sampai mengurus pemuda di tingkat kabupaten, tingkat klasis. Lalu mengurus juga Kaum Bapak dan beberapa hal yang berurusan dengan gereja, maka saya merasa telah berproses baik di lingkungan sosial maupun di gereja, maka saya boleh katakan bahwa saya juga kader gereja, termasuk juga berkesempatan mengurus kampus milik gereja. Maka saya kira, saya tidak harus ragu, ketika ada senior yang juga mempersiapkan diri, maka saya juga berproses untuk ada dalam pencalonan. Nanti tergantung kepada masyarakat yang menilai. Kalau masyarakat menganggap bahwa senior-senior itu yang terbaik, maka kita perlu untuk memberikan dukungan. Tetapi kalau publik melihat bahwa saatnya orang muda, maka saya kira kita tidak bisa mengelak.
Saya termotivasi dari bapak Ans (Ansgerius Takalapeta, Bupati Alor 1999-2009), beliau sampaikan bahwa beliau menjadi Bupati Alor di usia 44 tahun. Beliau tanya saya usia berapa, saya jawab, sudah 45 tahun, saat Pilkada (2024) itu 46 tahun dan kalau terpilih maka dilantik (2025) pada usia 47 tahun. Jadi saya lebih tiga tahun dari bapak Ans. Artinya senior sudah memberi jalan bahwa orang muda juga bisa, dan saat ini di berbagai daerah, banyak orang muda yang diberi kepercayaan. Senior tetap kita hormati, tetapi ruang-ruang yang tersedia bagi kaum muda, perlu juga dimanfaatkan, sehingga mohon maaf saya, bukan saya tidak menghormati senior (yang juga maju di Pilkada), tetapi ini juga kesempatan yang baik bagi kita anak muda.
War: Saat ini masih sendiri setelah pendamping hidup Anda meninggal beberapa waktu lalu. Lantas bagaimana nanti dengan Ketua Tim Penggerak PKK kalau Anda sukses menjadi Calon Bupati Alor dan terpilih nanti?
(AFG) :Karena hal ini juga teman-teman wartawan pertanyakan, maka biar tidak menjadi polemik, maka saya mengungkapkan apa adanya, bahwa saya juga sudah siap menikah dalam bulan Juni 2023 ini. Puji Tuhan.., Tuhan mengambil yang terbaik, tetapi Tuhan juga siapkan yang terbaik untuk saya. Maka saya akan menikah dengan seorang pendeta di GMIT juga. Memang calon ini sedang dalam persiapan studi ke Amerika, tetapi kita sudah membuat keputusan untuk akan menikah dalam bulan Juni 2023 ini. Dengan demikian, sudah ada yang mendampingi saya dalam doa dan dukungan dalam berproses menuju Pilkada Alor. (ap/linuskia)