Menjadi Desa Binaan Bank NTT, Ini Respon Kades Alimebung, Kamot, Alor Besar dan Aimoli

author
1
8 minutes, 51 seconds Read

PEKAN lalu, media ini sempat mengikuti safari Dewan Yuri Festival Desa Binaan Bank NTT dari Kantor Pusat Bank NTT ke empat desa binaan, yakni Desa Alimebung-Kecamatan Alor Tengah Utara, Desa Kamot Alor-Kecamatan Timur Laut, Desa Alor Besar dan Desa Aimoli di Kecamatan Alor Barat Laut. Selain empat desa tersebut, ada satu kelurahan, yakni Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar juga temasuk Binaan Bank NTT pada Tahun 2022 ini.
Desa-desa binaan Bank NTT itu mendapat bantuan untuk pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang dikelola oleh masyarakat sesuai potensi masing-masing. Untuk mengetahui seperti apa produk-produk usaha masyarakat yang telah dihasilkan, maka ada dewan yuri yang dibentuk Bank NTT, diterjunkan ke desa-desa binaan untuk melakukan penilaian.
Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Vinsensius R.Sulu dan jajarannya, mendampingi dewan yuri yang melakuan penilaian ke Desa Alimbung, Kamot, Alor Besar dan Desa Aimoli serta Kelurahan Kabir, pada 12-13 September 2022 silam. Sebagaimana diwartakan alorpos.com akhir pekan lalu, dewan yuri yang melakukan penilaian itu yakni Reinhardjo yang juga Kepala Sub Devisi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kantor Pusat Bank NTT, serta Boby Liyanto, Ketua KADIN Propinsi NTT. Di setiap desa binaan, kedua dewan yuri melakuan penilaian serta berdialog dengan masyarakat terkait apa yang pelru diperbaiki untuk meningkatkan kualitas produk yang telah dihasilkan.
Lantas seperti apa respon dan komitmen para kepala desa, setelah desanya menjadi Desa Binaan Bank NTT. Berikut petika pernyataan para kepala desa dimaksud.

Kepala Desa Alimebung, Almedu Kafolata saat menyampaikan sapaannya dalam kegiatan tatap muka dengan Dewan Yuri Festival Desa Binaan Bank NTT

Kepala Desa Alimebung, Kecamatan Alor Tengah Utara, Almedu Kafolata menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT yang menjadikan Desa Alimebung, sebagai salah satu desa binaan, sehingga banyak dampak positif yang mereka rasakan, terutama usaha-usaha kecil masyarakatnya bisa ada peningkatan.
“Maka lewat moment kegiatan ini, saya mengajak bapa, mama, kaka, adik bersaudara semua untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan terkait bagaimana kita tingkatkan ekonomi kita di wilayah ini sesuai potensi yang sudah ada. Mari kita terus mendukung dan saling menopang agar usaha-usaha kita dapat berkembang secara baik,”himbau Kafolata.
Menurutnya, Pemerintah Desa Alimebung turut mendukung usaha masyarakat dengan melakukan pengadaan lapak-lapak jualan untuk masyarakat sehingga dapat digunakan sebagai tempat menjual hasil usaha masing-masing. Lapak-lapak jualan itu memang nampak berjejer pada sisi kiri kana jalan negara yang membelah wilayah desa Alimebung mulai dari Tugu Gerbadestan di pertigaan Bandara Mali-Mebung itu. Harapannya, hasil produksi pertanian seperti sayuran, buah-buahan serta aneka kuliner maupun kerajinan tangan masyarakat bisa terjual secara baik untuk meningkatkan ekonomi warga.

Kepala Desa Kamot, Imanuel Letmau saat menyampaikan sapaannya dalam kegiatan tatap muka dengan Dewan Yuri Festival Desa Binaan Bank NTT

Sementara itu, Kepala Desa Kamot, Kecamatan Alor Timur Laut, Imanuel Letmau menilai kehadiran Bank NTT membawa perubahan bagi masyarakat di desanya untuk mengolah potensi yang mereka miliki. Letmau kemudian memaparkan kondisi wilayahnya yang didiami oleh 1006 jiwa, tersebar pada dua Dusun, lima RW dan sembilan RT. Menurut Letmau, nama Desa Kamot merupakan singkat kata dari Kampung ini Milik Orang Timor, karena nenek moyang mereka berasal dari Pulai Timor yang menduduki tiga tempat, yakni Timomang, Kamengmi dan Molingkui.
“Jadi Kamot itu disingkat dari kata adat Kamengmi, Molengkui dan Timomang, yang kalau dibawah ke dalam bahasa agama, yakni “Kiranya Allah Menyertai Orang Timor,”ungkap Imanuel Letmau.
Lebih jauh dia mengemukakan bahwa sejak berdiri pada 16 Februari 1968, Desa Kamot telah melahirkan dua desa lagi yakni pada 1994 lahir Desa Air Mancur, dan di tahun 2022 ini terbentuk Desa Persiapan Bunga Kenari yang telah ada nomor registernya dari pemerintah. Menurutnya, Kamot juga merupakan desa pertanian dan desa adat. Letmau mengaku bangga karena atas koordinasinya dengan pimpinan Bank NTT Cabang Pembantu Bukapiting, maka Desa Kamot menjadi salah satu Desa Binaan Bank NTT. Karena itu Letmau meminta agar semua pelaku UMKM di desanya agar mendukung program dari Bank NTT dalam mensukseskan desa binaan.

Arifin Baso, Pemimpin Bank NTT Cabang Pembantu Bukapiting, Alor Timur Laut saat menyampaikan potensi Desa Kamot

Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Vinsensius R.Sulu menyampaikan terima kasih atas sambutan Pemerintah dan warga Desa Kamot dengan tarian adat pemyambutan tamu oleh anak-anak dari Sanggar Leflusing. Vinsen kemudian mempersilahkan Pemimpin Bank NTT Cabang Pembantu Bukapiting, Arifin Baso untuk menyampaikan alasan mengapa Kamot dipilih sebagai salah satu Desa Binaan Bank NTT. Menurut Arifin, Kamot sebagai desa adat punya potensi untuk dijadikan tempat agrowisata dan dipadukan dengan potensi adat dan budaya setempat.
Arifin juga mengemukakan bahwa potensi di Desa Kamot yakni produk pertanian dan perkebunan, diantaranya vanili, kopi, mente, kenari dan kemiri. Selain itu ada produk kerajinan tangan yang dibuat pemuda setempat seperti gelang kulit penyu, gantungan kunci dari ukiran cangkang buah kenari serta berbagai jenis ukiran kayu lainnya.
“Berbagai potensi ini tentu kita harus dukung, dan dukungan itu tidak bisa hanya dari bank saja, tetapi semua pihak bersama masyarakat yang berkepentingan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kamot, maupun Pendapatan Asli Daerah,”tandas Arifin.

Kepala Desa Alor Besar, Sirajudi Ali,S.PdI saat menyampaikan sapaannya dalam kegiatan tatap muka dengan Dewan Yuri Festival Desa Binaan Bank NTT

Kepala Desa Alor Besar, Sirajudin Ali,S.PdI dalam sapaannya menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT yang telah memberi pinjaman kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam program Desa Binaan. Sirajudin berharap agar apa yang dilakukan pihak Bank NTT dapat meningkatkan usaha masyarakatnya.
“Terima kasih kepada Pemimpin Cabang Bank NTT yang sudah bersusah payah dengan teman-teman semua untuk membangun tempat yang akan menjadi pusat penjualan UMKM. Inilah upaya kami, mudah-mudahan sudah baik, dan menjadi pusat penjualan produk UMKM. Ini harapan saya sebagai pemerintah desa. Apa yang sudah diberikan kepada kami, akan kami jaga, agar selain sebagai tempat penjualan UMKM, juga kegiatan-kegiatan lain yang bisa dilakukan di tempat ini,”ujar Sirajudin. 
Sementara itu, Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Vinsensius R.Sulu mengapresiasi Kepala Desa Alor Besar, Sirajudin Ali karena dinilianya begtu santun merangkul pemilik tanah yang terletak di pantai bagian depan Kantor Desa Alor Besar, dijadikan tempat membangun sejumlah lopo dan galeri untuk menampung produk UMKM warga setempat seperti olahan aneka pangan lokal seperti kue rambut, jagung titi, kue delapan, kue baruas, serta aneka tenunan khas Alor.
“Kita sudah sama-sama kerja membuat lopo untuk mengisi hasil kerajinan kita. Doakan agar pendampingan kami tidak sampai di situ, tetapi harus mengurus manajemen tempat ini. Pesan saya, kalau kami bisa dampingi kemarin, hari ini dan besok, maka tolong manfaatkan tempat ini, bukan hanya untuk hari ini, tetapi seterusnya,”pesan Vinsen.

Kepala Desa Aimoli, Gaddauna E.Beli (kanan) saat menyampaikan sapaannya dalam kegiatan tatap muka dengan Dewan Yuri Festival Desa Binaan Bank NTT

Sedangkan Kepala Desa Aimoli, Gaddauna E.Beli menilai kepedulian Bank NTT melalui program Desa Binaan sangat bagus untuk memotivasi dan membantu masyarakat untuk mengembangkan berbagai jenis usaha sesuai potensi yang ada. Menurut Beli, wilayahnya memiliki lahan sawah seluas 35 hektare, maka produksi pertanian seperti aneka sayur, buah-buahan dan jagung muda menjadi bagian dari potensi ekonomi warga Desa Aimoli.
Aimoli juga terkenal dengan produk rumpul laut yang berkualitas. Selain itu, manisan jahe sebagai salah satu produk unggulan di desa ini. Produk minuman dan manisan jahe ini sangat menarik perhatian dewan yuri Festival Desa Binaan Bank NTT, Reinhardjo selaku Kasubdiv Pariwisata dan Ekjonomi Kreatif pada Bank NTT dan Boby Liyanto yang juga Ketua Umum KADIN NTT. Reinhardjo dan Boby Liyanto menyampaikan sejumlah catatan dan masukan dalam rangka peningkatan kualitas dan kemasan atau packaging produk manisan jahe Aimoli, karena Bank NTT pusat akan memesan produk jahe tersebut dua minggu sekali untuk proses pemasarannya.
Desa Aimoli juga menurut kepala desanya, Gaddauna E.Beli, memiliki destinasi wisata pantai yang mulai populer yakni Tongke Lima serta Ekowisata Mangrove, dan seni budaya masyarakat setempat.
“Potensi pariwisata juga termasuk salah satu sumber yang bisa garap untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Harapan kami, kiranya kerja sama dengan Bank NTT ini terus terjalin,”ujar Beli.

Manisan jahe dan sejumlah produk hasil UMKM di Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut

Untuk diketahui Lima Desa Binaan Bank NTT di Kabupaten Alor itu punya produk unggulan masing-masing yang telah dihasilkan masyarakat setempat dan menarik perhatian dewan yuri Festival Desa Binaan Bank NTT, yakni; Desa Alimebung di Kecamatan Alor Tengah Utara dengan produk keripik sayuran dan keripik keladi. Desa Kamot, Kecamatan Alor Timur Laut dengan produk sayuran, kemudian kerajinan tangan yang dibuat pemuda setempat seperti gelang kulit penyu, gantungan kunci dan kalung dari ukiran cangkang buah kenari, serta berbagai jenis ukiran kayu lainnya. Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat dengan produk unggulan berupa olahan aneka pangan lokal seperti kue rambut, jagung titi, kue delapan, kue baruas, serta aneka tenunan khas Alor.
Sedangkan Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut dengan produk unggulannya rumput laut, manisan jahe serta aneka sayur dan buah-buahan. Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar memiliki produk unggulan yang telah dihasilkan yakni kue delapan (kue berbentuk angka delapan) dan abon ikan.

Boby Liyanto (berbaju putih) dan Reinhardjo sedang berbincang dengan seorang pemuda Desa Kamot yang memproduksi anek kerajinan tangan yang dinilai cukup berkualitas. Rei dan Boby bahkan membeli sebagian besar kerjainan tangan seperti kalung, gelang dengan bahan dasar kulit kenari maupun kayu dan bambu

Dalam kegiatan ini, Reinhardjo dan Boby Liyanto sebagai Dewan Yuri Festival Desa Binaan Bank NTT juga berdialog dengan masyarakat di masing-masing desa terkait produk yang telah dihasilkan. Rei dan Boby secara bergartian memberikan penilaian seputar cita rasa, kemasan dan cara mengolah.
Soal cita rasa, misalnya pedas manis, maka harus diperhatikan takaran campurannya sehingga salah satu rasa jangan terlalu dominan. Rei menyarankan agar sebaiknya sediakan produk olahan pangan seperti berbagai kripik dengan berbagai cita rasa masing-masing seperti manis, pedas, asin, atau orisinil karena selera pembeli berbeda-beda. Setiap desa binaan Bank NTT harus punya galeri lopo pada lokasi yang strategis untuk menampung semua produk UMKM di desa. Lopo tersebut, diharapkan Rei bisa menjadi rest area atau tempat istirahat bagi orang yang bepergian dan melintasi wilayah desa dimaksud. Ketika orang mampir beristirahat di lopo, ujar Rei, maka bisa membeli produk kuliner yang ada sambil minum kopi, teh atau lainnya. Perlu juga ada kreatifitas yang menarik minat, misalnya dengan menyuguhkan lagu-lagu khas daerah setempat untuk orang nikmati saat beristirahat di rest area tersebut.
Menurut Rei, pada rest area tersebut, sediakan juga informasi terkait komoditi unggulan, destinasi wisata atau potensi seni budaya dan situs-situs yang ada di desa tersebut, sehingga bisa menarik minat orang untuk berkunjung.
Sedangkan Boby Liyanto menambahkan, bahwa sebagai dewan yuri, pihaknya akan datang lagi ke Alor untuk melakukan penilaian tahap kedua Festival Desa Binaan Bank NTT, apakah produk unggulan yang dihasilkan desa-desa binaan itu sudah lebih bagus karena melaksanakan masukan yang disampaikan dewan yuri pada penilaian tahap pertama atau tidak. (ap/linuskia)

Similar Posts

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *