Mantan Bupati TTU Ditemukan Meninggal, Mantan Bupati Alor Merasa Kehilangan Sahabat Baik

author
27
1 minute, 57 seconds Read

alorpos.com—PUBLIK Nusa Tenggara Timur dikejutkan dengan kabar tragis yang menimpa Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dua periode (2010-2015 dan 2016-2021), Raumundus Sau Fernandes,S.Pt. Betapa tidak. Politisi yang selalu tampil bersahaja ini dikabarkan tenggelam bersama delapan orang lainnya, karena lampara atau kapal nelayan yang mereka gunakan untuk memancing pada Rabu (26/3/2025) malam di sekitar perairan Wini, Kecamatan Biboki Anleu-TTU diterjang gelombang laut.

Sesaat setelah naas tersebut, tiga orang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepih pantai. Sedangkan Ray Fernandes dan lima korban lainnya dalam pencarian oleh tim Basarnas, aparat kepolisian, warga masyarakat dan keluarga. Hingga Kamis (27/3/2025) pagi, Ray Fernandes dan dua korban berhasil ditemukan tetapi sudah dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan dua korban lainnya masih dalam pencarian. 

Kabar duka nan tragis ini inipun memantik keprihatinan dan rasa duka cita mendalam dari mantran mantan Bupati Alor dua periode (2014-2024), Drs.Amon Djobo,M.A.P.

Kamis (27/3/2025) pagi, Amon Djobo menelepon media ini untuk menyampaikan bahwa dia merasa kehilangan salah satu politisi dan pemimpin di NTT yang sederhana, rendah hati dan tulus dalam melayani masyarakat.

“Kita pernah bersama-sama membangun NTT di daerah masing-masing. Kita bergaul seperti kakak adik tanpa memandang senior junior. Kami sering diskusi dan sharing bersama dalam setiap kali ada kesempatan pertemuan para bupati/wali kota se-NTT. Sebagai aktivis sejak di usia muda, ia selalu berpihak pada masyarakat dalam memimpin sehingga kita tentu sangat merasa kehilangan seorang sahabat yang masih dibutuhkan NTT,”ungkap Djobo.

“Kita doakan, kiranya almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan dan penghiburan dari Tuhan. Jasanya pasti akan tetap dikenang masyarakat, tidak hanya di TTU, tetapi masyarakat NTT. Selamat jalan sahabat, Tuhan akan memperhitungkan kebaikan hatimua yang pernah dibuat untuk banyak orang,”ujar Djobo.

Untuk diketahui, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Mexianus Bekabel dalam keterangan persnya antara lain menjelaskan, bahwa kejadian naas itu bermula ketika Rabu (26/3/2025) pukul 20.00 Wita, delapan orang korban pergi memancing menggunakan perahu bodi di sekitar perairan pantai Wini.

Pada pukul 02.00 Wita (Kamis dinihari) terjadi gelombang tinggi dan angin kencang sehingga kapal yang ditumpangi para korban terbalik dan tenggelam. Upaya pencarian telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil. Keluarga kemudian melaporkan ke Kapolsek Wini dan Tim SAR Unit Siaga Atambua guna meminta bantuan SAR untuk pencarian menggunakan Rescue D-MAX membawa perahu karet dan peralatan SAR air, serta peralatan pendukung lainnya menuju ke lokasi. (linuskia-ap/tim)

Similar Posts

27 Comments

  1. avatar
    Duane Palomar says:

    Good info and right to the point. I am not sure if this is really the best place to ask but do you guys have any thoughts on where to employ some professional writers? Thx 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *