KINERJA Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kalabahi, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang disoroti berbagai kalangan masyarakat setempat, karena listrik sering padam setiap hari secara sporadis belakangan ini di kota Kalabahi dan sekitarnya.
Bahkan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo pun akhirnya murka atas kinerja PLN, karena listrik lagi-lagi padam, saat orang nomor satu Nusa Kenari ini hendak mengambil sumpah dan melantik 740 pejabat fungsional lingkup Pemerintah Kabupaten Alor, Rabu (10/11/2021) di Aula Isak-Ismail, kawasan Aikoli Kang, Kelurahan Welai Barat, Kecamatan Teluk Mutiara.
Pantauan alorpos.com, listrik tiba-tiba padam ketika pembawa acara mempersilahkan Bupati Djobo dan para rohaniawan mengambil tempat yang disediakan, untuk mengambil sumpah para pejabat fungsional, antara lain guru-guru di lingkup Dinas Pendidikan, bidan/perawat/dokter di lingkup Dinas Kesehatan, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di lingkup Dinas Pertanian dan Perkebunan, dan auditor di lingkup Inspektorat Daerah yang hendak dilantik.
Ketika itu bupati Alor yang terkenal tegas ini memerintahkan pihak protokoler untuk menelepon Kepala PLN Kalabahi, namun tidak tersambung. Bupati Djobo sempat menunggu beberapa saat, sembari berharap Kepala PLN bisa terhubungi agar listrik bisa dinyalakan karena acara pelantikan itu juga dilakukan secara virtual untuk diikuti para pejabat yang juga dilantik tetapi sedang bertugas di kecamatan masing-masing.
Namun karena Kepala PLN Kalabahi tidak terhubung, maka Bupati Djobo yang nampak marah itu terpaksa mengambil sumpah dan melantik para pejabat itu tanpa pengeras suara. Kemarahan terhadap kinerja PLN Kalabahi itu pun, dilempiaskan bupati Alor dua periode ini saat menyampaikan sambutannya dalam acara pelantikan tersebut.
“Alasan klasik PLN setiap kali listrik padam itu katanya sedang ada pemeliharaan. Apa yang sedang menjadi pemeliharaan setiap hari sehingga setiap hari listrik padam,”tandas Djobo mengawali sambutannya dalam acara pelantikan yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Alor, Drs.Yulius Mantaon itu.

Bupati Djobo mempertanyakan, sering padamnya listrik itu, apakah memang mesin (pembangkit) yang ada itu sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan listrik di Alor atau bagaimana.
“Pagi hari listrik padam, malam juga listrik padam. Ini sangat mengganggu aktivitas perkantoran, maupun usaha-usaha masyarakat umum sehingga saya marah itu. Tidak boleh begtu cara kerja PLN. Bilang program Indoneaia Terang, NTT Terang, Alor Terang. dalam laut terang, tapi apa yang terang, kalau setiap kali mati dengan alasan klasik saja, pemeliharaan. Saya tidak pernah lihat merekia gali-gali kabel bawah tanah atau sedang perbaiki kabel-kabel di pohon atau di tiang-tiang setiap hari, tetapi listrik koq mati tiap hari,”tegas Djobo.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Alor menghibakan tanah untuk PLN Kalabahi itu cukup mahal agar dapat menyinari Alor ini dari kegelapan sehngga ia berharap pelayanan kepada masyarakat harus diperhatikan secara baik.
Untuk diketahui, kekecewaan warga Alor terhadap kinerja PLN ini diduga memicu tindakan oknum warga Desa Petleng, Kecamatan Alor Tengah Utara yang diduga melakukan pengrusakan mobil operasional PLN Kalabahi. Atas peristiwa itu, Kapolres Alor, AKBP.Agustinus Christmas turun tangan mengundang pihak PLN Kalabahi dan Pemkab Alor untuk membahasa masalah tersebut, Selasa (9/11/2021) kemarin di aula Mapolres setempat. Pertemuan itu dihadiri pula Dandim 1622 Alor, Letkol (Inf) Supyan Munawar,S.Ag., dan Asisten II Setda Kabupaten Alor, Drs.Dominggus Asadama.

Kapolres Agustinus Christmas kepada pers di Kalabahi mengatakan, pihaknya mengundang Pemkab Alor dan PLN agar menjelaskan kepada masyarakat terkait alasan dilakukan pemadaman listrik di Kalabahi dan sekitarnya.
Sementara itu, Manager PLN Kalabahi, Josep Maruli Tambunan kepada pers usai pertemuan dimaksud, sebagaimana diwartakan Media Kupang.com, mengungkapkan bahwa tindakan oknum yang merusak mobil operasional PLN, mungkin akibat ketidakpuasan terhadap pelayanan PLN kepada masyarakat, karena kebetulan memang terjadi pemadaman listrik di wilayah tersebut sebelumnya.
Tambunan mengakui beberapa hari belakangan ini ada gangguan yang tidak terencana, sehingga otomatis pihak PLN melakukan pemadaman bergilir, atau melepas beban sebagian supaya tidak terjadi pemadaman secara menyeluruh. Tambunan berjanji, pihaknya akan terus berupaya untuk menormalkan kembali agar tidak terjadi lagi pemadaman secara bergilir. Dia meminta masyarakat bersabar karena pihaknya sedang berupaya memperbaiki mesin yang rusak akibat cuaca yang kurang bersahabat beberapa hari terakhir.
Selain itu, kata Tambunan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan PLN Kupang untuk mendatangkan mesin lagi, sehingga dia optimis pemadaman bergilir akan berakhir dalam minggu ini. (ap/linuskia)