KONTINGEN Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Kabupaten Alor yang dipimpin Pdt (Emr) Yakobus Pulamau,S.Th., telah dilepas Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.AP., dalam rangkaian misa ketiga pada Minggu (28/8/2022) di Gereja Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi. Bupati Djobo bersama sejumlah pejabat seperti Asisten III Setda Alor, Melky Belli,S.Sos.,M.Si.,Kepala Dinas Perindustrian yang juga mewakili Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Alor, Rasyid Miran,SP.,MM., Kepala Bappelitbang yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kabupaten Alor, Obeth Bolang,S.Sos.,M.AP., Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Marwiyah Djakra,S.Sos., dan Kepala Bagian Kesra Setda Alor Alor, Yunindiawati Laba,S.Si dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Ridwan Iho,S.Sos., mengikuti misa yang dipimpin Romo Simon Tamelab,Pr.
Ketika menyampaikan arahan sebelum melepas Kontingen Pesparani Alor itu, Bupati Djobo menegaskan bahwa dirinya sudah terbiasa mengikuti ibadah hari minggu dari satu gereja ke gereja lainnya, baik itu Gereja-gereja denominasi Kristen Protestan maupun Gereja Katolik sejak sebelum menjadi bupati Alor dan akan terus berlanjut meski sudah tidak lagi menjabat bupati Alor.
“Masjid saja saya masuk koq. Kenapa begitu, karena di sorga itu tidak ada bilang lu Islam jadi masuk (masuk surga), lu Kristen jadi masuk, lu Katolik jadi masuk. Tidak ada begitu. Yang di atas (surga) itu, seperti apa yang dikotbahkan oleh romo (Romo Simon Tamelab,Pr) tadi, jabatan, kedudukan, kekuasaan, kaya, miskin itu kita tidak bawah ke atas. Yang kita bawah ke atas itu rendah hati, tulus. Jabatan ini kita tidak pegang sampai liang lahat bapak mama, ingat baik-baik saya bicara ini,”kata Djobo, sembari menambahkan bahwa dirirnya sudah hampir 10 tahun memimpin daerah ini, sering tampil apa adanya dengan bercelana pendek, kaos oblong, dan tidak merasa dirinya bupati.

Menurut Djobo, Alor cukup disegani saat mengikuti lomba Pesparawi, MTQ maupun Pesparani karena saling mendukung dalam semangat toleransi yang tulus, rendah hati, cinta kasih, persaudaraan, damai sejahtera.
“Orang lain boleh hebat tetapi kalau andalkan dia punya kekuasaan dan kekayaan, bagaimana Tuhan mau kasih damai sejahtera. Saya rasakan di masa pertama (periode pertama sebagai Bupati Alor), ada beban persoalan lama di pemerntahan sebelumnya, saya selesaikan semua scara tuntas. Kalau bupati-bupati lama bilang itu orang lain punya dosa, orang lain punya kerja. Kalau saya tidak begitu, karena pemerintahan ini sistim, Tuhan hadirkan kau di situ mengampuni orang, bukan bikin susah orang. Periode kedua, saya pikir baik, ternyata berhadapan dengan banyak yudas,”ungkap Djobo.
Meski begitu, Djobo menegaskan bahwa dia tetap bekerja maksimal untuk menuntastakan tugas dan dan tanggungjawabnya secara baik hingga akhir masa jabatannya. Dia berterima kasih atas segala dukungan umat Katolik di daerah ini kepadanya selama ini. Untuk itu, kepada tim Pesparani Katolik Kabupaten Alor yang dipimpin Pdt.(Emr) Yakobus Pulamau,S.Th itu, bupati Djobo mengatakan bahwa akan didampingi pula pejabat dari Pemkab Alor.
Terkait bantuan Pemkab Alor untuk tim Pesparani melalui LP3KD Kabupaten Alor senilai Rp 250 Juta, dinilai bupati Djobo tergolong kecil karena harga-harga kebutuhan meningkat. Tetapi dia berharap agar tim Pesparani Alor bisa meraih juara di ajang Lombang Pesparani Katolik 2 Tahun 2022 tingkat Propinsi NTT di Kota Kupang.

“Namun jangan jadi beban karena bupati bilang harus meraih juara. Jangan berpikir bahwa MTQ sudah Juara Umum di Lomba MTQ tingkat Propinsi NTT, dan Pesparawi meraih medali emas di Lomba Pesparawi Nasional sehingga Pesparani juga harus juara. Yang terpenting adalah kedirian teman-teman bahwa saya masih bupati, teman-teman jangan permalukan saya dengan kabupaten ini, Amen,”pinta bupati Djobo disambut aplaus hadirin.
Kesempatan itu bupati Djobo juga meminta agar Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik dan umat Katolik di daerah ini memahami kondisi keuangan daerah, sehingga bantuan Pemkab Alor cukup kecil jika dibandingkan dengan sebelumnya untuk tim Pesparani Alor. Bupati Djobo berterima kasih kepada LPTQ Kabupaten Alor yang turut memberikan sumbangan bagi tim Pesparani Alor dalam mengikuti Lomba Pesparani Tingkat Propinsi NTT di Kota Kupang.
“Kita semua ini kakak beradik, maka tadi Kepala Kementrian Agama bilang, kalau mau belajar toleransi, maka datang saja ke Alor. Kita semua saling mendukung dengan tulus dan rendah hati, tanpa melihat suku, bangsa dan agama,”ujar Djobo.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Alor, Awaludin Husain,S.Ag dalam sambutannya memotivasi kontingen Pesparani Katolik Kabupaten Alor, dengan mengemukakan hasil yang sudah diraih tim Pesparawi Kristen (kategori Paduan Suara Wanita Dewasa) dari Kabupaten Alor, yang mewakili Propinsi NTT dalam ajang Pesparawi Nasional di Yogyakarta pada bulan Juni lalu, telah meraih medali emas. Begitu pula dengan kontingen Musabaqah Tilawati Qur’an (MTQ) Kabupaten Alor yang meraih Juara Umum pada Lomba MTQ Tingkat Propinsi NTT di Kota Kupang pada bulan Juli 2022 lalu. Awaludin optimis, tim Psparani Katolik dari Kabupaten Alor juga akan meraih juara pada lomba Pesparani Katolik II Tingkat Propinsi NTT di Kupang pada awal September 2022 ini di Kota Kupang.
“Saya sempat memantau latihan, sehingga saya sangat yakin, tim Pesparani Kabupaten Alor juga akan memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Alor,”kata Awaludin
Kesempatan itu Awaludin berpesan agar umat beragama, selalu menjaga kerukunan dengan menghayati dan melaknakan isi kitab suci. Dia berpendapat, bahwa Pesparani itu juga merupakan bagian dari mewartakan isi kitab suci.
“Bahwa perlombaan untuk mendapatkan juara itu ia, tetapi bapak-bapak, mama-mama, adik-adik sekalian adalah bagian dari pewarta Alkitab itu sendiri. Maka poin-poin yang ada dalam mata lomba itu, selain kita memberikan yang terbaik, iman umat juga semakin terbentuk dengan baik, dan akan melahirkan manusia-manusia unggul di kabupaten ini, dan manusia-manusia unggul itulah yang merawat keberagaman dan menjaga kerukunan,”kata Awaludin.

Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi, Romo Simon Tamelab,Pr sebelum menutup Misa Pelepasan Tim Pesparani Kabupaten Alor, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.AP bersama Pemerintah Daerah setempat yang menurutnya terus mendukung umat Katolik di kabupaten ini, sehingga kami bisa memberikan pelayanan juga untuk masyarakat di Kabupaten Alor, dan kegiatan-kegiatan kerohanian di daerah ini.
“Kami akan terus mendoakan bapak bupati dan seluruh perangkat daerah di Kabupaten Alor, supaya tetap sehat, selalu membangun persaudaraan dan pelayanan pembangunan di daerah ini,”tandas Romo Simon,
Kepada peserta Pesparani Kabupaten Alor yang akan berlaga di Pesparani II Tingkat Propinsi NTT di Kota Kupang, Romo Simon berpesan beberapa hal, pertama, harus menjadi teladan dalam perkataan, teladan dalam tindakan selama mengikuti lomba Pesparani tersebut.
“Ini yang harus kamu jaga selama mengikuti kejuaraan Pesparani di Kota Kupang. Di belakang kamu ada begitu banyak orang, jadi tolong jaga kepercayaan ini, jaga nama baik kabupaten kita, gereja kita dan seluruh masyarakat Kabupaten Alor. Tetap rendah hati, (Injil) Lukas pasal 17 ayat 10 katakan begini; Setelah kamu sudah melakukan semua yang Kupercayakan kepada kamu, hendaklah kamu berkata, kami ini hanyalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan. Demikian pula dalam surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose Pasal 3 mengatakan, apapun yang kamu buat, kamu lakukan dengan segenap hatimu, seperti kepada Tuhan bukan kepada manusia,”pesan Romos Simon, sembari menambahkan bahwa jika itu yang dilakukan tim Pesparani Kabupaten Alor, maka soal juara itu nomor sekian, yang terpenting sudah memberi yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan serta keselamatan kita semua.

Ketua LP3KD Kabupaten Alor, Terince Mabilehi,SH dalam laporannya menyampaikan bahwa Lomba Pesparani Katolik II Tingkat Propinsi NTT akan dilaksanakan pada 4-9 Septemebr 2022 di Kota Kupang.
Terince menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Alor beserta jajaran, serta semua pihak yang memberikan sumbangsi sehingga kontingen Pesparani Kabupaten Alor dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba Pesparani NTT di Kota Kupang. Pada Pesparani I, untuk kategori Paduan Suara Anak, Kabupaten Alor mewakili Propinsi NTT pada lomba Pesparani Tingkat Nasional di Ambon dan meraih medali emas.
Setelah itu Kabupaten Alor telah menyelenggarakan Pesparani II pada September 2019 dan para juara di setiap kategori mengikuti Pesparani II Tingkat Propinsi NTT yang jadwalnya pada Tahun 2020, tetapi karena pandemi Covid-19, maka diundur hingga September 2022 ini.
Menurut Terince, lomba Pesparani Katolik mencakup 13 jenis lomba, dan Kabupaten Alor mengikuti 8 jenis lomba, yakni Paduan Suara Kategori Anak, Remaja, OMK (Orang Muda Katolik), Dewasa, Gregorian Pria dan Gregoriam Wanita. Dari lomba Paduan Suara sebanyak enam kategori tersebut, jelas Ketua Dewan Pastoral Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi ini, bahwa ada empat kategori yang dilaksanakan secara online atau virtual, sehingga Alor hanya mengikuti satu kategori lomba secara online atau virtual, yakni Paduan Suara Anak.

“Jadi lomba Paduan Suara Anak secara virtual telah kami laksanakan pada tanggal 24 Agustus 202, atas dukungan Dinas Kominfo Kabupaten Alor, dan hasil rekamannya sudah dikirim kepada panitia lomba,”ujar Terince.
Sedangkan jenis lomba yang akan dilaksanakan secara offline di Kota Kupang yakni Paduan Suara Dewasa Campuran,dengan jumlah 22 orang termasuk organis dan dirigen. Sedangkan lomba menyanyikan Masmur ada 4 Kategori,, yakni Kategori Anak,Remaja, OMK dan Dewasa. Khusus Kategori Remaja diwakili Paroki Helangdohi di Kecamatan Pantar.Untuk lomba Cerdas-cermat Rohani, untuk Kategori Anak diikuti peserta dari Stasi Takalelang di Alor Tengah Utara, dan Kategori Remaja dari Paroki YGYB, Kalabahi. Dan, lanjut Terince, jenis lomba ke delapan yang diikuti kontingen Pesparani Kabupaten Alor yakni lomba Bertutur Kitab Suci, sudah dipersiapkan secara baik.
“Kami akan berangkat dari Alor (ke Kupang) dengan Ketua Kontingen, Bapak Pendeta Yakobus Pulamau,S.Th. Terima kasih atas ijin dan arahan bapak bupati, serta kesediaan bapa Pendeta Pulamau yang akan bersama-sama dengan kami. Kami yang berangkat, jumlah seluruhnya 50 orang, termasuk bapak Kepala Kementrian Agama dan ibu Kabag Kesra (Kabag Kesra Setda Alor, Yunidiawati Laba). Kami mohon dukungan doa semua pihak, sehingga kami hadir di Kupang membawa nama Alor, menjaga martabat orang Alor dan membawa pulang hasil yang baik untuk dipersembahkan bagi daerah ini,”pungkas Terince. (ap/linuskia)