TOLERANSI di Kabupaten Alor kian kokoh dan layak menjadi cermin bagi daerah lainnya di Propinsi Nusa Tenggara Timur, bahkan Indonesia umumnya. Pasalnya, toleransi di bumi persaudaraan, tanah terjanji, surga di timur matahari ini tidak sekadar slogan, tetapi diwujudkan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan kerohanian. Salah satu wujud kerja sama dan saling mendukung antar umat beragama, yakni ketika Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Alor yang dipimpin Imran Duru,S.Pd.,M.Pd., memberikan dukungan moril dan materil kepada kontingan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Perempuan Kabupaten Alor, yang akan tampil mewakili Propinsi Nusa Tenggara Timur dalam ajang Pesparawi Tingkat Nasional di Yogyakarta pada 23 Juni 2022 mendatang.
Dukungan LPTQ Kabupaten Alor itu diwjudkan dengan Pengalungan Selendang Pesparawi oleh Ketua LPTQ Kabupaten Alor, Imran Duru,S.Pd.,M.Pd kepada Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kabupaten Alor selaku Ketua Rombongan Pesparawi, Obeth Bolang,S.Sos.,M.AP, dan penyerahan bingkisan amplop kepada perwakilan peserta Pesparawi yang diterima Ir.Cinta Y.G.Millu, Selasa (15/6/2022) di halaman Masjid Muhajirin Kadelang.
Imran Duru mengatakan, sedikit bantuan itu sebagai wujud penghormatan dan dukungan dari LPTQ kepada kontingen Pesparawi Kabupaten Alor.
“Tanda simbol ini sebagai harapan bahwa tingkat toleransi terhadap sebuah kegiatan keagamaan, dan juga penuh harapan kiranya tim Pesparawi Alor yang diberangkatkan mewakili (Propinsi) NTT, dapat menjaga harkat dan martabat daerah Kabupaten Alor. Kedua, ini juga penghormatan kepada kemanusiaan, maka dalam kesempatan ini saya akan memberikan simbol ini kepada Ketua Rombongan Pesparawi,”kata Imran Duru yang juga Wakil Bupati Alor ini, seraya memakaikan kain sarung dan mengalungkan selendang kepada Obeth Bolang.
Maka Bupati Alor Amon Djobo spontan menyampaikan terima kasih kepada LPTQ dan teman-teman Muslim yang juga membantu kontingen Pesparawi Alor. Sebelum itu, dalam sambutan pelepasan Jamaah Haji asal Alor dan kontingen Pesparawi Alor, bupati Djobo mengingatkan bahwa tim Pesparawi bukan pergi untuk senang-senang, tetapi Pesta Paduan Suara, Pesta Iman yang mewartakan nama Tuhan. Tim Pesparawi, tegas Djobo, harus sehati, sesuara dalam kebersamaan selama kurang lebih seminggu mengikuti Pesparawi Nasional di Yogyakarta, sehingga tidak meninggalkan kesan buruk dan mencoreng nama baik pemerintah daerah dan Pemerintah Propinsi NTT.
“Jadi tolong jaga nama baik daerah dan nama baik Propinsi NTT di Yogyakarta,”pesan Djobo.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Alor, Awaluddin Husan,S.Ag dalam laporannya pada acara tersebutl mengatakan, Pesparawi, sebagai peristiwa iman, pesta dimana berkumpulnya umat Kristiani untuk merajut kebersamaan. Ia yakin, kontingen Pesparawi Kabupaten Alor yang mewakili Propinsi NTT dalam ajang Pesparawi Tingkat Nasional di Yogyakarta akan menjadi yang terbaik.
Awaluddin melaporkan, bahwa peserta Pesparawi telah melakukan berbagai persiapan sejak tahun sebelumnya, dimana Pesparawi ditunda akibat wabah Covid-19. Selama ini, jelas dia, latihan dan pembinaan terus berjalan secara baik. Jumlah kontingen Pesparawi sebanyak 30, terdiri dari peserta Paduan Suara 18 orang, pendamping,pembina sebanyak 12 orang. Rencana keberangkan Kontingen Pesparawi dari Alor, terang Awaluddin, pada 18 Juni 2022 menuju Kupang, kemudian terbang menuju Yogyakarta, transit di Solo.
“Sesuai jadwal yang ada, maka kontingen kita akan tampil pada 23 Juni 2022. Sehingga rencana kepulangan kontingen pada 26 Juni 2022, tiba Alor pada 27 Juni 2022. Kiranya kontingen Pesparawi bisa mampu menorehkan sejarah di tingkat nasional dengan meraih prestasi terbaik untuk Alor bumi persaudaran, tanah terjanji, surga di timur matahari,”pungkas Awaluddin. (ap/linuskia)