DIREKTUR PT Karya Baru Calisa (KBC), Agustinus Tjung, yang lebih akrab disapa Acui, belakangan ini rupanya sedang menjadi pusat perhatian sejumlah aktivis, karena perusahaan ini sedang mengerjakan ruas jalan propinsi di Kabupaten Alor, Propinsi NTT, salah satunya pada ruas jalan Watatuku-Mataraben. Harapan sejumlah elemen masyarakat, agar PT.KBC yang mengerjakan jalan hotmix di wilayah Wolwal, Kecamatan Alor Barat Daya, dengan dana dari APBD Propinsi NTT senilai Rp 7 Milyar itu, benar-benar berkualitas.
Aspirasi masyarakat ini menyeruak pula di Gedung DPRD Propinsi NTT dan DPRD Kabupaten Alor. Wakil rakyat dari wilayah Alor Barat Daya dan sekitarnya asal Partai Amanat Nasional (PAN), Iskandar Mabikafola merasa berkepentingan untuk memantau ke lokasi pekerjaan jalan yang dipersoalkan tersebut.
Kepada wartawan melalui telepon selulernya, Kamis (26/8/2021) silam, Mabikafola yang sudah dua periode sebagai Anggota DPRD Alor ini menegaskan, bahwa sesuai pengamatannya di lapangan, ternyata kualitas pekerjaan jalan tersebut sangat baik, tidak seperti yang dikritisi sejumlah kalangan.
“Jadi om…kalau kita bicara soal kualitas, tidak perlu diragukan. Jalan ini sangat kuat, bahkan jalan di Wolwal ini lebih bagus kalau kita bandingkan dengan jalan provinsi lainnya yang ada di Kabupaten Alor,”ungkap Iskandar Mabikafola, sebagaimana dilansir media online WartaAlor.com.
Menurutnya, sudah sangat lama masyarakat setempat merindukan dapat menikmati jalan aspal hotmix, dan baru mulai terjawab diTahun 2021 ini. Ia mengakui bahwa pembangunan ruas jalan Watatuku-Mataraben itu bertahap. Tahap pertama, ujar Mabikafola, dengan dana sebesar Rp 7 Miliar lebih. Sedangkan Tahap II, lanjurt Mabikafola, sekitar akhir bulan September 2021 mulai dikerjakan hingga titik Mataraben, senilai Rp 37 Milyar lebih.
Menurutnya, saat ini PT.KBC sedang memperbaiki (mengecor) bahu jalan, baik bahu kiri maupun kanan dengan kualitas yang sangat memadai.
Lebih lanjut, mantan Kepala Desa Wolwal Barat ini menuturkan, bahwa semua yang berkaitan dengan pekerjaan jalan ini, merupakan kewenangan Pemerintah Propinsi NTT. Meski demikian, lanjut Iskandar, fungsi kontrol tetap melekat pada semua pihak, agar pekerjaan bisa berjalan dengan baik, dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat.
Mabikofola berpendapat, bahwa setelah pekerjaan selesai, masih dalam masa pemeliharaan sehingga kontraktor tetap bertanggungjawab untuk memperbaiki bagian jalan yang mengalami kerusakan akibat faktor ekseternal yang tidak ada kaitannya dengan material yang digunakan. Ia yakin kontraktor tidak gegabah dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga sangat memperhatikan sisi kualitas. Ia mengaku sempat melihat sejumlah material yang digunakan untuk membangun jalan dimaksud, seperti pasir, lapen hingga tanah urug, semuanya berkualitas. Sehingga, kata Mabikafola, tidak benar kalau kualitas jalan buruk sehingga orang parkir sepeda motor saja aspal jebol, tetapi karena orang parkir sepeda motor saat belum dilakukan pemadatan aspal.
Pekerjaan ruas jalan Watatuku-Mataraben ini juga mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Propinsi NTT asal Alor, Gabriel Abdikusuma Beri Bina. Politisi senior Partai Gerindra yang sudah tiga periode menjadi wakil rakyat dari Daerah Pemilihahn NTT 7 (Alor-Lembata-Flores Timur) ini terkenal kritis dan responsif dalam menyikapi aspirasi masyarakat. Karena itu, ketika sejumlah kalangan di Kabupaten Alor menyoroti kualitas pekerjaan jalan propinsi di daerah ini, Gabriel A.Beri Bina langsung menyuarakannya dalam di DPRD NTT.
Kepada wartawan di Kalabahi, Sabtu (28/08/2021) pekan lalu, Gab, demikian sapaan akrab Sekretaris DPD Gerindra NTT ini mengatakan bahwa ia selalu secara obyektif dalam menyikapi aspirasi masyarakat. Gab bersyukur karena ada elemen masyarakat yang terlibat secara aktif memantau pelaksanaan pekerjaan jalan propinsi di Alor, khususnya ruas Watatuku-Mataraben demi menjaga kualitas pekerjaan dimaksud. Gab juga menyampaikan apresiasi kepada kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut, karena menunjukkan tanggungjawab yang baik, dalam memperbaiki bagian pekerjaan yang dikritisi masyarakat.
Karena itu, Gab Beri Bina menghimbau masyarakat agar memberikan dukungan kepada pihak swasta yang melaksanakan pekerjaan di lapangan agar mereka dapat bekerja dengan aman dan nyaman dalam menjaga kualitas pekerjaan selanjutnya.
Menurut Gab, pekerjaan jalan propinsi di Kabupaten Alor, ruas Watatuku-Mataraben.Tahap I telah selesai, dan sekarang dilanjutkan untuk Tahap II dengan besaran anggaran Rp 34 Miliar. Karena itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD NTT mengingatkan siapapun pihak swasta yang mengerjakan pekerjaan tersebut harus mengutamakan kualitas pekerjaan.
Gab berpendapat, bahwa tugas DPRD bersama pemerintah yakni membahas dan menetapkan postur APBD, juga melekat fungsi pengawasan agar anggaran itu digunakan dengan baik, tepat sasaran, tepat waktu. Dalam fungsi pengawasan, ini lanjt Gab, ada partisipasi media dan partisipasi masyarakat.
Mantan Wakil Ketua DPRD NTT ini berpendapat, bahwa mitra pemerintah dalam pelaksanaan pekerjaan adalah pihak swasta. Sehingga dia melihat kritik terhadap pekerjaan yang diajukan, bukan untuk mengecilkan peran swasta. Laporan masyarakat terkait pekerjaan ruas jalan di Wolwal, terang Gab, telah dibahas DPRD NTT, mulai dari tingkat komisi yang membidangi, hingga tingkat Badan Anggaran (Banggar), sehingga dirinya telah mempertanyakan ini dengan stakeholder terkait. Dalam pembahasan itu, Gab menilai ada upaya pihak swasta untuk melakukan perbaikan, dan ini patut diberikan apresiasi kepada pihak swasta.
Gab juga mengapresiasi laporan masyarakat, karena menurutnya masyarakat membantu ketika pihaknya membutuh info dengan cepat. Namun Gab menegaskan, bahwa informasi yang diperoleh itu bersifat obyektif dan dikaji secara obyektif pula. Bagi Gab, siapapun yang bekerja ia berterimakasih kepada kontraktor tersebut karena proaktif, tetap semangat dan buka hati untuk Alor.
Politisi bersahaja dan mudah bergaul ini menghimbau para pihak yang melakukan pengawasan seperti Inspektorat Daerah (Irda), agar menjalankan tugas dengan proposional dan obyektif supaya masyarakat puas dengan penyelenggaraan kerja pemerintah daerah.
Sebelumnya, salah satu tokoh masyarakat kampung Pancoran, Wolwal, Kecamatan Alor Barat Daya, Haji Musa Karmon kepada wartawan mengatakan bahwa kualitas aspal hotmix pada ruas jalan yang melintas di Wolwal itu baik. Karmon berterima kasih karena warga setempat sudah bisa menikmati jalan beraspal hotmix, sehingga memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat. (ap/tim-linuskia)