KEBETULAN media ini melintas dengan sepeda motor di depan toko bahan bangunan milik Yupiter Moulobang, kawasan Batunirwala, Kalabahi, Sabtu (21/5/2022) sekitar Pukul 11.10 Wita, dan nampak pengusaha dan politis plontos itu terlihat bersama sejumlah stafnya sedang menata tempat usaha dimaksud. Spontan melintas di benak media ini bahwa sejumlah DPC Partai Demokrat se-Daratan Timor, Alor, Rote Ndao dan Sabu Raijua, belum lama ini menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) serentak di Soe-Timor Tengah Selatan, untuk memilih komandan baru partai politik berlambang mercy ini di kabupaten/kota yang masa kepengurusan sebelumnya telah berakhir. Dan sudah bukan rahasia lagi, bahwa untuk DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor, Lukas Reiner Atabui,SH., terpilih secara aklamasi sebagai ketua, menggantikan Denny Lalitan yang selama ini menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor, katanya tidak lagi mencalonkan diri.
Karena itu, media ini spontan mengkonfirmasi Piter Moulobang yang selama ini dikenal sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor itu, untuk mengetahui kira-kira seperti apa dinamika kepengurusan DPC Partai Demokrat Alor paska Muscab di Soe yang secara aklamasi memilih Lukas Reiner Atabui,SH., menggantikan Denny Lalitan.
Mendengar pertanyaan alorpos.com, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Alor ini terlihat kaget.
“Ah… om ada dapat info apa ko tanya barang begini e. Saya istirahat urus politik dululah, mau fokus kembangkan usaha saja dulu ni,”kata Piter sambil tersenyum.
Namun dari raut wajahnya, nampak ada sedikit kegalauan yang coba dirahasiakannya. Piterbersahabat dengan siapa saja ini akhirnya “buka kartu” bahwa ia baru saja mengundurkan diri dari DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor.

“Surat resmi pengunduran diri dari kepengurusan dalam proses untuk saya serahkan, tetapi saya sudah mengirim pernyataan pengunduran diri saya itu melalui Group WA (Whats App) DPC Partai Demokrat sebagai penyampaian kepada pengurus lama dan pengurus baru DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor,”ungkap Piter, sembari memperlihatkan isi WA yang telah dikirimkannya.
Menurut Piter, setelah mengirim pesan pengunduran dirinya, kemudian pamit dan keluar dari Group WA DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor. Sebelum keluar dari Group WA dimaksud, ujar Piter, sempat ada respon dari Ketua Terpilih DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor, Lukas Reiner Atabui,SH yang meminta Piter agar jangan keluar dari Partai Demokrat karena Rei juga megaku belum mengantongi SK dari DPP Partai Demokrat yang mengesahkannya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor. Piter juga megatakan Ketua DPC PD Alor sebelumnya, Denny Lalitan juga merespon isi WA darinya dan meminta agar jangan dulu keluar dari Partai Demokrat, tetapi baginya karena Denny sudah tidak ketua lagi sehingga dia juga tidak mau lagi jadi pengurus dan mundur.
Isi WA dari Piter yang sempat diperlihatkannya kepada media ini, ditujukan pula kepada Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Alor untuk diketahui bahwa dia telah mengundurkan diri. Begini bunyinya;
“Terima kasih atas kebersamaan kita di rumah besar DPC PD Alor. Suka dan duka selalu kita jalani bersama untuk membesarkan Partai Demokrat di Alor, NTT maupun tingkat Nasional hingga saat ini. Namun jika ada kata kalimat, tingkah laku yang telah melukai hati bapak/ibu sekalian, saya mohon maaf. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Saya undur diri dari DPC PD Alor dan Keanggotaan Partai Demokrat, sekaligus keluar dari Grup WA DPC PD Alor. Kiranya PD Alor tetap jaya,”demikian antara lain isi WA dari Piter Moulobang yang diperlihatkan kepada media ini untuk membacanya. Terlihat pula ada balasan atau jawaban dari Lukas Reiner Atabui, terkait isi WA dari Piter tersebut.
Lebih jauh Piter mengatakan bahwa dia merasa sudah bekerja untuk Partai Demokrat begini lama, tetapi ada waktu juga untuk beristirahat. Jadi, lanjut Piter, biarlah teman-teman lain yang mengurus partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono ini di Alor selanjutnya. Namun Piter sempat megungkapkan kekesalannya, karena sebagai Ketua BAPPILU DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor, dia tidak pernah diinformasikan tentang keberangatan ke arena Muscab Partai demokrat di Soe, ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan itu.

“Urus partai ini kan kerja tim. Jadi kalau sudah dapat hasil, tentu ingat anggota tim to.., begitu. Paling tidak saat Muscab (Muscab Partai Demokrat) di Soe juga tidakada komunikasi dengan saya. Fraksi Demokrat juga tidak pernah ada komunikasi dengan saya. Paling tidak kita di pengurus inti ini saling berkomunikasi dan berkoordinasi. Saya bukan mau gila ke sana (ke Soe-Timor Tengah Selatan), tetapi paling tidak ada komunikasi, ikut ko tidak? Karena bagaimanapun Muscab ini bagian dari konsolidasi dan mempersiapkan diri untuk Pemilu 2024 yang akan segera berproses pada pertengahan tahun ini,”tegas Piter yang pada Pemilu Legislatif Tahun 2019 silam, meraih 800-an suara sah, menempel ketat Drs.J.K.Lapenangga di Daerah Pemilihan Alor I, Kecamatan Teluk Mutiara dan Kecamatan Kabola ini.
Menurut Piter, sepulang dari arena Muscab, dia juga tidak pernah dihubungi atau diinformasikan apa-apa oleh rekan-rekannya yang mengikuti Muscab Partai Demokrat di Soe, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk lebih baik mengundurkan diri sebelum pengurus baru tidak mengakomodirnya dalam kepengurusan nanti.
“Kalau pengurus baru tidak mengakomodir saya, tentu saya lebih malu sehingga lebih baik saya yang keluar atau mengundurkan diri. Karena kebetulan saya juga tidak maju Caleg (Calon Anggota Legislatif) lagi, jadi saya sebaikya istirahatlah. Kalau kita di pengurus, paling tidak bisa Caleg, tetapi saya istirahat dulu, saya mau urus kerja kembangkan usaha saja,”kata Piter yang sebagai Ketua Bappilu pernah berjibaku di lapangan, bermandi hujan demi memayungi Drs.Amon Djobo-Imran Duru,S.Pd ketika Partai Demokrat juga sebagai salah satu partai pengusung yang mengantarkan paket AMIN Jilid II menjadi Bupati dan Wakil Bupati Alor periode kedua, 2019-2024 ini.
Piter menegaskan bahwa dia tidak punya masalah apa-apa dengan pengurus DPC Partai Demokrat Alor yang lainnya, atau ditegur karena dinilai melanggar Konstitusi Partai.

“Saya tidak ada persoalan apa-apa, tidak ada teguran, malahan saya yang tegur mereka karena di Partai Demokrat itu belum ada kesepakatan menentukan Calon Bupati dari Partai Demokrat, tetapi ada bakal calon yang jalan sosialisasi diri menggunakan logo Partai Demokrat, sehingga calon lain menganggap bahwa pintu Demokrat sudah tertutup sehingga saya marah. Saya bilang, silahkan sosialisasi diri tetapi jangan pakai lambag atau logo Partai Demokrat. Dan setelah saya marah, yang mereka posting-posting (foto di media sosial) menggunakan lambang Partai Demokrat itu mereka hapus. Sehingga mereka ada tidak senang dengan saya. Kemungkinan begitu, tetapi mereka tidak tunjukan ke saya,”tandas Piter.
Lebih lanjut, Piter juga mengungkapkan kekecewaannya kepada salah satu Anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Kabupaten Alor, yang dinilai tidak pernah komunikatif dengannya, padahal perolehan suaranya cukup besar sehingga total suara partai ini bisa meraih satu kursi di Dapil Alor 1. Dan Piter berharap, agar saat yang bersangkutan melakukan kegiatan kemasyarakatan misalnya mendistribusi bantuan bagi masyarakat, paling tidak bisa mengajaknya untuk bersama-sama sehingga saling mendukung untuk kerja-kerja politik kedepannya, tetapi itu menurutnya tidak pernah terjadi.

Sementara itu, Ketua Demisioner DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor, Denny Lalitan yang dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya, Sabtu (21/5/2022) sekitar pukul 16.53 Wita membantah pernyataan Piter Moulobang yang dinilainya mencari-cari kesalahan orang. Denny membenarkan bahwa ada WA Piter di WA Group Partai Demiokrat yang menyatakan bahwa karena sudah demisioner jadi dia mengundurkan diri, sekaligus juga menyatakan mengundurkan diri sebagai kader Partai Demokrat.
“Terus dia (Piter) japri (WA pribadi) saya, dan saya pikir masih ada. Tetapi dia bilang karena om Denny sudah tidak ketua jadi sudahlah saya juga mengundurkan diri. Omongnya begitu, jadi tidak boleh dia omong di luar seolah-olah bahwa kita ini ada buat tidak betul. Padahal tidak ada masalah, dia (Piter) sendiri yang bermasalah,”tegas Denny yang juga Ketua KADIN Kabupaten Alor ini.
Menurut Denny, Lukas Reiner Atabui itu memang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor, tetapi belum ada SK (Surat Keputusan) juga. Belum ditentukan, lanjut Denny, karena sistimnya sekarang, semua dokumen dibawah ke DPP Partai Demokrat dan DPP yang tentukan melalui fit and proper test, baru SK-nya turun.

“Mungkin bisa jadi kalau tidak disetujui, mungkin disuruh pemilihan ulang lagi. Jadi memang belum ada pembentukan pengurus baru. sehingga kita semua demisioner. Tetapi persoalan-persoalan ini dia tidak tahu, karena tidak pernah pernah mau hadir undangan rapat-rapat,”tandas Denny.
Tentang Piter tidak diajak ikut Muscab Partai Demokrat di Soe, demikian mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor ini, karena memang Piter tidak masuk dalam daftar list undangan. Menurut Denny, yang diundang sebagai peserta itu hanya pengurus inti yakni Ketua, Sekretaris, Bendahara, Anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Alor dan Ketua-Ketua PAC Partai Demokrat sebagai pemilik suara.
“Apapun itu, kita semua sudah demisioner sehingga kebijakan ke depan tergantung ketua baru. Bahwa mundur dari keanggotaan dan kader partai Demokrat, itu hak politik setiap orang,”tandas Denny. (ap/linuskia)