KERJA keras Adi Gerimu bersama pantia lokal Indonesia Adventure Festival (IAF) di Alor yang dipimpin, Dani Manu dibawah naungan Way2East, didukung penuh Pemerintah Kabupaten Alor dibawah kepemimpinan Bupati Drs.Amon Djobo akhirnya berbuah manis, karena berhasil membuat Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan para petinggi propinsi ini terkagum-kagum dengan keindahan panorama dari bukit Bedoe, Desa Hulnani, Kecamatan Alor Barat Laut. Saking kagumnya, gubernur VBL langsung menyatakan komitmennya untuk mendanai kegiatan Kejuaraan Internasional Paralayang di Alor tahun depan.
Hal ini ditegaskan mantan Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI itu ketika melepas atlit paralayang yang mengikuti Kejuaraan Nasional Paralayang di bukit Bedoe, Desa Hulnani, Selasa (19/10/2021) sore.
Ternyata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengaku baru pertama kali menyaksikan langsung aksi terbang para atlit paralayang. Mengenai lokasi paralayang di bukit Bedoe, Desa Hulnani, Kecamatan Alor Barat Laut itu dinilai Gubernur VBL sangat indah.

“Ini indah sekali dan saya setuju dengan apa yang diterangkan oleh mas Wahyu, Joko dan seluruh komunitas paralayang, bahwa tahun depan (2022), kita akan adakan di Alor, kejuaran nasional paralayang, lalu enam bulan kemudian, kalau bisa September atau Oktober, kita laksanakan Kejuaraan Internasional Paralayang. Tadi saya tanya-tanya, NTT kan uangnya terbatas, jadi berapa biaya untuk penyelenggaraan kejuaraan internasional paralayang, katanya antara Rp 500 juta sampai Rp 1 Milyar. Kalau itu, tidak larilah gubernurnya. Kita sepakat bahwa tempat ini harus kita populerkan karena sangat indah. Ini sangat indah sekali dan kita harapkan menjadi sebuah gerakan stimulus pembangunan ekonomi di tempat ini,”tegas VBL.
Kesempatan itu gubernur Laiskodat menginformasikan bahwa pembangunan ruas jalan Kalabahi-Kokar ibu kita Kecamatan Alor Barat Laut sudah ditenderkan dan siap dikerjakan. Sehingga tahun depan, kata VBL, kita tidak lagi mengalami penderitaan lahir bathin saat melintasi jalan tersebut.
“Mulai bulan dari sekarang, seluruh perencanaan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan nasional maupun internasional, sudah kita ketahui panitianya, anggarannya dan masalah-masalah yang kita hadapi, apa saja yang kita siapkan. Sehingga para atlit nasional maupun internasional paralayang yang datang, tidak kecewa, tetapi memperoleh pengalaman menarik, dan menjadi kenangan yang indah untuk mereka bawah ke negaranya masing-masing,”ujar VBL yang saat itu terlihat sangat menikmati panorama dari bukit Bedoe, sehingga menunggu sampai sunset atau matahari terbenam untuk foto bersama rombongan pejabat. Banyak masyarakat pengunjung yang antri untuk foto bersama gubernur VBL saat sunset nan indah di Hulnani.

Menurut VBL, kalau menjadi Spot Kejuaraan Dunia Paralayang, maka jalan raya menuju Desa Hulnani hingga ke spot Paralayang di bukit Bedoe akan dilebarkan menjadi 12 meter, Kalau jalannya sudah lebar, maka kawasan ini menjadi mahal. Karena itu gubernur VBL menghimbau masyarakat agar nanti mengiklaskan tanahnya untuk pelebaran jalan, jangan minta lagi ganti rugi.
“Karena pelebaran jalan itu akan menguntungkan masyarakat itu sendiri karena dengan jalan raya yang lebar dan lokasi paralayang makin populer, maka akan sangat berdampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat,”ujar VBL yang sudah ‘kenyang’ dalam dunia usaha itu.

Sebelumnya, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo yang juga bersama Wakil Bupati Alor, Imran Duru mendampingi Gubernur VBL ke Hulnani, melaporkan bahwa bukit Bedoe di Desa Hulnani itu disiapkan dalam waktu singkat sekitar dua bulan, untuk menjadi lokasi Kejuaraan Nasional Paralayang.
“Ini suatu tempat adat, wilayah desa adat, sehingga kerinduan masyarakat untuk mendengar suara (arahan) bapak,”kata bupati Djobo.
Namun spontan Gubernur VBL mempersilahkan terlebih dahulu Komandan Landasan Udara (Danlanud) TNI Angkatan Udara NTT, Marsekal Pertama Umar Fathur Rahman untuk berbicara. Maklum, Danlanud El Tari Kupang ini ex officio atau karena jabatannya, maka selaku Ketua Federasi Aerosport Indonesia (FAI) NTT. Maka Marsekal Pertama Umar Fathur Rahman mengatakan bahwa atas perintah Panglima TNI untuk mendukung kesuksesan Kejuaraan Nasional Paralayang di Alor.

Menurut Rahman, para atlit paralayang yang ada, sudah berpengalaman terbang di sejumlah wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Kemudian ada usulan untuk melihat spot baru di NTT, khususnya di Alor. Maka setelah dilakukan survey, jelas Rahman, lokasi di Desa Hulnani ini dinilai cocok untuk diadakan kejuaraan paralayang.
“Kami juga sebelumnya mengunjung tempat ini Hulnani) didampingi ibu Kadispora Alor, ibu Marwiyah (Marwiyah Djakra). Persiapan kurang lebih sebulan untuk pelaksanaan kejuaraan paralayang ini. Kami mendukung kegiatan ini dengan menjemput para atlit paralayang (dengan pesawat hercules) dari Jakarta, Solo, Malang, Bali, Lombok ke Kupang,”ungkap Danlanud.
Karena pesawat Hercules tidak bisa mendarat di Bandara Mali-Alor, maka para atlit paralayang melanjutkan perjalanan dari Kupang ke Kalabahi dengan kapal cepat KM.Cantika Express.
Rahman berharap agar di NTT ini setelah Kejuaraan Nasional Paralayang (Seri 2) di Hulnani Alor, ada venue untuk paralayang, sehingga ke depannya dapat dilaksanakan kejuaraan nasional, bahkan internansional.
“Dengan begitu, para wisatawan akan berdatangan ke NTT dan Alor, sebagaimana pengalaman kami yang pernah terjadi di Bali,”kata Rahman.
Sejumlah atlit paralayang yang pernah mengikuti kejuaraan dunia di sejumlah negara juga mengakui keindahan bukit Bedoe-Hulnani. Samsul Hadi dari Jawa Timur sebagai konsultan untuk pembentukan Pengurus Paralayang di Nusa Tenggara Timur mengatakan bahwa spot paralayang di Alor ini setelah disurvey pada tahun 2020 yang lalu begitu luar biasa.

“Karakternya begitu berbeda dengan yang ada di Lembata dan Ende. Di sini (Bukit Bedoe-Hulnani) lebih bagus karena ketinggian sidenya lebih tinggi. Dan itu akan sangat menarik bagi pilot-pilot Indonesia, maupun pilot-pilot dunia untuk menikmati side paralayang di Alor,”kata Samsul.
Hal senada diungkapkan Haris Effendy, seorang pilot paeralayang, “Saya ini terbang di Indonesia, dan saya bilang, kita terbang di bukit ini (Bedoe-Hulnani),, sama seperti naik mobil mercy yang jalannya mulus dan lembut tanpa hambatan, dengan pemandangam 360 derajat yang sangat bersih dan indah, serta bonus beberapa pulau-pulau di depan. Tidak banyak tempat seperti ini di Indonesia, maupun di luar negeri. Kalau kami melihat ini Turki-nya Indonesia,”tandas Haris, dibenarkan Samsul.
Owner Way2East, Adi Gerimu dan Ketua Panitia IAF 2021, Dani Manu mengatakan bahwa peserta yang mendaftar untuk mengikuti kejuaraan paralayang di Alor ini ratusan orang, tetapi karena spot baru yang indah, tetapi karena masih dalam pandemic Covid-19 sehingga dibatasi, dan pelaksanaannya tetap mematuhi protocol kesehatan secara ketat.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Alor, Mrwiyah Djakra yang juga bekerja keras untuk membantu panitia dalam menyukseskan kegiatan ini menyatakan komitmennya untuk memprogramkan pengadaan parasut dan melatih anak-anak muda Alor menjadi pilot paralayang, karena spot paralayang di daerah ini sangat indah. Niat Marwiyah ini didukung Danlanud El Tari Kupang, Marsekal Pertama, Umar Fathur Rahman yang berjanji akan membantu datangkan pelatih paralayang ke Alor.
Menurutnya semua pihak perlu kerja sama, baik Pemerintah Propinsi NTT maupun Pemerintah Kabupaten Alor dan juga Atlit dan Panitia Paralayang itu sendiri. Ia menghimbau anak-anak muda di Alor agar belajar juga paralayang karena ke depannya, selain untuk olahraga, juga untuk usaha rekreasi dan wisata.
“Kebetulan waktu saya di Bali, di kantor saya Lanud, ada empat parasut dan kita latih putra daerah di situ menjadi pilot paralayang. Setelah itu mereka beli sendiri peralatan paralayang tandem sehngga tourist (wisatawan) yang datang bisa ditandemi untuk terbang paralayang dengan tariff biaya yang mahal untuk sekali terbang. Ini kita bicara prospek ke depan. Dalam jangka pendek ini, kita sukseskan event kejuaraan paralayang di Alor karena didukung oleh semua pihak,”ujar Danlanud dalam sebuah diskusi dengan Panitia IAF di Hotel Simphoni Kalabahi, saat memantau kesiapan Panitia Paralayang di Alor bulan lalu.

Untuk diketahui, kehadiran Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Alor pada Selasa (19/10/2021) itu untuk membuka Festival Alor 2021. Sebagaimana dilaporkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Alor, Drs.Soni O.Alelang selaku Ketua Umum Festival Alor 2021 bahwa sejumlah festival yang berlangsung pada 19-22 Oktober itu meliputi Festival Dugong, Festival Alqu’an Tua dan Indonesia Adventure Festival yang menyelenggarakan Kejuaraan Nasional Paralayang, serta Pertemuan Tokoh Lintas Agama se-Propinsi NTT, dengan tema, Kekuatan Moderasi Agama dan Merawat Keberagaman Dari Pinggiran Indonesia.
Fistival Dugong berpusat di Pantai Wisata Mali, Kecamatan Kabola yang menampilkan pula sejumlah kegiatan seperti Lomba Lukis Destinasi Wisata, Lomba Tarik Tambang Perahu, Lomba Dayung Perahu Kano, Pameran Ekonomi Kreatif dan Kuliner, Ritual Adat Cinta Laut Panggil Dugong, Parade Gala Soro dan Wisata Pengamatan Pulau.
Sementara itu, Indonesia Adventure Festival di Alor meliputi Kejuaraan Nasional Paralayang atau TROI (Trip Of Indonesia), di Bukty Bedoe, Desa Hulnani, Kecamatan Alor Barat Laut, Show Tenun Ikat Bawah Laut (Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut) Minum Kopi Bareng (di Pantai Makasar, Desa Alor Kecil, Kecamatan Alor Barat Laut) dengan penikmat kopi Indonesia, Galla Diner yang menyajikan aneka pangan lokal Alor dan Alor Creative Market secara online. Sedangkan Festival Alqur’an Tua menampilkan kisah perjalanan Alqur’an yang ditulis di atas kulit kayu, berusia lebih dari 500 tahun di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut. (ap/linuskia)