BUPATI Alor, Drs.Amon Djobo didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Drs.Yulius Mantaon, mengambil sumpah dan melantik satu Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, yakni Ridwan Iho,S.Sos sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo), dan 17 Pejabat Pengawas (Eselon IV) di lingkup Pemerintah Kabupaten Alor, Senin (28/3/2022) pagi. Acara yang berlangsung di Aula Tara Miti Tomi Nuku, Lantai III Kantor Bupati Alor ini dihadiri unsur Forum Komunkiasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para pejabat Eselon II dan III lingkup Pemkab Alor.
Namun saat itu, Ferdy I.Lahal,SH yang sedianya dilantik pula sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Alor, tidak nampak. Padahal, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo saat jumpa pers, Jumad (25/3/2022) di ruang kerjanya memastikan bahwa Ferdy I.Lahal,SH yang selama ini ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Kabupaten Alor, akan dilantik sebagai pejabat definitif Kadisdik Alor sehingga tugas-tugas di lembaga ini dapat berjalan maksimal, termasuk persiapan menghadapi ujian akhir Tahun Pelajaran 2021-2022. Informasi yang diperoleh alorpos.com dari pejabat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Alor, bahwa Ferdy I.Lahal sedianya dilantik juga karena namanya tercantum dalam Surat Keputusan Bupati Alor yang sama. Tetapi, kata pejabat itu, karena Ferdy I.Lahal mendadak harus bertugas ke luar daerah untuk memenuhi undangan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), maka pelantikan yang bersangkutan menjadi Kadisdik Alor akan diagendakan kemudian.
Sementara itu, 17 Pejabat Eselon IVA dan IVB yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Bupati Alor Nomor : 821.2/1142/III/2022 tertanggal 18 Maret 2022. Ke-17 Pejabat Pengawas dimaksud yakni nomor 1, Jitron Gabriel D.Blegur,ST yang sebelumnya Kepala Seksi Pemerintahan pada Kelurahan Wetabua, Eselon IVA, jabatan baru Pejabat (Pj) Lurah Wetabua, Eselon IVA, hingga nomor urut 17 Seprianus G.Beli,SM yang sebelumnya pelaksana pada BKPSDM Kabupaten Alor menjadi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kesos pada Kelurahan Kalabahi Timur, Eselon IVB.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Drs.Julius Mantaon dalam sambutannya antara lain menekankan bahwa untuk kesekian kalinya, dalam perjalanan pemerintah di daerah ini terjadi pengambilan sumpah dan pelantikan para pejabat. Mantan Plt.Sekda Kabupaten Alor itu menilai semua jabatan itu strategis.
“Jadi semua jabatan yang dipercayakan bapak bupati kepada saudara-saudara semua itu karena kepercayaan. Jabatan itu bukan hak, tetapi kepercayaan. Kita jangan pikir karana pangkat dan golongan saya sudah memenuhi syarat sehingga saya berhak mendapat jabatan itu, tidak. Tidak segampang itu,”tegas Mantaon.
Walaupun kita daerah yang kurang SDM (sumber daya manusia), lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Alor ini, tetapi selektifitas jabatan itu selalu ada. Oleh karena , ujar Mantain, kalau kepercayaan pimpinan, maka nomor satu harus loyalitas.
“Sebagai Pegawai Negeri, loyalitas kepada pimpinan dalam pelaksanaan tugas-tugas. Ini catatan bagi kita semua. Kalabahi ini kota kecil sehingga semua yang terjadi pasti semua tahu. Karena itu sebagai senior, saya menekankan perlunya loyalitas kepada pimpinan, pejabat pembina kepegawaian dan yang memberikan kepercayaan untuk menjabat jabatan itu. Nah, semua ini jabatan-jabatan penting, jabatan-jabatan strategis. Jangan ada yang menganggap ini jabatan air mata, itu jabatan mata air. Itu nanti salah kaprah, nanti terpeleset, nanti jatuh,”tegas mantan Kepala Kantor Sospol Kabupaten Alor ini.
Menurut Mantaon, semua jabatan itu jabatan yang mendatangkan mata air, yang mendatangkan berkat bagi kita semua, sejauhmana kita mengelolanya. Ketua Partai Nasdem Kabupaten Alor ini mengingatkan bahwa daerah ini memiliki tantangan yang berat seperti tantangan geografiis, sehingga perlu memiliki kesiapan dan kesigapan, agar semua pelaksanaan tugas di kelurahan-kelurahan, di kecamatan-kecamatan, dapat berjalan dengan baik.
“Sudah menjadi pengalaman kita, bahwa walaupun dalam berbagai keterbatasan, tetapi Pegawai Negeri Sipil ini telah melaksanakan tugas dan tanggungjawab di kecamatan, kelurahan/desa, sehingga tolong pertahankan semangat pengabidian kepada masyarakat. Kita harapkan jabatan-jabatan yang tadi diberikan oleh bapak bupati, dapat diemban sesuai dengan amanat. Sumpah pelantikan itu lengkap sehingga tinggal kita memahami dan melaksanakannya secara sungguh-sungguh,”tandas Mantaon.
Sementara itu, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo menegaskan bahwa yang dia lantik itu bukan raja tetapi hamba, jongos atau pelayan. Menurut Djobo, ada dua jabatan Eselon IIB yang lowong (Kadis Pendidikan da Kandis Kominfo) sehingga terjdi penatikan untuk pengisian jabatan dimaksud, serta 17 pejabat Eselon IV.
Kesempatan itu bupati Djobo berulangkali menegaskan bahwa yang pejabatan eselon yang dia lantik itu tudak ada dasar pertimbangan berdasarkan agama atau suku tertentu. Djobo menekankan bahwa kurang lebih 11 tahun dia menjabat sebagai Asisten III Setda Kabupaten Alor yang mengurus aparatur di daerah ini sehingga pertimbangan jabatan berdasakan kinerja dan kemampuan, bukan berdasarkan pertimbangan suku, agama, asal-usul, keyakinan, atau keluarga.
“Di dalam Undang-Undang ASN (Aparatur Sipil Negara), tidak ada (pertimbangan) agama di situ, tidak ada asas keseimbangan di situ. Yang mampu naik, yang tidak mampu, tidak boleh dipromosikan. Ada yang sudah lama bertugas di kecamatan, kita tarik masuk ke kota. Ada yang sebelumnya di Sekretariat Daerah tetapi belum ada jabatan, maka kita kasih jabatan di kecamatan, baik jauh maupun dekat. Untuk itu jalani saja dulu, nanti dua tiga tahun kemudian kalau kerja baik, maka kita akan tarik masuk ke kabupaten.
Mantan Camat Alor Timur, asal Pureman yang lahir besar di Pulau Pura ini menekankan kepada semua pejabat yang hadir, bahwa era ini era kemampuan, era kerja, yakni apa yang diomongkan itu yang dikerjakan, apa yang dikerjakan itu yang diomongkan.
“Bukan omong taputar kiri, taputar kanan. Bersyukur, berterima kasih teman-teman yang tadi dibacakan namanya itu pejabat eselon. Pejabat eselon itu luar biasa, punya kuasa dan punya berkat. Yang saya lantik hari ini bukan raja, catat baik-baik ini. Semua pejabata Eselon II yang juga hadir hari ini dengar baik-baik, bahwa saya lantik saudara-saudara menjadi hamba untuk melayani masyarakat dan daerah ini,”tegas mantan Kepala Bapedalda Kabupaten Alor ini, seraya mengingatkan Firmas Tuhan yang disampaikan Pendeta yang meneguhkan para pejabat beragama Kristen saat itu. (ap/linuskia)