alorpos.com__DESA Wolwal Barat (Wolbar), Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu desa penerima dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Kabupaten Alor pada Tahun Anggaran 2023 ini. Dana BKK merupakan salah satu program Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P, yang sudah disalurkan secara bergilir kepada desa-desa penerima, untuk membantu pengembangan usaha ekonomi masyarakat setempat yang dinilai layak sebagai penerima BKK.
Kepala Desa Wolwal Barat, Nurdin U. Mabikafola kepada wartawan di Kalabahi, Sabtu (12/8/2023) pagi, mengatakan bahwa proses penyaluran dana BKK dari Pemerintah Kabupaten Alor kepada Desa Wolwal Barat telah diserahkan langsung oleh Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., didampingi Kepala Bappelitbang Kabupaten Alor, Obeth Bolang,S.Sos.,M.A.P., dan Camat Abad, Yapi Hinglir,S.Sos., pada Senin (7/8/2023) lalu. Proses penyerahan dana BKK itu, ukar Nurdin, sudah berjalan secara baik sesuai aturan dan mekanismenya.
Menurut dia, BKK untuk Desa Wolwal Barat pada Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 200 juta. Dari jumlah tersebut, jelas Nurdin, dibagikan kepada 27 warga setempat setelah melalui proses verifikasi sesuai aturan secara ketat. 27 warga penerima BKK itu, jelas Nurdin, masing-masing mendapat Rp 7.405.000, dan atas kesepakatan bersama, ada pemotongan sedikit untuk biaya administrasi.
“Jadi ada yang mengatakan bahwa ada pemotongan sebagai persiapan untuk rombongan bapak Bupati Alor itu tidak benar sama sekali. Kesepakatan saya dengan 27 orang (penerima BKK) itu atas dasar untuk biaya administrasi saja. Jadi tidak ada pemotongan sampai jutaan rupiah per orang sebagai persiapan untuk rombongan bupati. Bahwa ada pengalungan (selendang) kepada rombongan bupati itu sudah menjadi budaya kita sejak turun temurun,”tegas Nurdin.
Terkait jenis usaha 27 warganya dalam memanfaatkan dana BKK itu, Nurdin mengatakan bahwa ada yang mengembangkan usaha di bidang ternak ayam, bebek, dan ternak kambing, ada usaha perbengkelan, usaha tenun, dan ada yang usaha nelayan, dan usaha jagung titi.
Terkait jumlah penduduk di desanya, Nurdin Mabikafola mengatakan bahwa jumlah penduduk Desa Wolwal Barat sebanyak 500-an jiwa yang tersebar pada 100 lebih rumah tangga. Sebagian besar penerima BKK punya usaha di bidang peternakan, teruama ternak kambing yang menjadi primadona.
Nurdin berterima kasih kepada Bupati Alor, Amon Djobo yang punya kebijakan adanya dana BKK untuk membantu peningkatan usaha masyarakat di desa-desa.
Terima kasih senada juga disampaikan salah satu warga Desa Wolwal Barat penerima BKK, Siti Djou yang saat itu bersama Kades Nurdin Mabikafola. Kepada wartawan, Siti Djou mengaku punya usaha jagung titi yang cukup laris di pasar karena jagung titi yang dia hasilkan itu renyah sehingga diminati banyak orang. Karena itu dia berterirma kasih sudah mendapat BKK dari Pemkab Alor.
Kesempatan itu Siti membenarkan bahwa dana BKK yang mereka terima sebesar Rp 7.405.000 per orang, tetapi atas kesepakatan bersama ada sedikit potongan sebesar Rp 200-an ribu per orang untuk biaya administrasi.
“Bantuan (BKK) yang kami terima itu, sesuai kesepakatan kami 27 orang penerima untuk dipotong sebesar Rp 200.000 lebih per orang untuk biaya administrasi. Jadi bilang potong Rp 1 juta lebih itu tidak benar. Cuman potong sedikit untuk administrasi seperti foto kopi, beli meterai dan lainnya, tetapi tidak sampai banyak-banyak,”kata Siti.
Disinggung bahwa keterangan dia sebelumnya kepada wartawan bahwa potongan sekitar Rp 1 juta lebih per penerima, sehingga wartawan berani menulis itu, Siti justru membantah bahwa dia tidak pernah mengatakan jumlah potongan seperti yang diwartakan salah satu media online sebelumnya.
“Kita malah bersyukur karena sudah dibantu,”kata Siti Djou. (ap/linuskia)