Iskandar Lakamau ‘pinang’ Inang Enga, Gerindra-PKPI Saling Pacu di Alor ?

author
7 minutes, 6 seconds Read

PEMILIHAN Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024 masih jauh di seberang, tetapi bagi politisi, momentum itu sudah kian dekat. Segala macam persiapan sudah harus dilakukan jauh-jauh hari, terutama mencari pasangan calon yang akan ‘bersanding’ pada panggung pesta demokrasi itu.
Maka jangan kaget, kalau Iskandar Lakamau,SH.,M.Si., mantan Camat Alor Tengah Utara yang sejak lama dsebut-sebut sebagai bakal calon bupati Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, mulai menentukan bakal calon wakil bupati Alor, yang siap mendampinginya. Dan pilihan Iskandar, jatuh pada sosok Dra.Hj.Sri Inang Ananda Enga. Hal ini terwujud, ketika puluhan tokoh berbagai elemen masyarakat Alor, mengantar Iskandar Lakamau untuk ‘”meminang” Inang Enga, pada Jumad (19/11/2021) di kawasan Kadelang, Kelurahan Kalabahi Timur Kecamatan Teluk Mutiara.
Momentum yang dinamakan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Alor, Yusak Atamau sebagai upaya Iskandar Lakamau “mengantung daun” di kediaman Inang Enga ini bermakna kuat dalam nuansa budaya setempat. Maklum, yang mengantar Iskandar Lakamau, maupun yang mendampingi Inang Enga saat acara tersebut adalah sejumlah tokoh adat/tokoh masyarakat di daerah ini. Dari barisan Iskandsar Lakamau ada Thomas Legimai, Yusuf Lande, Darius Maarang , Yusak Atamau dan sejumlah lainnya. Sedangkan Inang Enga didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan simpul keluarga seperti, Raja Muda Alor Marjuki Nampira,SH., Rahmatia Nampira, Haji Sokan Bara, Rahmat Ilias Ambao, Latif Bunga dan Efraim Malaikosa selaku juru bicara.

Para Tokoh Masyarakat yang hadir dalam acara “pinangan” Iskandar Lakamau,SH.M.Si – Dra.Hj.Sri Inang Ananda Enga

Yusak Atamau kepada pers di kediamannya, sebagaimana diwartakan sejumlah media online di Kalabahi, bahwa dalam prosesi ‘peminangan’ itu, pihaknya mendapat sambutan positif dari keluarga besar Hj.Sri Inang Ananda Enga, untuk menerima Iskandar Lakamau sebagai Bakal Calon Bupati Alor pada Pilkada serentak Tahun 2024 mendatang.Menurut Atamau, atas kesepakatan dengan sejumlah tokoh masyarakat,
Menurut Atamau, istilah “gantung daun”, secara budaya artinya sebagai pesan kepada bakal calon bupati Alor lainnya, bahwa Inang Enga tidak bisa diganggu lagi karena telah ditandai oleh bakal calon bupati Iskandar Lakamau. Demikian pula, kata Yusak, Inang Enga tidak lagi menoleh kiri kanan untuk mencari figur lainnya.
“Gantung daun ini dimaksudkan supaya mama Inang Enga tidak lagi menoleh ke kiri maupum ke kanan, atau tidak boleh diganggu oleh Bakal Calon Bupati Alor yang lain,”kata Yusak Atamau.
Lebih jauh mantan Anggota DPRD Alor ini menilai sosok Inang Enga sudah sangat dikenal masyarakat Kabupaten Alor sehingga layak menjadi Wakil Bupati Alor, mendampingi Iskandar Lakamau. Menurut Atamau, Iskandar Lakamau dan Inang Enga, sama-sama punya pengalaman sebagai pejabat di lingkup Pemkab Alor sehingga sudah memahami persoalan dan tantangan yang dihadapi daerah ini ke depan. Ia meyakini, Inang Enga akan melayani rakyat dengan sifat keibuannya.
Karena itu, lanjut Yusak, kedua belah pihak, Iskandar Lakamau dan Inang Enga beserta keluarga dan pendukung masing-masing agar mulai bekerja maksimal di basis masing-masing dalam mensosialisasikan pasangan ini sehingga semakin dikenal luas masyarakat.

Ketua DPC Gerindra Kab.Alor, Yusak Atamau (kiri) sedang berbincang serius dengan Iskandar Lakamau

Soal dukungan partai politik, Yusak yang sudah tiga periode memimpin Partai Gerindra di Kabupaten Alor ini mengatakan bahwa pihaknya akan berproses jika tahapan Pilkada sudah dimulai. Meski demikian, pasangan Iskandar Lakamau-Inang Enga sudah punya warna partai yang jelas, tinggal berupaya meningkatkan elektabilitas mereka untuk meyakinkan partai politik, sekaligus ikut mendongkrak perolehan kursi Partai Gerindra maupun PKPI di DPRD Alor pada Pemilu Legislatif yang akan dihelat lebih dulu pada awal 2024. Pasalnya, Iskandar saat ini merupakan salah satu pengurtus Partai Gerindra Kabupaten Alor. Sedangkan Inang Enga sebagai salah satu pengurus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Propinsi NTT.
Tak hanya itu, suami Inang Enga, Haji Aris Wahyudi,SH adalah Ketua DPC PKPI Kabupaten Alor yang sudah malang melintang dalam dunia dukung-mendukung, usung-mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Alor sejak era Pemilu/Pilkada langsung dimulai pada Tahun 2004 silam.
Menang dan kalah Pilkada Alor sudah dirasakan Aris Wahyudi. Dan kali ini jika Wahyudi merestui pendamping hidupnya Hj.Dra.Sri Inang Ananda Enga menerima pinangan Iskandar Lakamau, tentu politisi kalem ini sudah punya kalkulasi politik yang matang. Kepada wartawan, Minggu (21/11/2021) dii Resto Mama, Wahyudi mengaku sudah cukup lama ia memantau sepak terjang Iskandar Lakamau sejak masih sebagai Aparatur Sipil Negara hingga pensiun dini dan menjadi politisi di Partai Gerindra Kabupaten Alor.

H.Aris Wahyudi,SH dan Hj.Dra.Sri Inang Ananda Enga

“Saat ini pa Iskandar adalah salah satu pengurus di Partai Gerindra dan mendapat signal dari propinsi (Gerindra NTT), karena sebagai kader partai tentu dia juga masuk dalam hitungan partainya untuk diusung nanti menjadi bakal calon Bupati Alor. Ibu Inang juga saat ini sebagai salah satu Wakil Ketua di PKPI NTT, sehingga tinggal bagaimana masing-masing bekerja untuk meningkatkan elektabilitas di mata masyarakat pemilih,”kata Wahyudi.
Selain itu, lanjut Wahyudi, PKPI dan Gerindra akan bekerja maksimal untuk meningkatkan perolehan kursi di DPRD Alor pada Pemilu 2024, karena jumlah kursi DPRD hasil Pemilu Legislatif pada awal 2024, yang menjadi prasyarat mengusung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, pada Pilkada serentak yang direncanakan pada bulan November 2024.
Pada tataran ini, Gerindra dan PKPI tentu mau tak mau harus saling pacu untuk sama-sama meningkatkan perolehan kursi di DPRD Alor. Salah satu caranya dengan “menjual” pasangan Iskandar Lakamau-Inang Enga kepada masyarakat pemilih. Jika itu terwujud, maka kerja politik kedua partai ini menghadapi Pilkada Alor nanti akan berjalan mulus. Hal ini sangat menantang kejelian Iskandar Lakamau yang kader Gerindra dan Inang Enga sebagai kader PKPI memainkan perannya masing-masing dalam Pemilu Legislatif.
Iskandar Lakamau memang masuk dalam radar Partai Gerindra Propinsi NTT. Dalam sebuah kegiatan konsolidasi Partai Gerindra Kabupaten Alor di Kalabahi, Sabtu (28/8/2021) silam, Ketua DPD Gerindra Propinsi NTT, Esthon L.Foenay,M.Si mempersilahkan kader yang mau maju sebagai Calon Bupati untuk berdiri.

Iskandar Lakamau (kiri) memegang mikrophone saat Ketua Gerindra NTT, Esthon L.Foenay membacakan Surat Keputusan DPP Partai Gerindra yang mengesahkan Yusak Atamau (kanan) sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Alor untuk Periode ke-4, 2020-2025.

Ketika itu, Iskandar Lakamau spontan berdiri dan disambut aplaus para pengurus partai Gerindra tingkat kecamatan se-Kabupaten Alor yang hadir. di Sekretariat Partai Gerindra, kawasan Lautingara, Kelurahan Kalabahi Tengah Kecamatan Teluk Mutiara.
Kepada para kader yang bersiap maju dalam Pemilu dan Pilkada, dimotivasi Esthon agar mulai memperkenalkan diri kepada masyarakat, meningkatkan elektabilitas melalui karya nyata agar disukai oleh masyarakat. Saat menjawab wartawan terkait kesiapan Iskandar Lakamau maju sebagai Bakal Calon Bupati Alor, Esthon mengatakan, bahwa apa kata PAC, apa kata ranting-ranting Partai Gerindra yang merupakan komitmen, maka difasilitasi oleh DPD Partai Gerindra.
“DPD tidak akan bertindak arogan sesuai kemauannya, tetapi tetap mengakomodir kepentingan-kepentingan dari bawah, baik itu anak ranting, ranting, anak cabang, organisasi sayap, dan tokoh-tokoh Gerindra yang mengakomodir siapa itu dia. Apakah itu representasi legislatif baik di pusat, propinsi dan kabupaten, maupun eksekutif sebagai calon bupati dan calon wakil bupati, kita tetap menghormati,”ujar Esthon.
Mengenai Iskandar Lakamau yang diplot sebagai Bakal Calon Bupati Alor yang akan diusung Partai Gerindra, Esthon berpendapat bahwa itu spontanitas, dan proses masih berjalan dua tahun ke depan.
“Kalau di dalam dinamika perjalanan, ternyata elektabilitasnya tidak sesuai, untuk apa maju. Jadi inikan baru awal. Kita masih di tahun 2021, sehingga konsolidasi dilakukan menuju Pilakda 2024. Artinya ini bahagian dari investasi SDM (Sumber Daya Manusia), yang perlu kita sampaikan kepada para kader, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten, bahwa ini parameter yang terukur. Tetapi di dalam perjalanannya, ya kita lihat elektabilitas, dari rakyat yang memberikan aspirasi atau tidak,”ujar Esthon ketika itu, sebagaimana diwartakan media ini sebelumnya./
Pernyataan Esthon ini tentu menjadi tugas berat Iskandar Lakamau dan Inang Enga untuk membuktikan, bahwa elektabilitas mereka bukan kaleng-kaleng, demikian istilah anak jaman sekarang. Inang Enga secara pribadi juga tidak serta merta menerima pinangan Iskandar Lakamau. Menurut Inang, keputusannya itu setelah melalui proses panjang.

Dra.Hj.Sri Inang Ananda Enga berbicara ketika ‘dipinang’ Iskandar Lakamau,SH.,M.Si

“Dari pergumulan panjang itu, akhirnya pada titik ini, dengan kehadiran keluarga besar dari atas (Iskandar Lakamau dan keluarga besar pendukungnya), maka kita menerima. Karena pergumulan panjang itu bertahun-tahun,”kata Inang Enga menjawab wartawan, Minggu (21/11/2022) di Resto Mama.
Inang mengakui bahwa selama ini kedua bela pihak saling menjajaki. Inang yang alumni Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama Malang-Jawa Timur itu juga punya motivasi, mengapa ingin menjadi wakil bupati Alor mendampingi Iskandar Lakamau.
“Motivasi saya untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati Alor, karena ingin mengabdi pada masyarakat saja. Artinya apa saya miliki, bisa dimanfaatkan untuk melayani masyarakat, dalam semangat mewujudkan Alor Baru. Artinya semua hal untuk masyarakat, untuk Alor itu dibuat dengan cara-cara baru, agar mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat,”tandas mantan Kadis Pariwisata Kabupaten Alor ini. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *