PARA pedagang Pasar Kadelang yang tergabung dalam Ikatan Pengguna Jasa Pasar (IPJP) Kabupaten Alor yang diketuai Andreas Gawang, mendatangi DPRD setempat, Senin (31/5/2021) untuk menyampaikan aspirasi mereka, terkait rencana relokasi pedagang Pasar Kadelang ke Pasar Inpres Lipa-Kalabahi. Pantauan media ini, kehadiran IPJP diterima Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek,SH didampingi Wakil Ketua Sulaiman Singhs,SH, serta sejumlah Anggota Komisi II DPRD Alor, yakni Lagani Djou,S.Sos Yusak Olang dan Ibrahim Nampira,SE.
Diaolog pun berlangsung di Aula Kantor DPRD, kawasan Batunirwala-Kalabahi. Andreas Gawang selaku Ketua IPJP dan sekretarisnya Muhamad Arifin menyampaikan aspirasi mereka berdasarkan Keputusan Rapat Bersama IPJP pada 20 Mei 2021 di Pasar Kadelang, yang isinya, memohon kepada Pemerintah Kabupaten Alor, kiranya mempertimbangkan kembali relokasi Pengguna Jasa Pasar Kadelang. Alasan IPJP, bahwa tempat relokasi di Pasar Inpres Lipa itu tidak layak dari sisi ukuran petak dan lokasi. Mereka juga meminta agar jangan dicampur para Pedagang Pasar Inpres Lipa dengan Pedagang Pasar Kadelang. Karena itu mereka mohon penundaan relokasi, sampai ada tempat yang lebih layak bagi mereka untuk berjualan.
Sejumlah pedagang Pasar Kadelang saat berdialog dengan Pimpinan DPRD Kabupaten Alor, Senin (31/5/2021) di Aula Komisi, Kantor DPRD setempat.
Mendengar aspirasi para pedagang Pasar Kadelang tersebut, Enny Anggrek dan Sulaiman Singhs mengatakan bahwa pihaknya akan menyikapinya secara arif dan bijaksana, melalui Komisi berkenan di DPRD Kabupaten Alor.
“Yang mau kita urus itu masyarakat kita sendiri. Apapun yang kita buat, untuk kebaikan masyarakat kita, sehingga solusinya harus diambil. Tidak usah resah, nanti Komisi berkenan akan memanggil mitra kerjanya untuk bertemu, mengambil langkah-langkah atau solusi terbaik. Yakinlah bahwa pemerintah melakukan sesuatu itu pasti untuk kebaikan masyarakat. Jadi kita harus saling percaya. Nanti kita turun ke lapangan untuk melihat, dan yakinlah pasti ada jalan keluar,”tandas Sulaiman Singhs dalam dialog dengan masyarakat pedagang itu.
Hal senada ditegaskan Enny Anggrek, bahwa mesti ada solusi terbaik dalam proses relokasi para pedagang secara persuasif, untuk kebaikan bersama. Anggrek dan Singhs bersama sejumlah anggota dewan pun menuju lokasi Pasar Kadelang dan Pasar Inpres Lipa untuk melihat kondisi riil di lapangan dan sempat berdialog dengan para pengguna jasa pasar.
Kepada pers di Pasar Inpres Lipa Kalabahi, sebagaimana diwartawakan Seputar-ntt.com, Senin (31/5/2021), Sulaiman Singhs menilai bahwa tempat relokasi tidak layak. Karena itu, kata Singhs, DPRD akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, untuk menjelaskan persoalan yang ada, sehingga relokasi pedagang dilakukan secara layak, walaupun bersifat sementara.
Berkaitan dengan persoalan ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, Fredik Lahal,SH ketika dikofirmasi alorpos.com, Senin (31/5/2021) di ruang kerjanya, menjelaskan kronologi rencana relokasi Pedagang Pasar Kadelang ke Pasar Inpres Lipa.
Tahun 2021 ini, papar Lahal, Pemkab Alor sudah membangun tambahan los pasar pada bagian timur barat dan utara (bagian belakang) Pasar Inpres Lipa-Kalabahi. Los sisi utara atau bagian belakang bangnan utama Pasar Lipa berkuran 73×9 meter, bagian barat berukuran 40 x 9 meter, bagian timur juga berukuran 40 x 9 meter. Tujuannya, kata Asisten I Setda Kabupaten Alor ini, untuk menampung pedagang Pasar Lipa dan Pasar Kadelang, agar pembangunan Pasar Kadelang dapat berjalan sesuai perencanaan tahun ini. Los Pasar di Pasar Lipa sudah tersedia, maka kita petakan untuk Pedagang Pasar Lipa dan Pedagang Pasar Kadelang.
Pedagang Pasar Lipa, jelas Lahal, sebanyak 253 orang, saat ini sementara menempati posisi setengah bagian di sisi barat, dan sebagian dalam bangunan utama pasar tersebut sekitar 25 %. Hal itu, ujar mantan Camat Alor Barat Laut ini, karena sekitar 75 % ruang dalam gedung utama Pasar Lipa, ditambah sisi barat yang masih setengah bagian, sisi utara dan sisi timur, akan diperuntukan bagi 753 Pedagang Pasar Kadelang yang siap direlokasi.
Kita, terang Lahal, akan tata secara baik agar tidak terjadi tumpang tindih, dan dapat menampung 753 Pedagang Pasar Kadelang. Los di bagian utara atau belakang gedung utama Pasar Lipa, kata dia, diperuntukan bagi pedagang konfeksi dan pedagang Sembako, yang totalnya 100 petak, dengan ukuran 2 x 3 meter, tidak bisa lebih dari itu.
“Ukuran petak untuk setiap pedagang itu pemerintah yang atur sesuai ketersediaan ruang yang ada, agar bisa menampung semua pedagang, bukan pedagang yang atur pemerintah. Jadi kalau stok barang yang biasanya simpan juga dalam petak jualan, tidak boleh lagi seperti itu, karena sesuaikan dengan ruang yang digunakan sementara, sambil menunggu pembangunan Pasar Kadelang selesai,”tandas mantan Kabag Humas dan Prtokol Setda Alor ini.
Los bagian barat, kata Lahal, dikhususkan untuk pedagang ikan, sayur, buah-buahan, siri pinang dan sejenisnya, dengan jumlah 82 petak, berukuran 2×1,5 meter. Los bagian timur sebanyak 104 petak dengan ukuran 2×1,5 meter/petak, juga diperuntukan bagi pedagang ikan, sayur, buah-buahan dan siri pinang,
Menurutnya, pemanfaatan lapak dan ruang dalam gedung Pasar Lipa yang sekitar 75 % belum tertata itu, disediakan bagi pedang kelontongan, sandal-sepatu, Sembako, aneka bumbu dapur, peralatan tukang dan sebagainya dari Pasar Kadelang. Lahal yakin, bahwa 753 Pedagang dari Pasar Kadelang itu bisa tertampung di Pasar Inpres Lipa, karena sudah dikaji secara tekhnis sesuai ukuran yang ada, oleh aparat di Dinas Perdagangan Kabupaten Alor.
Lahal menjelaskan, ada tiga langkah awal yang sudah dilakukan, sebagai persiapan secara tekhnis oleh staf di Dinas Perdagangan. Maka pihaknya akan melakukan relokasi secara bertahap. Pertama, ujar Lahal, selama tiga hari, pada Kamis-Sabtu (27-29/5/2021), sudah melakukan pengumuman resmi menggunakan mobil Dinas Kominfo, untuk mengumumkan di lokasi Pasar Kadelang dan Pasar Lipa tentang persiapan relokasi. Menurutnya, ada sejumlah pedagang pasar yang sudah dengan sukarela memindahkan barang dagangannya dari Pasar Kadelang ke Pasar Lipa, karena mendukung pembangunan Pasar Kadelang.
Sebenarnya, ungkap Lahal, relokasi sudah mulai dilakukan pada Senin (31/5/2021), tetapi karena masih ada beberapa sarana yang perlu dilengkapi, termasuk memindahkan terminal dari Pasar Kadelang ke Pasar Lipa, sehingga diundur beberapa hari.
“Jadi ada tambahan waktu sosialisasi dan persiapan, dan pada Kamis (3/6/2021) jam enam (pukul 6.00 Wita) pagi kita relokasi. Kami sudah rapat persiapan tim yang akan melakukan relokasi pedagang pasar, tetap dalam bingkai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, dengan pendekatan humanis,”tandas Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor itu.
Proses relokasi itu, lanjut dia, selain oleh aparat Polisi Pamong Praja, aparat Kecamatan Teluk Mutiara, para lurah, juga melibatkan pula unsur TNI-Polri dari Kodim 1622 Alor dan Polres Alor, yang tergabung dalam Tim Relokasi.
“Tetapi tetap dilakukan relokasi secara humanis, karena sudah dilakukan sosialisasi selama kurang lebih satu minggu sebelumnya, Aparat pemerintah tidak turun serta merta untuk melakukan relokasi pedagang pasar. Karena tadi (Senin, 31/5/2021) ada penundaan, maka pa’ Kapolsek Kota, pa’ Danramil Kota, Camat Teluk Mutiara dan Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, secara bersama melakukan kunjungan door to door ke lapak-lapak, untuk menyampaikan informasi, bahwa kita geser proses relokasi ke hari Kamis (3/6/2021) nanti, sehingga kondisi tetap aman dan tentram,”ujar mantan Camat Teluk Mutiara ini.
Karena jumlah pedagang Pasar Kadelang sebanyak 753 orang itu tergolong banyak, maka proses relokasi secara bertahap sesuai kelompok. Tahap pertama, ungkap Lahal, mulai Kamis (3/6/2021), para pedagang konfeksi dan aksesories seperti gorden, emas, elektronik, mesin mol dan pedagang Sembako mulai direlokasi. Tahap berikutnya, mulai Selasa (8/6/2021), proses relokasi pedagang buku-buku bacaan, obat-obatan, bumbu-bumbu dapur, aneka kerajinan Alor, tukang sepatu/sandal. Tahap terakhir itu, relokasi pedagang sayur, buah-buahan dan siri pinang.
“Proses relokasi selama kurang lebih tujuh hari. Kita sudah tata sesuai kelompok pedagang, sehingga proses relokasi berjalan normal, tidak tumpang tindih. Kami juga sudah dirikan Pos Relokasi di Pasar Kadelang dan di Pasar Lipa, sehingga saat relokasi, petugas langsung menunjukan tempat pada petak masing-masing yang sudah diberi nama dan alamat, sesuai jumlah pedagang Pasar Kadelang, agar tidak tumpang tindih,”tandas Lahal, sembari menambahkan bahwa pihaknya menyiapkan sekitar 4 unit dam truck untuk relokasi 753 pedagang dari Pasar Kadelang ke Pasar Lipa. (ap/tim-linuskia)