JUMAD (28/1/2022), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Alor, Obeth Bolang,S.Sos bersama Widiartha, Area Manager PT.Pembangunan Perumahan (PT.PP) di Alor yang sedang melaksanakan pembangunan penanggulangan penanggulangan bencana alam badai siklon tropis Seroja di Kabupaten Alor, melakukan pemantauan progress pekerjaan fisik di lapangan. Pantauan menjelang akhir Januari 2022 ini, melihat pula perkembangan pembangunan Jembatan Irawuri, jembatan terpanjang di Kabupaen Alor yang berada di wilayah antara Kecamatan Alor Timur Laut dan Alor Timur.
Laporan tertanggal 26 Januari 2022 terkait Progress atau perkembangan Fisik Pembangunan Penanggulangan Bencana Alam Badai Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT. khususnya di Kabupaten Alor yang diperoleh alorpos.com dari Kepala Bappelitbang Kabupaten Alor, Obeth Bolang,S.Sos., Jumad (28/1/2022) yakni; 1) Bendungan Lembur mencapai 91,26 % sehingga target akhir Januari 2022 mencapai 100 %. 2) Bendungan Waisika 94,83 % target akhir Januari 2022 mencapai 100 %. 3) Bendungan Mainang,Cs 93,91 %, target akhir Januari 2022 100 %. 4) AT AB 16,75 %, target Minggu IV Februari 2022 100 %. Jembatan Irawuri 78,59, target akhir Januari 2022 mencapai 100 %. 6) Jembatan Padang Panjang II 94,32 %, terget akhir Januari 2022 mencapai 100 %.
7) Longsoran Kilo Meter (KM) 65+700 s.d 65+721 sudah 100 %. 8) Longsoran KM 73+035 s.d 73+045 sudah 100 %. 9) Longsoran KM 85+250 mencapai 75,16 %, target akhir Januari 2022 87,58 % dan Minggu II Februari 2022 100 %. 10) Longsoran KM 85+300 s.d 85+600 mencapai 36,87 %, target akhir Januari 2022 68,44 % dan Minggu II Februari 2022 mencapai 100 %. 11) Jembatan Beangonong II Pantar mencapai 97,20 %, target akhir Januari 2022 mencapai 100 %. 12) Oprit Jembatan Wolu-Pantar sudah 100 % sejak 31 Desember 2021. 13) Jembatan Weling II-Pantar 81,01 %, target akhir Januari 2022 mencapai 100 %. 14) Jembatan Bolongada-Pantar 89.49 %, target akhir Januari 2022 mencapai 100 %. SPAM IKK Teluk Mutiara/MA Tombang I sudah 100 % per 31 Desember 2021. 16) SPAM IKK Teluk Mutiara/MA Kalabahi Barat sudah 100 % per 26 Januari 2022. 17) SPAM Desa Beangonong sudah 100 % per 31 Desember 2021. 18) SPAM MA Seilaan/Lendola II sudah 100 % per 26 Januari 2022. 19) SPAM M.A Kampung Pisang sudah 100 % per 26 Januari 2022. 20) SPAM Desa Tanglapui sudah 100 % per 26 Januari 2022. 21) SPAM Desa Belemana sudah 100 % per 31 Desember 2022. 21) SPAM Desa Elok Sawarana sudah 100 % per 31 Desember 2021. 23) Gedung Pastori Jemaat Imanuel Adiabang sudah 100 % per 31 Desember 2021. 24) Sekolah SD Warbadi mencapai 19,10 % pada 26 Januari 2022, target 100 % pada Minggu II Maret 2022.
Sementara itu, progress fisik untuk pembangunan perumahan relokasi hingga kondisi 26 Januari 2022, yakni; Relokasi Desa Nulle sebanyak 52 unit rumah, mencapai 44,49 %, target 100 % pada Minggu IV Februari 2022. Relokasi Desa Kaleb, 170 Unit Rumah mencapai 44,04 %, target 100 % pada Minggu IV Februari 2022. Relokasi Desa Bunga Bali, 61 Unit Rumah, mencapai 40,26 %, target 100 % pada Minggu IV Februari 2022. Relokasi Desa Tamakh 50 Unit Perumahan, mencapai 45,76 %, target mencapai 100 % pada Minggu IV Februari 2022. Relokasi Desa Lalafang sebanyak 53 unit rumah, mencapai 32,35 %, target 100 % pada Minggu II Maret 2022.
Widi dari PT.Pembangunan Perumahan (PT.PP) selaku perusahaan penyedia atas kerja sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI itu, mengakui progress pembangunan fisik paska bencana badai siklon tropis seroja ini. Menurut Widi, pihaknya terus bekerja keras di lapangan untuk mencapai target pembangunan yang ada, dengan tetap memperhatikan kualitas yang tinggi.
Menjawab media ini, Widi yang didampingi Widodo, selaku penanggungjawab di lokasi pembangunan Jembatan Irawuri, menjelaskan bahwa saat ini sedang finishing pengecoran bentangan jembatan sepanjang 90 meter tersebut. Dikemukakan Widodo, bahwa ketebalan bentangan pada bagian tengah setebal 30 Cm, sedangkan di bagian samping 25 Cm. Pihaknya menggunakn besi ulir 16 MM, jarak anyaman besi ulir 15-20 Cm. Panjang bentangan 90 Cm yang dibagi dalam dua flat atau bagian, masing-masing 45 Cm. Sedangkab lebar bentangan jembatan mencapai 7 meter. Tiang penopang jembatan setinggi 6 meter, termasuk pondasi bawah dan bronjong, tiang utama 9 meter karena ada peninggian jika dibandingkan dengan jembatan yang lama. Sedangkan rangka baja yang dipesan dari PT.Bukaka Jakarta itu, kata Widi, tingginya jika dilihat dari dari bentangan jembatan yakni sekitar 7 meter, sehingga bisa dilintasi kendaraan truk yang paling tinggi, dengan kapasitas tonase maksimal 50 ton.
Tak hanya itu, lanjut Widodo yang ahli jembatan itu, ada juga pemecah arus atau cantilever yang ditempatkan di dasar kali, tepatnya di tengah jembatan, yang dasarnya dicor setebal 2,8 Cm. Pemecah arus itu, jelas Widodo, dimaksudkan agar saat banjir, kekuatan terjangan banjir diperlemah pada pemecah arus air sehingga tidak membentur struktur jembatan, pada tiang-tiang tengah.
Catatan media ini, Irawuri merupakan jembatan pertama di Alor yang pembangunannya dilengkapi dengan pemecah arus demi melindungi struktur jembatan dari terjangan banjir pada puncak musim hujan.
“Yang jadi masalah itu saat banjir membawa kayu-kayu besar yang tumbang dari pegunungan, sehingga kalau tidak ada pemecah arus, maka akan membentur keras pada tiang-tiang penyangga jembatan,”kata Widi.
Selain pemecah arus yang ditempatkan pada kolong jembatan, ada juga bronjong setinggi 15 trap pada sisi timur dan barat jembatan. Mengenai progress pembangunan jembatan Irawuri per hari ini, Jumad (28/1/2022), ujar Widi, sudah mencapai 90-an persen. Menurutnya masih ada pekerjaan bronjong dan beberapa item pekerjaan kecil lainnya. Terkait nilai pembangunan Jembatan Irawuri, kata Widi, pagunya kalau tak salah, kurang lebih 50 Milyar. Nanti, akan diaudit BPKP untuk menilai berapa total dana yang telah dihabiskan PT.PP untuk membangun jembatan Irawuri tersebut.
“Kalau BPKP mengaudit dan hasilnya kurang atau lebih dari Rp 50 Milyar, maka ia itu nilainya,”kata Widi.
Sedangkan Jembatan Padang Panjang, lanjut Widi, juga hanya tersisa pekerjaan pasangan batu, yang diistilahkan pasangan matahari pada sisi kiri dan kanan jembatan. Sementara itu, Kepala Bappelitbang Alor, Obeth Bolang,S.Sos., menilai kinerja PT.PP sangat baik dalam membangun berbagai fasilitas umum maupun perumahan masyarakat yang tekena dampak badai Seroja pada 4 April 2021. Hal itu menurut Obeth, karena komunikasi yang baik antara Pemkab Alor dibawah kepemimpinan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo, dengan Pemerintah Pusat, melalui Kementrian PUPR dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional.
“Ini kerja sama Pemda Kabupaten Alor dengan pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR dan perusahaan penyedia PT.Pembangunan Perumahan, sehingga pembangunan berbagai sarana umum, maupun perumahan penduduk yang rusak akibat bencana badai siklon tropis Seroja pada 4 April 2021 silam mulai teratasi. Beberapa lokasi pembangunan sudah selesai dikerjakan. Ada yang dalam tahap penyelesaian, ada yang 100 persen, ada yang 80-90 persen. Kami berharap beberapa bulan ke depan, sudah dapat terselesaikan, sehingga akses transportasi masyarakat pada wilayah yang terkena dampak badai seroja bisa pulih kembali,”tandas Obeth.
Wilayah lain yang belum tertangani, lanjut Obeth, dalam perencanaan di waktu-waktu yang akan datang, dapat diperhatikan pula oleh pemerintah pusat, mengingat keterbatasan kemampuan keuangan Pemkab Alor. Pemerintah Kabupaten Alor, kata Obeth, sangat berterima kasih kepada Presiden RI, Joko Widodo dan Kementrian PUPR, serta kementrian/lembaga terkait lainnya, yang sigap membantu daerah-daerah yang terkena dampak bencana alam badai siklon tropis seroja dimaksud. (ap/linuskia)