PRESIDEN Republik Indonesia, Ir.Joko Widodo akhirnya meresmikan Bandar Udara (Bandara) Pantar di Kabir, Kabupaten Alor-Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Bandara Toraja di Propinsi Sulawesi Selatan, Kamis (18/3/2021) sekitar pukul 10.15 Wita di Tanah Toraja.
Ketika itu Presiden Jokowi didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan Anggota Komisi V DPR RI dan DPD RI, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Tanah Toraja, serta diikuti dengan resmi secara virtual (online) oleh Gubernur Propinsi NTT, Viktor Laiskodat bersama jajaran Forkompimda setempat maupun Bupati Alor, Drs.Amon Djobo bersama unsur Forkompimda Kabupaten Alor.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa hampir setiap enam bulan, dia selalu bertanya kepada Menteri Perhubungan, kapan bandara di Tanah Toraja dan di Pantar-Alor itu selesai dibangun. Biaya pembangunan Bandara Toraja senilai Rp 800-an Milyar karena memotong tiga bukit untuk runway (landasan pacu) sepanjang 2000 meter, sehingga yang menghasilkan material tanah dan batu/kerikil sebanyak 6 juta meter kubik.
“Dan akhirnya hari ini bisa kita resmikan, sehingga kita harus bersyukur. Kita harapkan dengan dibukanya bandara ini, konektifitas semakin baik,”harap Jokowi, sembari optimis pariwisata akan sangat berkembang di kedua wilayah itu.
Hari ini, demikian Jokowi, kita resmikan juga Bandara Pantar di Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang dibangun sejak 2014. Menurtnya, Bandara Pantar itu sudah dilengkapi dengan terminal yang baik sehingga sudah bisa dimanfaatkan.
“Semoga kedua bandara ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja, dan memicu, menghidupkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru,”tandas Jokowi sembari meresmikan Bandara Toraja dan Bandara Pantar, ditandai dengan pemukulan gandang dan penandatangan prasasti.
Sementara itu, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo kepada pers usai mengikuti upacara pengresmian Bandara Pantar secara virtual di Kantor Bupati Alor, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan jajaran Kabinet Indonesia Maju.
“Bupati Alor bersama masyarakat Alor-Pantar menyampaikan terima kasih kepada Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo, Menteri Perhubungan, Komisi V DPR RI, Bapak Gubernur NTT dan instansi terkait di pusat maupun propinsi yang mendukung pembangunan Bandara Pantar yang diresmikan hari ini bersama Bandara Tanah Toraja,”kata bupati Djobo.
Menurut Djobo, biaya pembangunan Bandara Pantar hingga saat ini mencapai Rp 103 Milyar dari APBN. Biaya tersebut antara lain untuk membangun landasan pacu Bandara Pantar sepanjang 900 Meter, lebar 30 meter, dibangun sejak awal kepemimpinan bupati Amon Djobo dan wakilnya Imran Duru pada periode pertama di Tahun 2014.
Bupati Djobo bangga karena satu-satunya kabupaten di Propinsi NTT yang punya dua bandara, yakni Kabupaten Alor karena punya Bandara Mali Alor dan Bandara Pantar di Kabir. Hal itu karena Kabupaten Alor ini wilayah kepulauan terluar dan beranda terdepan NKRI dengan negara Timor Leste.
“Kerinduan masyarakat Alor-Pantar, agar bapak Presiden Jokowi hadir di Pantar untuk meresmikan Bandara Pantar, tetapi karena kepadatan agenda kerja bapak Presiden sehingga walaupun kami sudah meminta melalui Gubernur NTT, tetapi akhirnya diputuskan untuk disatukan di Tanah Toraja. Bapa Gubernur NTT juga mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Alor di Pantar, karena bapa Presiden masih harus menyinggahi beberapa wilayah di Sulawesi, sedangkan beberapa minggu lalu bapa Presiden berkunjung ke NTT. Semoga ini bisa dimaklumi kita semua,”ungkap Djobo.

Lebih jauh bupati Alor periode 2014-20219 dan 2019-2024 ini berpesan kepada masyarakat di daerah ini, agar selalu menjaga sarana dan prasarana pada Bandara Pantar di Kabir dan juga Bandara Mali-Alor. Jangan sampai, sambung Djobo, ketika penerbangan mulai berjalan normal, lalu ada hal-hal tidak menguntungkan yang dibuat oleh masyarakat setempat. Akhirnya nanti mengganggu kelancaran penerbangan, baik terhadap penumpang atau tamu-tamu dan wisatawan yang datang untuk kegiatan-kegiatan pariwisata.
“Semua pihak harus menjaga aset negara sebagai aset kita sendiri orang Pantar dan orang Alor. Kita jaga baik-baik, sehingga dia memberi nilai tambah bagi kita, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tidak untuk Amon Djobo dan Imran Duru, tidak untuk Viktor Laiskodat dan Joseph Naisoi atau untuk Jokowi dan Ma’ruf Amin, tetapi asetnya masyarakat. Untuk itu tolong dijaga baik-baik itu,”pesan bupati Djobo.
Kalau ada hal-hal yang tidak menguntungkan, lanjut Djobo, maka laporkan kepada aparat penegak hukum. Alor-Pantar ini, demikian Djobo, daerah pulau tersendiri sehingga peran masyarakat sangat penting dalam menjaga keramah tamahan, kerukunan, keamanan, karena pemerintah akan terus membangun berbagai sarana pendukung lainnya, seperti jalan dalam kota Kabir.
“Tahun depan kita prioritaskan untuk membangun jalan-jalan dalam kota di Kabir supaya bisa mendukung kelancaran aktivitas dan transportasi dari dan ke Bandara Pantar di Kabir,”tandas pencetus program Alor Kenyang, Alor Sehat, Alor Pintar ini.
Kepada kalangan pengusaha di Alor-Pantar, dia mengajak agar bisa melakukan investasi dengan memberi dukungan berupa sarana transportasi lokal seperti kendaraan dan sarana prasarana lainnya demi perkembangan di wilayah yang sedang berjuang menjadi Daerah Otonom Baru itu.
Terkait landasan pacu Bandara Pantar, Djobo mengatakan sedang direncanakan untuk mengusul perpanjangan lagi 500 meter sehingga bisa didarati pesawat yang agak lebih besar jenis ATR. Bupati Djobo mengapresiasi Kepala Bandara Mali-Alor saat ini yang punya kontribusi baik dalam membangun komunikasi demi pengembangan Bandara Mali dan Bandara Pantar. Karena itu bupati Djobo juga berharap kepada masyarakat pemilik lahan di sekitar Bandara, agar mengiklaskan tanahnya dengan biaya ganti rugi yang wajar demi pengembangan pembangunan Bandara ke depannya.
Mengenai penerbangan perdana ke Bandara Pantar, bupati Djobo menginformaskan bahwa pada Sabtu (20/3/2021) nanti, pesawat Susi Air akan membawa rombongan Wakil Gubernur NTT, Jospeh Naesoi dari Bandara El Tari Kupang menuju Bandara Pantar di Kabir. Bupati Djobo dan unsur Forkompimda Kabupaten Alor akan melalui perjalanan laut dan bermalam di Kabir, untuk menerima rombongan Wagub NTT yang akan mendarat perdana di Bandara Pantar. (aptim)