BUPATI Alor, Drs.Amon Djobo,M.AP atas nama Gubernur Nusa Tenggara Timur, DR.Viktor B.Laiskodat,SH.,M.Si., membuka Expo Alor XV dan Alor Carnaval ke VIII pada Selasa (4/10/2022) sekitar pukul 18.55 Wita di Satdion Mini Kalabahi. Ketika itu bupati Djobo menyampaikan bahwa NTT sedang berduka, dan Gubernur Laiskodat bersama para pejabat lingkup Setda Propinsi NTT sedang mengantar jenasah mendiang Sekretaris Daerah Propinsi NTT, Domu Warandoy ke Sumba Timur, sehingga tidak bisa hadiri undangan Pemkab Alor. Meski begitu, Amon Djobo menegaskan bahwa Gubernur Viktor B.Laiskodat tetap memberikan dukungannya terhadap pelaksanaan Expo Alor dan Alor Carnaval.
Djobo mengakui bahwa banyak orang yang kritik, banyak yang protes, tetapi pemerintah tetap teguh pada pendirian bahwa kita harus bangkit dari keterpurukan sehingga Expo Alor ke XIV digelar pada Tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 sedang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Di Tahun 2021, terpaksa Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII dipending karena Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi NTT tidak memberikan ijin karena pandemi Covid-19 masih mewabah. Dan Tahun 2022 ini, Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII kembali digelar karena sudah ada ijin dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi NTT.
“Kita harus lakukan (Expo Alor XV dan Alor Alor Carnaval VIII) ini di tengah era yang sulit dan tidak menguntungkan kita, sehingga kami mengangkat tema :”Bangkit dan Tangguh.” Expo Alor XV dan Alor Alor Carnaval VIII bukan sekedar bangkit dan tangguh, tetapi kepercayaan diri masyarakat Kabupaten Alor harus kita tumbuh kembangkan. Dengan demikian, Alor yang tadinya dilihat dengan sebelah mata oleh orang-orang di luar Alor, mulai dilihat dengan kedua mata, bahwa Alor juga bisa berdiri di atas kakinya sendiri, bisa mengurus daerahnya sendiri, bisa mengurus dirinya sendiri, bisa mengurus masyarakatnya sendiri,”tegas Bupati Alor ke-11 ini.
Menurutnya, di tengah kesulitan yang luar biasa ini, tidak ada pejabat dari aras manapun yang mau membuat event untuk mencari popularitas. Pemerintah Kabupaten Alor, kisah Djobo, bergandengan tangan dengan masyarakat dan seluruh komponen di daerah ini, semata-mata untuk mengangkat harga diri masyarakat dan daerah ini, bahwa kita orang Alor juga bisa.
“Kadang-kadang orang mengkritik, bahwa masyarakat Alor masih di bawah garis kemiskinan. Angka kemiskinan tinggi, masih diselimuti dengan berbagai persoalan kemasyarakatan, saya selalu tantang bahwa masyarakat Kabupaten Alor walaupun di pulau tersendiri, tetapi tidak miskin-miskin amat. Masyarakat Alor punya harga diri dan martabat, bahwa kami juga bangkit dari ketepurukan untuk menata kehidupan kami ke depan,”tegas Djobo disambut aplaus ribuan warga yang memadati Stadion Mini Kalabahi itu.
Amon Djobo menekakan, bahwa Expo Alor dan Alor Carnaval itu punya sejumlah makna, yakni sebagai ajang untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat, ajang pelestarian aneka budaya maupun tradisi warisan leluhur, dan ajang promosi berbagai potensi pariwisata serta kreatifitas masyarakat Kabupaten Alor.
Hari ini, salah satu rektor yang juga pengusaha besar di Indonesia, hadir di Kalabahi untuk menyatakan kesediaannya bersama pebisnis-pebisnis lokal di arena Expo Alor sebagai bentuk dukungannya bagi keberlanjutan tenun dan ekonomi kreatif lainnya.
“Ajang ini pula dilaksanakan agar kami mengukur diri, mengevaluasi mulai dari Expo Alor I sampai Expo Alor ke XV, apa dampak atau keuntungan apa yang diperoleh masyarakat, dan kerugian apa yang dirasakan masyarakat dan pemerintah. Ini ajang evaluatif bagi pemerintah daerah untuk meletakkan kebijakan lebih lanjut, pada Tahun 2023 untuk Expo Alor ke XVI maupun Expo Alor ke XVII dan selanjutnya,”ujar Djobo.
Baginya, apapun kritik saran dapat dilakukan masyarakat terhadap pelaksanaan Expo Alor maupun Alor Carnaval, namun dia berharap agar ada pemikran lebih baik yang disampaikan kepada pemerintah dalam rangka pengembangan kedua event tersebut kedepannya. Expo Alor itu, tegas Djobo, untuk menjual potensi daerah baik dari segi seni budaya maupun potensi pariwisata alam lainnya agar punya dampak ekonomi yang berkualitas bagi masyarakat Kabupaten Alor.
“Mudah-mudahan, hal ini dapat terwujud pada Expo Alor ke XVII atau Expo Alor ke XX yang akan datang. Kita harus bersemangat, bahwa Expo Alor ke XV, kita tumbuh kembangkan apa yang menjadi kesepakatan kita, bahwa potensi-potensi keunggulan daerah ini, kita kelola menjadi suatu keunggulan yang komparatif bagi kehidupan masyarakat di daerah ini, melalui kualitas pengelolaan, baik itu yang dikelola oleh pemerintah, maupun oleh UMKM dan para pengusaha yang berinvestasi di daerah ini,”himbau Djobo, seraya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, baik 18 kecamatan, desa/kelurahan serta berbagai paguyuban dan semua pihak yang telah terlibat dalam Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII dimaksud.
Djobo sempat mengisahkan secuil kisah perjalan Expo Alor sejauh ini, ketika mulai digagas bersama Bupati Alor periode 1999-2009, Ir.Ansgerius Takalapeta.
“Bersama dengan bapa Ans (Ansgerius Takalapeta) dan ibu Dina kita gagas bersama, dan di masa bapa Ans berjalan tujuh tahun ( tujuh kali Expo Alor) dan di masa saya, sudah lanjutkan selama 8 tahun (8 kali Expo Alor) sehingga kita sudah berada di Expo Alor ke XV. Saya tambah Alor Carnaval, agar seting budaya dan adat istiadat harus dilestarikan pada ajang Expo Alor ini,”pungkas Djobo sembari menabuh gong sebagai tanda dimulainya Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII yang akan berlangsung hingga 8 Oktober 2022.
Usai membuka dua event tersebut, Bupati Amon Djobo dan sejumlah pejabat, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Alor, mantan Bupati Alor, Ir.Ansgerius Takalapeta bersama ibu Dina Takalapeta Meller,S.Th berkeliling memantau stand-stand yang ada di arena Expo Alor, sekaligus berbelanja aneka produk yang dipamerkan, diantaranya tenun ikat dan kerajinan tangan lainnya, serta aneka olahan kuliner lokal.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Alor, Drs.Soni O.Alelang ketika menyampaikan laporan panitia penyelenggara event ini, antara lain megemukakan, bahwa Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII Tahun 2022 ini merupakan upaya sadar memperkuat mata rantai pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, event tahunan yang digelar pemerintah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Alor itu, kiranya dapat disikapi bersama secara arif dan bijaksana dengan memberikan dukungan dan sambutan positif, karena pariwisata sebagai primadona pembangunan daerah.
Lebih lanjut Alelang menekankan, bahwa Expo Alor dan Alor Carnaval merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah daerah, industri pariwisat, masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit kembali setelah beberapa tahun terakhir dilanda pandemi covid-19.
Alelang juga berpendapat, bahwa Expo Alor Alor Carnaval sebagai wadah publikasi, promosi, pendidikan dan rekreasi serta expresi potensi pariwisata baik ekonomi kreatif, seni budaya dan destinasi wisata serta komoditi unggulan daerah Kabupaten Alor.
Expo Alor dan Alor Carnaval juga dilaksanakan untuk melakukan promosi wisata dalam rangka meningkatkan intensitas kunjungan wisatawan secara berkelanjutan serta menarik minat investor untuk mau berinvestasi bagi pembangunan destinasi wisata di Kabupaten Alor.
Sedangkan peserta Expo Alor ke XV dan Alor Carnaval VIII sebut Alelang terdiri dari meliputi 18 kecamatan se-Kabupaten Alor, OPD teknis tertentu, sejumlah BUMN/BUMD, pihak swasta, kelompok seni budaya, kelompok paguyuban, usaha ekonomi kreatif kecil menengah, sekolah dan perguruan tinggi serta para pedagang kaki lima.
Terkait Alor Carnaval VIII dalam bentuk parade budaya yang diikuti 18 kecamatan di Kabupaten Alor serta sejumlah di Kalabahi. Pantauan media ini, paguyuban yang terlibat memeriahkan Alor Carnaval VIII diantaranya Paguyuban Jawa, Paguyuban Bali, Paguyuban Sulawesi Selatan, Paguyuban Binongko, Paguyuban Ende, Paguyuban Ngada-Nagekeo, Paguyuban Sikka, Paguyuban Flores Timur, Paguyuban Sumba dan Paguyuban Rote Ndado.
Alor Carnaval yang juga diikuti Kodim 1622 Alor itu dengan titik start dari halaman SMAK St.Yoseph Kalabahi menuju panggung utama Expo Alor XV di Stadion Mini Kalabahi. Ribuan warga Kalabahi dan sekitarnya tumpah ruah ke jalan-jalan untuk meyaksikan parade budaya ini.
Sedangkan sejumlah perlombaan dalam memeriahkan Expo Alor XV dab Alor Carnaval VIII antara lain, lomba Carnaval budaya antar 18 kecamatan, lomba stand pameran terbaik antar 18 kecamatan, lomba tari kreasi antar 18 kecamatan, lomba presentasi potensi pariwisata 18 kecamatan, lomba Nyong dan Nona Alor antar 18 kecamatan dan loma panahan tradisional antar 18 kecamatan. Hingga malam kedua Expo Alor, suasana di lokasi aman dan ramai dikunjungi ribuan warga Alor sejak sore hari meski cuaca agak kurang bersahabat karena hujan lebat.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati Obidje,S.Sos.,M.Si bersama jajarannya selalu siaga di lapangan untuk menyukseskan event tersebut, termasuk mendata setiap transaksi bisnis yang terjadi selama Expo Alor XV berlangsung. (ap/linuskia)