DPRD Tegaskan Skala Prioritas dan PAD di Musrenbang. Camat TM Fokus Sampah, Drainase dan Normalisasi Kali

author
5 minutes, 40 seconds Read

PIMPINAN DPRD Kabupaten Alor, yang diwakili Ketua Komisi I, Dony Menase Mooy,S.Pd., dalam sambutannya di Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD Kabupaten Alor Tahun Anggaran 2023 di Kecamatan Teluk Mutiara (TM), Senin (21/2/2022), menegaskan tentang skala prioritas. Bahwa dari beberapa kali pihaknya melakukan reses di wilayah kecamatan yang menjadi barometer Kabupaten Alor ini, Dony menilai ada satu hal yang menjadi catatan DPRD Alor, yakni terkait skala prioritas usulan dari desa/kelurahan.
“Tolong menyiapkan skala prioritas usulan kegiatan maupun sub kegiatan pembangunan yang akan kita laksanakan di Tahun 2023. Itu menjadi penting karena di Tahun 2023, kita akan mengalami kekurangan anggaran sekitar Rp 78 Milyar. Anggaran sebesar itu akan dipersiaplkan untuk Pemilu 2024. Kita belum tahu lagi, apakah pengurangan dana transfer pusat yang tahun ini mencapai Rp 68 Milyar lebih, akan terjai lagi di Tahun 2023 atau tidak,”tandas Dony dalam Musrenbang yang dihadiri Bupati Alor, Drs.Amon Djobo, Sekretaris Komisi I, Drs.J.Karel Lapenangga, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta tokoh masyarakat dan berbagai stakeholder lainnya di Teluk Mutiara ini.
Karena itu berulangkali Dony mengingatkan agar program kegiatan yang diajukan kepala desa/lurah d Kecamatan Teluk Mutiara, harus benar-benat telah memperhatikan skala priotitas kebutuhan yang urugent dan penting, bukan keinginan.
“Nanti teman-teman anggota DPRD Alor dari Dapil (daerah pemilihan) I juga akan sama-sama kita melakukan sinkronisasi, sehingga tidak tumpang tindih usulan antara pemerintah melalui Musrenbang, dan DPRD melalui Pokok-pokok Pikiran (Pokir) yang dibuat berdasarkan aspirasi masyarakat saat DPRD melaksanakan reses,”kata mantan Ketua KNPI Kabupaten Alor ini.

Ketua Komisi I DPRD Alor, Dony M.Mooy (kedua dari kanan) dan Sekretarisnya, Drs.J.K.Lapenangga (kedua dari kiri) nembawa materi dalam Forum Musrenbang Kecamatan Teluk Mutiara, dipandu Sekcam, Enos Djahamouw (kanan)

Kesempatan itu Dony juga menyampaikan harapan DPRD Alor, agar pemerintah melalui semua OPD dan semua phak agar tolong memperhatikan peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Di masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19, kata Dony, usulan kegiatan harus seoptimal mungkin, berfokus pada peningkatan PAD. Tahun 2020, ungkap Dony, kita perlu berbangga karena perolehan PAD Kabupaten Alor mencapai Rp 60,1 Milyar.
“Itu capaian PAD tertinggi selama Kabupaten Alor ini ada. Tahun 2021, perolehan PAD turun menjadi Rp 57 Milyar, sehingga Tahun 2022 ini, kita coba menaikan lagi PAD pada posisi Rp 60 Miliar. Masih dalam masa sulit (akibat pandemi Covid-19), tetapi Pemerintah dan DPRD bersama-sama punya komitmen untuk menaikan PAD tersebut, melalui tiga sumber pendapatan. Untuk itu, bapa/ibu kepala desa/lurah yang menjadi ujung tombak pemerintah di tingkat bawah, tolong setiap kegiatan yang diusulkan, agar kita utamakan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat,”himbau Ketua DPD PSI Kabupaten Alor ini.
Dony juga mengingatkan, bahwa di Tahun 2022 ini, DPRD Alor sudah memberikan persetujuan untuk menaikan insentif bagi para Ketua RT, RW dan Kepala Lingkungan di tingkat kelurahan. Pihaknya menganggap penting untuk menyampaikan hal ini, karena jumlah Lurah, RT dan RW yang paling banyak ada di Kecamatan Teluk Mutiara.
“Sementara Teluk Mutiara adalah pusat, dan basis penduduk yang rentan penyebaran pandemi Covid-19. Teman-teman Ketua RT/RW, Kepala Lingkungan, setiap hari berada d tengah masyarakat dengan kondisi insentif yang sangat jauh berbeda dengan teman-tem,an (RT/RW/Kepala Dusun) yang ada di desa. Karena itu kami sudah usulkan kenaikan insentif (Ketua RT/RW dan Kepala Lingkungan) dan sudah disetujui, walaupun kecil nilainya, tetapi akan disesuaikan kemudian,”tandas Dony, seraya kembali mengingatkan agar perencanaan pembangunan itu harus prioritas pada kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan, demi mewujudkan Alor Kenyang, Sehat dan Pintar.

Sejumlah Pimpinan OPD, kepala desa/lurah dan berbagai elemen masyarakat yang hadir dalam Musrenbang Kecamatan Teluk Mutiara

Bupati Alor, Drs.Amon Djobo mengapresiasi pendapat DPRD Alor yang disampaikan Ketua Komisi I, Dony M.Mooy. Menurut Djobo, bebeapa tahun terakhir, mulai dari Tahun 20019, 2020,dan Tahun 2021 merupakan tahun-tahun yang sukar sulit karena pandem Covid-19. Akibatnya, jelas Djobo, sejumlah program kegiatan yang telah direncanakan dan diputuskan untuk dilaksanakan pada tahun-tahun tersebut, ada yang tidak terlaksana karena kebijakan pemerintaj pusat, adanya refocussing atau pemotongan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Karena itu Djobo mengakui bahwa kadang masyarakat menilai bahwa pemerintah akal-akal karena kebutuhan masyarakat yang sudah ditetapkan dalam APBD di tahun-tahun itu oleh pemerintah dan DPRD, tetapi tidak jadi dilaksanakan.
“Tahun-tahun perkabungan kita lalui sangat pahit karena Covid-19. Saya sudah sampaikan di (Musrenbang) Kecamatan Alor Timur Laut, Alor Barat Daya, Pantar Barat dan Pantar Tengah, bahwa hasil Musrenbang 2021 untuk kegiatan pembangunan di Tahun 2022 ini, total APBD kita satu triliun delapan puluh delapan milyar rupiah (Rp 1,88 Triliun). Dari jumlah Rp 1,88 Triliun itu, untuk gaji PNS, termasuk DPRD, sebesar Rp 600 Milyar lebih. Itu baru gaji, belum uang jalan dan macam-macam. Karena itu, anggaran untuk membangun infrastruktur itu kecil sekali.

Bupati Alor, Amon Djobo (kiri)

Menurut Djobo, Kabupaten Alor bukan hanya Kecamatan Teluk Mutiara, tetapi 18 kecamatan karena sudah tambah dengan Kecamatan Abad Selatan. Kesulitan wilayah juga tinggi, sehingga bagi Djobo menjadi tantangan tersendiir, tetapi Alor sudah terlihat cukup baik.
Kita, sambung Djobo, sudah membangun dengan uang yang sedikit dan sukar sulit, bencana alam tiba-tiba datang. Djobo menyebut mulai dari 4 April 2021 dengan Seroja (badai siklon tropis seroja), 4 Januari 2022 banjir bandang, jembatan putus, dan sebagainya. Akhirnya, lanjut mantan Camat Alor Timur ini, kebutuhan yang direncanakan untuk pembangunan di kecamatan Teluk Mutiara harus geser, karena kebutuhan mendesak.
“Hal-hal begini, kadang orang tidak mengerti sehingga menilai pasti uang ini mereka baku bagi suka-suka kiri kanan. Tidak ada, Kami ini orang periksa. Dana BTT (Bantuan Tidak Terduga) yang dialokasikan sebesar Rp 3 Milyar pada Tahun 2022, setelah saya tanya dalam apel pagi di Halaman Kantor Bupati Alor, hanya tersisa Rp 1 Milyar lebih karena harus membuat drainase kota, banjir di Maritaing, banjir di Aikoli-Welai Barat, di Fanating, yang nilainya rata-rata Rp 200 Juta. Jadi orang tidak pernah tahu, bahwa membangun negeri ini yang sulit, dengan keterbatasan sumber daya manusia dan sumber daya alam,”tegas Djobo.
Terkait Pokir DPRD, jelas Djobo, bukan uang, tetapi pokok-pokok pikiran DPRD, misalnya untuk membangun jalan raya di sini, membangun rumah layak huni di sana, dan lain-lain. Bupati Djobo menekankan, bahwa di forum Musrenbang RKPD itu dipaduserasikan dengan Pokir DPRD, terkait kebutuhan mendesak masyaraikat, bukan keinginan kelompok tertentu.

Camat Teluk Mutiara, Ridwan Nampira,S.Sos

Sementara itu, Camat Teluk Mutiara, Ridwan Nampira,S.Sos dalam sapaannya antara lain mengatakan bahwa forum Musrenbang tesebut menjadi masukan bagi Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2023. Harapan kita bersama, lanjut Ridwan, bahwa Musrenbang ini dapat menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan, yang mampu menampung aspirasi masyarakat Kecamatan Teluk Mutiara, dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Alor.
“Melalui forum ini kita hadir bersama-sama, mencari solusi untuk menjawab semua permasalahan, diantaranya penanganan pandemi Covid-19, persoalan persampahan, penataan drainase, normalisasi kali, dan tentunya ada hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya, dalam mendukung terwujudnya Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar. Harapan saya, Musrenbang yang kita lakukan hari ini tidak sekadar formalitas belaka, tetapi ada nilai dan hasil terbaik dari forum bermartabat ini,”tandas Ridwan Nampira. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *