MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kabpaten Alor menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-8 yang berlangsung pada 12-13 Maret 2022 di Aula Hotel Kenari Kalabahi. Musda yang dibuka Bupati Alor, Drs.Amon Djobo dan dihadiri Ketua MUI Propinsi Nusa Tenggara Timur, Drs.Muhammad S.Wongso, Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek,SH., dan Wakil Bupati Alor, Imran Duru,S.Pd.,M.Pd ini, pada akhirnya menetapkan Mohamad Bere,SH sebagai Ketua MUI Kabupaten Alor Periode 2021-2026. Mohamad Bere,SH., yang belum lama ini pensiun dari jabatan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Alor itu, menggantikan H.Abdul Kadir Kawali yang telah puluhan tahun memimpin MUI Kabupaten Alor.
Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek,SH ketika didaulat menyampaikan sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada MUI Kabupaten Alor, yang dinilainya terus melakukan konsolidasi hingga Musda MUI Alor ke-8 itu.
“Sebagai pimpinan DPRD Kabupaten Alor, saya menyampaikan apresiasi kepada MUI Kabupaten Alor yang secara organisatoris terus melakukan konsolidasi organisasi dan berkarya dalam toleransi yang melahirkan persatuan, kebersamaan dan saling tolong menolong sebagaimana dalam Surat Almaidah,”kata Anggrek.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Alor ini mengaku sempat membaca Kita Suci Alqur’an, khususnya Surat Almaidah tentang saling tolong menolong dalam Alqur’an, yakni “Bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan, dan janganlah bertolong-tolong dalam kesusahan”. Ia berpendapat, bunyi Surat Almaidah ini menghadirkan umat yang berkeadilan dan bermartabat, untuk mewujudkan Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar.
“Hal ini tercermin dari tema kita yang ditetapkan sebagai spirit dalam pelaksanaan Musda MUI ke-8 hari ini. Yang disampaikan bapak Ketua MUI Propinsi NTT, saya dan bapak bupati Alor sudah memahami, agar memliki kantor Sekretariat MUI Kabupaten Alor. Saya sudah bisik kepada bapa bupati, ini kita harus siapkan,”kata Anggrek disambut tepuk tangan peserta Musda tersebut.
Sebagai Ketua DPRD yang juga ex officio Ketua Badan Anggaran, Anggrek menyarankan agar Ketua dan Pengurus MUI Kabupaten Alor nanti bisa mengusulkan, karena program bupati tentang wisata rohani saja bisa, masa untuk Sekretariat MUI tidak bisa.
“Kalau kita di DPRDseperti pegang kunci, tetapi pa bupati dan pa wakil bupati itu brankasnya, sehingga kalau sudah disetujui maka tinggalkita ketok palu saja selesai,”kata Anggrek disambut aplaus hadirin.
Kesempatan itu, Anggrek juga menyampaikan terima kasih kepada Haji Abdul Kadir Kawali atas segala karya dan pengabdiannya sebagai Ketua MUI Kabupaten Alor selama ini. Bahkan Anggrek mengaku pernah mendapat petuah dan motivasi langsung dari Abdul Kadir Kawali.
“Bapa Kadir Kawali pernah motvasi saya bilang, ibu ketua harus kuat dalam segala badai. Disitulah saya kuat untuk menghadapi segala cobaan dan rintangan hingga masih terus bersama bapa bupati Alor dan kita semua, untuk membangun Kabupaten Alor yang kita cintai bersama,”tandas Anggrek.
Selanjutnya, siapapun yang terpilih menjadi Ketua MUI Kabupaten Alor yang baru, kata Anggrek, tentulah itu yang terbaik untuk umat dan juga untuk Kabupaten Alor.
Sementara itu, Bupati Alor Drs.Amon Djobo dalam sambutannya antara lain menegaskan bahwa MUI merupakan lembaga independen sejhingga tidak boleh memihak sana, memihak sini ketika memasuki tahun politik untuk pemilihan legislatif, pemilihan bupati, pemilihan gubernur dan pemilihan presiden nanti. Jadi siapapun yang terplih menjadi Ketua MUI Kabupaten Alor, kata Djobo, bukan titipan bupati atau titipan Ketua DPRD.
“Bapa Kadir Kawali ini tokoh, senior yang sangat dihargai di daerah ini sehingga harus diteladani. Siapapun pengangantinya harus berdiri untuk semua golongan. Ada Masjid Isak, ada Gereja Ismail. Kita semua adalah orang-orang bersaudara. Bukan karena agama orang masuk surga, tetapi perbuatan baik yang membuat orang masuk surga,”tegas Djobo.
Bupati Djobo menilai selama ini MUI cukup berperan dalam Forum Komuniaksi Antar Umat Beragama di Kabupaten Alor. MUI juga selalu memberikan pemikiran dan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk diperhatikan, dalam rangka pengambilan kebijakan-kebijakan tertentu menyangkut kepentingan umum di daerah ini.
“Siapapun yang melanjutkan kepemimpinan MUI Kabupaten Alor, harus bisa mengayomi semua, tidak boleh mengecilkan satu agama punya fungsi di daerah ini. Saya berterima kasih kepada umat Musilim di daerah ini dan pengurus MUI yang memberi peran luar biasa, dari sisi keamanan dan ketertiban, dari sisi toleransi untuk mendukung Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar dengan baik,”kata bupati Alor dua periode ini, sembari berterima kasih dan penghargaan kepada H.Abdul Kadir Kawali atas pengabdiannya yang begiotu panjang sebagai Ketua MUI Kabupaten Alor.
Sebelumnya, Ketua MUI Propinsi NTT, Muhamad S.Wongso menyampaikan rasa bangganya karena Alor menjadi kabupaten pertama yang menggelar Musda MUI di masa kepemimpinannya sebagai Ketua MUI NTT periode 2021-2026. Apalagi Musda MUI Kabupaten Alor itu dihadiri Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Alor sebagai wujud kebersamaan yang dinilainya luar biasa.
“Tidak ada Gereja Ismail di daerah lain. Tidak ada Masjid Isak di daerah lain. Yang ada hana di Alor. Betapa para leluhur sudah mewariskan toleransi. Alor telah mengingatkan kepada dunia, bahwa kita boleh berbeda agama, tetapi kita sedarah, sebangsa dan setanah air, maka NKRI ini harga mati. Itulah toleransi di Kabupaten Alor yang harus terus dirawat,”pesannya. (ap/linuskia)