Dispar Alor Gelar Pelatihan Pemandu Wisata Tirta, Untuk Peningkatan SDM Balawista

author
1
7 minutes, 0 seconds Read

alorpos.com__DINAS Pariwisata (Dispar) Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, didukung Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggelar Pelatihan Pemandu Keselamatan Wisata Tirta (wisata perairan) pada Tahun Anggaran 2023. Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., yang diwakili Asisten II Setda Kabupaten Alor, Drs.Dominggus Asadama, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati Obidje,S.Sos.,M.Si., menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihan dimaksud, Selasa (25/7/2023) pagi di Aula Hotel Simfony Kalabahi.

Domi (panggilan akrab Dominggus Asadama), mengingatkan para peserta agar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan tersebut secara baik dari awal sampai akhir. Menurut Domi, potensi pariwisata di Kabupaten Alor telah menarik perhatian banyak wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Berbagai potensi dimaksud, jelas Domi, berupa pesona taman laut yang diakui dunia, keanekaragaman budaya yang masih asli, potret kehidupan masyarakat pedesaan yang beradab, sehingga telah menjadi kekuatan dan kekayaan ekonomi serta kepariwisataan Kabupaten Alor.
Namun di sisi lain, Domi menyadari bahwa berbagai kekurangan masih saja dirasakan untuk mendukung pengembangan kepariwisataan, terutama sumber daya manusia pariwisata, khususnya tenaga pemandu keselamatan wisata tirta.

Asisten II Setda Alor, Drs.Dominggus Asadama (kiri) saat menyampaikan sambutan, didampingi Kadis Pariwisata, Ripka Jayati Obidje,S.Sos.,M.Si

“Alor untuk potensi wisata, saya kira tidak hanya tirta (perairan/bahari) saja, tetapi nusa (pulau) juga, dirga (udara) juga. Kita baru selesai melaksanakan kejuaraan paralayang (terbang layang). Dulu orang cerita Alor itu jago terbang, tetapi itu “terbang malam” saja. Terbang siang (paralayang) sekarang kita sudah mulai buat, dan itu diakui oleh dunia. Apalagi wisata tirta, kita punya taman laut itu diakui oleh dunia. Kita juga punya wisata air terjun di Mataru yang tidak kalah indah dengan air terjun niagara yang mendunia,”tandas Domi Asadama disambut aplaus hadirin.

Karena itu Domi menilai pelatihan tersebut sangat penting untuk mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) sebagai pemandu di setiap destinasi wisata tirta. Dia berpendapat, bahwa ketersediaan sumber daya Balawista merupakan ujung tombak, duta dan garda terdepan, guna menjaga keselamatan dan kenyamanan para pengunjug atau wisatawan di destinasi wisata air atau tirta, baik di pantai maupun di gunung. Maka Domi berpesan agar peserta mengikuti pelatihan dengan baik sehingga mahir, dan ketika memandu wisatawan di destinasi wisata tirta ada kejadian luar biasa, maka mampu menolong diri sendiri serta membantu para wisatawan.

Para peserta pelatihan balawista di Aula Hotel Simfony Kalabahi

“Jadi harus profesional sehingga dapat menolong diri, dan mampu menyelamatkan para wisatawan. Karena itu pemerintah mengharapkan, agar para balawista dapat meningkatkan disiplin diri, dengan mengutamakan kode etik dan pelayanan prima, serta mengedepankan sapta pesona, sebagai landasan untuk menjaga kualitas pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan prinsip konsumen adalah raja,”tegas Domi.

Lebih jauh Domi berharap agar dari pelatihan ini nantinya dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan keamanan, kenyamanan kepada para wisatawan, serta mampu meminimalisir berbagai kecelakaan air yang mungkin terjadi. Kehadiran Balawista, lanjut Domi, tidak hanya berkontribusi dari sudut pandang pariwisata dan ekonomi kreatif semata, tetapi juga dapat memberikan dampak poisitip pada aspek sosial kemasyarakatan lainnya, sebagaimana tekat pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini, bahwa pengembangan kepariwisataan, harus mampu meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena masyarakat lokal yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan destinasi-destinasi wisata.

Maka itu, di akhir palatihan ini, ujar Domi, Pemkab Alor akan memberikan sertifikat dan penghargaan kepada para peserta pelatihan sebagai dasar dalam melaksanakan tugas balawisata di lapangan. Kepada para instruktur, kata Domi, Pemkab Alor berharap agar dapat memberikan ilmunya semaksimal mungkin kepada para peserta.

Para instruktur (deret depan sebelah kanan) dari Scuba International School dan Pos SAR

Untuk diketahui, salah satu instruktur dari Scuba Internastional Shool yakni Letnan Dua TNI Angkatan Laut, Lamek Korang Lawang Komandan, putra asli Alor dari Reta, Kecamatan Pulau Pura yang saat ini sebagai Komandan Intel Lanal Rote Ndao. Selain itu ada John Rihi,S.E.,M.M., yang merupakan salah satu aktivis pariwisata NTT, serta dua instruktur lainnya dari Pos SAR (search and rescue/pencarian dan penyelamatan) Alor.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati Obidje,S.Sos.,M.Si., dalam sapaannya mengemukakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut sudah terprogram di Dinas Pariwisata, dimana pada Tahun 2023 ini ada tujuh jenis pelatihan.
“Hari ini mulai pelatihan perdana, untuk mengeksekusi tujuh pelatihan yang harus kami laksanakan di Tahun 2023. Tujuh kegiatan pelatihan ini adalah respon baik dari Kementrian Pariwisata untuk membantu kita Kabupaten Alor, khususnya Bidang Pariwisata melakukan pelatihan-pelatihan. Tujuh pelatihan ini semata-mata untuk adanya peningkatan SDM (sumber daya manusia) yang bergelut dan berkecimpung setiap hari di bidang pariwisata,”tandas Ripka dalam acara yang dipandu Mayawati Kou,SE ini.

Menurut Jayati, wilayah Kabupaten Alor ini berpulau-pulau sehingga banyak tempat atau destinasi wisata yang menjadi prioritas adalah wisata yang berhubungan dengan air. Karena itu, lanjut Jayati, Dinas Pariwisata butuh SDM sebagai pelaku-pelaku pariwisata yang ada di setiap destinasi wisata tirta, khususnya laut, kolam maupun air terjun itu profesional dan handal, sehingga resposif terhadap segala situasi yang terjadi di lokasi destinasi wisata tirta.

Kadis Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati (kanan) saat menyapa para peserta pelatihan

Dari konsep pemikiran itu, jelas Jayati, maka Pemkab Alor melalui Dinas Pariwisata berkomitmen untuk memilih salah satu jenis pelatihan yakni pelatihan pemandu wisata tirta.
“Seperti apa sebagai pemandu wisata tirta, kita punya instruktur-instruktur handal siap berbagi ilmu dalam pelatihan yang berlangsung mulai hari ini, Selasa (25/7/2023), sampai Jumad (28/7/2023) nanti,”tandas alumni APDN ini, sembari menginformasikan bahwa seluruh peserta pelatihan diinapkan di Hotel Simfony Kalabahi selama tiga hari empat tiga malam.
Jayati berharap agar para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik hingga tuntas, termasuk praktek-praktek di lapangan.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Yes Peringmang dalam laporannya mengetengahkan bahwa wilayah Kabupaten Alor 773,62 Km bujur sangkar dengan panjang garis pantai 287,10 Km atau 79 %, dari total wilayah. Dari total 175 desa/kelurahan di Kabupaten Alor, terdapat 110 desa/kelurahan atau 62,58 % yang memiliki banyak potensi seperti perikanan, pariwisata dan mangrove yang terus dikembangkan demi menjaga kelestarian ekosistim perairan.

Ketua Panitia Pelaksana, Yes Peringmang saat menyampaikan laporan kegiatan

Dilaporkan Peringmang, bahwa minat wisatawan untuk beriwsata di perairan wilayah Kabupaten Alor, baik untuk diving, snorkeling, pancing, berenang dan aktifitas air lainnya cukup tinggi belakangan ini, namun belum didukung secara maksimal dengan ketersediaan sumber daya manusia dalam sektor pemandu keselamatan wisata tirta.

Karena itu, lapor Peringmang, tujuan Pelatihan Pemandu Keselamatan Wisata Tirta adalah; 1) Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para pemandu keselamatan wisata tirta, agar dapat memenuhi standar kompetensi kerja nasional Indonesia. 2) Meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan dan penanganan serta pencegahan kecelakaan di perairan. 3) Membangun motivasi dan kesadaran pemandu wisara tirta, dalam penanganan kecelakaan di destinasi wisata air atau tirta.

Mayawati Kou,SE., (kiri) saat memandu acara pembukaan pelatihan di Aula Hotel Simfony Kalabahi, Selasa (25/7/2023)

Sedangkan sasaran kegiatan ini adalah anggota Penyelamat Wisata Tirta pada distinasi wisata bahari, air terjun, dan kolam, yang tersebar di Kabupaten Alor. Kegiatan berlangsung selama empat hari, terhitung 25-28 Juli 2023. Peserta sebanyak 40 orang, mewakili 17 kecamatan dari 18 kecamatan di Kabupaten Alor, yang memiliki daya tarik wisata tirta. Sedangkan narasumber atau instrukturm kata Peringmang, sebanyak tiga orang, dari Scuba International School, Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Search And Rescue (SAR) Kelas A Kupang, dan Pos SAR Alor.

Lebih lanjut disampaikan Peringmang, bahwa materi dalam pelatihan ini meliputi: 1) Penyusunan rencana dan persiapan kegiatan penyelamatan; 2) Teknik pengawasan dan penyelamatan berwisata di perairan; 3) Tata cara pertolongan dan penanganan korban kecelakaan wisata tirta; 4) Evaluasi data dan cara penyusunan laporan kegiatan penyelamatan wisata tirta; 5) Praktek teknik pengawasan dan penyelamatan berwisata di perairan; 6) Praktek penanganan dan penyelamatan korban; 7) Diskusi kelompok tentang evaluasi terhadap kegiatan penyelamatan dan penanganan keselamatan berdasarkan pengalaman peserta.

Foto bersama para instruktur, dua perwakilan peserta bersama Asisten II Setda Alor, Dominggus Asadama dan Kadis Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati

Terkait dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan tersebut, lapor Peringman, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik pada dana pelayanan kemasyarakatan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2023, melalui Pos Belanja Dinas Pariwisata Kabupaten Alor Tahun 2023.

Sedangkan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Pelatihan Pemandu Keselamatan Wisata Tirta yakni: 1) Meningkatkan pengetahuan tentang cara pemandu keselamatan wisata di perairan. 2) Memberi pemahaman pelayanan keamanan dan keselamatan berwisata di perairan. 3) Pengembangan sumber daya pariwisata yang terampil dan profesional dalam pelayanan kepada wisatawan di destinasi wisata perairan. 4) Memahami dan mengerti akan kebutuhan keselamatan dan kenyamanan wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara, yang berlandasakan sapta pesona. 5) Peningkatan kunjungan wisatawan yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di daerah destinasi wisata. (ap/linuskia)

Similar Posts

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *