alorpos.com—PENJABAT (Pj) Bupati Alor, Dr.Drs.Zeth Sony Libing,M.Si memanfaatkan kesempatan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Alor, Rabu (24/1/2024) sekitar pukul 20.10 Wita malam, untuk menyampaikan informasi terkait bencana alam angin puting beliung yang menerpa sebagian wilayah Kabupaten Alor, dimana kondisi terparah di kampung Labuan Bajo, Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar pada hari yang sama sekitar pukul 16.00 Wita atau jam 4 sore.
Tak hanya itu, kesempatan tersebut, Sony Libing juga mengengemukakan hasil temuannya di lapangan, karena baru saja kembali dari kunjungan kerja ke wilayah Kecamatan Mataru, dimana terdapat permasalahan terkait pembangunan gedung sejumlah sekolah dasar, ada yang mangkrak seperti SD Negeri Fuieng Kecamatan Mataru.
Pj.Bupati Alor yang selalu berkunjung ke desa-desa tersebut megemukakan hal ini sebelum menetapkan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Alor Tahun 2024, dalam Rapat Paripurna DPRD Alor, Rabu (24/1/2024) malam. Rapat Paripurna tersebut dipimpin Wakil Ketua II DPRD setempat, Sulaiman Singhs,SH., didampingi Wakil Ketua I, Drs.Yulius Mantaon.
“Sebelum membacakan Naskah Penetapan Peraturan Daerah ini, ijinkan saya menyampaikan satu dua hal. Pertama, (DPRD) sebagai mitra pemerintah daerah, saya ingin menyampaikan bahwa hari ini, sekitar jam empat sore (16.00 Wita), terjadi bencana angin puting beliung di Kampung Labuan Bajo, Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar. 24 bangunan (rumah warga) rusak berat, 9 bangunan rusak ringan dan 1 buah perahu rusak. Karena itu besok, (hari ini, Kamis 25/1/2024), saya bersama staf akan memantau ke lokasi bencana,”ungkap Libing dalam Rapat Paripurna yang dihadiri 20 dari 30 Anggota DPRD Kabupaten Alor itu.
Hal kedua yang diisampaikan mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Azset Daerah Provinsi NTT ini, yakni hasil kunjungannya ke wilayah Kecamatan Alor Selatan dan Mataru.

“Saya ingin menyampaikan bahwa hari ini (Rabu, 24/1/2024), saya bersama staf memantau kegiatan pembangunan dan pemerintahan, dan saya menemukan di SD GMIT Mainang itu gurunya cuma dua orang. Maka saya minta pa Kadis (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor) agar segera menempatkan guru-guru di sekolah itu. Kedua,saya ke SD Negeri Malaipea 1. Di SD itu, sudah dibangun bangunannya tetapi tukang tidak mau kasih kunci. Maka tadi saya sudah perintahkan agar dibuka agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik,”tandas Libing.
Kemudian, lanjut mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT ini, dia bersama staf juga di hari yang sama berkunjung ke Desa Fuieng-Mataru, dan menemukan pembangunan gedung SD tersebut yang mangkrak alias tidak selesai dibangun.
“Pembangunan gedung SD itu oleh kontraktor tetapi mangkrak, sehingga selama dua tahun anak-anak sekolah di rumah penduduk. Kemudian saya ke (Desa) Taman Mataru dan melihat Puskesmas Taman Mataru terlalu kecil yang melayani lima desa. Karena itu tahun ini kita segera usul pembangunan Puskesmas baru di Taman Mataru karena sudah ada lokasi tanah yang bersertifikat,”tegas Soni Libing.
Dia juga mengungkapkan bahwa jembatan yang menghubungkan pemukiman penduduk dengan Puskesmas di wilayah itu sudah hancur diterjang banjir, sehingga tahun ini telah mengusulkannya kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk ditangani. Apabila usulan ke BNPB itu belum diakomodir, maka Pj.Bupati Alor yang cepat mengambil keputusan dalam mengatasi masalah yang ditemuinya di lapangan ini mengatakan, bahwa akan dibangun jembatan darurat sehingga menghubungkan penduduk dengan Puskesmas.
Karena, demikian Libing, masyarakat setempat mengeluh bahwa saat membawah pasien ke Puskesmas itu mengalami kesulitan akibat menyeberang banjir dan segala macam.

“Saya perlu menyampaikan semua ini kepada dewan yang terhormat sehingga menjadi pergumulan kita bersama. Itulah persoalan riil di lapangan. Tugas saya sebagai pemerintah harus memastikan pekerjaan-pekerjaan di lapangan, jika ada permasalah maka kita mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya. Saya tidak mencari perkara, tidak mencari kesalah orang. Saya hadir untuk menyelesaikan masalah karena anak-anak butuh sekolah. Kalau tidak (sekolah) bagaimana,”pungkas Libing retoris.
Apa yang dikemukakan Pj.Bupati Alor ini kemudian direspon oleh sejumlah anggota dewan, antara lain Lukas Reiner Atabui,SH., dan Abdul Gani R.Djou,S.Sos. Menurut Atabui, alokasi BTT (Biaya Tidak Terduga, yang peruntukannya antara lain untuk mengatasi bencana di masa tanggap darurat) pada APBD Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp 3 Milyar.
“Ini baru awal tahun sehingga perlu kita sikapi apakah kita perlu lagi memberikan tambahan dana saving BTT. Dari mana sumbernya, saya pikir kita semua tahu sehingga bisa ada penambahan. Kita tidak saja menghadapi kondisi cuaca ekstrim yang ada, tetapi juga bisa saja kita hadapi gagal panen. Saat ini saja sudah gagal tanam, sehingga saya pikir ini enjadi perhatian kita bersama. Menghadapi kerawanan pangan juga perlu dipersiapkan. Karena itu, Pa Pj.Bupati melalui OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait agar mempersiapkan hal-hal tersebut,”saran Atabui.

Lebih lanjut Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor inipun menginformasikan bahwa bencana angin puting beliung juga menerpa sejumlah warga di Desa Moremam, Kecamatan Alor Barat Daya, sehigga perlu juga diperhatikan.
Sementara itu, anggota dewan lainnya dari PPP, Abdul Gani R.Djou mengatakan bahwa sejak awal fraksinya sudah berpendapat bahwa daerah ini rawan bencana sehingga aloaksi BTT harus diperhatikan dalam mengatasi bencana yang terjadi.
“Di awal tahun kita sudah disuguhkan dengan peristiwa ini (bencana angin puting beliung). Ini harus menjadi perhatian kita semua. APBD (Tanhun Anggaran 2024) sudah kita tetapkan, sehingga yang masih memungkinkan adalah melakukan pergeseran untuk perubahan,”usul Lagani Djobu.

Untuk diketahui, angin puting beliung pada Rabu (24/1/2024) kemarin sekitar pukul 16.02 Wita atau jam empat sore mengakibatkan 33 unit rumah warga Lingkungan 2 Labuan Bajo, Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar mengalami kerusakan. Dari jumlah itu, 24 unit rumah rusak berat, dimana rata-rata atap rumah diterbangkan angin puting beliung. 9 unit rumah rusak sedang dan 1 buah unit perahu rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Untuk sementara, warga terdampak bencana angin puting beliung ini menginap ke rumah tetangga dan kerabat masing-masing.
Pj.Bupati Alor,Zeth Sony Libing dan OPD terkait sudah turun langsung ke lokasi bencana untuk memantau sekaligus mendata kerusakan dan taksasi kerugian yang diakibatnya untuk mengambil langkah-langkah penanganan di masa darurat hingga penanganan lebih lanjut paska bencana. (ap/linuskia)