alorpos.com—CAMP GMIT Pemuda Klasis Alor Barat Laut (Abal), Kabupaten Alor berlangsung sejak Rabu (2/7/2025) hingga Minggu (6/7/2025) di Jemaat Melati, Mata Jemaat Mahanaim, Melangwala, Pulau Pura. Kurang lebih 117 pemuda/pemudi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang datang dari 23 jemaat se-Klasis Abal, hadir dalam Camp Pemuda yang dibuka Bupati Alor, Iskandar Lakamau,S.H.,M.Si., Rabu (2/7/2025) sekitar Pukul 14.05 Wita.
Kehadiran Bupati Iskandar Lakamau yang didampingi Plt.Asisten II Setda Alor, Andreas Blegur,S.H.,M.Si., dan Kabag Hukum dan juga Plt.Kabag Prokomp Setda Alor, Tertius Lanmai,S.H ini, disambut meriah para pemuda dengan tarian tradisional setempat. Suasana Melangwala, Kecamatan Pulau Pura yang biasanya lengang, nampak ramai dengan berbagai aktivitas pemuda GMIT, termasuk stand-stand penjualan aneka kerajinan dan jenis pangan lokal khas Alor.

Para penari adat menyambut kehadiran Bupati Alor, Iskandar Lakamau di Melangwala, Pulau Pura untuk membuka kegiatan Camp GMIT Pemuda Klasis Alor Barat Laut
Camp GMIT Pemuda Klasis Abal Tahun 2025 dengan tema “Pemuda Yang Bergantung Pada Tuhan” ini, dihadiri pula Ketua Majelis Klasis GMIT Alor Barat Laut, Pdt.Simon Petrus Amung,S.Th., bersama para Ketua Majelis Jemaat se-Pulau Pura dan sekitarnya, serta tokoh agama Islam setempat.
Acara ini diawali dengan sapaan oleh Ketua Majelis Jemaat Melati, Pdt.Imanuel Madjeni,S.Th. Ketika itu Madjeni mengapresiasi kehadiran Bupati Alor dan rombongan sebagai wujud kepedulian terhadap pemuda yang tidak hanya sebagai tulang punggung gereja, tetapi juga sebagai generasi yang berkualitas dalam berbakti bagi gereja, daerah, bangsa dan negara.

Pdt,Imanuel Madjeni, Ketua Majelis Jemaat Melati Melangwala
Bupati Alor, Iskandar Lakamau dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan ini ‘menantang’ para pemuda gereja agar mengenali potensi diri masng-masing, dan berusah untuk mengembangkan potensi itu sesuai bakat dan talentanya, agar bermanfaat bagi diri dan orang lain.
Bagi bupati Lakamau, kehadiran pemuda itu memberi nilai, memberi warna bagi pembangunan daerah ini. Karena itu, demikian mantan Camat Alor Tengah Utara ini, perlu ditingkatkan semangat kebersamaan dan persaudaraan. Ia Menurutnya, pemuda yang penuh dengan ide-ide cemerlang, sangat dibutuhkan dalam membangun daerah dan gereja maupun kegiatan keagamaan lainnya.

Bupati Alor, Iskandar Lakamau, saat menyampaikan sambutan pembukaan Camp GMIT Pemuda Klasis Alor Barat Laut
Bupati Lakamau juga mengapresiasi Kadis PUPR Kabupaten Alor, Christian Djahila,S.T yang membawakan materi dalam Camp Pemuda Klasis Alor Barat Lau, dengan topik terkait pembangunan break water atau pemecah gelombang, karena Alor ini daerah kepulauan, dimana sebagian besar wilayahnya berhubungan dengan laut.
Orang nomor satu Nusa Kenari ini mengingatkan agar semua materi yang dibicarakan dalam Camp Pemuda Klasis Abal ini, menjadi muatan dan nilai tambah pemikiran yang disampaikan kepada gereja dan pemerintah untuk bisa disinergikan dalam membangun daerah ini.

Suasana Pembukaan Camp GMIT Pemuda Klasis Alor Barat Laut di Jemaat Melati Melangwala, Pulau Pura
Pemuda juga, sambung Lakamau, harus menjadi agen untuk mempererat persekutuan diantara sesama kita dan juga umat beragama lainnya, karena kita Alor ini sudah sangat terkenal sebagai daerah yang toleran, daerah yang sangat adatiah, berbudaya dengan semangat toleransi yang tinggi. Pada momentum tersebut, Alor periode 2025-2030 inipun menegaskan bahwa Pemerintah Pusat melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada anak-anak sekolah, maka kita di Kabupaten Alor juga sangat membutuhkan bahan baku pangan seperti beras, holtikultura maupun daging ayam, telur, sayuran dan buah-buahan.
“Semua daerah membutuhkan, sehinhgga kita harus memenuhi kebutuhan itu masing-masing, dan ini menjadi peluang usaha. Karena itu pemuda sudah harus berpikir untuk memanfaatkan lahan-lahan tidur, saya sudah bicarakan dengan Ketua Majelis Klasis Abal, agar manfaatkan tanah-tanah GMIT untuk usah-usah produktif bekerja sama dengan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan MBG di daerah ini. Tentu ini berkaitan dengan kesejahteraan ekonomi jemaat, sehingga gereja juga harus bersinergi dengan pemerintah desa, karena anggaran pemerintah desa juga dialokasikan untuk sektor pertanian untuk penyediaan bahan pangan. Kita harapkan agar satu desa, satu produk, one village one product untuk mendukungh MBG,”himbau Lakamau.
Ia yakin, jika semua pihak, termasuk pemuda bwersatu padu, bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah daerah, maka akan dapat membangun Kabupaten Alor ini dengan baik untuk terus maju kedepannya.

Bupati Alor, Iskandar Lakamau (bertopi anyaman daun lontar khas Pulau Pura) sedang berbincang dengan Os Engelbert (tengah), pengurus Pemdua Klasis Alor Barat Laut di Melangwala
Soal rencana pemekaran Klasis Abal, dimana enam jemaat di Kecamatan Pulau Pura saat ini akan berdiri sendiri dalam Klasis Pulau Pura, menurut bupati Alor, tentu untuk meningkatkan pelayanan GMIT kepada jemaat, tetapi masih dalam ikatan kekerabatan 3-7-10 warisan leluhur, sehingga patut didukung.
Sebelumnya, Ketua Panitia Camp Pemuda GMIT Klasis Abal, melaporkan bahwa untuk menyuskseskan kegiatan tersebut, panitia bekerja keras menggalang dana dari berbagai sumber, diantaranya usaha swadaya dari Jemaat Melati, sumbangan panitia lokal, kontribusi setiap jemaat se-Kalsis Abal, serta sumbangan dari sejumlah donatur baik dari dalam maupun luar daerah, sehingga terkumpul dana dengan total sebesar Rp 51.270.000.
Selain bantuan uang, panitia juga melaporkan bahwa ada bantuan natura, bantuan semen sebanyak 39 sak dari 21 jemaat, serta bantuan berupa sejumlah dos air minum mineral dari seorang tokoh muda Abal.

Ketua Panitia Camp GMIT Pemuda Klasis Abal saat menyampaikan Laporan Panitia
Tujuan Camp Pemuda dari 23 Jemaat se-Klasis Abal itu, agar terus bertumbuh, berkembang dan menjadi dewasa dalam mewujudkan gereja yang tetap kokoh, dan teguh berdiri menghadapi ancaman global. Oleh karena itu melalui kegiatan ini, para pemuda diharapkan agar terus berkembang menjadi pemuda/pemudi yang kreativ dan inovatif, serta dapat mewujudkan kerinduan bersama sebagai gereja yang visioner.
Sementara itu, Ketua Majelis Klasis Alor Barat Laut, Pdt.Simon Petrus Amung,S.Th dalam suara gembalanya antara lain mengatakan bahwa Kamp Pemuda teesebut menjadi salah satu keputusan bersama dalam Sidang Majelis Klasis Alor Barat Lalu di Jemaat Elim Dadi Bira pada bulan Januari 2025. Simon Petrus berpendapat bahwa kegiatan kamp pemuda itu bernilai positip, karena semua pemuda saling mengenal antar satu dengan yang lainnya untuk maju bersama menjadi generasi gereja dan daerah ini yang berkualitas.

Ketua Majelis Klasis Alor Barat Laut, Pdt.Simon Petrus Amung saat menyampaikan suara gembala
Kesempatan itu Simon Petrus juga menginformasikan bahwa masih ada dua tahun dalam perjalanan pelayanan (Klasis Abal) periode ini, dimana dalam perencanaannya, akan dibahas dalam Sidang Sinode GMIT di Klasis Flores-Lembata, bahwa Klasis Alor Barat Laut akan dimekarkan.
“Jadi bapa bupati, ijin kami sampaikan bahwa kedepan nanti ada pemekaran klasis Abal dengan membentuk Klais Pulau Pura,”ujar Simon Petrus.
Untuk itu dia berharap agar dalam dua tahun ini, para pemuda Klasis Abal terus melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi gereja dan masyarakat, dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang ada di Alor Barat Laut.

Pengurus Pemuda GMIT Klasis Abal bersama Bupati Alor, Iskandar Lakamau dan rombongan
Pdt.Simon Petrus juga berterma kasih atas kehadiran Christian Djahila,S.T dan Lim Odja,S.Th.,M.Th sebagai pembicara yang membawakan materi dalam Camp Pemuda Klasis Abal. Menurutnya, Lim Odja,S.Th.,M.Th dan Christian Djahila,S.T (Kadis PUPR Kabupaten Alor) punya kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dalam jejak perjalan Pemuda Klasis Abal.
Menariknya, Simon Petrus mengemukakan bahwa dalam wilayah pelayanan Klasis Abal inipun, ada seorang pemuda yang mengharumkan nama Alor karena menjadi actor Stand Up Comedy dan pemain film di Jakarta, Epi Pare.

Bupati Alor, Iskandar Lakamau saat membeli sejumlah kerajian tangan para pemuda yang dipamerkan pada sejumlah stand di sekita lokasi Camp Pemuda Klasis Abal di Melangwala, Pulau Pura
“Bung Epi Pare hadir untuk memeriahkan kegiata (Kamp Pemuda Klasis Abal) ini, supaya kami juga mau beritahukan bahwa ternyata ada kita punya orang yang sudah sukses di Jakarta, mau kembali ke kampung untuk bersama-sama memeriahkan kegiatan ini,”ungkap Pdt.Simeon Petrus.
Pendeta berjiwa muda ini terus berharap, kiranya kamp pemuda bermanfaat bagi iman pemuda/pemudi yang ada di Klasis Abal. Selain itu, lanjut Simon Petrus, para pemuda/i agar memanfaatkan segala potensi yang ada untuk keberlangsungan pelayanan kedepan. (ap/linuskia)