Dari Pelatihan Pengelolaan Homestay di Alor. Sekda: Harus Ramah

author
5 minutes, 28 seconds Read

alorpos.com__SATU lagi jenis pelatihan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kabupaten Alor atas dukungan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, yakni Pelatihan Pengelolaan Homestay atau Pondok Wisata. Pelatihan ini berlangsung tiga hari sejak Rabu (11/10/2023) hingga Jumad (13/10/2023) di Hotel Pulo Alor, kawasan Padang Tekukur Kalabahi.

Pantauan media ini, pelatihan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Alor, Drs.Soni O.Alelang, didampingi Kepala Dinas Pariwisata setempat, Ripka Jayati,S.Sos.,M.Si. Dalam sambutannya, Soni Alelang mengapresasi kinerja jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Alor. Alleang menilai Dinas Pariwisata cukup berhasil dalam memajukan geliat pariwisata di daerah ini, termasuk sukses menggelar Expo dan Visit Alor 2023, sehingga makin dikenal secara nasional, regional bahkan internasional.

Alelang berpendapat, karena prestasi tersebut, maka mendapat perhatan dari pemerintah pusat melalui Kementrian Pariwisata, dalam mendukung berbagai kegiatan pengembangan pariwisata, baik fisik maupun non fisik di Kabupaten Alor.
Lebih jauh Alelang menekankan, bahwa potensi pariwisata di Kabupaten Alor sangat istimewah dan komprehensif, mulai dari dasar laut sampai di udara.

“Di dasar laut ada taman laut yang indah, karena menurut para penyelam dari luar negeri, bahwa taman laut Alor ini masuk kategori bintang empat. Di darat kita punya potensi pariwisata seni budaya, maupun alam pegunungan dan pantai, air terjun dan sebagainya. Sedangkan di udara, kita punya spot paralayang atau terbang layang yang menurut atlit paralayang nasional bahwa sangat indah. Jadi kita punya potensi pariwisata ini lengkap,”tandas Alelang.

Berbagai potensi itu, lanjut Alelang, apabila dikelola secara baik, termasuk dengan kesiapan homestay dan pondok wisata dalam melakukan pelayanan secara profesional, maka semakin banyak wisatawan yang datang ke Alor. Menurutnya, sektor pariwisata punya daya dongkrak yang luar biasa untuk pengembangan ekonomi masyarakat, termasuk membuka lapangan kerja.

Karena itu Soni Alelang menilai pelatihan yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Alor atas dukungan Kementrian Pariwisata itu sangat bermanfaat bagi para pengelola homestay dan pondok wisata di daerah ini. Alelang berharap, para peserta dapat menyerap ilmu secara baik dari narasumber, sebagai bekal untuk mengembangkan usaha homestay/pondok wisata.

Salah satu hal yang disoroti Soni Alelang adalah keramahtamahan. Menurutnya, keramahan itu sangat penting untuk diperlihatkan oleh para pengelola homestay, hotel, restoran, dan sejenisnya, sehingga para wisatawan merasa aman, nyaman dan terkesan.

“Kita harus menyambut setiap tamu dengan keramahtamahan. Bapa bupati ( Bupati Alor, Amon Djobo) selalu bilang, kita orang Alor harus selalu senyum. Keramahtamahan itu bukan soal kecantikan atau ketampanan, tetapi senyum dalam meyapa dan melayani setiap tamu. Ini sangat penting di homestay-homestay, hotel, dan penginapan lainnya,”pesan Soni Alelang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati,S.Sos.,M.Si dalam sapaannya mengemukakan bahwa pelatihan ini merupakan yang kelima, dari total tujuh jenis kegiatan pelatihan yang dibiayai oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI pada Tahun 2023 ini.

“Jadi masih ada dua jenis kegiatan pelatihan lagi. Salah satunya pelatihan tentang manajemen pengelolaan toiletpun diberikan . Bayangkan, kelola toiletpun ada pelatihannya yang dibiayai Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, karena pengelolaan toilet dalam dunia kepariwisataan harus standar Asean. Ini nanti kita lakukan minggu depan, sehingga seluruh (tujuh) jenis pelatihan bisa tuntas pada akhir Oktober 2023 ini,”tandas Ripka.

Dia berharap, materi yang didapat para peserta pelatihan dari narasumber yang kredibel itu, dapat diterapkan pada lokasi usaha masing-masing sehingga semakin berkembang sesuai standar-standar kepariwisataan global. Jika homestay atau pondok wisata dikelola secara profesional, maka Ripka yakin akan semakin diminati oleh para wisatawan yang datang ke daerah ini.

“Jangan hanya slogan bahwa Alor ini terkenal dengan tempat-tempat wisata, tetapi kita sendiri tidak siap dari sisi SDM (sumber daya manusia). Melalui pelatihan ini, kami panitia megharapkan kerja sama dari kita semua, agar bisa mencapai sasaran dari apa yang menjadi tujuan pelatihan ini,”tandas Ripka.

Kesempatan itu Ripka juga berterima kasih kepada Kementran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yang dinilainya sangat peduli dengan pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Alor.

“Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, bahkan Fisk juga, kita Kabupaten Alor mendapat jatah di Tahun Anggaran 2023. Bahkan di Tahun 2024, alokasi dana khusus dari pusat untuk bidang pariwisata, kita dapatkan lagi. Tepuk tangan untuk Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,”ujar Ripka disambut aplaus hadirin.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Pengelolaan Homestay/Pondok Wisata, S.Sonisius Lutzina,SST.Par., dalam laporannya antara lain mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan pelatihan tersebut untuk meningkatkan sumber daya manusia bagi para pelaku dan pengelola homestay. Selain itu, lanjut Lutzina, untuk meningkatkan kompetensi pengelola homestay, dan memberi ruang untuk saling bersinergi dengan pelaku usaha pariwisata lainnya.

“Keberadaan homestay sebagai sarana akomodasi murah, dapat memberikan pengalaman otentik kepada wisatwan. Menjadikan rumah tinggal sebagai homestay, juga merupakan salah satu alternatif penyediaan akomodasi bagi wisatawan. Bisnis homestay menjadi salah satu pendorong peningkatan jumlah wisatawan,”ujar Lutzina.

Karena itu dia melaporkan bahwa maksud kegiatan agar dapat tercapainya pelayanan yang baik bagi wisatawan. Sedangkan tujuan yang mau dicapai dari pelatihan tersebut, yakni; a) Mengembangkan rasa percaya diri dan mengasah kemampuan serta keterampilan teknis. b) Mengembangkan kemampuan, kematangan diri, inisiatif dan problem solving dalam menghadapi tantangan pekerjaan. c) Meningkatkan kedisiplinan dan budaya baru dengan orientasi perilaku kerja sesuai dengan nilai-nilai pelayanan publik, sapta pesona dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan sasaran dari pelatihan ini, Soni Lutzina menyampaikan, bahwa para peserta mengetahui dan memahami karakteristik pelayanan homestay/pondok wisata. Selain itu, kata Lutzina, peserta mengetahui dan memahami standar pelayanan homestay/pondok wisata yang berlaku di Indonesia dan di negara-negara Asean.

Terkait peserta pelatihan, Lutzina melaporkan sebanyak 40 orang, terdiri dari unsur Pengelola Homestay/Pondok Wisata, Hotel, dan Usaha Jasa Pariwisata lainnya. Sedangkan narasumber dalam pelatihan tata kelola homestay/pondok wisata ini, yakni; 1) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati,S.Sos.,M.Si. 2) Praktisi Pengelola Homestay: RM.Tri Arachis Hypogawean / Sekretaris PHRI Provinsi Nusa Tenggara Timur / General Manager Sahid Timore Hotel. 3) Akademisi di Bidang Kepariwisataan: Sari BandasoTandilino,S.E.,M.M., Dosen Jurusan Pariwisata pada Politeknik Negeri Kupang. 4) Praktisi Pengelolaan Homestay: Stanislaus Wanti,S.S.,/Manager Hotel Pulo Alor.

Para narasumber itu membawakan sejumlah materi pelatihan, yakni: 1) Kebijakan dan Program Pembangunan Homestay/Pondok Wisata. 2) Homestay/Pondok Wisata Dalam Sistim Kepariwisataan. 3) Standar Usaha Homestay/Pondok Wisata. 4) Pengelolaan dan Pelayanan Homestay/Pondok Wisata. 5) Penyelenggaraan Usaha Homestay/Pondok Wisata pada masa penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 6) Diskusi Kelompok. 7) Kunjungan Lapangan.

Menurut Lutzina, kegiatan pelatihan Pengelolaan Homestay/Pondok Wisata di Kabupaten Alor ini dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Pos Belanja Dinas Pariwisata Kabupaten Alor Tahun Anggaran 2023. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *