Bupati dan Ketua DPRD Alor “Tantang” PPP, Ujian Bagi AMN. Djainudin: Saatnya Kerja Elektoral

author
11 minutes, 19 seconds Read

AYAT-ayat suci Alqur’an yang dibawakan Qori Haidir Djailape mengawali Pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (5/3/2022) di Aula Hotel Nusa Kenari Kalabahi.
Muscab PPP yang dihadiri Bupati Alor, Drs.Amon Djobo dan Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek,SH ini, berlangsung dalam nuansa kekeluargaan, dalam balutan thema “Merawat Persatuan Dengan Pembangunan”. Suasana begitu mencair karena Bupati Djobo dan Enny Anggrek ternyata berteman baik dengan Ketua DPW PPP Propinsi NTT, Djainudin Lonek,SH.,MH., yang hadir dalam Muscab tersebut.
Ketua Panitia Muscab PPP Alor, Abdul Gani R.Djou dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta Muscab yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat itu, berjumlah 40 orang, terdiri dari utusan Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Cabang (DPC) dan Pengurus Anak Cabang (PAC) PPP se-Kabupaten Alor. Forum Muscab tersebut membentuk formatur beranggotakan lima orang, masing-masing 1 utusan DPP, 1 utusan DPW, 1 utusan DPC dan 2 utusan PAC untuk memilih tiga pengurus inti, yang Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC PPP Kabupaten Alor.

Abdul Madjid Nampira (AMN) diapit Taufik Ambao,ST., (kiri) dan Ahmad Samah, yang terpilih sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC PPP Kabupaten Alor

Hasilnya, Abdul Madjid Nampira,SE terpilih sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Alor, periode 2022-2027. Sedangkan Sekretaris dan Bendahara DPC PPP Kabupaten Alor, dipercayakan kepada Taufik Ambao,ST., dan Ahmad Samah. Dalam tempo 20 hari ke depan, formatur akan melengkapi organ kepengurusan hingga ke tingkat PAC. Terpilihnya Abdul Madjid Nampira atau mulai populer dengan panggilan AMN sebagai salah satu kandidat Bupati Alor, tentu harus bekerja keras untuk memenuhi tantangan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo dan Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek,SH yang disampaikan dalam forum Muscab dimaksud.
Sebagaimana disaksikan media ini, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo ketika menyampaikan sambutan dan membuka Muscab PPP ini, menilai PPP adalah partai besar, partai tua, dan partai terbuka.
“Karena partai besar, partai tua dan partai terbuka, maka semua orang punya kepentingan di partai ini. Maka tentu menghadapi tantangan yang cukup luar biasa, sejak kepengurusan sebelumnya, di masa bapa Arifin (Arifin Kalurung). Di era terbuka ini, kita yang muda-muda mau melanjutkan kepemimpinan partai ini, ingat bahwa partai ini bukan kita punya pribadi. Jangan sampai, partai yang mulai tumbuh baik ini, di tangan kita malah mati,”tegas Djobo.
Bupati Alor dua periode ini mengaku musti menyampaikan hal tersebut karena ia merasa sangat berhutang budi pada PPP, yang tiga kali mengusungnya sebagai calon bupati Alor.
“Diusung pertama kali (berpasangan dengan Haji Taufik Nampira), kalah bodoh. Diusung kedua kali (berpasangan dengan Imran Duru) menang, diusung ketiga kali (juga berpasanga dengan Imran Duru), menang. Jadi dua kali menang, satu kali kalah bodoh baru ada jalan itu,”kisah Djobo, sembari mengingatkan bahwa politik itu terlalu jahat.

Bupati Alor, Drs.Amon Djobo

Djobo mencontohkan, bahwa ketika istri atau anak meninggal, orang-orang akan bersimpati dan melakukan doa penghiburan, tetatpi kalau kalah politik, orang akan mengatakan mati lebih cepat lebih baik.
“Saya alami itu. PPP tiga kali mengusng saya, sehingga saya berhutang besar secara pribadi dengan partai ini,”tegas Djobo, seraya menyampaikan pula terima kasih kepada pengurus PPP Alor yang lama.
Menurut Djobo, pengalaman sebelumnya menjadi dasar untuk memilih orang-orang yang punya hati megurus partai ini, karena mau menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilkada berikutnya.
“Kalau kita tidak urus baik, maka partai ini akan tertinggal. Saya harap, Pemilihan Umum Legislatif, partai ini (PPP), paling tidak harus smendapat empat kursi atau lima kursi (di DPRD Alor). Maka, orang-orang yang mau dimasukan dalam struktur ini (kepengurusan DPC PPP Kabupaten Alor), adalah orang-orang yang punya orientasi untuk memenangkan partai ini di Kabupaten Alor. Pesan saya yang kedua, kalau partai ini sudah besar mulai dari pusat sampai ke anak ranting, maka harus ada calon bupati sendiri, tidak boleh calon wakil bupati,”tandas Djobo memotivasi, disambut tepuk tangan hadirin.

Peserta Muscab PPP Kabupaten Alor. Nampak pula salah satu politisi senior Alor, Rahmat Marweki yang kembali bergabung ke “rumah lamanya”

Namun Djobo mengingatkan, agar jangan hanya sekadar pajang bahwa punya calon bupati, tetapi tidak mau kerja keras, hanya duduk dan sms bahwa sudah bungkus sana, bungkus sini.
“Bungkus apa. Karena saya pelaku. Tanya ibu Enny (Enny Anggrek sebagai Ketua Tim Sukses Paket AMIN saat Pilkada Tahun 2018 silam) ada duduk itu, kami ini pelaku. Kita percaya tim sukses ini hanya bikin habis uang, habis fasilitas, Bilang di desa ini saya sudah bungkus, di kecamatan itu saya sudah bungkus, bungkus apa. Ini politik jahat, musti harus turun,”tegas Djobo.
Menurutnya, siapapun yang menjadi pengurus PPP dari tingkat kabupaten hingga ke ranting, harus dipegang orang-orang kuat supaya bisa bekerja, jangan hanya sekedar omong. Kalau hanya omong, demikian Djobo, nanti hasilnya dari dua kursi di DPRD Alor saat ini turun menjadi satu kursi.
“Tidak boleh begitu, kita harapkan agar PPP memperoleh empat kursi pada Pemilu Legislatif nanti,”pacu Djobo,
Kesempatan itu bupati Djobo mengapresiasi PPP yang meski hanya punya dua kursi di DPRD Alor, tetapi sejauh ini selalu berkoordinasi, berkolaborasi melalui pendapat fraksi yang selalu menyejukkan, dalam mewujudkan tiga upaya perccepatan pembangunan yakni Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar.

Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek,SH

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek,SH ketika didaulat menyampaikan sambutan, antara lain memotivasi para pengurus dan kader PPP agar dalam berpolitik harus siap “mati” berulang-ulang.
“Yang terpenting, kalau bekerja untuk kepentingan masyarakat di jalan yang benar, sesuai dengan sistim dan mekanisme, maka tidak perlu takut untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada,”tegas Anggrek disambut aplaus hadirin.
Untuk menghadapi hajatan politik di Tahun 2024, Anggrek berpesan agar kerja keras sehingga dua kursi PPP di DPRD Alor saat ini, bisa bertambah lagi pada Pemili Legislatif yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang, supaya lebih mudah dalam mencari ‘teman’ untuk bertarung pada Pilkada Tahun 2024.
“Sekarang hanya dua kursi, kalau tambah PDIP empat kursi, maka bisa untuk calon bupati karena 6 kursi (6 kursi partai politik pengusung) cukup,”kata Anggrek, disambut tepuk tangan peserta Muscab PPP.

Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek dan Bupati Amon Djobo berpamitan dengan Ketua DPW PPP NTT, Djainudin didampingi salah satu advokat top NTT yang menjadi pengurus PPP NTT, Johanes Rihi,SH (janan), dan Ketua DPC PPP Alor, Abdul Madjid Nampira

Tapi namanya omongan politisi pasti bersayap. Buktinya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Alor ini kembali melanjutkan pernyataan politisnya dengan mengatakan, “tetapi kalau kursi PDIP lebih banyak maka dia menjadi calon bupati, tidak mau wakil dong..”. Suasana hening sesaat, tak ada lagi aplaus. Namun Anggrek optimis PPP akan mampu menambah jumlah perolehan kursi di DPRD Alor, karena ia menilai Ketua DPW PPP yang merupakan temannya, Zainuddin sudah teruji dalam berpolitik, dan punya kans dan jaringan kuat di Jakarta.
“Dengan begitu, bisa membantu kita di Kabupaten Alor, karena Ketua Umum PPP saat ini (Suharso Monoarfa) sebagai Kepala Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), sehingga program-program bapa bupati (Bupati Alor, Amon Djobo) untuk kepentingan rakyat maka bisa dibantu. Makanya pa bupati dengan saya hadir (hadiri Muscab PPP Alor), supaya bapak-bapak Ketua DPW maupun Pengurus PPP dari Propinsi, menjadi PR (pekerjaan rumah) untuk membantu kami di Kabupaten Alor yang kita cintai bersama,”harap Anggrek.

Djainudin Lonek,SH.,MH

Sedangkan Ketua DPW PPP Propinsi NTT, Djainudin Lonek,SH.,MH dalam sambutannya menegaskan bahwa PPP saat ini sudah baik, tetapi harus melakukan improviasasi untuk mencari pemimpin agar PPP menjadi lebih baik lagi.
“Apakah PPP bisa keluar sebagai pemenang di Kabupaten Alor, saya berpikir itu merupakan sebuah keniscayaan. Jika kita bisa membangun relasi bathin yang baik dengan masyarakat, dan membangun hubungan yang baik dengan pemerintah setempat,”tegas Djainudin.
Menurut dia, sudah saatnya melakukan reformasi di tubuh PPP, dengan cara melakukan pendekatan-pendekatan yang betul-betul sampai ke jantung masyarakat, sehingga pada gilirannya masyarakat akan memilih kader PPP.
Melalui Forum Muscab PPP Alor itu, jelas Djainudin, ada dua komisi yang harus melahirkan dua program dengan pendekatan kearifan lokal, bersinergi dengan program pemerintah, tidak menimggalkan program perjuangan partai. Selanjutnya, komisi tersebut yang merekomendasikan sikap politik, sebisa mungkin, tetap bersama pemerintah menstabilkan dinamika politik yang ada di Kabupaten Alor. Lebih lanjut Zainuddiun mengemukakan resep kerja elektoral, karena sudah bukan jamannya lagi untuk berpidato berjam-jam.

Pembukaan Muscab PPP Kabupaten Alor, Sabtu (5/3/2022) di Aula Hotel Kenari Kalabahi

“Sudah bukan jamannya lagi kita berdiri dan berpidato berjam-jam, tetapi harus melakukan kerja-kerja elektoral berdasarkan local wisdom, atau kearifan lokal. Saya sebagai Ketua Wilayah PPP Propinsi NTT, mengatakan di berbagai tempat bahwa PPP bukan partai milik Islam saja. PPP dihadirkan untuk menjawab pesoalan bangsa, dan dimiliki oleh seuruh umat beragama yang ada di Indonesia. Siapapun dia, apapun agamanya, apapun sukunya, dia bisa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PPP, bisa menjadi kepala daerah, bisa menjadi Anggota DPR/DPRD dari PPP, jika mengikuti aturan-aturan main yang ada di PPP,”tandas Zainuddin.
Dia mencontohkan, pada sejmlah kabupaten di Papua seperti Kabupaten Dogiai, Paniai, dan Kabupaten Lanijaya, ada kader-kader PPP beragama Kristen Protestan yang menjadi Pimpinan DPRD setempat.
“Di kepemimpinan saya, dengan merujuk pada kearifan lokal, Kabupaten Rote Ndao kita mendapatkan dua kursi (dua kursi DPRD Rote Ndao), ketuanya (Ketua DPC PPP Rote Ndao) beragama Krsiten Protestan. Di Kabupaten Malaka, kita punya Ketua DPC PPP dari kalangan Katolik. Di Manggarai juga Ketua DPC PPP dari Katolik,”ungkap Djainudin.
Dia mengakui adanya politik identitas, tetapi harus secara sehat melewati tahapan ini. Karena politic identity (politik identitas), lanjut Zainuddin, maka orang akan memilih orang kalau melihat agamanya apa, suku apa, tidak melihat orang ini memiliki kapasitas untuk memimpin daerah.
“Bagaimana cara mensiasatinya (politik identitas), dengan cara-cara yang pragmatis, yakni bangun relasi batin yang baik dengan masyarakat. Kepada kedua Anggota DPRD Alor (dari PPP), harus tetap mengawal program-program pemerintaha daerah, tidak boleh bergeser satu sentipun, karena program-program pemerintah daerah adalah legitimasi dari rakyat pada kontestasi (Pilkada) yang lalu,”tandas Djainudin.

Abdul Madjid Nampira dan Rahmat Marweki (kiri), saat menyambut Bupati Alor, Amon Djobo, di arena Muscab PPP Kabupaten Alor

Sebelumnya, Penjabat Ketua DPC PPP Kabupaten Alor, yang kemudian terpilih sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Alor periode 2022-2027, Abdul Madjid Nampira,SE dalam sapaannya, antara lain menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas kehadiran Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Alor, serta sejumlah pimpinan Partai Politik dan tokoh masyarakat setempat dalam forum Muscab PPP Alor tersebut.
Menurut Madjid, Muscab PPP kali ini dengan tujuan utama, adalah melakukan pemilihan kepengurusan PPP Kabupaten Alor karena masa kepengurusan lama (yang diketuai La Ali Hasan) telah berakhir.
“Tujuan kedua adalah, kami ingin melakukan konsolidasi dan penguatan organisasi partai. Ketiga, penguatan kepengurusan hingga tingkat PAC, dengan pendekatan kualitas kepengurusan. Yang berikut, adalah aplikasi atas seluruh program kerja partai yang telah diamanatkan kepada kami untuk dilaksanakan. Dan yang paling penting dari semuanya, adalah konsolidasi dan penguatan program kerja, untuk kepentingan politik di Tahun 2024, baik itu Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif, Pemilihan Gubernur, maupun Pemilihan Walikota dan Bupati se-Indonesia, khususnya di Kabupaten Alor,”tegas Madjid Nampira.
Menurut Madjid, dibawah kepemimpinan Ketua Umum PPP saat ini, Suharso Monoarfa, telah melakukan berbagai macam transformasi organisasi kepartaian, untuk memperkuat partai ini. Dan juga, lanjut Madjid, untuk menonjolkan jati diri yang baru, salah satu contohnya, yakni perubahan pada Logo PPP.

“Logo PPP sekarang, ada gambar Ka’bah dengan dasar hijau, dalam balutan putih, untuk menggambarkan persaudaraan sesama manusia. Ada ikat kepala warnah merah putih (warna bendera kebangsaan NKRI). melambangkan persaudaraan sebangsa dan setanah air, mencintai sesama warga masyarakat, rakyat Indonesia. Lambang Ka’bah, melambangkan Ukuwah Islamiah, dengan prinsip, sebaik-baiknya umat, adalah umat yang melaksanakan kebaikan, dan menghindari keburukan. Ditambah lagi dengan satu slogan baru, yang merupakan prinsip perjuangan PPP yaitu, Merawat Persatuan Dengan Pembangunan,”jelas mantan Dirut PT.Semen Kupang itu.
Lebih jauh Madjid menekankan, bahwa transformasi partai juga mengembangkan PPP sebagai partai kader, dengan merekrut kepemimpinan partai yang berkualitas, menjadi problem solver, disiplin, kemitraan dan moderen.
“Untuk itu, saat ini PPP mempunyai sayap organisasi untuk kaum milenial. Transformasi juga dilakukan dari berbagai aspek, dengan mengedepankan disiplin anggota partai, baik yang duduk di DPR/DPRD, maupun yang menjadi pengurus partai ini. Penegakan disiplin itu sudah mutlak diterapkan sejak masa kepemimpinan Ketua Umum baru kami saat ini,”tegas Madjid.

Abdul Gani Rapid Djou, Ketua Panitia Muscab PPP Kabupaten Alor

Kesempatan itu Madjid Nampira juga mengapresiasi khusus atas kehadiran Ketua DPRD Kabupaten Alor, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Alor, Enny Anggrek,SH. Menurut Madjid, PPP dan PDIP yang dulunya PDI, adalah dua partai politik yang saling mendukung, saling membesarkan. Madjid menilai dua partai ini (PPP dan PDIP) adalah partai tangguh, karena bisa bertahan dalam kondisi Orde Baru dengan partai penguasanya saat itu, yakni Partai Golkar.
“Karena itu kehadiran Ketua DPRD dan juga Ketua DPC PDIP Alor, adalah suatu kehormatan tersendiri bagi pengurus dan insan PPP yang ada di Kabupaten Alor,”kata Madjid.
Asal tahu saja, Ketua Panitia Muscab PPP Kabupaten Alor, Abdul Gani Rapid Djou,S.Sos melaporkan, bahwa Dasar dilaksanakannya Muscab dimaksud, yakni Surat Mandat Nomor 007/NTT/DPW-NTT/II/2022 DPW PPP Propinsi NTT tertanggal 19 Ferbruari 2022. Tujuan Muscab, untuk memilih Kepengurusan DPC PPP Kabupaten Alor, Masa Bakti 2022-2027. Mengenai anggaran Muscab, secara transparan Gani Djou melaporkan bahwa sebesar Rp 35.000.000 (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah), bersumber dari kontribusi berbagai pihak, termasuk bantuan dari Bupati Alor, Amon Djobo.
“Sudah menjadi semacam tradisi dari sikap politik PPP, bahwa PPP selalu berupaya menjadi bagian dari pendukung pemerintah, atau bagian dari pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Dan sampai sekarang ini, kami konsisten, baik di tingkat pusat, tingkat wilayah maupun di tingkat kabupaten, di daerah kita ini. Untuk itu, thema besar kita pada hari ini (Muscab), adalah Merawat Persatuan Dengan Pembangunan,”tandas Lagani, anggota DPRD Kabipaten Alor asal PPP yang belum lama ini terpilih menjadi Ketua Komisi II DPRD Alor itu. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *