alorpos.com__KEPOLISIAN Resor Alor menggelar Upacara Memperingati Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-77, 1 Juli 2023 di halaman Kantor Bupati Alor, dilanjutkan dengan Acara Syukuran di Lobi Kantor Bupati Alor. Acara ini dihadiri Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan pimpnan Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Alor. Nampak pula para purnawirawan Polri, sejumlah pengusaha di Kalabahi serta sejumlah tokoh dari berbagai elemen masyarakat.
Saat itu Kapolres Alor, AKBP.Supriadi Rahman,S.I.K.,M.M membacakan amanat tertulis Kapolda NTT, Irjend (Pol)Drs.Johny Asadoma,M.Hum. Menurut Asadoma sebagaimana dibacakan Rahman, momentum peringatan Hari Bhayangkara Tahun 2023 terasa sangat berbeda, dengan thema Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju’.
“Thema ini mengandung makna bahwa tugas pokok Polri sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022, dimana Polri sebagai Pelindungan dan Pengayom Masyarakat serta Penegakan Hukum,”tandas Rahman.
Hal ini, lanjut dia, sejalan dengan visi dan misi Polri untuk mewujudkan Polri yang presisi, responsibilitas dan transparansi dan berkeadilan. Oleh karena itu, Polri menjadi salah satu pilar, bersama TNI, pemerintah serta seluruh stakeholder dalam mengawal keamanan dan ketertiban di tahun politik 2024.
Kesempatan itu disampaikan pula sejarah kelahiran Polri pada 1 Juli 1946. Nama Bhayangkara merupakan istilah yang digunakan Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit untuk menamai Pasukan Keamanan yang bertugas menjaga raja.
Saat ini kepolisian juga fokus terhadap kelompok rentan seperti perempuan, orang tua, lansia, anak-anak dan kelompok disabilitas. Bahkan Polda NTT pada 19 Maret 2023 telah melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting. Dibacakan Rahman, bahwa kehadiran orang tua asuh, akan melahirkan belas kasih antara Polri dan rakyat, hingga terwujudnya kesehatan, ekonomi, pendidkan dan lain-lain.
“Polri juga akan mendukung dan mengawal seluruh kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045. Segala upaya dilakukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Berdasarkan survey beberapa lembaga pada April sampi akhir Juni 2023, menunjukan bahwa 73,2 persen masyarakat menilai pelayanan Polri kepada masyarakat sudah baik,”ungkap Rahman.
Ketika ditanya wartawan terkait alasan upacara HUT Bhayangkara ke-77 dilaksanakan di Kantor Bupati Alor, AKBP.Supriadi Rahman didampingi para perwira Polres Alor menegaskan bahwa tidak hanya di Alor, tetapi di tingkat propinsi juga dilaksanakan di Kantor Gubernur.
“Ini untuk memberikan dukungan, bahwa Polri dan TNI bersama-sama dengan pemerintah untuk mengawal demokrasi pada tahun politik 2024. Jadi harapannya seperti itu, bahwa ini simbol Polri dan TNI mendukung pemerintah dalam segala sektor dan segala lini,”tegas Rahman.
Mengenai strategi pengamanan di wilayah berpulau-pulau seperti Alor saat Pemilu Tahun 2024, Kapolres Alor mengatakan, bahwa pihaknya akan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Dia mengakui topografi Alor berpulau-pulau tetapi baginya tidak menjadi masalah karena telah ada armada laut di Polair, dan juga bisa bekerja sama dengan Basarnas dan TNI Angkatan Laut untuk melakukan pengamana. Apabila kekurangan anggota, lanjut Rahman, pihaknya akan meminta backup dari Polda NTT.
Sementara itu, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa ketika Kapolres Alor menyampaikan bahwa Upacara HUT Bhayangkara ke-77 dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Alor, dia langsung menginstruksikan seluruh jajaran birokrasi setempat agar memberi dukungan.
“Ini yang namanya kolaborasi, koordinasi. Terima kasih kepada bapak Kapolri, bapak Kapolda NTT karena di ujung pengabdian saya (sebagai Bupati Alor), Polri memberikan penghargaan yang luar biasa bagi masyarakat di daerah ini,”tandas Djobo.
Kesempatan itu bupati Djobo juga mengapresiasi kehadiran sejumlah pengusaha di Kalabahi seperti Enthon Jodjana dan Arminsyah Siawan atau lebih dipanggil baba Kencana, yang dinilai punya perhatian dan berkontribusi terhadap pembangunan di daerah ini.
Bupati Alor dua periode ini berpendapat bahwa thema HUT Bhayangkara ke-77, yakni “Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju” tidak asal buat apa adanya. Menurutnya Polri, dimanapun ditugaskan harus memberi hati, memberi diri untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.
“Untuk itu kita harus dukung. Tugas polisi itu sudah sangat kompleks, sehingga kita tidak boleh baku jual, baku lapor, baku adu antara satu instiusi dengan institusi lain,”tegas Djobo.
Djobo mengaku selama masa kepemimpinannya kurang lebih 10 tahun, berhubungan dengan enam Kapolres Alor, ia selalu menekankan bahwa tidak boleh saling intervensi tugas dan fungsi masing-masing. Kalau ada persoalan dan saling koordinasi itu dianggap bupari Djobo masih wajar, tetapi untuk intervensi tugas Kapolres, tugas Dandim, tugas Kajari, itu tidak pernah dilakukan. Buktinya ada sejumlah aparatur yang jika terbukti melanggar hukum, maka tetap diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Karena itu kita tidak bisa mendesak polisi agar ikut kita punya mau,”tandas Djobo.
Selanjutnya menjawab wartawan di penghujung acara ini, bupati Amon Djobo mengatakan bahwa kegiatan yang dlakukan Polri dan Pemerintah Daerah tetap bersinergi, sehingga mengantarkan negeri ini dapat dihormati dan dihargai masyarakat. Dukungan Pemkab Alor untuk biaya Pemilu 2024, jelas Djobo, akan dialokasikan untuk Polri, TNI, Jaksa, KPU, Bawaslu dan beberapa instansi untuk menyukseskan Pemilu, baik Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden, maupun Pemilihan Kepala Daerah.
“Ketiga adalah dukungan-dukungan sosial yang datang dari masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di daerah ini. Polisi tidak bisa jalan sendiri, pemerintah tidak bisa jalan sendiri, masyarakat juga tidak bisa jalan sendiri. Maka presisi yang dimaksudkan Polri ini, adalah bagaimana keterpautan dan keterpaduan antara polisi dengan pemerintah, polisi dengan masyarakat. Mereka (Polri) harus melayani masyarakat dengan baik, menegakan kebenaran dan keadilan hukum, menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat,”tegas Djobo.
Dia mengingatkan agar masyarakat juga harus menjadi polisi bagi dirinya sendiri sehingga tidak hantam kromo, tidak tahu mana yang baik, mana yang benar.
“Seperti tadi saya omong, hanya baku iri, baku benci, saling lapor. Tidak bisa begitu. Kita hidup di bumi persaudaraan, tanah terjanji, surga di timur matahari, maka paling utama adalah kedamaian dan keteraturan. Bukan soal kaya miskin, atau tinggi rendah status sosial orang,”kata pencetus program Gemma Mandiri ini.
Soal Pemilu dan Pilkada, Djobo berpendapat bahwa itu hanya sarana untuk memilih pemimpin baik di legislatif maupun eksekutif. Bagi yang sudah layak maju sebagai calon bupati/wakil bupati atau calon legislatif, Djobo menghimbau agar jangan membuat sekat-sekat dengan isu suku, agama dan sejenisnya.
“Hal-hal ini kalau tidak dijaga, biasanya bikin kacau itu. Orang-orang di daerah ini yang pintar maupun yang sedikit pintar, jangan membuat kelompok masyarakat terpisah-pisah. Berhenti sudah, karena daerah ini kita semua punya. Yang mau jadi bupati atau anggota DPRD juga hanya lima tahun, sehingga jangan dibalut dengan kebencian dan dendam pribadi. Mari sudah kita sehati, sepikir, sejiwa, sesuara untuk bagaimana kita membangun Alor ini lebih baik, menuju Pilkada yang demokratis, adil dan damai. Ini yang paling utama,”pungkas Djobo.
Puncak acara ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kapolres dan Bupati Alor, dan dibagikan kepada sejumlah sesepuh Polri dan anggota Polri yang masih aktif di lingkup Polres Alor. (ap/linuskia)