Bupati Alor Minta Panitia MTQ, Pesparawi dan Pesparani Harus Maksimal Harumkan Nama Daerah

author
249
4 minutes, 47 seconds Read

PELAKSANAAN Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Kristen tingkat Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, selalu mendapat perhatian dan dukungan dari daerah setempat, sehingga diharapkan dapat meraih prestasi terbaik demi keharuman Tanah Terjanji, Negeri Persaudaraan, Surga di Timur Matahari ini. Demikian dikemukakan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.AP., saat menggelar jumpa pers, Kamis (19/5/2022) di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Alor.
Untuk MTQ Tahun 2022 ini, jelas Djobo, persiapan—periapan sudah sekitar 70-an persen dan akan dibuka pada Senin, 23 Mei 2022 mendatang, di halaman Masjid Al Muhajirin Kadelang, Kalabahi. Menurut bupati peraih Harmony Award karena berhasil menjaga dan melestarikan toleransi antar umat beragama ini, bahwa MTQ Tingkat Kabupaten Alor diikuti 12 Kafila dari 18 kecamatan di Kabupaten Alor.
“Kita harapkan MTQ tahun inipun tetap akan menjuarai MTQ Tingkat Propinsi NTT, sehingga kontingen dari Kabupaten Alor tidak boleh lengah dalam melakukan pembinaan dan persiapan menuju lomba MTQ. Kita tidak hanya dukung di tingkat kabupaten saja, tetapi di tingkat propinsi dan tingkat pusat. Dengan demikian, pembinaan-pembinaan ke depan harus terus berlanjut. Qori dan Qoriah baik Dewasam Remaja dan Anak-anak dari Alor, agar bisa mewakili NTT untuk MTQ di Tingkat Nasional, bahkan tingkat dunia. Makanya saat ini kita terus mendukung,”tandas Djobo.

Masjid Al Muhajirin Kadelang, Kalabahi sebagai tempat MTQ Tingkat Kabupaten Alor yang akan dibuka Bupati Alor, Amon Djobo, Senin (23/5/2022) mendatang

Pencetus Program Gemma Mandiri dengan Spirit Tancap Gas dalam dua periode kepimpinan ini mengungkapkan, bahwa Kepanitiaan MTQ Tingkat Kabupaten Alor Tahun 2022 ini sedikit berbeda, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena 50 persennya dari kalangan Kristiani yang ada di birokrasi pemerintah, dan 50 persen dari basaudara kakak adik Muslim. Itu artinya, jelas bupati Djobo, bukan karena kegiatan ini adalah kegiatan agama sehingga pemeluk agama itu sendiri yang mengurusnya sebagai panitia.
“Pemerintah daerah terlibat mengurus MTQ, karena ini juga kegiatan-kegiatan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan untuk membina dan menuntun persoalan kegiatan-kegiatan keagamaan ini sehingga 50 persen anggota kepanitiaannya dari teman-teman Kristen dan 50 persen dari teman-teman Muslim. Kita harapkan pada 23 Mei 2022 saya buka MTQ Tingkat Kabupaten Alor ini, akan berjalan selama empat hari, dan persiapan lagi ke MTQ Tingkat Propinsi dan ke tingkat Nasional,”tegas Djobo, terkait harapannya terhadap pelaksanaan MTQ Kabupaten Alor Tahun 2022, yang diketuai Muhamad Baesaku,S.Sos dan Sekretarisnya, Ridwan Iho,S.Sos.,M.Si.

Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.AP., (ketiga dari kiri) dan Kepala Bappelitbang dan juga Sekretaris LPPD Alor, Obeth Bolang,S.Sos.,M.AP (kedua dari kanan)

Sementara itu, untuk Pesparawi, bupati Djobo mengatakan bahwa akan dimulai pada 17 Juni, dimana Kontingen Pesparawi Kabupaten Alor akan mewakili Propinsi NTT ke Pesparawi Tingkat Nasional di Jogyakarta.
“Kontingen Pesparawi dari Alor akan dilepas bapak Gubernur NTT di Kupang pada 17 Juni mendatang, untuk mewakili Propinsi NTT dalam ajang lomba Pesparawi Tingkat Nasional di Jogyakarta. Kita harapkan agar duta-duta NTT yang diwakili oleh Alor ini, khususnya untuk Paduan Suara Putri ini, mudah-mudahan bisa membawa nama baik NTT dan Kabupaten Alor. Persiapan mereka sudah 80-an persen dan cukup baik,”tandas Djobo yang saat itu didampingi Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kabupaten Alor, Obeth Bolang,S.Sos.,M.Ap dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Alor, Ignas Laga Sani,S.Sos.,M.AP.
Karena itu, masih ada beberapa minggu untuk melakukan persiapan sebelum ke Kupang, bupati Djobo meminta Sekretaris LPPD Kabupaten Alor, Obeth Bolang,S.Sos.,M.Ap., selaku penanggungjawab utama, tolong memacu kesiapan Paduan Suara Putri Alor menuju Pesparawi tingkat Nasional secara maksimal.

Paduan Suara Putri Pesparawi Kabupaten Alor saat tampil membawakan lagu daerah setempat untuk memeriahkan Festival Dugong di Pantai Wisata Mali Alor, Rabu (18/5/2022)

“Pesiapan harus baiklah, kira-kira kita pergi (ikut lomba Pesparawi tingkat nasiional) itu tidak mempermalukan nama baik daerah kabupaten (Alor) maupun propinsi (NTT) di tingkat nasional. Kemuliaan hati kita ini bersih untuk membawah nama daerah. Ini duta-duta yang mewakili daerah, sehingga martabat dan kehormatan daerah ini harus dijaga. Jadi pergi tidak saja hanya mau bersuara di lomba Pesparawi dan menyanyi suka-suka saja, tetapi harus ikuti langkah-langkah dan metode-metode yang diterapkan secara baik,”himbau Djobo.

Terince Mabilehi,SH., Kepala Bapenda dan juga Ketua Lembaga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Kabupaten Alor

Sedangkan untuk Pesparani dari Gereja Katolik, bupati Djobo mengatakan bahwa Pemerintah dan Panitia Pesparani sudah siapkan, dimana Draft SK Panitia sudah di tangannya. Sehingga, demikian Djobo, nanti setelah selesai Pesparani Tingkat Kabupaten Alor, kemudian ada Surat Gubernur untuk Pesparani Tingkat Propinsi NTT di Kupang, maka umat Katolik di daerah ini, saling bahu-membahu dengan teman-teman Muslim dan Kristen umumnya untuk mengantarkan tim Pesparani Alor ke Propinsi NTT.
“Ini kegiatan-kegiatan keagamaan yang memang mulai dari bulan Mei, Juni dan Juli 2022 ini beruntun, sehingga kepada panitia-panitia yang ada dalam SK Bupati Alor harus bekerja maksimal. Karena apa, dana yang ada terlalu kecil. Kenapa kecil, karena tingkat kemahalan tiket, makan minum untuk perjalanan, baik itu lokal maupun biaya penginapan/pemondokan di luar daerah itu terlalu mahal. Karena itu, saya harap agar panitia-panitia MTQ, Pesparawi dan Pesparani dapat memanfaatkannya secara irit,”pesan Djobo.

MTQ Tingkat Kecamatan Alor Barat Laut belum lama ini di Desa Lewalu

Lebih dari itu, bupati yang terkenal disiplin, tegas, bahkan keras, tapi humanis dan apa adanya ini menghimbau semua pihak agar selalu bergandengan tangan tanpa melihat suku, bangsa, agama dan warna kulit. Dan, ujar Djobo, kita angggap bahwa ini kerja kita semua untuk menyukseskan MTQ, Pesparawi dan Pesparani.
“Makanya kita pasang badan untuk menyukseskan MTQ, Pesparawi dan Pesparani tanpa melihat aliran atau denominasi agama atau asal-usul, karena kita ada di Bumi Persaudaraan, Tanah Terjanji, Surga di Timur Matahari. Semboyan-semboyan ini mengikat dan mengeratkan kita untuk melihat masa depan Alor secara keseluruhan,”pungkas Djobo. (ap/linuskia)

Similar Posts

249 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *