PEMERINTAH Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur dibawah kepemimmpinan bupati Drs.Amon Djobo,M.AP dan wakil bupati Imran Duru,S.Pd.,M.Pd., sejak periode pertama 2014-2019, meletakan suatu program kegiatan tahunan, yakni Ziarah Rohani bagi tokoh agama ke Tanah Suci yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Program ini berjalan terus hingga di periode kedua kepemimpinan Amon Djobo-Imran Duru, 2019-2024.
Buktinya, pada Rabu (19/10/2022), Bupati Alor, Amon Djobo, didampingi Plt.Asisten I Setda Alor, Ferdy I.Lahal,SH., melepas 13 Tokoh Agama (Toga), baik Islam, Kristen Protestan maupun Katolik untuk melakukan perjalanan Ziarah Rohani ke tanah suci Umat Islam di Mekkah, dan tanah suci umat Kristiani di Yerusalem. Pantauan alorpos.com, acara pelepasan ini dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Alor. Hadir pula, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Alor, Muhamad Bere,SH., dan Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Alor, I Made Wartha,SE serta Pejabat dari Kantor Kementrian Agama setempat.
Bupati Alor, Amon Djobo dalam sambutannya menegaskan bahwa 13 tokoh agama ke tanah suci itu, ditentukan oleh pimpinan agama masing-masing di Kabupaten Alor, bukan ditentukan oleh bupati.
“Nama-nama tokoh agama yang diberikan ini, kalau dari Kristen itu ditentukan oleh Ketua Majelis Klasis untuk GMIT dan Ketua Daerah dari GKII, dari Katolik oleh Romo (Pastor Paroki) dan dari Islam ditentukan oleh Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Alor. Tidak ada di dalamnya ada keluarga Djobo dan macam-macam lainnya. Semua (yang akan pergi ziarah ke tanah suci) ini disampaikan oleh organisasi-organisasi keagamaan di daerah ini. Pemerintah hanya menyiapkan dana, tidak mencampur urusan siapa yang berhak perdi ziarah ke tanah suci,”tegas Djobo.

Jika dilihat dari keterwakilan wilayah kecamatan, bupati Djobo mengakui bahwa ada kecamatan yang tokoh agamanya belum pernah disertakan, sejak program ziarah rohani bagi tokoh agama ke tanah suci ini diletakan sejak Tahun 2015 silam. Tetapi itu, lanjut Djobo, tergantung keputusan dari induk organisasi keagamaan masing-masing. Dari kalangan Kristen Protestas, kata Djobo, dari sejumlah denominasi seperti GMIT, GKII, Pentakosta, Wesleam, Bet’el Indonesia, Sidang Jemaat Allah dan Gereja Adevent Hari Ketujuh.
“Sejak program ini dimulai pada Tahun 2015, keluarga Djobo sudah bantu secara pribadi, untuk tokoh agama Islam, Kristen maupun Katolik sebanyak 11 orang,”ungkap Djobo.
Hal itu karena Bupati Alor dua periode ini meyakini, bahwa tokoh agama yang pergi ke tanah suci itu, tentu akan mendoakannya agar bisa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara baik dalam menakhodai daerah ini. Tahun 2020 dan 2021, jelas Djobo, program ini tidak dilaksanakan karena tanah suci juga ditutup dari kunjungan akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Menurut Djobo, total tokoh agama baik Islam, Kristen Protestan, Katolik dan Hindu yang sudah melakukan ziarah ke tanah suci pada tahun 2015-2019 dan 2022 ini sebanyak 90 orang.

“Coba tanya, pada 348 kabupaten/kota di Indonesia ini, hanya Kabupaten Alor saja yang membuat kegiatan model begini (membiayai tokoh agama untuk bersiarah ke tanah suci). Maka bersyukur dan berterima kasih, tentu 90 tokoh agama itu mendokan bangsa dan daerah ini di tanah suci,”kata Djobo.
Selain itu, lanjut Djobo, tujuan program ini agar para tokoh agama yang telah kembali dari siarah ke tanah suci, agar memberikan kesaksian dan memotivasi umat masing-masing untuk menjalani kehidupan dalam damai sejahtera.
Bupati Djobo berpesan kepada para tokoh agama yang berangkat ke tanah suci itu agar jaga diri baik-baik, termasuk mematuhi protokol kesehatan agar terhindari dari pandemi Covid-19 yang masih menghantui.
“Tunaikan kegiatan-kegiatan di tanah suci dengan baik sesuai dengan panduan. Anggaran terbatas, sehingga pakai irit-irit, sampai kembali dalam keadaan sehat dan aman,”himbau Djobo.

Sebelumnya, Plt.Asisten I Setda Alor, Ferdy I.Lahal,SH., melaporkan bahwa Ziarah Rohani Toga yang diberangkatkan ke tanah suci, dengan dukungan dana dari APBD Kabupaten Alor pada Tahun 2022 ini sebayak 13 orang. Ia merincikan, jumlah tersebut terdiri dari 7 orang tokoh agama Kristen Protestan dari berbagai denominasi, termasuk 1 Pastor Katolik. Sedangkan tokoh agama Islam sebanyak 5 orang, ditambah salah satu yang melakukan umroh mandiri (pakai biaya pribadi). Sedangkan satu tokoh agama Hindu satu orang dan telah lebih dahulu melakukan perjalanan ke tanah suci Umat Hindu pada bulan Juli 2022 sesuai jadwal ziarah umat Hindu. Ada juga satu tokoh agama Kristen yang turut bersiarah ke tanah suci atas biaya dari keluarga besar Drs.Amon Djobo.

“Pelepasan tokoh-tokoh agama ke tanah suci pada Tahun 2022 ini disaksikan pula oleh unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Alor, dengan tujuan turut memberikan dukungan agar para tokoh agama dapat melaksanakan siarah rohani secara baik dan kembali ke Kabupaten Alor dalam keadaan sehat selamat,”kata Lahal.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) pada Setda Kabupaten Alor, Yunindiawati Laba, ketika dikonfirmasi media ini, menjelaskan bahwa besaran dana yang diserahkan kepada masing-masing tokoh agama sebagai biaya perjalanan ke tanah suci Yerusalem dan Mekkah itu sebesar Rp 37.500.000/orang.
Jumlah setiap tahunnya, kata Yuni, tidak sama karena tergantung nilai kurs mata uang rupiah terhadap dollar. Ia mencontohkan, pada Tahun 2015, total biaya yang diterima tokoh agama yang pergi berziarah ke tanah suci pada Tahun 2019 sekitar Rp 35 juta/orang.
“Tiap tahun ada peningkatan karena disesuaikan dengan tingkat kemahalan. Tahun 2022 ini kita rencanakan sebesar Rp 40 Juta/orang, tetapi karena keterbatasan anggaran sehingga diturunkan menjadi Rp 37.500.000/orang, sehingga total semua untuk 12 tokoh agama yang diberangkatkan ke tanah suci itu sebesar Rp 450 Juta. Satu orang yang dibiayai keluarga Djobo dan satunya lagi atas biaya sendiri,”ungkap Yuni.
Disampaikan Yuni, 13 Toga yang berangkat Ziarah Rohani Tahun 2022 ini yakni; Abdul Syukur Ali, Mustapa Asa, Rajab Usman, Saleh Suluamu, Pdt.Yuliana Ola,S.Th., Pdt.Meryanti S.Nenobais,S.Th., Pdt.Aniben A.La’a,S.Th., Pdt.Hanaliel Y.Malko,S.Th., Pdt.Alfrida Maongan,S.Th., RD.Alfonsus Nara Hokon, Pinandita I.Made Warta dan Wasti Y.Manikameng,S.Th.
Tokoh agama Hindu, kata Yuni, sudah lebih dahulu melaksanakan ziara tempat suci umat Hindu di kawasan Bromo-Jawa Timur pada bulan Juli 2022. Menurut Yuni, sejak 2015 hingga 2022 ini, minus 2020 dan 2021 yang tidak dilaksanakan karena Covid-19, total sudah 90 tokoh agama yang dibrangkatkan untuk ziarah rohani ke tanah suci, dengan rincian; Kristen Protestan dari berbagai denominasi sebanyak 50 orang (GMIT 32 orang, GKII 10 orang, GPDI 2 orang,GWI 2 orang, GBI 2 orang, GSJA 1 orang, Gereja Advent Hari Ketujuh 1 orang), Katolik 9 orang, Islam sebanyak 28 orang dan Hindu 3 orang. (ap/linuskia)