SABTU (14/1/2023) silam, Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P dan Inspektur Logistik (Irlog) pada Inspektorat Jenderal (Itjen) Mabes TNI, Brigjen Josafath M.R.Duka,S.I.P., didaulat meletakan batu pertama pembangunan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) oleh PT.Alor Jaya di Afengmale, Desa Teluk Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini dihadiri pula Dandim 1622 Alor, Letkol.Inf.Amir Syarifudin, Direktur PT.Alor Jaya, Haji Bram Bani, Ketua IKO Jakarta, Yeri Bantara, Sekjen Forum Pemuda NTT dan sejumlah pengusaha asal Alor di Jakarta. Bupati Alor, Amon Djobo, dalam sambutannya mengatakan, bahwa tidak semua orang punya niat baik untuk membangun Alor.
“Ini yang saya musti omong, karena tidak semua orang yang punya uang, punya harta, dan punya jaringan, tetapi tidak punya niat untuk membangun Alor maka sama saja. Tetapi bapak haji ini (Haji Bram Bani), sejak saya memangku jabatan ini (Bupati Alor), satu-satunya anak daerah yang datang di rumah jabatan dan bertanya, apa yang perlu saya bantu bapak. Lalau kaka bupati, kalau ada kurang ada lebih, tegur saya. Dan dengan kemampuan yang ada, sedikitpun pasti saya akan bantu Alor. Dan orang ini punya niat baik. Jadi kita, terutama yang di Afengmale dan seluruhnya, tidak usah berpikir bahwa dia siap, tetapi berpikir bahwa apa yang dia (Haji Bram Bani) buat ini untuk masyarakat dalam jangka panjang,”himbau Djobo.
Bupati Alor Periode 2014-2019 dan 2019-2024 ini megisahkan, bahwa Haji Bram Bani pertama kali membangun SPBU Mini di Desa Alor Kecil, Alor Barat Laut. Setelah itu, Bram juga membangun tempat wisata Water Boom di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut. Dan saat ini mulai membangun SPBU di Afengmale, Desa Teluk Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara.
“Paling tidak ini membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak Alor. Jadi, ini kita anggap bahwa kita punya milik. Kita dukung om Bram, sehingga dengan demikian, tadi Ketua IKO sudah bilang, walaupun mereka ada di tanah rantau tetapi mereka punya kehendak baik untuk membangun Alor ini. Ada rencana untuk membangun Politeknik Perikanan, Pertanian. Memang mereka juga tidak punya apa-apa, terbatas, tetapi mereka punya jalur pada orang-orang kuat yang punya modal, karena dari pergaulan, pertemanan dan persahabatan, sehingga bisa membawa ke Alor untuk ikut membangun daerah ini,”tandas Djobo.
Untuk itu, bupati Djobo berterima kasih kepada Bram Bani, yang di tengah-tengah keterbatasan, termasuk akibat pandemi Covid-19 hampir dua tahun lebih, tetapi punya semangat baru lagi untuk ikut membangun Alor.
“Bapa Haji Bram tidak pernah mengeluh pada saya bahwa “bapa saya rugi sehingga pemerintah bisa bantu sedikit atau tidak. Demi Tuhan, tidak pernah bapak haji mengeluh model seperti itu. Proposal untuk bantu ini, bantu itu pun tidak pernah ada. Itu artinya bahwa bapa haji masih punya niat dan semangat untuk membangun daerah ini secara tulus dan ikhlas. Karena itu mari kita semua semua, termasuk masyarakat di Afengmale agar mendukung secara baik, agar usaha ini berkembang dan menjadi lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda di sini,”himbau Djobo.
Orang nomor satu Alor ini menilai bahwa SPBU Afengmale yang mulai dibangun itu berada di batas kota Kalabahi dengan Alor Barat dan sekitarnya itu sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk jangka panjang, sehingga harus didukung semua pihak.
“Masa jabatan saya tinggal beberapa bulan lagi. Sehingga siapapun Bupati Alor berikutnya, harus mengajak orang-orang yang mampu, apakah dia mampu dalam hal modalnya, maupun jaringan dengan orang-orang pemodal di luar,”tandas Djobo.
Mantan Camat Alor Timur ini menuturkan, bahwa sejak dilantik menjadi Bupati Alor di periode pertama pada 2014, maka pada 2015 dia mulai jajaki, dan menjalin komunikasi dengan sejumlah pengusaha baik lokal maupun di luar daerah, termasuk Basri di Batam dan Haji Bram dan sejumlah lainnya di Jakarta. Dan Djobo bersyukur, di masa kepemimpinannya, ada investasi yang tumbuh, termasuk di bidang pariwisata dan perhotelan.
Untuk perhotelan, lanjut Djobo, dulu tidak ada hotel yang represenatif di Alor, kecuali Hotel Adhi Dharma, Hotel Pelangi Indah, Hotel Nusa Kenari, Hotel Melati dan Hotel Marlina. Lalu di era Bupati Djobo, berdiri megah dua hotel berbintang, yakni Hotel Pulo Alor dan Hotel Symphoni.
“Kita pulau tersendiri sehingga harus membuka diri dan memberi diri bagi bersaudara kakak adik dari luar daerah yang mau berbuat hal-hal baik seperti ini kepada kita,”tegas Djobo.
Menurutnya, Haji Bram juga bukan orang kaya, tetapi mendapat dukungan Bank NTT melalui kredit. Djobo menyadari bahwa akses daerah ini masih terbatas, sehingga masyarakat masih hidup sederhana, sehingga siapapun yang berkehendak baik untuk ikut membangun Kabupaten Alor, patut diberi apresiasi dan penghargaan yang tinggi.
Kesempatan yang sama, Brigjen Josafath M.R.Duka,S.I.K., Irlog Itjen Mabes TNI yang sedang berlibur di kampung halamannya, hadir pula di acara ini, sehingga didaulat untuk menyampaikan sambutan, dan bersama Bupati Alor, Amon Djobo, meletakan batu pertama pembangunan SPBU milik PT.Alor Jaya di Afengmale.
“Saya kebetulan di Jakarta ditunjuk sebagai Pembina IKO dan juga pembina di Forum Pemuda NTT. Karena itu ketika mereka meminta saat Natal di rumah, bahwa kita bisa berbuat sesuatu untuk Alor dan masyarakat Kabupaten Alor. Haji Bram dan Haji Hidayat Kay juga siap berbuat untuk ikut membangun daerah ini. Jangan kita bisa berbuat sesuatu di kampung orang, tetapi di kampung sendiri tidak bisa,”kata jenderal bintang satu asal Alor ini.
Brigjen Josafath Duka juga menyampaikan terima kasih kepada Pemimpin Bank NTT Cabang Kalabahi, Vinsensius R.Sulu yang nampak hadir dalam kegiatan tersebut. Menurut Josafath, pihaknya tidak punya uang, tetapi punya niat dan komitmen untuk membangun Alor sehingga dia berterima kasih kepada Bank NTT yang sudah mau membantu mengucurkan kredit.
“Kami tidak punya kepentingan politik sehingga jangan dikait-kaitkan dengan politik. Kami ini hanya mau berbuat sesuatu dengan hati yang tulus di Alor,”tutup Josafath Duka.
Sementara itu, Direktur PT.Alor Jaya, Haji Bram Bani menjelaskan, bahwa base plan terkait pembangunan SPBU ini, sudah disampaikannya kepada warga Afengmale, bahwa air tidak diganggu. Bram menegaskan bahwa air sudah dia wakafkan untuk semua warga Afengmale. Mengenai posisi tanki, demikian Bram, tidak mengganggu lingkungan sekitar, dan ijin AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) sudah mereka peroleh. Bram kemudian mempersilahkan Hery, seorang Konsultan Pembangunan SPBU Afengmale dari Pertamina Surabaya untuk menjelaskan lebih lanjut secara teknis.
Hery menjelaskan bahwa kapasitas SPBU Afengmale ada empat nozzle atau empat pompa untuk pengisian bahan bakar minyak seperti solar, pertalite dan pertamax. Untuk fasilitas umum penunjang SPBU itu, jelas Hery, direncanakan ada mini market dan di lantai dua ada cafe terbuka dengan view laut, ada musola sebagai tempat ibadah, dan tempat pengambilan air bersih untuk masyarakat sekitar.
“Mengenai AMDAL atau dampak lingkungan, kami dari BP Pertamina itu sudah ada standarnya. Jadi dampak lingkungan yang paling besar di SPBU itu adalah bahaya kebakaran. Sehingga rencana disini sudah disiapkan jalur-jalur evakuasi, termasuk alat-alat pemadam kebakaran yang sudah disediakan. Untuk AMDAL terkait penncemaran lingkungan itu setiap pengisian shelter, sudah kami urutkan dan kita tampung di Oil Catcher SPBU yakni alat perangkap minyak (alat yang dipasang pada sistim drainase air permukaan untuk mencegah agar cairan minyak tidak terbawa ke saluran umum), sehingga ceceran minyak tidak akan tembus mencemari lingkungan,”papar Hery, sembari menambahkan bahwa ada dua oil catcher yang dipasang pada SPBU Afengmale yang terletak di tepi pantai itu.
Untuk bahaya gas minyak pada saat pembongkaran, sambung Hery, maka ada pagar keliling sehingga tidak menyebar.
Haji Bram Bani kepada wartawan menambahkan, bahwa pembangunan SPBU Afengmale itu merupakan SPBU Rest Area sehingga ada fasilitas umum seperti mini market dan cafe.
Ia berterima kasih atas peletakan batu pertama pembangunan SPBU PT.Alor Jaya di Afengmale oleh Bupati Alor, Drs.Amon Djobo,M.A.P., dan Brigjen TNI Josafath R.Duka,S.I.P., didampingi Dandim 1622 Alor, Letkol.Inf.Amir Syarifudin, serta disaksikan pula Ketua IKO se Jabodetabek, Yeri Bantara dan sejumlah pengusaha serta Sekjend Forum Pemuda NTT di Jakarta, dan tokoh masyarakat setempat.
“Kami kakak beradik, serta beberapa mitra, termasuk dari Bank NTT juga mendukung. Maka saya sebagai Direktur PT.Alor Jaya, berteirma kasih kepada mitra kami Bank NTT yang telah mensupport kami untuk pembangunan SPBU ini. Dan ini merupakan SPBU Percontohan di NTT karena ini SPBU Rest Area,”ujar Bram.
Sebagai SPBU Rest Area, lanjut Bram, maka fasilitas umum yang disediakan antara lain mini market dan cafe dan musola. Dia mengaku telah mengajak semua anak Alor di rantau, terutama di Jakarta agar bergandengan tangan untuk kembali membangun Alor yang kita cintai.
“Kami rasa bahwa ini penghargaan sekali dari Pemprop NTT dan Pemkab Alor yang memberikan kesempatan kepada putra/putri daerah untuk berkompetisi secara sehat di tanah kelahiran kami ini. Dukungan pemerintah desa dan seluruh masyarakat di Afengmale ini juga luar biasa sehingga saya menyampaikan terima kasih,”ujar Bram Bani.
Ditanya mengenal luas lahan SPBU Afengmale, Bram mengatakan seluas 2.150 meter persegi. Di atas lahan seluas ini akan dibangun SPBU Rest Area, dan menurut Bram Bani, ditargetkan akan rampung dalam tempo delapan bulan pada Tahun 2023 ini. Bram Bani memastikan, bahwa Menter BUMN, Erik Tohir akan hadir di Kalabahi untuk meresmikan SPBU Afengmale. (ap/linuskia)