MENJAWAB wartawan usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tingkat Kecamatan Alor Barat Laut (Abal), Senin (1/3/2021) di Aula Kantor Kecamatan setempat di Kokar, Bupati Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Drs.Amon Djobo, mengapresiasi terboson Camat Abal, Martinus De Porres Martin,S.IP., yang akan menggelar lima festival di wilayahnya, serta melaunching atau meluncurkan website http://www.marungga.com untuk memasarkan aneka produk masyarakat Abal secara online market. Menurut Djobo, paling tidak setiap orang yang dihadirkan untuk melayani di manapun, dia harus tahu keunggulan potensi daerah, potensi wilayah setempat.
“Tadi disebutkan ada festival tenun, festival makan ikan gratis, festival paralayang dan macam-macam itu, kita harapkan dapat berjalan dan memberi gambaran kepada dunia luar bahwa Alor juga punya potensi pariwisata, Alor juga punya potensi sumber daya manusia untuk bangkit di era pandemic Covid-19 ini. Lalu kegiatan itu harus terus berjalan, siapapun camatnya sehingga menjadi event tetap,”himbau Djobo.
Ia mencontohkan, Alqur’an Tua di Desa Alor Besar sudah dibuatkan festivalnya dan menjadi event tetap dan Festival Dugong di Mali-Kecamatan Kabola. Ketika pertama kali digelar, demikian Djobo, pasti orang menganggap reme hal-hal tersebut, tetapi dari nilai pariwisata, nilai religius dan nilai ekonomi itu berjalan bagus.
“Jadi awalnya pasti punya tantangan besar. Tetapi kita harapkan ada keberlanjutan, lalu ada niat-niat baik yang mendukung, agar pihak swasta akan masuk berinvestasi. Kalau itu terjadi maka akan berjalan baik sehingga dampaknya terjadi peningkatan ekonomi masyarakat,”ujar mantan Camat Alor Timur ini.
Sedangkan berkaitan dengan usulan Camat Abal terkait sejumlah kebutuhan mendesak masyarakat setempat untuk diperhatikan, maka Bupati Djobo dalam sambutannya antara lain menegaskan bahwa pembangunan tambatan perahu di Puskesmas Ternate, pembangunan sumur bor, dan abrasi pantai agar menjadi prioritas satu. Menurut bupati Djobo Musrenbang RKPD sebagai momentum untuk mengkompilasi data-data perencanaan pembangunan untuk dibawah ke Musrebang tingkat kabupaten. Dengan begitu akan diambil kebijakan dalam menentukan mana kebutuhan yang didanai dengan APBN, mana dengan APBD Propinsi NTT dan mana dengan APBD Kabupaten Alor.
“Kita harus memaklumi bahwa kondisi secara nasional, pandemi Covid-19 membuat porak-poranda perhatian pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota untuk membangun kebutuhan masyarakat. Tetapi kita harapkan dengan forum Musrenbang ini, ada keterpaduan usulan, keterpaduan program, sehingga kebutuhan-kebutuhan itu bisa terakomodir, terutama infrastruktur dasar, infrastruktur umum dan pemberdayaan ekonomi dapat berjalan dengan baik,”tandas Djobo.
Sebelumnya, Camat Abal, Martinus De Porres Djeo,S.IP dalam sapaannya antara lain mengemukakan, bahwa Abal merupakan kecamatan tertua dari 18 kecamatan yang ada di daerah ini. Luas wilayah administrasi Kecamatan Abal terdiri dari 18 desa dan satu kelurahan. Di bidang Pemerintahan, papar Martin, pada Tahun 2021 ini, dua desa di Abal akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa, yakni Desa Alaang dan Desa Lefokisu. Selain itu, ada dua desa yang diusulkan untuk pemekaran, yaitu Desa Adang Seidon, pecahan dari Kelurahan Adang, dan Desa Aimol Barat, pecahan dari Desa Aimoli.
Sedangkan di bidang pembangunan, lanjut Martin, hasil panen tahun ini cukup berhasil meskipun ada sejumlah tanaman milik masyarakat yang diserang oleh hama. Pihaknya juga berterima kasih kepada Pemkab Alor, karena tahun ini sedang dikerjakan ruas jalan Tulta-Awalaa dan Kokar-Tulta-Mali.
“Besar harapan kami, ruas jalan Kenarilang-Kokar juga bisa dikerjakan tahun ini,”harapnya.
Kepada bupati Djobo, sosok peramah yang belum lama dilantik menjadi Camat Abal ini juga menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapinya. Ia menyebut terhambatnya pelayanan kepada masyarakat di bidang pembangunan, yakni belum adanya tambatan perahu di UPT.Puskesmas Ternate, lanjutan perbaikan tembok abrasi pantai di Lefokisu dan Pantai Kokar, drainase di Desa Alor Besar dan ada beberapa gorong-gorong yang rusak berat pada kali Desa Dulolong, Ampera dan Desa Oamate.
Di Bidang Pelayanan Kemasyarakatan, sambung Martin, akibat penyebaran Covid-19 di wilayah Kecamatan Abal, yang saat ini ada 4 orang terkena Covid-19, namun 3 orang telah sembuh. Sedangkan satu orang lainnya, lapor Martin, meskipun identitasnya warga Abal, tetapi orangnya berdomisili di wilayah lain, sehingga sementara ini, Abal bebas dari Covid-19.
“Meskipun begitu, berbagai upaya pencegahan tetap kami lakukan bersama aparat TNI/Polri, para kepala desa/lurah, UPT Puskesmas, Tokoh Masyarakat, Tojoh Agama, dan berbagai pihak melalui operasi terpadu di pasar-pasar, penerapan protokol kesehatan yakni Menjaga Jarak, Memakai Masker dan Mencuci Tangan, serta menghimbau masyarakat agar selalu hidup bersih pada setiap kesempatan,”tandas Martin.
Dia mengaku, dari kunjungan kerja yang dilakukannya ke seluruh desa/kelurahan di Abal, telah menemukan berbaia potensi sumber daya alam yang perlu dikembangkan, khususnya di bidang pariwisata. Martin menyebut potensi Sumber Daya Alam di wilayah yang dipimpinnya itu, mulai dari dasar laut sampai ke puncak gunung, tersebar di darat, di laut bahkan juga di udara. Desa-desa dan kelurahan di Abal, ungkap dia, mempunyai keunikan tersendiri, yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata, baik itu wisata bahari, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, agrowisata, wisata fashion atau tenun ikat, dan paralayang.
“Kami menyadai, bahwa untuk mengembangkan potensi wisata yang ada, bukanlah suatu perkara yang mudah. Minimnya dana dan sumber daya manusia (SDM), menjadikan masyarakat Abal sulit bersaing, atau menjadi pelaku dalam bidang ini (pariwisata). Untuk itu, strategi yang kami ambil di Tahun 2021 dan 2022, adalah mempersiapkan SDM melalui berbagai pelatihan, serta memperkenalkan setiap desa dan keunikannya kepada dunia, melalui berbagai festival desa, yang dalam tahun ini, direncakan akan diadakan lima festival desa,”tandas Martin.
Kelima festival yang dimaksudkannya, yakni Festival Tenun di Desa Ternate, rencananya pada akhir bulan Maret 2021. Festival Makan Ikan Gratis di Kelurahan Adang, Festival Makan Baru di Desa Bampalola, Festival Mangrove di Desa Aimoli dan Tour of Indonesia Paralayang di Desa Hulnani pada bulan November 2021.
“Sehingga diharapkan nanti, kami bukan lagi menjadi penonton, melainkan pelaku di rumah kami sendiri,”tegas Martin.
Selain itu, lanjut Martin, pihaknya mendapati pula bahwa akibat pandemi Covid-19 dan keterbatasan daya beli di Kabupaten Alor, maka masyarakat di Kecamatan Abal mengalami kesulitan dalam hal pemasaran hasil produksi, baik UKM (usaha kecil dan menengah) maupun hasil bumi. Untuk itu, demikian Martin, Kecamatan Abal pada hari ini meluncurkan Webiste khusus pemasaran produk hasil usaha masyarakat di Abal, yang dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, bahkan dunia secara online.
“Bagi yang mau berbelanja, tidak harus ke luar rumah, tinggal mengklik marungga.com, maka barang kami antar ke rumah (alamat) pemesan.Pemasaran online ini, kami juga akan bekerja sama dengan platform lokal, boma-sahabat kurir anda, untuk memasarkan hasil bumi seperti sayur-sayuran, ikan, bumbu dapur dan berbagai kebutuhan lainnya dari Kecamatan Abal,”tandas Martin.
Asal tahu saja, Musrenbang RKPD Kecamatan Abal, Senin (1/3/2021) di Kokar itu, sebagaimana dilaporkan Sekretaris Camat Abal, Jakaria Djawa,S.Sos selaku Ketua Panitia, dengan thema Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Keterbukaan Akses Pemasaran Digitalisasi. Hal itu, katanyamerupahkan salah satu strategi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan sumber daya, guna mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat, dalam upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Alor yang kenyang, sehat dan pintar.
Tujuan Musrenbang Tingkat Kecamatan antara lain, memaduserasikan program dan kegiatan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan dengan Rencana Kerja OPD Tahun 2022. Selain itu untuk menetapkan program dan kegiatan prioritas berserta pendanaan pada Tahun 2022 yang bersumber dari APBD Kabupaten Alor, APBD Propinsi Nusa Tenggara Timur dan APBN, yang hasilnya akan dibawah dalam Forum Komunikasi OPD dan Musrenbang Kabupaten.
Materi yang dibicarakan yakni Pokok-pokok pikiran (Pokir) hasil reses atau kunjungan kerja DPRD Kabupaten Alor, yang terakomodir pada APBD Tahun 2021 dan Pokir untuk perencanaan Tahun 2022 pada Kecamatan Alor Barat Laut. Arahan umum Bupati Alor dan Pembahasan hasil usulan Musrenbang tingkat desa/kelurahan yang dipandu oleh inputor kecamatan. Peserta, kata Djawa, karena masih dalam suasanapandemi Covid-19 maka peserta Musrenbang tersebut dibatasi jumlahnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. (ap/tim)