GEREJA Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah Indonesia Timur (Intim) II, menggelar Konferensi Ke V di Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada 7-9 Juli 2021. Pantauan alorpos.com, konferensi yang dibuka Bupati Alor, Drs.Amon Djobo, Rabu (7/7/2021) pagi kemarin, berlangsung di GKII Watatuku-Kalabahi. Ketika itu, bupati Djobo didampingi Wakil Ketua DPRD setempat, Drs.Yulius Mantaon serta Pimpinan GKII. Hadir para peserta dari GKII Wilayah Indonesia Timur II, yang meliputi wilayah Bali, NTB, Kupang dan Sumba. Nampak di lokasi, panitia konferensi yang dipimpin Yoseph Malaioni menerapkan dengan ketat protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah ini.
Sebelum menyampaikan sambutannya, bupati Amon Djobo mempersilahkan para hadirin (kecuali umat Muslim) agar berdiri untuk menyanyikan sebuah lagu rohani, kemudian berdoa dalam hati untuk memberi penghormatan kepada para penjasa dan pendiri GKKI seperti Pdt.Moses Laana, Pdt.Antipas Laana dan sejumlah nama besar lainnya.
Menurut Djobo, apa yang dia buat itu harus dibudayakan sebagai rasa hormat dan pengakuan kepada para tokoh GKII baik di pusat, wilayah maupun di tingkat daerah, yang punya keringat mengantarkan, menata dan membimbing kehadiran dan perkembangan Rumah Tuhan itu.
‘Saya harap kita tidak boleh lupa. Kadangkala kita hadir hanya membaca in memorial orang-orang yang mati, tetapi kita tidak memberi rasa hormat kepada para tokoh yang menata gereja ini di masa-masa sulit,”ujar Djobo dalam konferensi dengan tema, “Bertumbuh, Bertambah dan Berdampak” itu.
Kepada para pendeta yang hadir, bupati Djobo juga berharap agar mendoakan Kabupaten Alor, agar terhindari dari ancaman pandemi Covid-19 serta berbagai persoalan dan pergumulan daerah ini dapat teratasi dengan baik. Konferensi Wilayah Intim II yang diselenggarakan di Alor, dinilai Djobo sebagai suartu penghargaan yang luar biasa.
Dalam kapasitas sebagai Bupati Alor, sekalgus sesepuh GKII mengatakan, bahwa penobatan Pdt.Harryon dalam konferensi itu, menjadi tokoh tertentu di aras GKII, ditandai dengan atibut adatiah Kabupaten Alor, karena kinerja Sekretaris Umum GKII Wilayah Indonesia Timur II itu sangat baik. Karena itu Djobo berharap agar konferensi tersebut berjalan lancar dan sukses, dalam mengevaluasi program kegiatan lima tahun sebelumnya, serta memilih pengurus baru untuk masa jabatan lima tahun berikutnya.
“Tidak boleh ada yang kacau balau di konferensi ini. Siapapun yang terpilih (sebagai pengurus), itulah pemimpin,”kata Djobo, sembari berharap pemimpin itu memimpin dengan baik, agar gereja jangan ditelantarkan seperti anak ayam kehilangan induk.
Bupati Djobo berpesan, GKII Wilayah Intim II harus bisa menunjukkan bahwa orang Indonesia Timur juga hebat, sehingga tidak dianggap orang pusat, bahwa kita ini ada di daerah perbatasan, kita hidup di daerah-daerah terluar, sehingga kita ini masyarakat kelas dua di ini republik, tidak bisa.
“NKRI ini harga mati. Musti begitu. Bukan sekedar kita naik kotbah,”tegas Djobo, sembari menambahkan, bahwa tantangan ke depan itu berat, sehingga sipapun yang terpilih sebagai pengurus baru, harus berani mengatasi tantangan dimaksud.
Lebih jauh bupati Djobo menganggap Konferensi GKII Wilayah Intim II tersebut, dapat menjawab program Pemkab Alor dalam mewujudkan Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar. Menurut Djobo, orang Alor tidak sekedar hidup di daerah perbatasan.
“Saya tidak mau orang menginjak-injak martabat, kehormatan daerah ini. Sepanjang saya masih bupati, biar saya mati, tetapi masyarakat saya tidak boleh mati, dan harkat martabat daerah ini tetap ada. Kami tidak hanya sekedar hidup di daerah perbatasan, tetapi kami juga mempertahankan NKRI dari daerah perbatasan, sehingga kami tidak mau, orang menganggap remeh kami di daerah ini,”tegas Djobo.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Drs.Yu lius Mantaon ketika menyampaikan sambutannya menilai GKII sebagai sebuah komunitas gereja yang tergolong kecil, tetapi indah karena peran Drs.AMon Djobo sebagai salah satu sesepuh GKII. Menurut Mantaon, sosok Amon Djobo dan para pemimpin GKII, mampu menciptakan kerukunan yang hakiki.
Sementara itu, Sekretaris Umum GKII Wilayah Indonesia Timur II, Pdt.Arriyon,S.Th menjelaskan, bahwa konferensi yang diselenggarakan lima tahun sekali itu, untuk mengevaluasi sejauhmana pencapaian dari keputusan konferensi sebelumnya. Dan salah satu agenda penting lainnya, untuk memilih.Badan Pengurus periode 2021-2026. Selain itu, lanjut Pdt.Arriyon, tujuan kenferensi tersebut ditugaskan pula untuk mensosialisasikan semua Keputusan Kenferensi Nasional GKII. (ap/linuskia)