BEM Untrib Kalabahi Melunak Soal Rusunawa Jadi Tempat Karantina Covid-19. Satgas: Trend di Alor Menurun

author
4 minutes, 31 seconds Read

PIMPINAN Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi, terlihat mampir ke ruang Sub Bagian Protokol Setda Kabupaten Alor, Propinsi NTT, Senin (26/7/2021) sekitar pukul 9.30 Wita. Pantauan alorpos.com, kepada Kasubag Protokol, Delfince Odja BEM Untrib mengkonfirmasi bahwa sesuai jadwal, mereka hendak beraudiens dengan Bupati Alor, Drs.Amon Djobo. Namun Del menginformasikan bahwa bupati Djobo telah mendelegasikan Asisten I Setda Alor, Fredrik I.Lahal,SH yang akan beradialog dengan BEM Untrib. Pasalnya, informasi yang diperoleh media ini, bahwa orang nomor satu Nusa Kenari itu sedang rapat dengan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan Kepala Desa yang wilayahnya akan dilakukan relokasi pembangunan rumah hunian tetap bagi warga terdampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja pada awal April 2021 lalu. Setelah itu, kata Del, bupati Djobo langsung berangkat ke Alor Timur untuk melaksanakan kegiatan dimulaiynya pembangunan Jembatan Irawuri yang rusak akibat bencana badai Seroja.
Pimpinan BEM Untrib memaklumi informasi yang disampaikan Del Odja, dan bergegas ke ruang kerja Asisten I Setda Alor, Fredrik I.Lahal, untuk menyampaikan aspirasinya terkait rencana pemanfaatan Rusunawa (Rumah Susun Mahasiswa) milik Untrib Kalabahi untuk dijadikan tempat karantina terpusat bagi mereka yang terpapar Covid-19. Lantas seperti apa hasil audiens BEM Untrib Kalabahi dengan Fredrik I.Lahal?
Dikonfirmasi alorpos.com, Senin (26/7/2021) sekitar pukul 13.55 Wita, Fredik I.Lahal mengakui bahwa selaku Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, maka ia ditugaskan Bupati Alor, Amon Djobo untuk menerima BEM Untrib Kalabahi.

Asisten I Setda Kabupaten Alor, Fredik I.Lahal saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, Senin (26/7/2021)

“Jadi tadi kami sudah terima BEM Untrib, mengatasnamakan seluruh mahasiswa Untrib, menyampaikan aspirasi mereka. Prinsipnya, untuk pemanfaatan Rusunawa, komunikasi yang tela dibangun pemerintah dengan pihak yayasan (Yayasan Tribuana), Ketua Yayasan (Permenas Koly,SE) sudah menyepakati. Kemudian pa Rektor Untrib (Alvons Gorang,S.Sos.,M.Si) juga kami sudah komunikasi secara lisan. Kami prinsipnya sepakat, demi kemanusiaan, demi keselamatan di masa pandemi (Covid-19) ini,”tandas mantan Camat Teluk Mutiara itu.
Menurutnya, Pemkab Alor mengkomunikasikan dengan pihak yayasan dan rektorat untuk pemanfaatan Rusunawa sebagai tempat karantina bagi mereka yang terpapar Covid, dan disepakati.
“Karena itu, kami coba melakukan pemantauan lapangan, yang secara tekhnis, kami bergabung dengan teman-teman dari Dinas Kesehatan untuk bersama-sama melihat kondisi ruangan di Rusunawa Untrib, untuk menilai apakah memenuhi kelayakan sebagai tempat karantina atau tidak. Saat itu kami juga bersama dengan pa Kapolres Alor dan pa Dandim 1622 Alor (sebagai tim Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Alor) dan kami menilai Rusunawa itu layak dijadikan tempat karantina,”ungkap Lahal.
Sehingga, lanjut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Alor ini, atas pembicaraan dengan Wakil Rektor III Untrib dan sejumlah dosen, maka diijinkan untuk memakai Lantai 2 dan Lantai 3 Rusunawa sebagai tempat karantina.
Rusunawa milik Untrib Kalabahi, dilihat dari jalan umum Batunirwala

“Sehingga rencananya hari Selasa itu kami mau lakukan pembersihan ruangan Rusunawa sebagai alternative, jika peningkatan orang yang terpapar Covid-19 melonjak, kita sudah punya kesiapan. Tetapi BEM Untrib Kalabahi kemudian masih mempersoalkan itu, karena komunikasi dengan seluruh mahasiswa, kita belum bangun. Dan muncul pertanyaan, kalau ada karantina di sini (Rusunawa), jangan sampai mahasiwa kena (kena Covid-19) dan seterusnya. Itu pikiran positif. Karena itu tadi saya dan Diretur RSUD Kalabahi, dokter Ketut, sudah menjelaskannya kepada BEM Untrib,”tandas mantan Camat Alor Barat Laut ini.
Setelah dijelaskan tadi, lanjut Lahal, BEM Untrib sudah memahaminya, karena yang mau dikarantina itu bukan pasien Covid yang menjalani perawatan, tetapi orang yang terkonfirmasi positip Covid tetapi sehat. Misalnya orang yang reaktif atau positif tetapi sehat itu isolasi mandiri, tetapi rumah kediamannya dianggap tak memenuhi syarat karena banyak penghuni dan kamar/tempat tidur terbatas, maka diarahkan untuk karantina terpusat agar tidak terjadi kontak erat dengan anggota keluarga lainnya.
“Karantina terpusat itu mereka terkontrol, terjaga, terawasi karena ada Pos Kesehatan dan Pos Keamanan. BEM sudah memahami itu, dan mereka minta agar kami menjelaskan hal ini kepada semua mahasiswa melalui perwakilan BEM masing-masing fakultas. Sehingga dari awal mereka (BEM) menolak, setelah kami jelaskan, sudah dipahami sehingga sepakat mencari waktu untuk menjelaskannya lagi kepada perwakilan BEM masing-masing fakultas.
Menurut Lahal, Lantai 2 dan Lantai 3 Rusunawa itu bisa menampung 100 tempat tidur untuk mereka yang menjalani karantina terpusat. Lahal mengaku ditelepon Ketua Yayasan Tribuana, Permenas Koly agar memberi pemahaman yang baik kepada para mahasiswa.
Data perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Alor yang diterima media ini dari Satgas memperlihatkan tren penurunan yang cukup signifikan

“Saya sampaikan bahwa kami sudah audiens dengn BEM) dan sudah saling memahami, bahwa pandemic Covid-19 yang mengglobal ini, membutuhkan perhatian semua komponen, tidak hanya pemerintah, tetapi semua pihak, termasuk Perguruan Tinggi. Kita semua bergandengan tangan untuk menghadai pandemi Covid-19 ini, termasuk antisipasi dengan membangun komunikasi untuk memanfaatkan Rusunawa Untrib sebagai tempat karantina. Penanganan kita lakukan maksimal, sehingga penyebaran Covid-19 di Alor saat ini mulai terus menurun setiap hari,”tandas Lahal.
Asal tahu saja, perkembangan Covid-19 di Kabupaten Alor terus mengalami penurunan dari har- ke hari. Data yang diperoleh media ini dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor menunjukan trend penurunan yang signifikan. Contohnya, data yang dikirim Plt.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Alor, Kristina Beli,ST., pada tanggal 22 Juli 2021, angka yang terpapar Covid-19 dengan rincian, 14 Dalam Perawatan, 365 Isolasi Mandiri, 29 Karantina, 246 Sembuh dan 19 Meninggal.
Namun data yang dikirim Kristina Beli pada 23 Juli 2021 melalui WhatasApp, telah terjadi penurunan, yakni 13 Dalam Perawatan, 173 Isolasi Mandiri, 18 Karantina Terpusat, 480 Sembuh dan 20 Meninggal. Sedangkan data yang dikirim Kristina Beli pada 25 Juli 2021 kemarin, perkembangan kasus Covid-19 di Alor yakni 17 Dalam Perawatan, 192 Isolasi Mandiri, 19 Karantina Terpusat, 481 Sembuh dan 21 Meninggal. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *