Bawaslu Alor Gelar Media Gathering Menuju Pemilu 2024. Kasus Laofo Masih Klarifikasi

author
4 minutes, 2 seconds Read

alorpos.com—BADAN Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Alor menggelar kegiatan Media Gathering bersama insan pers di daerah ini, Jumad (29/12/2023) sore. Media Gathering yang dilaksanakan di Aula Bawaslu Alor ini, berkaitan dengan berbagai tahapan yang sedang dilaksanakan, dua bulan menuju Pemilu pada 14 Februari 2014 mendatang.

Media Gathering tersebut dibuka Ketua Devisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H) Bawaslu Alor, Salim Suro Ratu. Sebelum membuka kegiatan ini, Salim menginformasikan bahwa Ketua Bawaslu Alor, Orias Langmau dan satu komisioner Bawaslu Alor lainnya, Terline Loisa Mau sedang bertugas ke luar daerah. Demikian pula, komisioner KPU Kabupaten Alor yang menurut Salim, sedianya akan menjadi nara sumber dalam Media Gathering tesebut, namun karena lima komisioner KPU Alor sedang bertugas ke Jakarta, maka informasi terkait tahapan dua bulan menuju Pemilu 2024 disampaikan oleh salah satu staf HP2H Bawaslu Alor, John Imanuel Lau,SH.

Dalam sambutannya, komisioner Bawaslu Alor, Salim Suro Ratu berpendapat bahwa pengawasan berbagai tahapan Pemilu tidak hanya menjadi tugas Bawaslu, tetapi semua pihak, termasuk para wartawan dari bdrbagai media massa.

“Pemilu jadi tugas kia bersama termasuk pers dalam melakukan sosialisasi, informasi dan juga pengawasan Pemilu. Peran penting pers sangat kami butuhkan dalam memberikan narasi-narasi yang baik terkait kepemiluan. Bawaslu dan Pers itu dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harapan kami agar pers di Alor, kita bersama-sama melakukan pengawasan Pemilu secara baik, sehingga narasi pemberitaan itu obyektif dalam berbagai tahapan Pemilu,”himbau Salim.

Menurut Salim, beberapa potensi kerawanan yang patut diawasi secara seksama dalam tahapan kampanye oleh peserta Pemilu yang berlangsung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 mendatang ini yakni money politic (politik uang), netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun TNI-POLRI, serta isu SARA (suku agama dan ras).

Selanjutnya, John Imanuel Lau,SH., Staf Devisi HP2H Bawaslu Alor mengemukakan beberapa tahapan Pemilu yang sedang dilaksanakan saat ini. Menurut John, masa kampanye yang sudah berjalan selama satu bulan satu hari (28/11 – 29/12-2023) ini, sesuai data surat ijin yang diterima Bawaslu, ada 17 Partai Politik peserta Pemilu yang sudah menyampaikan kampanye terbatas dan tatap muka, yakni Partai Gelora, Hanura, PKS, Gerindra, Bulan Bintang, Golkar, PKN, PDI Perjuangan, Buruh, Nasdem, PSI, PPP, Perindo, PAN, Demokrat dan PKB.

“Baik itu Caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Alor yang melakukan kampanye dengan pertemuan terbatas dan tatap muka di lima Dapil yang ada di Kabupaten Alor. Dalam pelaksanaan itu ada dinamika yang terjadi di lapangan, dan kami minta teman-teman Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan) untuk melakukan penyelesaian secara cepat dan tepat, apabila ada temuan atau laporan masyarakat adanya pelanggaran, sehingga tidak membias kemana-mana,”kata John.

Kesempatan itu John Lau juga menyampaikan progress penanganan kasus dugaan politik uang (dugaan bagi-bagi uang di masa kampanye oleh salah satu caleg DPRD Provinsi NTT dari PPP, Nur Kaltim Laofo) di Desa Alor Kecil, Kecamatan Alor Barat Laut.

“Kami dari Tim Sentra Gakumdu (Penegakan Hukum Terpadu) yang terdiri dari unsur Bawaslu, Kepolisi dan Kejaksaan, sementara ini masih melakukan klarifikasi-klarifikasi terhadap terlapor dan saksi. Hari ini tim sedang melakukan klarifikasi terhadap saksi yang ada di Pulau Pura. Setelah semua saksi dan terlapor sudah diperiksa, maka kami akan melakukan kajian dan setelah itu kami akan mengupdate informasi terkait perkembangan penanganan kasus money politik yang terjadi di Abal ini,”tegas John.

Ia mengakui bahwa Sebelumnya Ketua Bawaslu Alor, Orias Langmau sudah memberikan informasi kepada media terkait penanangan kasus tersebut, sehingga untuk mengupdate perkembangan penanganan lebih lanjut, pihaknya masih menunggu proses klarifikasi dengan para saksi dan terlapor selesai di awal tahun 2024 nanti.

Tahapan kegiatan lainnya yang sedang dilakukan Bawaslu Alor, lanjyt John, yakni sedang sosialisasi secara masif perekrutan saksi pengawas di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Menurutnya total ada 738 TPS di Kabupaten Alor, maka Bawaslu Alor akan merekrut 738 Pengawas TPS. Pendaftaran calon pengawas TPS, jelas John, akan dmulai oleh Panwascam pada awal Januari 2024 dan diproses seleksi hingga pelantikannya pada 22 Januari 2024 sesuai petunjuk teknis dari Bawaslu RI.

Saat menjawab wartawan pada kesempatan diskusi, baik John Lau mengungkapkan bahwa Bawaslu Alor juga telah menerima laporan dari peserta Pemilu terkait pengrusakan Alat Peraga Kampanye (APK) di Daerah Pemilih Alor I, Kecamatan Teluk Mutiara. John menyebut, pihaknya telah menerima laporan dari Caleg DPRD Kabupaten Alor dari Partai Hanura, Hermanto Djahamouw tentang kaksus Pengurusakan APK miliknya di kawasan Watatuku.

Untuk itu pihaknya akan memanggil para saksi dan terlapor untuk diambil keterangannya. Selain itu, pengrusakan APK milik Caleg DPRD Kabupaten Alor dari Partai Perindo, Aisah Bahweres di sekitar kawasan menuju SMPN I Kalabahi. Menurut John, pihaknya telah meminta Aisah untuk melengkapi laporan yang ada untuk ditindaklanjuti.

Sedangkan terkait dengan pengawasan terhadap Logistik Pemilu yang tiba di Kabupaten Alor, John Lau menginformasikan bahwa sebagian besar sudah masuk. Yang belum masuk, jelas John, Surat Suara untuk DPR RI dan Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden. Surat Suara untuk Calon DPD, menurut John sudah dilakukan penyortiran dan semuanya dalam kondisi baik. (ap/linuskia)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *